Mendidik anak-anak - Persekutuan Indonesia Riverside

PERSEKUTUAN INDONESIA RIVERSIDE
Go to content
Pemahaman Alkitab 2022
Mendidik anak-anak
Kita semua telah diberi tanggung jawab untuk membesarkan anak-anak, untuk memperhatikan nasib kekal mereka. Kita bekerja untuk keselamatan anak-anak kami. Kita membuka anak-anak kita pada kebenaran Injil. Kita menjalani hidup kita di hadapan anak-anak kita sedemikian rupa untuk membawa kehormatan bagi Kristus dan membuat Injil menarik. Kita melibatkan anak-anak kita agar mereka dapat dipengaruhi oleh hal-hal tentang Kristus.

Ulangan 6:2 mengatakan, “Supaya kalian takut akan Tuhan, Allahmu, dan menuruti segala ketetapan dan perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu, kamu dan anakmu dan cucumu, seumur hidupmu.” Ayat 7, “Kamu harus mengajarkan itu dengan rajin kepada anak-anakmu, dan harus membicarakannya ketika kamu duduk di rumahmu, ketika kamu berjalan di jalan, ketika kamu berbaring, dan ketika kamu bangun.”

Mendidik anak adalah tanggung jawab utama pasangan suami istri. Dan pola asuh kita diukur dari bagaimana kita membesarkan anak-anak kita. Jika seorang anak dibesarkan benar, dia akan menjadi kebahagiaan bagi orang tuanya dan semua orang. Amsal 22:6 mengatakan, “Latihlah seorang anak di jalan yang seharusnya dia tempuh, dan ketika dia tua dia tidak akan menyimpang darinya.” Anda ada kesempatan untuk membesarkan anak itu, dan apa anak itu menjadi adalah apa yang Anda besarkan.”

Dalam budaya ini, Anda harus melawan pengaruh lain yang mengganggu proses pengasuhan itu, yang berarti Anda harus menjaga dan mengawasi pikiran dan jiwa anak-anak Anda, atau mereka akan berakhir diasuh oleh budaya yang rusak dan berdosa. Efesus 6:1-4 mengatakan, “Hai anak-anak, taatilah orang tuamu di dalam Tuhan, karena ini benar. 2 “Hormatilah ayah dan ibumu,” yang adalah perintah pertama dengan janji:

3 "semoga baik keadaanmu dan lanjut umurmu di bumi." 4 Dan kalian, para ayah, jangan memancing amarah anak-anakmu, tetapi besarkan mereka dalam didikan dan nasihat Tuhan.” Inilah peran Anda yang paling penting bukan hanya dalam budaya, tetapi juga dalam kerajaan, untuk membesarkan anak-anak Anda dalam pengasuhan atau disiplin dan petunjuk Tuhan. Akibatnya, mengasuh anak itu adalah tanggung jawab penuh waktu.

Konsep-konsep yang diilhami Allah dalam Kitab Suci telah diturunkan dari generasi ke generasi dan sama sah-nya untuk abad kedua puluh satu seperti halnya dengan nenek moyang kita. Sayangnya banyak dari orang tua saat ini belum pernah mendengar ide-ide itu dan tidak tahu apa yang mereka ingin capai di rumah. Terkadang seorang anak menjadi tiran kecil yang menantang yang hanya ingin melakukan apa yang dia inginkan.

Ada orang tua yang telah baca bahwa anak itu pada akhirnya akan menanggapi akal dan kesabaran, itu mengesampingkan kebutuhan akan kepemimpinan yang tegas. Orang tua dan anak mereka terlibat dalam perbedaan pendapat dan orang tua ditantang dan ditentang oleh anak mereka. Masalah sebenarnya tidak terkait dengan keadaan tertentu. Makna sebenarnya di balik konflik ini adalah bahwa anak itu menolak otoritas orang tua.

Dan caranya orang tua menangani situasi ini akan menentukan sifat hubungan masa depan mereka selama masa remaja. Ada kalanya seorang anak yang berkemauan keras akan menantang orang tuanya, tetapi dia tidak dimotivasi oleh rasa frustrasi atau permusuhan batin, dia hanya ingin tahu sampai di mana batas-batasnya dan siapakah yang berhak memaksakannya. Kita perlu mengajar anak-anak caranya menetapkan batasan.

Mereka memperoleh keamanan dari pengetahuan di mana batas-batas itu dan siapa yang tersedia untuk memaksakannya. Ada keamanan dalam batas-batas yang ditentukan. Ketika suasana rumah sebagaimana mestinya, anak-anak hidup dengan aman. Mereka tidak pernah ada masalah selama mereka tetap berada di dalam batas-batas yang mereka tahu, ada kebahagiaan, penerimaan dan kebebasan. Tetapi orang tualah yang menetapkan batasan itu, bukan anak.

Dan tindakan pendisiplinan ini harus berlangsung dalam kerangka cinta dan kasih sayang. Ini seringkali sulit bagi orang tua yang memandang peran ini sebagai kontradiktif. Disiplin ini tidak dibatasi konfrontasi, anak perlu diajarkan disiplin diri dan perilaku yang bertanggung jawab. Mereka membutuhkan bantuan dalam belajar bagaimana menangani tantangan dan kewajiban hidup di dalam masyarakat.

Mereka harus belajar pengendalian diri dan mereka harus dilengkapi dengan kekuatan pribadi untuk memenuhi tuntutan mereka oleh sekolah mereka, oleh kelompok sebaya mereka dan kemudian sebagai orang dewasa. Beberapa orang percaya bahwa karakteristik tersebut tidak dapat diajarkan. Mereka percaya bahwa anak muda harus dibiarkan gagal. Tetapi Alkitab tidak mengajarkan itu. Anak-anak berkembang paling baik dalam suasana kasih yang tulus berdasarkan disiplin konsisten yang masuk akal.

Itu memungkinkan Allah diperkenalkan kepada anak-anak kita. Ini memberi kemungkinan kepada para guru untuk melakukan hal-hal yang benar untuk apa mereka digaji. Ini mendorong seorang anak untuk menghormati orang lain dan hidup sebagai warga negara yang bertanggung jawab dan konstruktif. Tetapi ada harga yang harus dibayar orang tua, yang membutuhkan keberanian, konsistensi, keyakinan, ketekunan, dan usaha. Orang tua harus berani mendisiplinkan anak dalam lingkungan kasih sayang.

Anak-anak harus diajari kesetiaan tertinggi kepada Allah. Kita harus menjelaskan bahwa Allah yang penuh kasih, yang kita layani, juga adalah Allah yang adil. Jika kita memilih untuk menentang hukum moral-Nya, kita akan menderita konsekuensi tertentu. Perintah rohani Allah sama dengan hukum fisik-Nya, tidak dapat dirubah. Mereka yang melawan hukum spiritual-Nya akan dihukum juga, karena upah dosa adalah maut.

Kembangkanlah rasa hormat pada orang tua. Ini penting bagi orang tua Kristen yang ingin menyampaikan kasih mereka untuk Yesus Kristus kepada anak-anak mereka karena mereka biasanya mengidentifikasikan orang tua mereka dengan Allah. Tunjukkan pada anak Anda bahwa Anda berdoa sebelum makan. Allah telah memberi kita tugas untuk mewakili Dia selama mengasuh anak bertahun-tahun. Itulah mengapa kita perlu mengajarkan dua kodrat Allah kepada anak-anak: kasih-Nya dan murka-Nya.

Jadi, penting bagi kita sebagai orang tua untuk memberikan teladan kasih dan disiplin dalam hubungan kita dengan mereka. Rasa hormat adalah panduan yang berguna untuk menafsirkan perilaku anak Anda. Putuskan terlebih dahulu apakah tindakan mereka merupakan tantangan langsung terhadap otoritas Anda. Jadi bentuk tindakan disipliner harus bergantung pada evaluasi Anda terhadap tindakan anak Anda. Pukulan di pantat harus disediakan untuk anak-anak antara 18 bulan sampai 10-12 tahun.

Pukul pantat harus dibatasi pada pantatnya di mana kerusakan permanen tidak mungkin terjadi. Jangan menampar wajah anak. Dan jangan menyentak dia dengan lengan, di mana ada kemungkinkan pemisahan bahu. Itu mulai memperkenalkan anak-anak pada realitas dunia dan pentingnya mendengarkan apa yang Anda katakan. Jika orang tua tidak setuju dengan jenis disiplin itu, jangan itu dibicarakan di depan anak.

Ketika anak-anak memberontak melawan otoritas Anda, Anda harus bersedia untuk segera merespon. Jangan menunda tindakan disipliner sampai pasangan Anda pulang. Siapakah yang bertanggung jawab di sini? Jika Anda tidak menjawab anak Anda yang berkemauan keras, mereka akan mulai pertempuran lain untuk menanyakan itu lagi. Ini adalah paradoks masa kanak-kanak bahwa anak-anak ingin dipimpin, tetapi memaksa bahwa orang tua mereka harus bertindak untuk mendapatkan hak untuk memimpin mereka.

Ketika orang tua gagal bertindak dengan kuasa, mereka menciptakan potensi ada sakit hati seumur hidup bagi diri mereka sendiri. Orang tua sering gagal untuk memahami bagaimana cinta dan rasa hormat berinteraksi untuk mempengaruhi sikap seorang anak. Kedua aspek ini tidak bertentangan. Mereka adalah dua dimensi dengan kualitas yang sama. Tindakan disipliner bukanlah serangan terhadap kasih sayang orang tua, melainkan fungsi darinya. Hukuman yang pantas adalah sesuatu yang dilakukan untuknya.

Kita harus toleran terhadap kekanak-kanakan, dan bersikap masuk akal dalam sebagian besar masalah. Jika mereka terlambat mereka harus menjelaskan alasannya. Jika mereka tidak mengerjakan pekerjaan rumah mereka, sepakati tindakan di masa depan. Tetapi bereaksilah ketika mereka tidak sopan. Hukumlah mereka dan rasa sakit sesaat itu tidak mengurangi harga diri mereka, tetapi mereka perlu tahu bahwa orang tua perlu dihormati. Arti dari kejadian inilah yang penting.

Pahamilah bahwa rasa hormat itu untuk kedua pihak, itu harus berjalan di dua arah. Orang tua tidak dapat minta anak-anak mereka untuk memperlakukan mereka dengan hormat jika mereka tidak akan melakukan hal yang sama sebagai balasan. Orang tua harus lembut dengan ego anak mereka. Jangan meremehkan atau mempermalukannya di depan teman-temannya. Disiplin harus diberikan secara pribadi. Jangan menertawakan mereka jika itu membuat mereka merasa tidak nyaman.

Permintaan mereka atau perasaan mereka, meskipun bodoh, harus diberikan penilaian yang jujur. Mereka harus merasa bahwa orang tua mereka 'benar-benar peduli dengan saya'. Harga diri adalah atribut yang gampang rapuh dalam sifat manusia. Itu bisa rusak melalui insiden kecil, dan rekonstruksinya seringkali sulit dan membutuhkan waktu. Jangan sarkastik dan cepat mengritik anak-anak Anda. Balas dendam sering akan dicari pada waktu masa remaja.

Kesempatan terbaik untuk berkomunikasi sering terjadi setelah peristiwa pendisiplinan. Pada saat itu Anda dapat memeluknya dan berbicara dari hati ke hati, Anda dapat memberi tahu anak itu betapa Anda mencintainya. Anda dapat menjelaskan mengapa anak itu disiplin dan bagaimana anak itu dapat menghindarinya lain kali. Kehangatan orang tua sangat penting untuk menunjukkan bahwa itu adalah masalah perilaku, bukan anak itu sendiri yang ditolak orang tua.

Ajarkanlah anak itu untuk mengatakan 'terima kasih' dan 'kembali'. Beri tahu mereka bahwa bersikap sopan dan sopan santun menunjukkan banyak hal tentang anak seperti apa mereka. Apresiasi harus diajarkan dan periode instruksional ini dimulai dengan kesopanan dasar. Ini bukan dunia di mana Anda bisa mendapat sesuatu hanya dengan mengatakan berilah saya ini dan itu. Anak-anak perlu menunjukkan bahwa mereka memahami hal itu.

Memiliki kontrol tanpa mengulanginya terus-menerus. Berteriak menjadi kebiasaan dan tidak efektif. Pernahkah Anda berteriak, "Ini terakhir kalinya saya memberi tahu Anda!" Orang tua sering menggunakan kemarahan untuk mendapatkan tindakan, daripada menggunakan tindakan untuk mendapatkan tindakan. Ada banyak pendekatan yang membawa tindakan. Penggunaan penghargaan adalah penguatan positif. Tetapi rasa sakit ringan atau penguatan negatif dapat memberikan hasil.

Saya ingat ibu saya memutar telinga saya untuk membuat saya melakukan sesuatu. Rasa sakit itu bersifat sementara dan tidak menyebabkan kerusakan. Peringatkan anak Anda bahwa ia memiliki waktu misalnya 15 menit lagi untuk melakukan sesuatu. Setelah waktu habis, Anda dapat dengan tenang menyuruh anak Anda untuk mandi, jika dia tidak merespons cukuplah pencet otot bahunya. Anak Anda akan belajar ada hasil yang tidak menyenangkan dan dia akan bergerak terlebih dahulu.

Ketika seorang anak tahu bahwa tidak ada ancaman di balik semua kata-kata itu, dia berhenti mendengarkannya. Tetapi batasan terpenting dari perintah verbal tersebut adalah bahwa si pengguna sering kali pada akhirnya harus memakai hukuman fisik. Kemungkinannya parah karena orang dewasa merasa jengkel dan tidak terkendali. Jadi, daripada disiplin yang terkendali, orang tua yang lepas kendali. Jadi anak itu diberi pilihan, dan menaati orang tua itu selalu lebih baik.

Jangan memberi anak Anda terlalu banyak barang. Iklan di TV dibuat untuk memikat anak Anda dengan banyak barang elektronik. Orang tua merasa egois karena mereka sendiri juga menggunakannya. Jangan membuat anak Anda merasa bahwa dia berhak mendapatkan apa pun yang dia inginkan. Ini akan membuat mereka kurang menghargai segalanya. Apa pun yang diperoleh dengan murah nilainya kecil, tidak peduli berapa besar biayanya.

Satu demi satu hadiah mahal dibuang pada waktu Natal atau dalam perayaan ulang tahun, dengan sedikit lebih dari pandangan sekilas. Tunjukkanlah pada anak Anda sensasi kekurangan sementara, itu lebih menyenangkan dan lebih murah. Kapan saja seorang anak dapat menabung dan memimpikan suatu hal tertentu, itu menjadi jauh lebih berharga ketika anak memperolehnya melalui kekurangan sementara.

Hadiah itu tidak perlu bersifat material. Apa pun yang dianggap bagus dapat berfungsi sebagai penguatan perilaku. Beberapa anak lebih suka menerima pujian yang tulus daripada uang sepuluh dolar. Anak-anak dari segala usia mencari kepuasan kebutuhan emosional mereka, termasuk keinginan untuk dikasihi, penerimaan sosial dan harga diri. Selain itu mereka berharap untuk menemukan kegembiraan, hiburan dan kesenangan.

Seimbangkan Cinta dan Disiplin Anda. Interaksi antara kedua faktor tersebut sangat penting untuk rumus pengasuhan yang sukses. Kita tahu bahwa bayi-bayi yang tidak disentuh, tidak dikasihi dan tidak dibelai sering mati. Ada studi yang menunjukkan bahwa hubungan ibu-anak selama tahun pertama itu sangat penting untuk kelangsungan hidup bayi itu. Tetapi sebaliknya juga benar, ada orang tua yang terlalu protektif terhadap anak-anak mereka.

Ada orang tua yang takut akan bahaya yang diketahui dan yang tidak diketahui yang dapat mengancam anak mereka. Dan ancaman sekecil apa pun juga menghasilkan kecemasan bagi ibu atau ayah yang terlalu protektif. Sayangnya anak-anak juga sering menjadi korban. Dia tidak diizinkan untuk mengambil risiko yang wajar yang diperlukan untuk pertumbuhan. Jadi, ketidakdewasaan emosional yang berkepanjangan merupakan konsekuensi yang sering terjadi dari perlindungan yang berlebihan.

Penguatan verbal harus meresapi seluruh hubungan orang tua dan anak. Terlalu sering instruksi orang tua terdiri dari sejuta ‘jangan lakukan ini’. Kita harus meluangkan lebih banyak waktu untuk menghargai anak Anda atas perilaku yang kita inginkan, walaupun hadiah kita hanyalah pujian yang tulus. Ingatlah, anak-anak perlu merasa diterima dan memiliki harga diri. Jadi, pujilah anakmu hanya untuk perilaku yang baik.

Ada keadaan lain yang tidak menguntungkan di rumah-rumah di mana ayah dan ibu mewakili ekstrem berlawanan dalam kendali. Sang ayah sangat terlibat dalam pekerjaannya dan ketika dia pulang dia benar-benar lelah dan tidak ingin diganggu. Jadi pendekatannya terhadap manajemen anak adalah kasar dan tidak simpatik. Ibu mendukung tetapi merasa dia harus mengimbangi ketegasannya dengan bersikap serba membolehkan.

Permisif berarti tidak ada kontrol orang tua yang efektif, yang mengakibatkan tidak ada batasan bagi anak itu. Kata tersebut mewakili toleransi terhadap sikap tidak hormat kekanak-kanakan, pembangkangan, dan kebingungan umum yang terjadi tanpa adanya kepemimpinan orang dewasa. Disiplin bagi remaja harus melibatkan hak-hak istimewa yang hilang dari ponsel atau laptop, perampasan keuangan, dan bentuk-bentuk pembalasan fisik terkait.

Jadi dua simbol otoritas orang tua bertindak untuk saling bertentangan dan anak itu terjebak di antara keduanya. Anak tidak menghormati salah satu karena masing-masing telah menyerang otoritas yang lain. Bentuk-bentuk otoritas yang berlawanan ini dapat menciptakan bom-waktu pemberontakan pada anak yang muncul ketika mereka menjadi remaja. Remaja yang paling berseteru berasal dari kombinasi ini.

Haruskah orang tua memaksa anak itu makan? Tidak, meja makan sering kali menjadi medan perang. Saya tahu bahwa orang tua di Indonesia sering berkeliling dan menyuap makan anak itu saat dia melakukan hal lain. Di Amerika ibu tidak berkeliling untuk menyuap anak-anak, mereka makan bersama dengan orang tua mereka di meja makan dan mereka diajari bahwa itulah waktu untuk makan dan jika mereka tidak mau makan mereka akan lapar lain kali.

Cara menghadapi anak yang tidak mau makan adalah dengan menyiapkan makanan yang sedap di hadapannya. Jika anak mengatakan ia tidak lapar, bungkus saja piringnya dan masukkan itu ke dalam lemari es dan suruh dia pergi. Dia akan kembali dalam beberapa jam. Tuhan telah menaruh rasa lapar di dalam perutnya. Ambillah makanan sebelumnya, hangatkan dan sajikan makanan yang sama untuknya. Jika dia menolak, kirim dia keluar untuk bermain lagi sampai makanan itu mulai terlihat enak.

Bagaimana cara menghadapi remaja yang malas? Kemalasan adalah fakta dengan banyak anak remaja. Sikap apatis mereka memiliki sumber fisiologis. Energi mereka selama masa remaja sedang diarahkan kepada pertumbuhan yang cepat. Dan perubahan kelenjar membutuhkan penyesuaian fisik. Cari tahu apa yang disukai anak remaja Anda sebagai insentif, yang mendorong. Tunjangan adalah sebuah motivator. Dirikanlah kesepakatan berdasarkan sistem poin untuk menghargai perilaku yang baik.

Ajari anak remaja Anda bahwa tindakan memiliki konsekuensi yang tak terhindarkan. Perilaku yang tidak bertanggung jawab akhirnya menghasilkan kesedihan dan rasa sakit. Sayangnya beberapa orang tua masih 'menyelamatkan' anak remaja mereka lama setelah mereka dewasa dan tinggal jauh. Perlindungan berlebihan ini menghasilkan cacat emosional yang sering mengembangkan ketergantungan abadi pada orang tua mereka dan memiliki semacam masa remaja abadi.

Mulailah dengan membiarkan anak Anda mengalami rasa sakit atau ketidak-nyamanan yang wajar ketika dia berperilaku tidak bertanggung jawab. Ketika anak Anda ketinggalan bus sekolah, biarkan dia berjalan kaki ke sekolah dan kalau terlambat dia harus menanggung akibatnya. Jika anak Anda kehilangan uang makan siangnya, biarkan dia tidak makan. Harapkanlah supaya anak-anak Anda belajar apa yang sesuai untuk usia mereka dan merasakan buah pahit yang berasal dari tidak bertanggung jawab.

Inti dari amoralitas adalah bencana moral yang mempengaruhi keluarga. Kita telah melupakan Allah dan mengabaikan peraturan-Nya yang kudus. Saat ini para pendukung 'seks aman' sangat efektif. Mereka mempromosikan homoseksualitas, aborsi sesuai permintaan, hubungan seksual di antara orang yang belum menikah, dll. Dan ini diajarkan kepada para remaja kita. Sampai saat ini ada dua puluh penyakit seksual yang menular di kalangan anak-anak muda.

Kapan Anda pernah mendengar seseorang memberi tahu remaja bahwa menetap perawan sampai menikah adalah keuntungan bagi mereka? Mereka tidak diberitahu fakta dan ada konsekuensi tragis. Kondom bisa gagal setidaknya 15,7 persen waktu dipakai. Mereka gagal 36,3 persen dalam mencegah kehamilan pada wanita minoritas muda yang belum menikah. Sejauh pencegahan penyakit, sel HIV terukur 0,1 mikron dan dalam kondom ada saluran terbuka sebesar 5 mikron.

Ada tren yang berkembang bahwa semua aspek pendidikan itu diambil dari orang tua. Ini salah, terutama dalam pendidikan seks. Pendekatan terbaik adalah mulai pada saat anak masih kecil dan itu berlangsung selama bertahun-tahun, sesuai dengan pola yang terbuka dan jujur. Hanya orang tua saja yang bisa melakukan itu. Pendekatan yang baik adalah pencerahan bertahap yang dimulai pada tahun keempat anak itu dan berakhir pada saat sebelum masa pubertas.

Data ‘Planned Parenthood’ sendiri menyebutkan bahwa alasan nomor satu para remaja melakukan hubungan intim adalah karena tekanan teman sebaya. Distribusi kondom tidak mengurangi jumlah anak yang terkena penyakit, tetapi secara radikal meningkatkannya. Ini adalah mitos populer bahwa remaja tidak mengerti bahwa tidak berhubungan seks sebelum menikah adalah yang terbaik bagi mereka. Hampir semua perempuan SMA di bawah 18 tahun adalah perawan.

Di masa ini di mana penggunaan narkoba yang meluas, amoralitas, penyakit seksual menular, vandalisme dan kekerasan, kita janganlah bergantung pada harapan atau keberuntungan untuk mengajarkan sikap penting yang kita hargai ini pada anak-anak. Sikap permisif telah gagal sebagai pendekatan untuk membesarkan anak. Bila diterapkan dengan benar, disiplin kasih akan berhasil. Ini merangsang kasih sayang yang lembut yang dimungkinkan oleh rasa saling menghormati.

Jadi, ketika Anda ditantang, menanglah dengan tegas. Ketika anak Anda bertanya, siapa yang bertanggung jawab, beri tahu dia. Ketika dia bertanya siapa yang mencintaiku, peluklah dia dan beri dia banyak kasih sayang. Perlakukan anak Anda dengan hormat dan bermartabat dan harapkan dia melakukan hal yang sama kepada Anda. Dan kemudian mulailah proses menjadi orang tua yang kompeten dan penuh kasih ini dengan bantuan Allah, Amin?
JOIN OUR MAILING LIST:

© 2017 Ferdy Gunawan
ADDRESS:

2401 Alcott St.
Denver, CO 80211
WEEKLY PROGRAMS

Service 5:00 - 6:30 PM
Children 5:30 - 6:30 PM
Fellowship 6:30 - 8:00 PM
Bible Study (Fridays) 7:00 PM
Phone (720) 338-2434
Email Address: Click here
Back to content