Kasihilah Musuhmu - Persekutuan Indonesia Riverside

PERSEKUTUAN INDONESIA RIVERSIDE
Go to content
Pemahaman Alkitab 2022
Kasihilah Musuhmu
Penafsiran yang salah menyebabkan motivasi yang salah. Dan jika kita jujur, terkadang kita memasukkkan interpretasi kita sendiri ke dalam sesuatu dan kita menjadikannya sebagai saran. Jadi kita menafsirkan hal-hal tertentu dengan cara yang salah karena kita tidak ingin melakukan itu atau mematuhi itu. Atau kita menambah interpretasi kita atau kita mengurangi interpretasi kita untuk menguntungkan tujuan kita sendiri atau agenda kita sendiri.

Anda dapat melihat acara apa pun di siklus berita sekarang, ambillah acara itu dan ada fakta dari acara yang dijelaskan, Anda dapat mengaktifkan satu TV berita dan itu akan ditafsirkan ke satu arah, dan Anda dapat mengubah TV berita lain dan itu akan ditafsirkan dengan cara yang berlawanan. Peristiwa yang sama dengan kebenaran yang sama, namun ada dua narasi yang berlawanan dan dua tujuan dan agenda yang berbeda dari apa yang mereka coba dorong.

Di sini, di dalam Alkitab, kami menemukan beberapa orang yang ingin menafsirkan Firman Tuhan dengan cara yang baik bagi mereka, untuk narasi yang mereka ingin dorong. Anda juga dapat datang ke gereja untuk mendengar orang-orang yang membaca Alkitab dengan interpretasi mereka sendiri tentang apa yang mereka yakini sebagai kebenaran. Jadi hari ini marilah kita buka Matius 5:43-48, tetapi ada sedikit sejarah sebelumnya di dalam ayat 21 - 28.

Khotbah di Bukit dimulai di Matius 5 dan ini adalah khotbah panjang dari Yesus Kristus yang berlanjut sampai ke Matius 7. Saya ingin memberi Anda sedikit pengingat, ada banyak hal yang dilakukan para pengikut Yesus. Nah kita melakukan hal-hal ini bukan untuk menjadi pengikut Yesus tetapi karena kita sudah menjadi pengikut Yesus. Anda tidak membaca Khotbah di Bukit dan berkata jika saya melakukan ini, saya pasti menjadi orang Kristen yang baik.

Tidak, kami melakukan hal-hal ini dalam Matius 5 – 7 karena kasih kami kepada Allah. Inilah bagian dari khotbah Yesus. Dia berbicara tentang realitas kehidupan Yesus dalam kuasa Allah sementara juga memahami semua hal duniawi yang sedang terjadi. Penafsiran Allah atas Hukum dalam ayat 21-28 ditunjukkan. Dan itulah penafsiran Yesus yang benar yang perlu kita ikuti.

Dan apa yang Dia mulai lakukan di ayat 21-28 adalah untuk menjelaskan, “Kalian telah mendengar firman itu …, tetapi Aku memberi tahu kalian apakah arti sebenarnya. Orang mungkin mengatakan ini benar, tetapi Aku memberi tahu kalian bahwa kebenaran ini. Dia mengatakan itu enam kali dan kami sedang mempelajari yang keenam itu hari ini. Karena ada sekelompok orang yang mencoba mengubah apa yang Dia katakan dan menafsirkannya dengan cara yang berbeda untuk mendorong pendapat mereka.

Saya tahu kita berpikir bahwa siklus berita yang kita jalani adalah baru, tetapi apa yang terjadi sama tuanya dengan waktu. Kita harus belajar bagaimana melihat kenyataan itu. Masing-masing dari Anda memiliki orang yang menafsirkan Anda dengan cara yang salah dan mereka memaksakan itu pada Anda. Kita hanya perlu memperhatikan apa yang Yesus katakan dan melakukan apa yang Dia katakan. Bukan hanya orang Farisi dan Saduki yang melakukan itu. Apakah Anda terkadang juga salah mengartikan sesuatu?

Satu-satunya cara untuk melakukan apa yang Yesus ingin kita lakukan adalah dengan menghabiskan banyak waktu mempelajari apa yang Yesus katakan dan berdoa untuk penjelasan-Nya. Memang, Anda bisa datang ke gereja, dan Anda bisa datang ke pemahaman Alkitab, tetapi Anda tidak akan pernah menemukan gereja yang sempurna karena tidak ada pendeta yang sempurna, kita semua adalah pendosa dan kadang-kadang kita salah. Dan di mata Allah tidak satupun dari kita adalah sempurna.

Tetapi kita dapat belajar dari Firman dan mencoba untuk hidup seperti itu dengan kemampuan terbaik kita. Yesus berkata, orang akan menafsirkan ini seperti itu .tetapi dengarkan apa yang Aku katakan tentang itu. Dan sekarang kita sedang melihat kenyataan mengasihi musuhmu. Ketika saya menyebut kata musuh, Anda semua dapat memikirkan seseorang yang menjadi musuh Anda, seseorang yang memusuhi Anda, seseorang yang menentang Anda. Jadi pikirkan siapakah musuhmu itu.

Dunia kita memberi kita interpretasi bahwa musuh kita adalah yang mungkin ingin menyakiti kita. Jadi kita harus melindungi diri kita dari mereka, atau bahkan kita harus menyakiti mereka, atau memikirkan hal-hal buruk tentang mereka karena mereka adalah musuh kita. Nah interpretasi yang salah menyebabkan ada motivasi yang salah. Kita hidup di dunia yang memecah belah dan kita berpikir bahwa orang yang tidak suka kita adalah musuh kita.

Jika saya berada di sisi kanan pendapat politik, maka sisi kiri adalah musuh saya. Jika saya berada di sisi kanan keputusan Roe vs Wade, maka sisi kiri adalah musuh saya. Jika saya berada di sisi alkitabiah tentang pernikahan, maka orang-orang di sisi lain adalah musuh saya. Tahukah Anda bahwa Anda sebenarnya bisa tidak setuju dengan seseorang dan orang itu bukanlah musuh Anda? Yesus memberi kita contoh itu.

Penafsiran yang benar yang Allah berikan kepada kita adalah untuk mengasihi mereka. Matius 5:43-48, “Kalian telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu.' 44 Tetapi Aku berkata kepadamu, kasihilah musuhmu, pujilah orang yang mengutuk kamu, berbuat baiklah kepada mereka yang membenci kamu, dan berdoalah bagi mereka yang dengan dengki menggunakan kamu dan menganiaya kamu, 45 agar kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di surga;

Karena Dia membuat matahari-Nya terbit untuk orang jahat dan orang baik, dan menurunkan hujan bagi orang benar dan orang tidak benar. 46 Karena jika kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah upah yang kamu peroleh? Bukankah para pemungut cukai pun melakukan hal yang sama? 47 Dan jika Anda hanya menyapa saudara-saudara Anda, apakah yang Anda lakukan itu lebih dari yang lain? Bahkan pemungut cukai pun melakukannya? 48 Karena itu, kamu harus menjadi sempurna, sama seperti Bapamu yang di surga adalah sempurna.”

Inilah ringkasan dengan sendirinya. Ada dua hal yang keluar dari enam ayat ini. Yang pertama, kebenaran itu dirubah. Ketika kita menafsirkan hal-hal seperti yang kita inginkan, kita merubahkan kebenaran. Kita membuat narasi itu sesuai dengan apa yang ingin kita dengar. Ini telah berlangsung sejak awal waktu. Ketika Allah mengatakan sesuatu kepada Adam dan Hawa, Setan berkata, apakah benar Allah mengatakan itu?

Setan membuat Anda bertanya-tanya apakah Allah itu benar-benar baik. Ketika Yesus masuk ke dunia sebagai manusia, dan Dia pergi ke padang gurun, dan Setan sekali lagi mencoba untuk memutarbalikkan kebenaran. Tahukah Anda bahwa Setan tahu Kitab Suci, meskipun ia tidak percaya padanya dan mencoba untuk memutarbalikkannya? Dan orang Farisi dan Saduki melakukan hal yang sama, meskipun mereka harus hafal 5 kitab itu.

Tetapi meskipun mereka tahu apa yang dikatakannya, mereka juga mencoba untuk mengubahnya. Mereka mencoba untuk menghilangkan apa yang jelas bagi semua orang pada awalnya. Semua orang tahu ayat 43: Kasihilah sesamamu manusia… Tetapi kita tahu bahwa ketika Allah mengajar kita bahwa Dia selalu berkata, Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Jadi apa yang dilakukan orang Farisi? Mereka menghilangkan 'dirimu sendiri'. Orang Farisi tidak suka orang yang tidak seperti mereka.

Siapakah sebenarnya tetanggamu? Siapapun dan semua orang. Orang non-Yahudi adalah tetangga Anda, dan jika Anda harus mengasihi mereka seperti diri Anda sendiri, itu berarti bahwa mereka harus memperlakukan orang lain sebagaimana mereka memperlakukan diri mereka sendiri, termasuk orang-orang non-Yahudi yang dipandang rendah ini. Tahukah Anda bahwa kita benar-benar pandai mengasihi diri sendiri? Periksalah semua hal yang Anda lakukan untuk diri Anda sendiri sejak Anda bangun sampai sekarang ini.

Kepentingan pribadi, kesejahteraan, kesehatan pribadi, pendapatan, merasa nyaman, keamanan, kita tahu bagaimana mencintai diri sendiri dengan baik. Tetapi melakukan itu untuk seseorang yang tidak seperti saya? Tidak. Pada umumnya ketika Anda mendengar 'kasihilah sesama', Anda memikir itu sebuah perasaan. Mudah untuk mengatakan, ya tentu saja aku mencintai mereka. Dan orang-orang Farisi tahu bahwa jika mereka mengatakan itu, mereka harus meluangkan waktu, usaha dan tenaga mereka untuk orang-orang yang tidak seperti mereka.

Jadi mereka menghilangkan bagian itu, 'seperti dirimu sendiri'. Mereka menghilangkan kepenuhan Firman Tuhan karena itu menjadi terlalu berat bagi mereka. Mereka memutarbalikkan kebenaran. Tetapi hal kedua yang kita lakukan setelah menghilangkan kebenaran adalah kita memperkuat apa yang dikatakan. Kita melebih-lebihkan hal-hal, kita menambahkan interpretasi kita sendiri untuk itu. Pasti maksudnya begini. Lihat ayat 43, “Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu.”

Tahukah Anda bahwa di seluruh Alkitab tidak pernah dikatakan untuk membenci musuh Anda? Kecuali ketika orang-orang Farisi memutarbalikkan ayat ini. Ini menunjukkan bahwa orang-orang Farisi ini bersifat menyimpang. Ada begitu banyak orang di dalam Alkitab yang menunjukkan kasih, bahkan kepada musuh mereka. Daud adalah seseorang yang berkenan di hati Allah. Dia diurapi oleh Allah tetapi pada saat itu juga ada raja lain, Raja Saul yang ingin membunuh Daud.

Dia mencoba membunuh Daud berkali-kali dan satu kali Daud berada di sebuah gua bersembunyi. Jadi Saul masuk dan tidak melihat dia dan Daud memotong sebagian dari jubahnya. Dia tidak membenci musuhnya, karena bisa saja dia membunuhnya. Daud merasa begitu buruk sehingga dia bertobat. Dia bilang aku seharusnya tidak melakukan itu, kamu adalah orang yang diurapi Allah. Bukan itu yang kita lihat di CNN dan Fox News.

Allah berkata untuk benci dosa-dosa Anda, benci kecenderungan Anda untuk dipengaruhi Setan. Orang-orang yang ingin Anda celaka, orang yang berada di pihak seberang tempat kita berada, orang-orang yang kita anggap musuh kita, Allah berkata untuk mengasihi mereka karena mereka diciptakan menurut gambar Allah. Allah tidak pernah minta kita untuk membenci seseorang yang diciptakan menurut gambar-Nya. Pikirkan September 11 dan berapa banyak orang meninggal.

Osama Bin Laden adalah musuh pertama di Amerika. Dan saya ingat malam dia dibunuh dan saya bersukacita untuk orang-orang yang telah memberikan hidup mereka untuk kebebasan yang kita miliki di Amerika. Tetapi pada saat yang sama saya berpikir bahwa orang ini untuk selamanya terpisah dari Allah dan saya tidak menginginkan itu kepada siapa pun. Dan itulah hati Yesus dan hati Allah bagi semua orang.

Tidak semua orang mengatakan ya untuk menjadi pengikut Yesus. Tapi untuk itulah kita diciptakan. Jadi apa yang harus kita lakukan? Yesus di sini memberi kita sebuah garis besar tentang apa yang harus dilakukan. Kita terkadang mencoba mengikuti nasihat Allah tetapi mengubahnya sedikit. Beberapa dari Anda mungkin belum rela pergi ke gereja karena ada orang di masa lalu yang menyakiti perasaan Anda. mungkin anggota lain dari gereja atau mungkin seorang pemimpin.

Tetapi saya ingin Anda melihat bahwa mereka bukanlah musuh Anda. Pada akhirnya ini bukan tentang orang-orang itu tetapi bagaimana Anda melibatkan diri dengan firman Allah secara konsisten sehingga Anda tahu bagaimana menjalani kehidupan Yesus itu. Beginilah seharusnya hidupmu menurut Yesus, terhadap musuhmu. Ayat 44, Tetapi Aku berkata kepadamu, kasihilah musuhmu, berkatilah mereka yang mengutukmu, berbuat baiklah kepada mereka yang membencimu, dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.”

Apakah maksud Anda bahwa saya perlu mengasihi orang-orang yang memusuhi saya? Yesus dapat berkata demikian karena tujuan hidup-Nya adalah datang untuk mati bagi orang-orang yang menjadi musuh-Nya. Yesus adalah satu-satunya yang dapat mengatakan itu. Anda akan memiliki musuh. Yesus tidak mengatakan jika seseorang memusuhi Anda, tidak, Anda akan memiliki musuh. Ini bukan tentang perasaan, tetapi ini tentang tindakan.

Kasih di sini bukanlah tentang perasaan, itu harus terlihat dalam tindakan. Roma 12:20-21 mengatakan, “Karena itu, jika musuhmu lapar, berilah dia makan; jika dia haus, berilah dia minum; karena dengan berbuat demikian kamu akan menimbun bara api di atas kepalanya. 21 Jangan dikalahkan oleh kejahatan, tetapi kalahkan kejahatan dengan kebaikan.” Jadi apakah Anda dapat mengasihi musuh yang ada di pikiran Anda, atau Anda hanya memiliki perasaan buruk terhadap orang itu?

Yesus juga mengatakan berdoalah untuk para penganiayamu. Sebagai seorang Kristen Anda akan dianiaya. Saya tidak bermaksud ada seseorang yang tidak suka Facebook Anda, maksudku adalah penganiayaan agama. Pelajarilah sejarah manusia, kita selalu melihat penganiayaan paling besar berhubungan dengan kegiatan agama. Mengapa? Karena penganiayaan sebenarnya adalah reaksi dunia terhadap realitas kebenaran Allah. Dunia tidak suka Firman Tuhan.

Jika Anda tidak dianiaya sekarang, Anda harus bertanya pada diri sendiri, apakah orang-orang tahu kepercayaan Anda? Apakah tetangga Anda tahu di mana Anda berdiri? Apakah rekan kerja Anda tahu apa yang Anda yakini? Firman Allah tidak mengatakan bahwa Anda mungkin dianiaya, dikatakan berdoalah untuk para penganiaya Anda. Mungkin Anda akan kehilangan promosi pekerjaan, atau mungkin Anda akan kehilangan teman dan anggota keluarga.

Dan ketika Anda dianiaya, Yesus berkata jangan membalas, tetapi berdoalah untuk para penganiaya Anda. Cara terbesar kita bisa mendekat Allah adalah dengan membaca Firman Tuhan dan berdoa kepada-Nya. Anda harus berdoa untuk para penganiaya Anda, bukan supaya sesuatu yang buruk akan menimpa mereka, berdoalah agar mereka sampai pada kenyataan bahwa Allah mengasihi mereka, meskipun mereka adalah musuh Anda. Berdoalah agar mereka tahu kebenaran.

Masih ingat apa yang Yesus katakan ketika Dia disalibkan? "Bapa, maafkan mereka karena mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat." Itulah caranya kita perlu berdoa untuk para penganiaya kita. Supaya mereka mengalami kehidupan yang belum pernah ada sebelumnya. Itu menunjukkan bahwa kita dilahirkan kembali. Ayat 45, “supaya kalian menjadi anak-anak Bapamu yang di surga; karena Dia membuat matahari-Nya terbit untuk orang jahat dan orang baik, dan menurunkan hujan bagi orang benar dan orang yang tidak benar.”

Supaya cintamu pada Allah terlihat. Supaya kalian terlihat sebagai anak-anak Bapamu yang di surga. Kita menunjukkan kasih kita ketika kita mengasihi penganiaya kita. Yohanes 13:35 mengatakan, “Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kalian adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kalian saling mengasihi.” Ketika kita menerapkan kasih ke dalam tindakan dengan musuh kita, ketika kita berdoa untuk mereka, itu menunjukkan kepada orang lain bahwa kita adalah pengikut Yesus.

Yesus ingin kita menaikkan standar kita, lihat ayat-ayat terakhir 46 – 48 ini, “Karena jika kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah upah yang kamu peroleh? Bukankah para pemungut cukai pun melakukan hal yang sama? 47 Dan jika Anda hanya menyapa saudara-saudara Anda, apa yang Anda lakukan lebih dari yang lain? Bahkan pemungut cukai pun juga melakukannya? 48 Karena itu, kamu harus sempurna, sama seperti Bapamu yang di surga adalah sempurna.” Para pemungut cukai itu seringkali tidak jujur.

Jika Anda melakukan apa yang dunia lakukan, Anda hidup dengan standar apa? Saya tahu Anda hanya mencintai dirimu sendiri ketika Anda hanya mengasihi mereka yang sama seperti Anda, jika Anda membalas dendam pada musuh Anda, maka bukankah Anda melakukan apa yang orang lain lakukan? Yesus katakan sesuatu yang sama sekali berbeda. Sulit untuk mengasihi orang yang berbeda dari kita. Kasih-Nya berbeda dengan cinta duniawi yang biasa kita rasakan.

Kasih surgawi ditunjukkan oleh Yesus yang harus kita pelajari. Kasih duniawi dan benci sangat berdekatan, karena cinta duniawi berpusat pada diri sendiri dan jika Anda tidak menerima kasih egois yang Anda inginkan, maka Anda mulai benci orang itu. Kasih surgawi tidak berfokus pada kebutuhan Anda, tetapi pada kebutuhan orang lain. 1 Korintus 13:5 mengatakan, Kasih tidak mencari miliknya sendiri.”

Roma 12:10 mengatakan, “Berilah kasih sayang satu sama lain dengan kasih persaudaraan, dalam menghormati dan mementingkan satu sama lain.” Pikirkanlah lebih banyak tentang kebutuhan orang lain daripada kebutuhan Anda sendiri. Dan ketika Anda percaya Yesus sebagai Juruselamat Anda, Dia akan memberikan kebenaran-Nya (Roma 3:26) dan mengampuni dosa-dosa Anda (Efesus 1:7). Jadi Yesus menunjukkan kasih-Nya kepada Anda dengan melakukan sesuatu yang tidak dapat Anda lakukan sendiri.

Orang-orang Farisi ini menciptakan banyak interpretasi yang cerdik tentang apa yang diajarkan Kitab Suci, karena mereka memiliki kasih duniawi yang egois. Mereka memiliki kepahitan di hati mereka. Dan mereka mengikuti hukum secara lahiriah, dan bukan di dalam hati mereka. Yesus tahu isi hati kita dan Dia berkata, jika Anda marah, itulah alasan pembunuhan, jika Anda melihat wanita lain dengan nafsu, Anda sudah berzinah di dalam hati Anda.

Orang-orang Farisi membenarkan tindakan mereka dengan mengambil sedikit kebenaran di sana-sini agar terlihat baik di depan orang lain. Tetapi mereka telah mengaburkan kebenaran sedemikian rupa sehingga mereka tidak mengenal Yesus sebagai Allah. Tetapi kita juga tidak terlalu jauh dari orang-orang Farisi dan Saduki ini. Banyak orang ingin terlihat baik di mata orang lain, mereka tidak ingin kehilangan muka.

Tetapi tampil baik kepada orang lain bukanlah tujuan Yesus memberikan nyawa-Nya di kayu salib. Yesus ingin kita berjuang untuk kekudusan. Kekudusan yang mengeluarkan kasih, sukacita, kedamaian, kemurnian, dan banyak lagi di luar diri kita dan di dalam diri kita. Yesus mati di kayu salib itu ketika kita masih berdosa. Sementara saya masih bermusuhan dengan caranya Dia ingin saya hidup. Pada waktu aku masih menentang anugerah-Nya dan belas kasihan-Nya.

Kita hidup di dunia di mana musuh itu mungkin menatap wajah Anda setiap pagi. Anda mungkin musuh terburuk Anda sendiri, Anda memilih kehidupan yang ingin Anda jalani, Anda memilih untuk menafsirkan Alkitab dengan cara yang Anda inginkan; Anda memilih untuk melakukan hal-hal lain daripada menghabiskan sedikit waktu untuk Firman Tuhan, atau berada bersama orang lain yang mempelajari Kitab Suci, dan yang minta pertanggungjawaban Anda. Bertobatlah. Marilah kita berdoa.
JOIN OUR MAILING LIST:

© 2017 Ferdy Gunawan
ADDRESS:

2401 Alcott St.
Denver, CO 80211
WEEKLY PROGRAMS

Service 5:00 - 6:30 PM
Children 5:30 - 6:30 PM
Fellowship 6:30 - 8:00 PM
Bible Study (Fridays) 7:00 PM
Phone (720) 338-2434
Email Address: Click here
Back to content