Musuh Terbesar Kami - Persekutuan Indonesia Riverside

PERSEKUTUAN INDONESIA RIVERSIDE
Go to content
Pemahaman Alkitab 2022
Musuh Terbesar Kami
Pernahkah Anda memikir lagi setelah Anda melakukan sesuatu dan berkata, mengapa saya melakukan itu? Apakah yang saya pikirkan? Mengapa saya mengatakan ya untuk hal ini bukannya tidak? Mengapa saya mengisi jadwal saya dengan itu? Mengapa saya menanggapi seperti itu? Maksudku tidak. Sekarang saya membayar untuk cara saya merespon. Atau mengapa saya tidak menjauhkan diri saya dari situasi itu? Kenapa aku tidak mengatakan kebenaran saja?

Mengapa saya melihat itu ketika saya tahu saya seharusnya jangan melihat itu? Mengapa saya melakukan itu? Sebagai orang Kristen setiap orang dianggap sebagai pemimpin, karena kita perlu memimpin diri kita sendiri. Setiap hari ketika Anda bangun, dan Anda melihat diri di cermin, Anda melihat musuh terbesar yang dapat menghancurkan hari itu. Seringkali kita ingin menyalahkan orang lain, tetapi pada akhirnya, kita tidak dapat mengendalikan orang lain tetapi kita harus mengendalikan diri kita sendiri.

Ketika kita mempelajari Alkitab kita melihat kegagalan beberapa orang terkemuka. Hari ini kita akan melihat Simson. Ketika saya membaca Alkitab, saya suka mempelajari orang-orang yang dapat saya hubungi. Jika mereka semua sempurna, saya tahu bahwa saya tidak bisa menjadi seperti itu. Tetapi saya, sama seperti mereka, lebih sering gagal daripada berhasil. Tidak ada di dalam Alkitab yang memberitahu kita seberapa besar Simson itu, hanya betapa kuatnya dia.

Saya melihat banyak hal dalam diri Samson yang kita semua ada kesamaan dengannya, dan saya tidak membicarakan kekuatannya. Saya membicarakan bahwa dia selalu melakukan apa pun yang dia inginkan dan kapan pun dia mau tanpa mendengarkan nasihat. Masalah Simson bukanlah karena dia tidak memiliki kekuatan untuk melakukan apa yang Allah ingin dia lakukan. Simson menyabot kepemimpinannya karena dia selalu melakukan apa yang dia ingin lakukan tanpa berpikir.

Masalahnya Simson adalah bahwa kekuatannya pada akhirnya menyebabkan kehancurannya. Pernahkah itu terjadi pada Anda bahwa karunia Allah kepada Anda telah menyebabkan kehancuran Anda? Terkadang kita melakukan dengan karunia kita apa yang Allah tidak ingin kita lakukan. Simson adalah jawaban atas doa meskipun Simson tidak memenuhi apa yang seharusnya dia lakukan. Samson diberi sumpah Nasserite ini, supaya ia hidup terpisah dengan tidak memotong rambutnya.

Allah memisahkan Israel untuk menjadi kudus dan begitu pula Simson dengan sumpah Nasserite ini. Israel selalu tertarik pada ilah asing, mereka membangun anak lembu emas, dan Simson sama, ilah asingnya adalah wanita yang bukan orang Israel. Simson secara harfiah menceritakan kisah Israel dengan hidupnya sendiri. Dan jika kita jujur, kita dapat melihat kesamaan dalam hidup kita dan tanggapan kita terhadap panggilan Allah untuk dilakukan kita juga.

Kita juga sering tertarik pada dewa-dewa asing, berhala, dalam hidup kita. Terkadang kita mengesampingkan karunia yang Allah berikan kepada kita, dan tidak melakukan apa yang seharusnya kita lakukan. Terkadang kita membuat komitmen ini, sumpah ini, saya tidak akan pernah melakukan hal ini, sampai kedagingan itu terlalu kuat dan saya tetap saja berbuat itu. Kita tahu kita harus hidup terpisah, tetapi kita sering tidak bertindak seperti itu dan tidak kudus.

Musuh terbesar kita dalam hidup kita adalah diri kita sendiri. Kegagalan terbesar Anda dalam hidup adalah kegagalan memimpin diri sendiri. Lihatlah Hakim hakim 14, 15 dan 16 dan kami akan melompat-lompat sedikit dan Anda akan melihat mengapa. Kami ingin melihat bagaimana kegagalan Simson berlaku untuk kehidupan kita hari ini. Ada tiga hal utama yang gagal dilakukan Simson: 1. Simson gagal memimpin dirinya sendiri. Dia tidak memiliki penguasaan diri.

Di Amerika hari ini kita diajarkan untuk tidak memiliki kendali impuls. Kita tidak diajarkan untuk mengatakan tidak pada sesuatu. Kami tidak mengajari anak-anak kami untuk mengatakan tidak. Kami akhirnya melakukan hal-hal yang seharusnya tidak kami lakukan dan Simson melakukan ini dengan wanita-wanita yang dia pilih. Bukalah Hakim-hakim 14:1-2, “Sekarang Simson pergi ke Timna, dan melihat seorang perempuan di Timna dari putri-putri orang Filistin.”

2 Jadi dia pergi dan memberi tahu ayah dan ibunya, dengan mengatakan, “Aku telah melihat seorang wanita di Timna dari putri-putri orang Filistin; sekarang karena itu, dapatkanlah dia untukku sebagai istri.” Pacaran saat itu kelihatannya mudah. Saya tidak peduli apa yang Anda pikirkan, ambillah saja dia. Nah, Anda mungkin berpikir bahwa ini adalah satu-satunya saat ini terjadi. Lihatlah Hakim-hakim 16:1. Istri pertamanya meninggal setelah ayah mertuanya meninggal. “Sekarang Simson pergi ke Gaza dan melihat pelacur di sana, lalu masuklah ia kepadanya.”

Hakim-hakim 16:4, “Kemudian terjadilah bahwa dia mencintai seorang wanita di Lembah Sorek, yang bernama Delilah.” Kita tahu cerita Delilah, tapi ada banyak hal yang terjadi sebelum itu. Sekali lagi Simson tidak melakukan apa yang Allah ingin dia lakukan. Dan sejujurnya, inilah kami juga. Ketika Anda melihat statistik orang-orang yang kecandu narkoba, alkohol, dan pornografi, Anda melihat bahwa mereka tidak memiliki penguasaan impuls.

Dan kurangnya penguasaan diri Simson menjadi masalah baginya. Tetapi ini tidak berbeda dengan Israel. Mereka menyembah dewa-dewa lain. Sekarang dia ingin merencanakan perayaan pernikahannya, ini adalah pesta besar tetapi dia pergi ke tempat yang tidak seharusnya dia datangi. Hakim-hakim 14:5, “Demikianlah Simson pergi ke Timna bersama ayah dan ibunya, dan sampailah di kebun anggur Timna.” Di sinilah dia merencanakan pesta dengan anggur.

Jadi dia mengabaikan sumpah Nasserite-nya. Ayat 5 melanjutkan, “Sekarang dia kaget ada, seekor singa muda datang mengaum melawan dia. 6 Dan Roh Tuhan datang dan berkuasa atas dia, dan dia menghancurkan singa itu seperti orang mencabik seekor kambing muda, meskipun dia tidak memiliki apa-apa di tangannya. Tetapi dia tidak memberi tahu ayah atau ibunya apa yang telah dia lakukan.” Nah di sini dia menyentuh singa mati.

Ayat 8-9, “Setelah beberapa waktu, ketika dia kembali untuk mengambil istrinya, dia berbalik untuk melihat bangkai singa itu. Dan lihatlah, ada kawanan lebah dan madu di dalam bangkai singa itu. 9 Ia mengambil sebagian darinya dan pergi makan. Ketika dia datang kepada ayah dan ibunya, dia memberikan sedikit madu kepada mereka, dan mereka juga makan. Tetapi dia tidak memberi tahu mereka bahwa dia telah mengambil madu itu dari bangkai singa.”

Tidak ada yang bisa mengalahkan kekuatannya. Simson terus mengalahkan mereka dalam banyak kejadian. Maka datanglah orang Filistin melawan Yehuda dan orang-orang Yehuda menanyakan mereka alasannya. Mereka berkata ingin menangkap Simson. Lalu tiga ribu orang Yehuda berkata kepada Simson, mengapa kamu melakukan ini kepada kami? Maka mereka datang untuk menyerahkan dia kepada orang Filistin. Jadi dia berkata, bersumpahlah padaku bahwa kalian tidak akan membunuhku.

Hakim-hakim 15:13-15, “Maka orang-orang Yehuda itu berbicara kepadanya, katanya, “Tidak, tetapi kami akan mengikat engkau dengan kuat dan menyerahkan engkau ke dalam tangan mereka; tapi kami pasti tidak akan membunuhmu.” Dan mereka mengikatnya dengan dua tali baru dan mengangkatnya dari batu. 14 Ketika dia datang ke Lehi, orang Filistin datang berteriak-teriak melawan dia. Kemudian Roh Tuhan berkuasa atas dia; dan tali yang ada di lengannya menjadi seperti rami,

Yang dibakar dengan api, dan ikatannya lepas dari tangannya. 15 Dia menemukan tulang rahang keledai yang masih segar, mengulurkan tangannya dan mengambilnya, dan membunuh seribu orang dengannya.” Simson tidak memiliki penguasaan diri. Terkadang sifat pendendam dari perilaku kita dalam hidup ini juga menguasai kita. Terkadang kita tidak berbeda dengan Simson. Dia selalu gagal untuk memimpin dirinya sendiri.

Anda perlu mengatakan ya untuk 5% kehidupan itu yang harus diikuti oleh orang percaya. Satu persen dari hari Anda harus dihabiskan untuk berdoa atau membaca Kitab Suci, yaitu sekitar 15 menit. Satu persen dari minggu Anda harus dihabiskan dalam waktu berkumpul, bersama orang percaya lainnya sekitar satu setengah jam. Satu persen dari bulan Anda di dalam waktu kelompok dengan orang lain yang akan membantu Anda sebagai orang percaya, yaitu sekitar enam atau tujuh jam.

Kemudian ada satu persen waktu pertumbuhan dalam seperempat tahun yang Anda yang diperlukan untuk bertumbuh secara rohani, dengan mempelajari Alkitab dan mengajar orang lain. Kemudian ada waktu pergi ini dalam satu persen terakhir per tahun yang memakan waktu Anda dalam misi, secara lokal, nasional atau internasional. Itu sekitar satu bulan atau lebih. Saya tidak tahu apa yang ada di jadwal Anda, tetapi saya tahu ini. Anda perlu menjalani 5% kehidupan Anda sebagai pengikut Yesus.

2, Simson gagal mendengarkan orang lain. Lihatlah Hakim-hakim 14:3, tepat setelah dia menyuruh orang tuanya untuk mengambil wanita itu, “Lalu ayah dan ibunya berkata kepadanya, “Apakah tidak ada wanita di antara anak-anak perempuan saudara-saudaramu, atau di antara semua bangsaku, sampai kamu harus pergi mencari istri dari orang Filistin yang tidak disunat?” Ayat 3 melanjutkan, “Dan Simson berkata kepada ayahnya, “Ambil dia untukku, karena dia menyenangkan aku.” Dia suka penampilannya.

Simson tidak mau mendengarkan nasihat. Tahukah Anda bahwa ketika dia kembali untuk menjemputnya, dia pergi sendirian untuk melihat bangkai ini? Apakah Anda tahu bahwa musuh Anda ingin Anda terisolasi? Bukan itu yang Tuhan inginkan, Dia ingin Anda ada bersamaan dalam komunitas. Jadi, Anda tahu apa yang dialami orang lain dalam hidup mereka, dan bahwa Anda tidak sendirian dalam menghadapi cobaan dan kekecewaan.

Musuh itu ingin Anda berpikir bahwa situasi Anda lebih sulit daripada orang lain. Dan bukan itu yang kita lihat melalui lensa Kitab Suci. Kita seharusnya menjalani hidup kita bersama satu sama lain untuk melihat bahwa orang lain memiliki masalah yang sama dan bahwa solusi datang bukan pada waktu kita tetapi pada waktu Allah. Kita harus belajar untuk hidup dengan iman dan bukan dengan melihat saja. Tetapi Simson terus melakukan keinginannya sendiri.

Ketika Anda terlibat dalam kelompok yang terhubung, seperti pemahaman Alkitab, Anda memiliki kelompok yang memikirkan Anda dan berbagi dengan Anda dan berdoa untuk Anda. Anda janganlah terkucilkan, karena kalau begitu iblis lebih mudah menyerang Anda. Ketika Anda terlibat, Anda menatap mata orang lain untuk mengetahui apa yang sedang terjadi. Kami adalah generasi yang paling banyak informasinya sepanjang masa.

Kita bisa minta google semuanya, tetapi dari mana datangnya jawaban itu? Anda dapat mengajukan pertanyaan apa pun dan Anda dapat menemukan orang-orang lain yang setuju dengan Anda, meskipun itu tidak benar. Setan sama cerdiknya dalam menyesatkan Anda seperti halnya siapa pun. Satu stasiun TV memberi tahu Anda sesuatu yang mereka klaim adalah benar dan stasiun TV lain dapat mengatakan sebaliknya juga mengklaim bahwa mereka benar. Kebenaran yang nyata hanya ada di dalam Alkitab.

Tahukah Anda bahwa kita hidup di kota yang kesepian? Kota yang paling sepi adalah Washington DC, kota paling sepi kedua adalah Las Vegas dan kota paling sepi ketiga adalah Denver. Kita harus menjadi kota di mana orang-orang berkata, kalian itu berbeda, kalian semua terhubung, kalian tahu nama satu sama lain dan nama anak-anak dan cerita kalian, pekerjaan dan karir kalian dan kalian berdoa bersama dan saling bertanggung jawab.

Kami gagal mendengarkan. Biasanya ada dua kegagalan, Anda dapat mendengarkan semua orang, atau Anda tidak mau mendengarkan siapa pun. Ketika Anda mendengarkan dua sudut pandang yang berlawanan, Anda mencoba memutuskan mana yang benar. Anda perlu mendengarkan seseorang yang mengenal Anda dan mencintai Anda. Ketika Anda tidak mendengarkan siapa pun, Anda menjadi ilah Anda sendiri dan itulah celaka. Janganlah melakukan kedua-duanya, kita harus belajar dari apa yang terjadi pada Simson.

3. Simson gagal belajar dari kesalahannya. Mengapa saya melakukan ini berkali-kali? Kita semua pernah melakukan kesalahan dengan cara yang sama, benar? Lihatlah lagi Hakim hakim 14, dan istri pertamanya dan bangkai singa itu. Setelah dia membunuh singa dia cukup bangga dan dia berkata pada dirinya sendiri, saya memberi tahu orang-orang sebuah teka-teki. Jadi dia menceritakan teka-teki ini yang tidak dapat diketahui oleh siapa pun, sampai hari terakhir pesta pernikahan mereka.

Hakim hakim 14:12 – 18, “Lalu Simson berkata kepada mereka, “Biarkan aku memberikan teka-teki kepada kalian. Jika kalian dapat memecahkan dan menjelaskannya dengan benar kepada saya dalam tujuh hari hari raya, maka saya akan memberi kalian tiga puluh pakaian linen dan tiga puluh pakaian ganti. 13 Tetapi jika Anda tidak dapat menjelaskannya kepada saya, maka Anda harus memberi saya tiga puluh pakaian lenan dan tiga puluh pakaian ganti.” Dan mereka berkata kepadanya, "Ajukanlah teka-tekimu, agar kami mendengarnya."

14 Maka ia berkata kepada mereka,”Dari yang makan keluar sesuatu untuk dimakan, dan dari yang kuat keluar sesuatu yang manis.” Nah selama tiga hari mereka tidak bisa menjelaskan teka-teki itu. 15 Tetapi pada hari ketujuh mereka berkata kepada istri Simson, “Bujuklah suamimu sehingga dia akan menjelaskan teka-teki itu kepada kami, atau kami akan membakarmu dan rumah ayahmu dengan api. Apakah Anda mengundang kami untuk mengambil milik kami?”

16 Kemudian istri Simson itu menangisi dia, dan berkata, “Anda hanya membenci aku! Anda tidak mencintaiku! Anda telah mengajukan teka-teki kepada putra-putra bangsaku, tetapi Anda belum menjelaskannya kepada saya.” Dan dia berkata kepadanya, “Dengarlah, saya tidak menjelaskannya kepada ayah saya atau ibu saya; jadi haruskah aku menjelaskannya padamu?” 17 Nah dia telah menangisi dia selama tujuh hari selama pesta mereka berlangsung. Dan pada hari ketujuh dia rela memberitahunya. Mengapa?

Karena isterinya sangat menekannya. Kemudian dia menjelaskan teka-teki itu kepada putra-putra bangsanya. 18 Maka orang-orang kota itu berkata kepadanya pada hari ketujuh sebelum matahari terbenam, ”Apakah yang lebih manis dari madu? Dan apakah yang lebih kuat dari singa?” Dan dia berkata kepada mereka: "Jika Anda tidak membajak dengan sapi saya, kalian tidak akan memecahkan teka-teki saya!" Jadi dia membunuh 30 orang dan mengambil pakaian mereka untuk diberikan kepada orang-orang itu.

Kemudian istri Simson diberikan kepada sahabatnya dan untuk balas dendam dia menangkap 300 rubah dan menaruh obor di antara mereka untuk membakar ladang-ladang gandum dan juga kebun anggur. Maka orang Filistin itu membakar dia dan ayahnya. Apakah Simson belajar dari apa yang telah terjadi? Mereka menyembah dewa asing dan wanita mereka juga berbeda. Tetapi tidak, Simson memiliki hubungan berahi yang lain dengan Delila.

Dia ingin tahu rahasianya mengapa dia begitu kuat. Dan bukan hanya itu, orang-orang di sekitarnya pun menyogoknya supaya dia mau mencari tahu rahasianya. Mereka lelah dia membunuh semua pria mereka. Dia bertanya padanya berkali-kali tetapi setiap kali dia bisa membebaskan diri. Pertama itu adalah tali busur dan itu tidak berhasil. Kemudian itu adalah tali baru tetapi dia dengan mudah mematahkannya. Kemudian dia menganyam rambutnya tetapi itu juga gagal.

Jadi lihatlah Hakim-hakim 16:16 - 17, “Dan terjadilah, ketika Delila mengganggu dia setiap hari dengan kata-katanya dan menekannya, sehingga jiwanya sangat kesal, 17 bahwa dia mengatakan kepadanya semua isi hatinya. Dan berkata kepadanya, “Tidak ada pisau cukur yang pernah mengenakan kepalaku, karena aku telah menjadi seorang Nazir bagi Allah sejak kandungan ibuku. Jika saya dicukur, kekuatan saya akan meninggalkan saya, dan saya akan menjadi lemah, dan menjadi seperti orang lain.”

Ayat 18-19, “Ketika Delila melihat, bahwa dia telah mengatakan kepadanya seluruh isi hatinya, dia kirim dan memanggil raja-raja orang Filistin, dengan mengatakan, “Datanglah sekali lagi, karena dia telah memberi tahu saya segenap hatinya.” Maka raja-raja orang Filistin datang kepadanya dan membawa uang itu ke tangan mereka. 19 Kemudian dia menidurkan Simson diatas lututnya, dan memanggil orang dan menyuruhnya mencukur tujuh bagian rambut dari kepalanya.”

Simson tidak belajar, dia percaya istrinya orang filistin itu. Dengan cara ini Delila membuatnya tidak berdaya, dan kekuatannya meninggalkannya. Kemudian di ayat 20, dia berkata, “Orang Filistin ada di atasmu, Simson!” Jadi dia bangun dari tidurnya, dan berkata, “Saya akan keluar seperti sebelumnya, di lain waktu, dan membebaskan diriku!” Tetapi dia tidak tahu, bahwa Tuhan telah pergi darinya.” Dia tidak belajar dari kesalahannya.

Dia bahkan tidak menyadari bahwa Tuhan telah meninggalkannya. Bukankah ini yang terjadi pada dosa dalam hidup kita? Kita mulai ingin sedikit bersenang-senang, melakukan hal-hal yang kita tahu tidak seharusnya kita lakukan, gagal memimpin diri sendiri, dan gagal mendengarkan orang lain. Semakin banyak kita berbuat dan dosa dalam hidup kita menyebabkan kita tidak lagi dipimpin oleh Roh Kudus. Kita tidak lagi melakukan hal-hal yang Allah ingin kita lakukan.

Kita tidak berdaya tanpa kehadiran dan kuasa Roh Kudus. Di sinilah Simson berada. Musuh terbesar kita adalah kita tidak memimpin diri kita sendiri. Tetapi izinkan saya berbagi bagian yang indah itu. Tidak pernah terlambat untuk berseru kepada Allah. Saya tidak peduli di mana Anda berada, saya tidak peduli apa yang telah Anda lakukan, saya tidak peduli kegagalan apa yang sedang Anda alami saat ini, Anda tidak pernah terlalu tersesat bagi Allah.

Kisah Simson tidak berakhir di sini. Ayat 21-22, “Lalu orang Filistin menangkap dia dan mencungkil matanya, lalu mereka mengikat dia dengan belenggu tembaga, dan dia menjadi penggiling di dalam penjara. 22 Namun, rambut di kepalanya mulai bertumbuh lagi.” Ayat 23, “Nah para penguasa orang Filistin berkumpul untuk mempersembahkan korban yang besar kepada Dagon, dewa mereka. Dan mereka berkata: "Ilah kami telah memberikan kami Simson musuh kami itu!"

Jadi mereka memanggil Simson dari penjara, dan dia tampil untuk mereka. Dan mereka menempatkan dia di antara tiang-tiang. 26 Kemudian Simson berkata kepada anak yang memegang tangannya, “Biarkan aku merasakan tiang-tiang yang menopang kuil ini, supaya aku dapat bersandar padanya.” Ayat 27, “Nah kuil itu itu penuh dengan laki-laki dan perempuan, kira-kira tiga ribu laki-laki dan perempuan ada yang sedang menatapi Simson di atas atap kuil itu.”

Rambut Simson itu mulai bertumbuh kembali. Allah membawa rahmat baru setiap pagi. Mungkin Simson mulai berpikir mengapa dia tidak mengikuti Allah. Ayat 28, “Kemudian Simson berseru kepada Tuhan, katanya, “Ya Tuhan Allah, ingatlah aku, aku berdoa! Kuatkan aku, aku berdoa, sekali ini saja, ya Allah, agar aku dengan satu pukulan dapat membalas dendam pada orang-orang Filistin untuk kedua mataku!” Dan Allah mendengar doanya.

Dan Allah juga mendengar doa-doa kita. Dan Dia juga belum selesai dengan kita! Ayat 30, “Lalu Simson berkata, “Biarkan aku mati bersama orang Filistin!” Dan dia mendorong dengan sekuat tenaga, dan kuil itu jatuh menimpa para bangsawan dan semua orang yang ada di dalamnya. Jadi orang mati yang dia bunuh pada saat kematiannya lebih banyak daripada yang dia bunuh dalam hidupnya.” Karena Allah setia meskipun kita tidak setia, dan Dia mengembalikan kekuatan itu kepadanya.

Jadi inilah gambarannya, kegagalan Anda, kesalahan langkah Anda, situasi Anda saat ini, tidak pernah dan tidak akan pernah terlalu berat untuk diatasi Allah. Dia telah melakukannya melalui pekerjaan Yesus. Allah mengutus Anak-Nya yang tunggal untuk menjalani kehidupan yang sempurna bahkan di tengah-tengah orang-orang yang mengecewakan-Nya berulang-ulang, seperti yang dilakukan Simson dan kita semua, dan karena Yesus menjalani kehidupan yang sempurna, Dia dibunuh.

Yesus disalibkan di kayu salib, Dia dikubur, dan Dia bangkit pada hari ketiga. Dan karena itu, jika kita benar percaya itu, dan jika kita minta Dia untuk mengampuni kita dari semua dosa-dosa kita, Dia setia untuk mengampuninya dan jika kita minta Dia untuk membantu kita menjalani hidup kita, maka kita akan memiliki hubungan yang benar dengan Allah untuk selamanya. Itulah kisah Simson. Itulah gambaran dari kehidupan kita sendiri, dan kebutuhan kita untuk pemulihan dan penebusan, Amin? Marilah kita berdoa.
JOIN OUR MAILING LIST:

© 2017 Ferdy Gunawan
ADDRESS:

2401 Alcott St.
Denver, CO 80211
WEEKLY PROGRAMS

Service 5:00 - 6:30 PM
Children 5:30 - 6:30 PM
Fellowship 6:30 - 8:00 PM
Bible Study (Fridays) 7:00 PM
Phone (720) 338-2434
Email Address: Click here
Back to content