Perumpamaan tentang Materialisme - Persekutuan Indonesia Riverside

PERSEKUTUAN INDONESIA RIVERSIDE
Go to content
Pemahaman Alkitab 2021
Perumpamaan tentang Materialisme
Ada sekitar 40 perumpamaan yang Tuhan kita berikan. Seperti yang kita tahu, mereka dirancang untuk menyembunyikan kebenaran dari orang-orang yang tidak percaya, tetapi untuk mengungkapkannya kepada orang-orang percaya. Kita menemukan bahwa perumpamaan khusus ini dirancang untuk membantu orang percaya, sebagaimana semua perumpamaan. Akhirnya, mereka hanya akan membantu orang percaya karena hanya orang percaya yang benar-benar memahami mereka. Inilah perumpamaan yang berhubungan dengan uang.

Tuhan kita tahu bahwa kehidupan di dunia bergantung pada suatu bentuk pertukaran, dan kita hidup, bernafas, dan bergerak dengan pertukaran itu. Ini adalah cerita yang sangat mengejutkan karena semua karakter dalam cerita ini buruk pada tingkat tertentu. Sisanya orang terlibat dengan kejahatannya. Bahkan pria yang seharusnya menjadi pahlawan dalam cerita ini benar-benar buruk karena dia memuji apa yang dilakukan pria jahat ini.

Ini untuk kita sama seperti untuk murid-murid-Nya. Dan orang-orang Farisi, yang mencintai uang, mendengarkan semua hal ini, dan mereka mengejeknya. Jadi ini adalah cemoohan. Inilah yang kita harapkan dari orang-orang yang tidak memahami perumpamaan ini dan yang, dalam banyak hal, ditentukan oleh perumpamaan ini karena mereka pecinta uang. Tetapi sekali lagi ini adalah perumpamaan bagi para murid.

Lukas 16:1-13, “Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: “Ada seorang kaya yang pegawai keuangannya dituduh menghambur-hamburkan harta miliknya. 2 Jadi dia memanggilnya masuk dan berkata kepadanya, 'Apa yang saya dengar mengenai engkau? Berikanlah pertanggungjawaban pekerjaanmu, karena engkau tidak bisa menjadi manajer lagi.’ 3 “Manajer itu berkata pada dirinya sendiri, ‘Apa yang harus saya lakukan sekarang? Tuanku mau memecat saya. Menggali saya tidak kuat, dan untuk mengemis saya malu.”

“4 Saya tahu apa yang saya akan lakukan supaya, ketika saya disini kehilangan pekerjaan saya, orang-orang akan menyambut saya di rumah mereka.’ 5 “Jadi dia memanggil masing-masing orang yang berhutang kepada tuannya. Dia tanya kepada yang pertama, 'Berapa hutangmu pada tuanku?' 6 "'Sembilan ratus galon minyak zaitun,' jawabnya. “Manajer mengatakan kepadanya, ‘Ambillah tagihan Anda, duduklah cepat, dan buatlah itu menjadi empat ratus lima puluh.’ 7 “Kemudian dia bertanya kepada yang kedua, ‘Dan berapa banyak hutangmu?

“Seribu karung gandum,” jawabnya. “Dia berkata kepadanya, ‘Ambil tagihanmu dan buatlah itu menjadi delapan ratus.’ 8 “Tuan memuji manajer yang tidak jujur itu karena dia telah bertindak dengan cerdik. Karena orang-orang di dunia ini lebih cerdik dalam berurusan dengan jenis mereka sendiri daripada orang-orang terang. 9 Aku berkata kepadamu, gunakan kekayaan duniawi untuk mendapatkan teman bagi dirimu sendiri, supaya ketika kekayaan dunia itu hilang, kalian akan disambut di tempat tinggal yang kekal.”

10 “Barangsiapa dapat dipercaya dengan sedikit, dapat dipercaya dengan banyak, dan siapa yang tidak jujur dengan sedikit, juga tidak jujur dengan banyak. 11 Jadi jika Anda belum dapat dipercaya dalam menangani kekayaan duniawi, siapakah yang akan mempercayai Anda dengan harta sesungguhnya? 12 Dan jika Anda belum pernah dipercaya dengan harta orang lain, siapa mau memberikan kepadamu apa yang menjadi milikmu sendiri?

13 “Tidak seorang pun dapat mengabdi kepada dua majikan. Entah Anda akan membenci yang satu dan mengasihi yang lain, atau Anda akan mengabdi pada yang satu dan membenci yang lain. Kalian tidak dapat melayani Allah dan uang.” Suatu hal yang sangat aneh di satu sisi untuk menceritakan sebuah kisah di mana setiap orang itu korup, tetapi itulah poin yang Tuhan kita buat. Yesus mengajar dari semacam aspek kehidupan rutin yang normal.

Inilah cerita yang sederhana, tetapi yang mengganggu orang adalah bahwa Yesus memuji orang jahat itu. Dengarkanlah penutup-Nya: “Dan tuannya memuji manajer yang tidak benar itu karena dia telah bertindak dengan cerdik.” Kemudian dalam ayat 9 Yesus berkata, “Dan Aku berkata kepadamu, bikinlah teman-teman bagi dirimu sendiri dengan kekayaan duniawi itu.” Nah ini ditempatkan di sini tepat setelah kisah anak yang terhilang karena inilah manajer yang terhilang.

Prodigal itu berarti "boros." Putra bungsu itu menyia-nyiakan segalanya dan tidak menyediakan untuk masa depannya. Inilah seorang pria yang menyia-nyiakan harta yang dia kendalikan, tetapi dia menyediakan untuk masa depannya. Akhirnya adalah akhir yang mengejutkan. Itu menjadi makna cerita. Kita akan membahasnya sebentar lagi, tetapi marilah kita kembali dan menelusuri sedikit dengan ceritanya sehingga kalian mengerti bagaimana mereka mendengarnya ketika Tuhan kita menceritakannya.

"Ada orang kaya tertentu." Kita tahu itu karena ada banyak orang yang berutang padanya. Mereka berhutang kepadanya dalam skala yang sangat besar, dan ada banyak debitur. Apa yang telah dia lakukan adalah dia telah menggaji seorang manajer, dan menugaskan dia untuk bertanggung jawab atas semua harta dari seluruh perusahaan ini. Dia mengelola tanah itu. Dia mengelola hasil panen. Dia mengelola aset. Dan dia mengelola utang.

Nah, manajer ini telah menyia-nyiakan harta pemiliknya. Di akhir ayat 1, “Diberitakan kepada pemiliknya bahwa manajer itu menghambur-hamburkan harta miliknya.” Dia boros, seperti anak yang terhilang. Ini belum tentu penggelapan. Ini belum tentu semacam skema cerdik untuk mencuri. Ini hanya orang yang tidak bertanggung jawab dan tidak kompeten pada saat ini dalam cerita dari Yesus.

Dalam ayat 2, pemilik itu memanggilnya dan berkata kepadanya, “Apa yang saya dengar tentang Anda ini?” Itulah laporan yang melibatkan fitnah serius dan sah terhadap pria itu. "Berikan akuntansi manajemenmu karena engkau tidak bisa lagi menjadi manajer." Dengan kata lain, "Kamu dipecat!" Tetapi pada dasarnya dia berkata, “Kembalilah dan berilah perhitungan atas apa yang telah engkau lakukan. Saya ingin engkau memberi tanggungjawab tentang apa yang engkau telah lakukan.”

Manajer itu akan kehilangan rumahnya karena mereka hidup di zaman kuno di rumah tempat mereka bertugas. Dia kehilangan penghasilannya, dan dia kehilangan reputasinya karena sekarang semua orang akan tahu bahwa dia tidak kompeten. Jadi di ayat 3, dia berkata pada dirinya sendiri, “Apa yang harus aku lakukan?” Kemudian dia berkata, “Saya tidak cukup kuat untuk menggali, dan saya malu untuk mengemis.” Dia tidak mau bekerja manual, apalagi menjadi pengemis.

Kemudian dia ada solusi, sebagaimana Yesus menciptakan cerita ini. Ayat 4, “Saya tahu apa yang saya akan lakukan supaya, ketika saya disini dipecat, orang-orang akan menyambut saya di rumah mereka.” Dia harus memikirkan masa depan. Saya perlu disambut oleh beberapa orang di rumah mereka. Jadi inilah rencanaku. Saya akan menghubungi semua orang yang berutang kepada majikan saya, dan saya akan mengurangi hutang mereka.

Nah, jika dia hanya melakukan ini untuk satu orang saja, tidak akan ada tekanan teman untuk membalas budi. Tetapi jika dia melakukannya untuk semua orang dalam masyarakat kehormatan di mana semua orang peduli dengan kehormatannya, mereka semua akan memberi tekanan pada orang lain. Dia bukan hanya akan memiliki satu rumah untuk dikunjungi, dia akan memiliki banyak rumah untuk dikunjungi karena mereka semua ingin mempertahankan kehormatan mereka.

Jadi ayat 5-6, “Jadi dia memanggil masing-masing orang yang berhutang kepada tuannya. Dia tanya kepada yang pertama, 'Berapa hutangmu pada tuanku?' 6 "'Sembilan ratus galon minyak zaitun,' jawabnya. “Manajer mengatakan kepadanya, ‘Ambillah tagihan Anda, duduklah cepat, dan buatlah itu menjadi empat ratus lima puluh.” Waduh, itu diskon 50 persen. Dalam bentuk uang ini akan bernilai upah tiga tahun, dan ini akan menjadi produk dari setidaknya 150 pohon zaitun.

Kesepakatan itu tercapai. Tidak ada pertanyaan yang diajukan tentang apakah ini keinginan si pemilik. Ayat 7, “Kemudian dia bertanya kepada yang kedua, ‘Dan berapa banyak hutangmu? “Seribu karung gandum,” jawabnya. “Dia berkata kepadanya, ‘Ambil tagihanmu dan buatlah itu menjadi delapan ratus.’ Perkiraan sekitar 1.000 karung gandum, itu membutuhkan 40 hektar untuk diproduksi dan mungkin memerlukan kerja delapan sampai sepuluh tahun. Dia didiskon 20 persen.

Ini tidak ada hubungannya dengan ekonomi yang tertekan. Ini tidak ada hubungannya dengan batasan makanan. Ini tidak ada hubungannya dengan bencana yang terjadi dalam kehidupan debitur di mana mereka tidak mampu membayar. Ini hanya cara cerdik untuk menggelapkan uang tuannya sedemikian rupa sehingga itu menjamin kewajiban semua orang ini kepada manajer itu. Supaya dia dapat kembali kepada mereka dan berkata, "Engkau harus memberi saya pekerjaan dan tempat."

Semua orang dalam cerita ini curang. Tetapi inilah cara kerja dunia. Dia benar-benar mengamankan masa depannya dengan cara ini. Ayat 8, “Tuan memuji manajer yang tidak jujur itu karena dia telah bertindak dengan cerdik. Karena orang-orang di dunia ini lebih cerdik dalam berurusan dengan jenis mereka sendiri daripada orang-orang terang.” Inilah kejutannya. "Tuannya memuji manajer yang tidak benar itu."

Pemiliknya memujinya karena dia bertindak cerdik. Inilah yang membuat orang bermasalah. Tetapi mengapa Yesus memuji hal ini? Manajer itu memanfaatkan suatu kesempatan. Dengan mengurangi hutang, dia menyebabkan semua orang hutang budi kepadanya. Mereka semua prihatin tentang balasan untuk seseorang yang berbuat baik kepada mereka karena itu adalah bagian dari kebutuhan sosial dan budaya mereka.

Orang berdosa bertindak untuk mengamankan keuntungan masa depan mereka sendiri dengan cara yang sangat cerdik. Mereka menggunakan sumber daya yang mereka miliki dengan kelihaian, baik jujur atau tidak jujur untuk mengamankan masa depan terbaik yang bisa mereka capai. Jarang ada pertanyaan apakah itu jujur atau tidak. Sebagian besar pertanyaannya adalah, bisakah saya lolos begitu saja? Setiap jenis perangkat yang dapat dibayangkan dan tidak terbayangkan dipakai untuk menjamin kekayaan masa depan.

Beginilah caranya dunia bertindak. Ada orang-orang di puncak bank yang sah dan perusahaan yang sah di dunia yang korup yang menggunakan setiap perangkat yang dapat mereka gunakan untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan. Ada penjahat yang membuat skema Ponzi mereka dan menggunakan setiap perangkat. Ada orang-orang ketika mereka diberitahu bahwa sesuatu akan menguntungkan, mereka secepat mungkin menandatangani itu.

Mereka tersedot ke dalam berbagai skema karena semua orang di dunia ini mencoba mengambil apa yang mereka miliki dan melipatgandakannya untuk mengamankan masa depan mereka. Dan Yesus berkata, "Mereka lebih cerdik daripada anak-anak terang." Anak-anak terang adalah orang-orang percaya. Ayat 9, “Aku berkata kepadamu, gunakan kekayaan duniawi untuk mendapatkan teman bagi dirimu sendiri, supaya ketika kekayaan dunia itu hilang, kalian akan disambut di tempat tinggal yang kekal.”

Ini sebuah interpretasi yang sama sekali tidak terdengar oleh orang-orang Farisi. “Bertemanlah untuk dirimu sendiri melalui kekayaan duniawi supaya ketika kekayaan itu gagal, mereka akan menerimamu ke tempat tinggal yang kekal.” Cara itu selalu dipakai anak-anak jahat di zaman ini untuk menyelamatkan diri. “Kalian,” Tuhan berkata, “Kalian setidaknya harus sama cerdiknya dengan mereka.” Buatlah sahabat sejati bagi dirimu sendiri melalui kekayaan duniawi yang tidak benar itu.”

Gunakanlah uang Anda, harta benda Anda, kekayaan Anda dan pengaruhi teman-teman Anda untuk Kerajaan yang akan menerima kalian ke tempat tinggal yang kekal. Ajaklah teman-teman makan malam, dan perkenalkan mereka pada Injil. Dan mereka akan berdiri di gerbang mutiara menyambut Anda ketika Anda tiba. Tuhan berkata, "Kalian dapat mengambil kekayaan duniawi yang tidak bisa dibawa dan kalian dapat membuat teman-teman yang akan menyambut Anda di surga."

Bagaimana? Anda berinvestasi di usaha-usaha kerajaan yang menyelamatkan orang berdosa. Gunakanlah uang Anda untuk mempengaruhi teman-teman untuk selamanya. Inilah yang Tuhan kita bicarakan dalam Matius 6 dalam Khotbah di Bukit. “Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi untuk dirimu sendiri. Tetapi simpanlah bagimu harta di surga, di mana ngengat maupun karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya.”

Bagaimana saya bisa menaruh harta saya di surga? Jawaban: berinvestasi dalam apa yang memberitakan Injil dan membawa orang kepada keselamatan. Berinvestasilah di perusahaan-perusahaan kerajaan. Itulah yang harus Anda lakukan dengan uang Anda, dengan kekayaan Anda sehingga Anda akan disambut ketika Anda sampai di sana. Semakin lama saya hidup, semakin sedikit makna yang harus ditinggalkan di sini. Semakin berarti segala sesuatu yang ‘membeli’ teman untuk selamanya.

Anda menginvestasikan uang Anda pada mereka yang mengkhotbahkan Injil, mereka yang mengajar orang untuk mengkhotbahkan Injil. Anda berinvestasi dalam para misionaris dan mereka yang mengirim misionaris. Anda berinvestasi dalam setiap usaha Injil yang melipatgandakan guru-guru dan pengkhotbah dan penginjil dan penyebaran Firman dan penyebaran kebenaran di seluruh dunia dan dengan melakukan itu Anda ‘membeli’ teman untuk selamanya.

Hidup ini singkat dan jangan di sia-siakan. Tidak banyak yang bisa Anda kirim keatas. Apa pun harta kecil Anda, mereka tetap tinggal di sini dan orang lain akan mencari tahu apa yang harus dilakukan dengan semua itu. Tetapi ada satu hal yang bisa Anda kirimkan. Itulah kekayaan Anda jika itu diinvestasikan pada orang-orang yang memberitakan Injil dan dalam persiapan dan pelatihan orang-orang yang bersedia melakukan itu di mana saja.

Apa yang tidak pernah bisa kita lakukan secara individu, bisa kita lakukan secara kolektif. Anda berkata, “Yah, saya tidak memberi banyak, tetapi saya tidak punya banyak. Jika saya memiliki lebih banyak, saya akan memberi lebih banyak.” Tidak, Anda tidak akan melakukannya. Anda berkata, “Bagaimana Anda tahu itu? Anda tidak mengenal saya.” Yah, tapi Yesus tahu. Ayat 10, “Barangsiapa dapat dipercaya dengan sedikit, juga dapat dipercaya dengan banyak, dan barangsiapa tidak jujur dengan sedikit, juga akan tidak jujur dengan banyak.”

Masalahnya bukan tentang seberapa banyak hartamu. Ini tentang apa yang menjadi prioritas Anda. Ini tentang apakah surga adalah tempat hatimu berada. Ini jelas dengan sendirinya. Jelaslah bahwa orang-orang yang setia adalah orang-orang yang setia baik mereka yang miliki sedikit maupun yang banyak; dan orang-orang yang tidak setia adalah orang-orang yang tidak setia, baik mereka yang miliki sedikit maupun yang banyak. Jika Anda berkomitmen untuk membikin teman kekal, Anda akan memberikan apa yang Anda miliki dengan murah hati.

"Yah, aku berharap untuk menang di lotre." Dengarkanlah, jika Anda menang lotre, itu tidak akan mengubah hati Anda. Hanya Allah dapat mengubah hatimu. Kekayaan yang Anda miliki bukanlah masalahnya. Karakter Anda adalah masalahnya. Komitmen Anda adalah masalahnya. Kasih Anda untuk surga adalah masalahnya. Anda bersifat tidak egois, rendah hati, murah hati, tidak materialistis, dan berkomitmen pada kerajaan dengan sepenuh hati atau tidak.

Yesus berkata dalam ayat 11, “Jadi jika kamu tidak dapat dipercaya dalam menangani kekayaan duniawi, yaitu uang, siapakah akan mempercayakan kepadamu kekayaan yang sebenarnya?” Jika Anda sebagai orang percaya, selama ini tidak setia dalam penggunaan kekayaan yang tidak benar, siapa yang akan mempercayakan kekayaan surga yang nyata kepada Anda? Secara harfiah, jika Anda belum setia dengan kekayaan duniawi, apakah Allah akan memberi Anda hal-hal yang spiritual dan abadi?

Ayat 12, “Dan jika kamu tidak dapat dipercaya dengan harta orang lain, siapakah yang akan memberimu harta milikmu sendiri?” Penggunaan kekayaan yang tidak benar dalam ayat 11 sesuai dengan penggunaan harta milik orang lain. Kekayaan yang Anda miliki bukanlah milik Anda. Seperti pelayan itu, dia berurusan dengan sumber daya orang lain. Saya mendapatkannya. Saya bekerja keras untuk itu. Yah, itu mungkin benar. Anda bekerja keras untuk itu, tetapi itu bukan milik Anda.

Semuanya itu milik Allah. Kita hanyalah dalam penatalayanan dari semua yang kita miliki. Ingatlah berkat Daud dalam 1 Tawarikh 29:11, 14, Semua itu milik-Mu, Tuhan, kebesaran dan kuasa dan kemuliaan dan keagungan dan kemegahan, karena segala yang di langit dan di bumi adalah milik-Mu.” 14 “Semuanya berasal darimu, dan sebagai balasan kami hanya memberimu apa yang datang dari tangan-Mu.”

Pemazmur berkata, “Bumi adalah milik Tuhan dan segala isinya.” Itu semua milik-Nya. Anda tidak memiliki apa pun yang benar-benar milik Anda. Sebagai orang percaya, itu semua adalah ujian pengabdian Anda. Semua yang kita miliki adalah penatalayanan. Ingat perumpamaan dalam Matius 25 di mana majikan itu membagikan talenta miliknya, dan yang dapat dilakukan hamba hanyalah mengelola atau gagal mengelola hak istimewa yang telah diberikan kepadanya?

Jika Anda gagal dalam ujian penatalayanan, Anda kehilangan signifikansi dalam kerajaan, dan Anda kehilangan berkat dan pahala abadi. Anda menyia-nyiakan uang Allah untuk hal-hal yang akan binasa, mengumpulkan barang-barang untuk diri Anda sendiri, dan Anda justru sebaliknya memotong berkat-berkat rohani dan upah kekal Anda. Anda mungkin sampai pada kesimpulan bahwa Anda dapat hidup tanpa banyak hal jika Anda dapat memperoleh pahala kekal itu.

Yesus belum selesai. Ayat 13, “Tidak seorang pun dapat mengabdi kepada dua majikan. Entah Anda akan membenci yang satu dan mengasihi yang lain, atau Anda akan mengabdi pada yang satu dan membenci yang lain. Anda tidak dapat melayani Allah dan uang.” Anda dapat memiliki Allah atau Anda dapat memiliki kekayaan duniawi. Allah ingin ada fokus tunggal, loyalitas, ketaatan, dan kesetiaan kepada-Nya. Saya mengatakan Anda tidak bisa menjadi hamba Allah dan diperbudak uang.

Allah tidak melawan kekayaan. Abraham, Daud dan Ayub semuanya diberkati dengan berlimpah oleh Allah. Jadi memiliki kekayaan adalah sarana yang digunakan Allah bagi Anda untuk mendapatkan pahala abadi dan teman-teman surgawi. Kapasitas Anda untuk menyembah, memuji, dan menikmati Allah dan kemuliaan kekal terikat pada apa yang Anda lakukan dengan kekayaan duniawi ini. Apakah yang Anda lakukan untuk memastikan masa depan kekal Anda? Marilah kita berdoa.
JOIN OUR MAILING LIST:

© 2017 Ferdy Gunawan
ADDRESS:

2401 Alcott St.
Denver, CO 80211
WEEKLY PROGRAMS

Service 5:00 - 6:30 PM
Children 5:30 - 6:30 PM
Fellowship 6:30 - 8:00 PM
Bible Study (Fridays) 7:00 PM
Phone (720) 338-2434
Email Address: Click here
Back to content