Providensi - Persekutuan Indonesia Riverside

PERSEKUTUAN INDONESIA RIVERSIDE
Go to content
Pemahaman Alkitab 2022
Providensi
Malam ini kita mempelajari Kisah Para Rasul untuk melihat urutan peristiwa dalam kehidupan rasul Paulus yang sekarang menjadi tahanan. Dalam Kisah Para Rasul 23:11, Paulus baru saja mengalami tiga kerusuhan, semuanya ditujukan kepadanya. Dan sekarang dia duduk sendirian di penjara, dan Tuhan Yesus datang kepadanya secara pribadi dalam ayat 11, dan berkata, “Bergembiralah Paulus, karena sama seperti Anda telah bersaksi di Yerusalem, demikian juga Anda akan bersaksi di Roma.”

Tuhan datang di tengah malam kepada seorang rasul yang kesepian dan putus asa, dan menyemangati hatinya. Dunia non-Yahudi begitu bermusuhan dari sudut pandang orang yang tidak percaya; dan dunia Yahudi bermusuhan karena dia mengkhotbahkan Mesias yang mereka tolak. Dan ini semua terwujud dalam tiga kerusuhan yang baru saja terjadi. Dan saat dia duduk di sel, sebuah rencanat sedang disusun terhadap hidupnya, tetapi kepercayaannya adalah pada Allah.

Dan segera ada sebuah kejadian yang memastikan kepercayaan itu. Nah, itu akan makan waktu dua tahun dari waktu ada janji, di ayat 11, sampai saat dia tiba di Roma. Tetapi, selama dua tahun itu dia tidak pernah kuatir. Allah membuat janji; dan dia percaya janji itu. Allah segera memastikan janji itu bersamanya, dalam Kisah Para Rasul 23:12-35. Dan Paulus sangat yakin akan janji itu,

Cerita ini harus menjadi salah satu ilustrasi terbesar di seluruh Perjanjian Baru tentang pemeliharaan providensi Allah. Saya teringat sebuah buku dalam Perjanjian Lama yang tidak menyebut nama Allah; yang tidak memiliki doktrin Kristen di dalamnya; yang tidak memiliki petunjuk untuk kekudusan. Ini hanyalah sebuah peristiwa sejarah tanpa referensi teologis apapun. Itulah kitab Ester. Nama Allah bahkan tidak ada di dalam buku itu.

Buku itu ada karena itu adalah salah satu ilustrasi yang paling jelas dan lengkap tentang providensi Allah di mana pun dalam semua wahyu. Itu menunjukkan bagaimana Allah peduli dan mewujudkan apa yang Dia ingin wujudkan melalui keadaan yang sedang terjadi. Itu bahkan tidak memiliki mujizat di dalamnya. Tahukah Anda bahwa Allah melakukan hal-hal dengan dua cara: melalui mujizat dan melalui providensi, dan kedua-duanya berbeda?

Mujizat adalah ketika Allah mematahkan proses alami untuk memasuknya dengan cara supranatural. Providensi adalah di mana Allah melakukan kehendak-Nya, bukan dengan mengubah hal-hal alam, tetapi dengan menggunakan keadaan alam itu untuk mencapai apa yang Dia inginkan. Sudah berapa kali Anda membaca bahwa "Si anu melakukan ini, dan si anu melakukan itu, dan kemudian mereka melakukan ini, dan tiba-tiba, semuanya berjalan sesuai dengan apa yang Allah inginkan."

Sebuah mujizat terjadi saat Allah mengubah dunia alam untuk memasukannya secara supranatural; providensi adalah waktu Allah secara supranatural menggunakan alam untuk mencapai kehendak-Nya. Di dalam buku Ester tidak ada mujizat. Anda hanya ada bermacam jenis keadaan yang saling terkait saat Allah mengerjakan kehendak-Nya. Dia dapat melakukannya melalui mukjizat atau Dia dapat melakukannya melalui providensi. Dan kita hidup pada waktu dimana Allah melakukan hal-hal melalui providensi-Nya.

Dan saat Anda sampai pada Kisah Para Rasul 23, Anda melihat providensi Allah. Ini benar-benar supranatural dalam arti paling murni. Tetapi ini terjadi melalui penggunaan peristiwa alam daripada penghentian hal alami dan memakai yang tidak alami. Itulah memang mukjizat ketika Paulus dibunuh dengan batu di Listra dan Tuhan membangkitkannya dari kematian; dan Paulus masuk penjara dan Tuhan mengadakan gempa bumi yang merobohkan pintu penjara itu.

Di sini nama Allah tidak disebut, tetapi semua keadaan terjalin bersama untuk mencapai tujuan Allah. Pada saat yang sama saya teringat saat-saat ketika kita tidak melihat mujizat, kita sering merasa sulit untuk percaya providensi. Allah dapat mencapai apa pun yang Dia ingin capai melalui providensi; melalui pengaturan hal-hal dengan cara yang Dia inginkan untuk mencapai tujuan-Nya.

Dalam Lukas 12:30 Allah berfirman, “Karena semua hal-hal itu dicari bangsa-bangsa di dunia, dan Bapamu tahu, bahwa kalian membutuhkan semuanya itu.” Dia berkata, "Jika Aku merawat burung dan bunga lili." Bukankah Anda tahu Anda lebih berharga daripada burung dan bunga lili? Bapakmu tahu kalian ada kebutuhan. Ayat 31, “Jadi, carilah Kerajaan Allah, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.”

Lukas 12:32-34, “Jangan takut, kawanan kecil, karena dengan senang hati Bapamu memberimu kerajaan. 33 Juallah apa yang kamu miliki dan berilah sedekah; sediakanlah tas uang yang tidak akan menjadi tua, suatu harta di surga yang tidak akan habis, di mana tidak ada pencuri yang mendekat atau ngengat yang akan menghancurkannya. 34 Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada.” Jadi, apakah yang dikatakan Allah di sini kepada Paulus?

Kata Allah, “Aku akan menjagamu. Kau adalah domba-Ku, Aku tahu kebutuhan-mu. Anda sedang duduk di sel, Anda kesal, dan Yesus datang dan menghibur Anda. Ada rencana pembunuhan terhadap hidup Anda. Serahkan itu pada-Ku; Aku akan mengurus semuanya.” Dan itu menarik ketika kita melihat rencana ini terungkap untuk melihat providensi Allah saat Dia menjalin bersama berbagai keadaan untuk memberi perlindungan pada anak-Nya.

Marilah kita lihat ayat 12-13, “Dan ketika hari sudah siang,” itu adalah pagi setelah malam di mana Yesus menampakkan diri kepada Paulus dan sehari setelah Paulus memberikan kesaksian kepada Mahkamah Yahudi. “beberapa orang Yahudi bersatu dan mengikatkan diri di bawah sumpah, sambil mengatakan bahwa mereka tidak akan makan atau minum sampai mereka membunuh Paulus. 13 Nah ada lebih dari empat puluh orang yang mengadakan komplotan itu.”

Mereka ingin orang ini mati, dan cara paling baik yang mereka tahu adalah dengan mengambil sumpah semacam ini yang mengikat mereka dan memberitahu semua orang betapa seriusnya mereka. Dan mereka memohon pembalasan Allah jika mereka tidak mencapainya. Itu bodoh, karena Allah mungkin atau mungkin tidak terlibat di dalamnya. Itulah sebabnya Yesus berkata dalam Yakobus 5:12, "Janganlah bersumpah, tetapi biarkan 'ya' Anda menjadi 'ya' dan 'tidak' Anda menjadi 'tidak'".

Mereka telah begitu dipengaruhi kuasa Setan pada saat ini, yang telah ada begitu lama dalam sistem agama palsu yang didasarkan pada harga diri dan kemunafikan. Dan Setan ingin Yesus dan Injil disingkirkan. Pemberontakan dimulai di Surga. Itu berlanjut di bumi di Eden, dan bahkan ketika Allah memulai rencana penebusan untuk membawa Mesias, Setan masih berperang melawannya. Dia mencoba untuk menghancurkan garis keturunan Mesias.

Ayat 14, “Mereka datang kepada imam-imam kepala dan penatua, dan berkata, “Kami telah mengikat diri kami di bawah sumpah besar, bahwa kami tidak akan makan apa-apa sampai kami membunuh Paulus.” Nah, para imam kepala Sanhedrin adalah orang Saduki, yang paling menentang Paulus. Karena Paulus mengajarkan kebangkitan Kristus dan mereka tidak percaya itu. Mereka ingin dukungan Dewan itu.

Mereka adalah para pemimpin spiritual, tetapi keadilan dan kebenaran spiritual mereka begitu rusak sampai pada titik di mana mereka mau ikut dalam pembunuhan. Ayat 15, “Nah karena itu, kalian bersama-sama dengan dewan itu, menyarankan kepada komandan supaya Paulus dibawa kepada kalian besok, seolah-olah kalian akan menanyakan dia lebih lanjut; tetapi kami akan siap membunuhnya sebelum dia mendekat.”

Jadi, itulah penyergapan. Rencananya telah dirumuskan. “Apakah Sanhedrin setuju?” Menurut ayat 20, mereka setuju. Jadi, Sanhedrin memilih untuk bekerja sama. Sanhedrin akan minta pemimpin Romawi dari orang-orang di Fort Antonia, untuk mengirim Paulus ke Sanhedrin. Dalam perjalanan itu, dia akan disergap dan dibunuh oleh 40 pria itu. Tetapi kita mulai melihat bagaimana providensi itu bergerak saat rencana mereka diketahui.

Ayat 16, “Jadi, ketika putra saudara perempuan Paulus mendengar tentang penyergapan mereka, dia pergi dan masuk ke barak dan memberi tahu Paulus.” Ini memperkenalkan kita kepada sesuatu yang tidak mungkin kita tahu. Keponakan Paulus ini entah bagaimana mendengar rencana mereka. Alkitab tidak mengatakan apa pun tentang keluarga Paulus. Yang kita tahu adalah ayahnya adalah seorang Farisi karena dia mengatakan itu sebelumnya. Lalu bagaimana, tiba-tiba, putra saudara perempuan Paulus datang untuk menyelamatkan Paulus?

Apakah yang dia lakukan di Yerusalem? Apakah dia tinggal di sana? Apakah dia di sana belajar untuk menjadi rabi, seperti yang dialami Paulus ketika dia masih kecil? Apakah saudara perempuan Paulus benar-benar orang yang peduli pada Paulus meskipun dia telah dihilangkan hak warisnya? Apakah saudara perempuan Paulus telah menjadi orang percaya? Menarik untuk dipikirkan. Saya tidak dapat membayangkan rasul Paulus tidak berusaha untuk mempertobatkan keluarganya, benar? Saya yakin dia berusaha sekuat mungkin.

Tampaknya masuk akal untuk mengatakan dia hadir di rencana itu karena dia tidak akan tahu plotnya. Dapatkah Anda membayangkan bagaimana Allah bekerja dalam keadaan itu untuk membuat anak laki-laki kecil itu berkeliaran di sekitar para konspirator dan untuk mendapatkan pesan yang tepat, dan kemudian ada pikiran untuk pergi memperingatkan pamannya? Anda dapat melihat bahwa kejadian supranatural ini tidak kalah daripada jika Allah mengulurkan tangan-Nya dari surga dan menarik Paulus ke atas.

Dapatkah Anda bayangkan keadaan hati Paulus? Hanya beberapa jam sebelumnya, Tuhan telah datang dan berkata, “Kamu akan pergi ke Roma,” dan sekarang, tiba-tiba anak itu datang dan menceritakan tentang rencana pembunuhan terhadapnya, dan dia mulai menyadari bahwa Allah telah memperingatkannya dan bahwa ini adalah langkah pertama dalam pemenuhan janji itu. Saya bisa bayangkan dia sangat bersemangat ketika itu terjadi.

Ayat 17, “Kemudian Paulus memanggil salah seorang perwira dan berkata, “Bawalah pemuda ini kepada komandan, karena dia ada sesuatu untuk dikatakan kepadanya.” Ayat 18, “Jadi dia membawanya ke komandan dan berkata, “Paulus, tahanan itu memanggil saya kepadanya dan minta saya untuk membawa pemuda ini kepada Anda. Dia ingin mengatakan sesuatu padamu.” Paulus selalu menyebut dirinya, “Paulus, seorang tawanan Yesus Kristus.”

Ayat 19, “Lalu komandan itu memegang tangannya, pergi ke samping, dan bertanya secara pribadi, “Apakah yang kamu mau katakan kepadaku?” Mengapa seorang kapten kepala mengambil tangan seorang anak kecil kecuali untuk menenangkannya? Ayat 20, “Dan dia berkata, “Orang-orang Yahudi telah bersepakat untuk minta agar engkau membawa Paulus ke Dewan itu besok, seolah-olah mereka mau menanyakan lebih banyak pertanyaan tentang dia.”

Waktu Allah itu sempurna. Ayat 21, “Tetapi jangan menyerah kepada mereka, karena lebih dari empat puluh dari mereka sedang menunggu dia, orang-orang yang telah mengikat diri dengan sumpah bahwa mereka tidak akan makan atau minum sampai mereka membunuhnya; dan sekarang mereka sudah siap, hanya menunggu janji dari engkau.” Ayat 22, “Maka komandan itu membiarkan pemuda itu pergi, dan memerintahkannya, “Jangan beri tahu siapa pun, bahwa kamu telah mengungkapkan hal-hal ini kepadaku.”

Yerusalem dan Yudea itu mudah menguap. Hanya beberapa tahun setelah ini seluruh tempat itu meledak dalam sebuah revolusi. Dan, dia tahu sejarah masa lalu tentang apa yang telah dilakukan komandan lain di tempat itu, dan dia tidak ingin berperang dengan mereka. Dia hanya berpikir bahwa hal yang paling sederhana adalah, "Jangan biarkan siapa pun tahu bahwa saya tahu dan bawalah Paulus keluar kota." Dia bijaksana. Jadi kita melihat bahwa komplotan itu sudah ketahuan.

Dan Anda dapat melihat lagi providensi Allah. Bertekad untuk mengakali para pembunuh, Claudius Lysias merasakan tekanan keadilan Romawi, dan dia tidak ingin bertanggung jawab atas pembunuhan seorang warga negara Romawi, yang dapat mengakibatkan kehilangan pekerjaan dan hidupnya. Dia tahu satu-satunya hal yang harus dilakukan adalah membawa orang ini keluar kota dan menyerahkan kasus ini keatas ke gubernur.

Dan untuk membawanya ke Kaisarea, yang jauhnya 96 kilometer di dekat pantai, adalah cerdas karena Kaisarea adalah wilayah yang didominasi orang non-Yahudi. Dan, kemungkinan ada masalah nyata, atau revolusi, atau pembunuhan itu lebih kecil. Ayat 23, “Dan dia memanggil dua perwira, dengan mengatakan, “Siapkanlah dua ratus prajurit, tujuh puluh penunggang kuda, dan dua ratus prajurit tombak untuk pergi ke Kaisarea pada jam ketiga malam ini.”

Maka tentara Romawi digabung untuk mengeluarkan Paulus dari kota, pada jam ketiga malam itu, yaitu pukul 9.00 malam. Begitulah caranya dia meninggalkan Yerusalem dilindungi oleh tentara. Ayat 24-26, “dan sediakanlah tunggangan untuk menempatkan Paulus, dan bawalah dia dengan selamat kepada Gubernur Feliks.” 25, "Dia menulis surat dengan cara berikut: 26 Claudius Lysias, "Untuk gubernur yang paling baik Feliks: Salam."

Apakah yang menarik tentang itu? Lukas tidak pernah membacanya. Inilah ilustrasi yang baik tentang pengilhaman ilahi. Roh Kudus itu memberi tahu Lukas, kata-kata dari surat itu, dan dia menuliskannya dengan tangannya sendiri. Begitulah seluruh Alkitab telah ditulis. Dan kebetulan, surat itu mungkin ditulis dalam bahasa Latin, jadi Roh Kudus harus memberikannya dalam bahasa Yunani. Tetapi Roh Kudus itu menerjemahkannya dengan baik.

Ayat 27, “Orang ini ditangkap oleh orang-orang Yahudi dan mau dibunuh oleh mereka. Saya menyelamatkannya waktu datang dengan pasukan, setelah tahu bahwa dia adalah orang Romawi.” Itu bohong, dia tidak tahu bahwa dia adalah seorang Romawi sampai Paulus diikat pada kerangka untuk dicambuk. Dan kemudian ketahuan bahwa dia adalah seorang Romawi dan ada panik. Ayat 28, “Dan ketika aku ingin tahu alasan mereka menuduhnya, aku membawanya ke hadapan dewan mereka.”

Dia membawa Paulus ke Sanhedrin Yahudi, dan semuanya berakhir dengan pertengkaran besar. Ayat 29, “Saya tahu bahwa dia dituduh tentang pertanyaan hukum mereka, tetapi dia tidak dituntut hukuman mati atau rantai.” Dan dia benar. Dia menyatakan Paulus itu tidak bersalah. Sejarah Israel telah menjadi sejarah panjang pembunuhan orang-orang yang telah Allah kirimkan kepada mereka dengan pesan-Nya.

Ayat 30, “Dan ketika aku diberitahukan bahwa orang-orang Yahudi menunggu untuk membunuh orang itu, aku segera mengirimnya kepadamu, dan juga memerintahkan para penuduhnya untuk menyatakan tuduhan terhadapnya di hadapanmu. Selamat tinggal." Karena tidak ada tuduhan, Claudius berkata, "Saya mengirim dia untuk perlindungan." Itulah hal yang cerdas yang dia lakukan; dia menyelamatkan hidupnya sendiri dan reputasinya dengan tindakan bijaksana itu, baik dengan orang Romawi maupun dengan orang Yahudi.

Ayat 31, “Lalu para prajurit, seperti yang diperintahkan kepada mereka, mengambil Paulus dan membawanya pada malam hari ke Antipatris.” Itu sekitar 56 kilometer. Ayat 32, “Keesokan harinya para penunggang kuda saja pergi bersamanya, dan mereka kembali ke barak.” Mereka merasa bahwa 70 penunggang kuda dapat menangani Paulus, sehingga 400 tentara lainnya kembali ke Yerusalem. Itu bijaksana, karena dia harus mengembalikan pasukannya ke kota.

Ayat 33, “Ketika mereka datang ke Kaisarea dan menyerahkan surat itu kepada gubernur, mereka juga menyerahkan Paulus kepadanya.” Ayat 34-35, “Dan ketika gubernur telah membacanya, dia bertanya dari provinsi mana Paulus berasal. Dan ketika dia mengerti bahwa dia berasal dari Kilikia, 35 dia berkata, "Aku akan mendengarmu ketika penuduhmu juga datang." Dan dia memerintahkan dia untuk tinggal di Istana Herodes.”

Kata itu dalam bahasa Yunani adalah praitōrion, yang berarti rumah gubernur. Paulus telah dikawal oleh 470 tentara, dan sekarang dia akan tinggal di istana. Allah benar-benar memeliharanya. Apakah Anda melihat ada mujizat di mana saja? Tidak ada mujizat. Apakah Anda melihat Allah bekerja dalam providensi-Nya, dengan mengatur keadaan, mengatur kehidupan orang-orang, dan menggerakkan semua orang untuk mencapai kehendak-Nya?

Bagian ini memberi tahu saya hal-hal tentang Allah meskipun nama Allah tidak disebut. Ini memberitahu saya bahwa Allah menggunakan providensi. Dia menggenapkan firman-Nya. Petrus mengatakan ini dalam 2 Petrus 3:9, “Tuhan tidak lengah terhadap janji-Nya.” Dia membuat janji di ayat 11, dan tepat di pagi hari Dia memenuhinya. Paulus sekarang 96 kilomater lebih dekat ke tujuan yang dijanjikan pada hari pertama. Allah itu setia. Marilah kita berdoa.
JOIN OUR MAILING LIST:

© 2017 Ferdy Gunawan
ADDRESS:

2401 Alcott St.
Denver, CO 80211
WEEKLY PROGRAMS

Service 5:00 - 6:30 PM
Children 5:30 - 6:30 PM
Fellowship 6:30 - 8:00 PM
Bible Study (Fridays) 7:00 PM
Phone (720) 338-2434
Email Address: Click here
Back to content