Harapan Yang Mengatasi - Persekutuan Indonesia Riverside

PERSEKUTUAN INDONESIA RIVERSIDE
Go to content
Pemahaman Alkitab 2023
Harapan Yang Mengatasi
Kami akan melihat Yohanes 16:25-33. Dunia tempat kami hidup adalah suram dan dipenuhi dengan orang-orang ketakutan yang berjuang untuk memahami hidup ini. Ketakutan mereka bersifat pribadi, tetapi juga kolektif. Berkat media, kami memiliki masalah orang lain juga untuk dibawa. Pada saat yang sama, kami menemukan diri kami berjuang untuk menghadapinya karena kami begitu buruk dalam hubungan.

Mencoba mendapatkan hubungan yang bermakna dan langgeng dalam pernikahan tampaknya hampir mustahil. Keluarga itu penuh dengan kekacauan dan kehancuran. Tambahkanlah penyebaran harga diri dan kebanggaan ini selama puluhan tahun, dan hasilnya adalah orang-orang yang dipenuhi keinginan mereka sendiri, yang kemudian mencoba membuat hubungan yang bermakna suatu ketidakmungkinan karena mereka begitu egois.

Semakin materialistis budayanya, semakin ini menjadi kenyataan. Semakin banyak hal yang kami miliki, semakin banyak hal yang mereka tempati, semakin hubungan kami menjadi kurang signifikan. Bahkan di tengah semua kemakmuran materi ini, dalam semua kebebasan yang dianggapnya ini, kami penuh ketakutan, kecemasan, keraguan, dan pertanyaan. Orang-orang mencari hal-hal yang memberi mereka makna, sementara mereka diliputi keegoisan.

Mereka tidak dapat memuaskan diri mereka, untuk merasa damai. Ada tiga hal yang dibutuhkan manusia. Pertama, mereka perlu dicintai tanpa syarat. Dan mereka perlu dikasihi oleh seseorang yang tahu semua kesalahan mereka dan tetap mencintai mereka seperti itu. Kedua, mereka membutuhkan seseorang yang dapat dipercaya. Seseorang yang dipenuh dengan kesejahteraan mereka. Seseorang yang memiliki sumber daya untuk mengamankan mereka.

Ketiga, manusia membutuhkan harapan. Mereka perlu tahu bahwa ada masa depan. Mereka harus bisa melihat cahaya di ujung terowongan, untuk tahu ada yang memiliki rencana, dan ada yang ada tujuan. Dan di suatu waktu di masa depan, sesuatu yang baik akan terjadi, dan itu akan jauh lebih besar daripada pengalaman buruk apa pun yang memenuhi hidup kami. Kasih, iman, dan harapan. Itulah tiga rangkai Kristen.

Itulah yang diberikan kepada setiap orang dalam Injil Yesus Kristus. Paulus dalam 1 Korintus 13 berkata bahwa ada “Iman, pengharapan, dan kasih,” dan “yang terbesar di antaranya adalah kasih.” Tiga bekal ilahi yang datang kepada kami yang percaya kepada Tuhan Yesus Kristus itulah yang kami butuhkan untuk menjalani hidup dengan damai dan sukacita. Kedamaian adalah semacam sisi negatif. Itu adalah ketenangan. Itulah tidak adanya kecemasan.

Sukacita adalah sisi positifnya. Nah, Tuhan kita akan mengatakan beberapa kata terakhir kepada 11 murid-Nya yang Dia berikan kepada mereka pada hari Kamis malam sebelum penyaliban-Nya. Dia memberi mereka berbagai macam janji, dan memberi mereka berbagai macam peringatan. Selama Dia ada bersama mereka, mereka punya seseorang untuk mengasihi mereka. Sementara Dia ada bersama mereka, Dia mengisi hidup mereka dengan harapan.

Tetapi sekarang, Dia akan pergi. Selain itu, Dia memberi tahu mereka, "Kalian akan dianiaya dengan cara yang sama seperti Aku dianiaya." Dia mengatakan dalam Lukas 21, mereka akan melawan kalian, keluarga melawan anggota keluarga. Masyarakat akan melawan kalian. Pada akhirnya, mereka akan mengusir kalian dari sinagoga. Dan mereka bahkan akan membunuh kalian, sambil berpikir mereka melayani Allah.

Mengapa mereka akan membenci kalian? Karena mereka tidak mengenal Allah, dan mereka adalah milik Iblis. Jadi, pada saat Tuhan kami mengakhiri di ayat 25 - 33, Dia memberi penghiburan kepada mereka. Dan kenyamanan yang Dia berikan kepada mereka dibangun berdasarkan ketiga realitas ini. Kalian memiliki orang yang mengasihi kalian. Kalian memiliki orang yang dapat dipercaya dengan hidup kalian dalam waktu kekekalan. Dan kalian memiliki orang yang telah merencanakan harapan bagi kalian.

Mari kita mulai dari akhir. Bukalah ayat 33, “Dalam dunia, kalian mengalami tribulasi, tetapi tabahlah.” Apa yang dimaksud dengan “dunia”? Itu berarti sistem kejahatan yang mendominasi ciptaan, dan mendominasi umat manusia. Itu dikerjakan oleh setan. Itulah tempat tinggal kalian. Dan, “Di dunia, kalian mengalami tribulasi.” Itu pada dasarnya berarti, ada tekanan, kesengsaraan dan kesusahan. Dunia membenci kalian. Itu memusuhi kalian.

Jadi dalam menghadapi dunia tribulasi ini, bagaimana mereka bisa bertahan? Dengan penuh kemenangan. Bagaimana mereka dapat melewatinya? Tuhan kita berkata di ayat 33, “Tabahlah.” Tetapi Anda tidak ada kekuatan atas keadaan. Tetapi Yesus yang ada kuasa itu. Itu adalah perintah. Jika Tuhan Yesus, yang memegang kendali atas segalanya, berkata, “Bergembiralah,” itu berbeda. Ini adalah janji ilahi. Itu saja yang kalian butuh.

Dan inilah yang dibutuhkan setiap manusia di bumi ini. Mengapa orang tidak lari ke Kristus supaya mereka dapat memiliki Dia yang mengasihi mereka, yang berdaulat atas alam semesta? Jawabannya sederhana: mereka mencintai dosa-dosa mereka. Tetapi bagi mereka yang datang kepada-Nya, Dia menyediakan semua yang kami butuhkan. Allah telah mengambil kepercayaan yang telah Anda berikan kepada-Nya dengan kepercayaan kepada-Nya, dan Dia akan memegang Anda dan menjaga Anda untuk selamanya.

Dia berkuasa atas segala hal di alam semesta, yang menghilangkan semua kecemasan dari kehidupan. Mari kita lihat kasih itu. Ayat 25-26, “Hal-hal ini telah kukatakan kepadamu dalam bahasa kiasan; waktunya akan tiba ketika Aku tidak lagi berbicara kepadamu dalam bahasa kiasan, tetapi akan memberitahumu dengan jelas tentang Bapa. 26 Pada hari itu, kamu akan minta dalam nama-Ku, dan Aku tidak mengatakan kepadamu bahwa Aku akan minta itu kepada Bapa atas namamu.”

Semua yang Dia katakan kepada mereka selama tiga tahun mengajar adalah tentang Allah Bapa. Dia telah mengungkapkan Allah. “Aku dan Bapa adalah satu. Saya melakukan kehendak Bapa. Aku hanya melakukan apa yang Bapa tunjukkan untuk Aku lakukan, kehendaki untuk Aku lakukan, perintahkan untuk Aku lakukan.” Allah dinyatakan dalam Kristus. Dia adalah kepenuhan tubuh Keallahan. Yohanes 1:14 berkata, “Di dalam Dialah hikmat dan kebenaran Allah dipersonifikasikan.”

Yesus berbicara tentang menjadi terang. Dia berbicara tentang menjadi air. Dia berbicara tentang menjadi roti. Dia berbicara tentang bait suci dan tubuh-Nya. Dia berbicara tentang memakan daging-Nya dan meminum darah-Nya. Dia mengatakan hal-hal seperti, “Sebelum Abraham jadi, Aku sudah ada.” Ada cukup kebenaran dalam apa yang Dia ajarkan untuk mengetahui bahwa Dia adalah Allah, Dia adalah Juruselamat, Dia adalah sang Mesias, dan mengapa Dia datang ke dunia.

Namun, itu tidak selalu cukup untuk memahami segalanya, dan Dia berbicara dalam bahasa terselubung karena ada hal-hal yang belum terjadi yang tidak dapat Dia jelaskan sepenuhnya. Salib, kebangkitan, kenaikan, pengiriman Roh Kudus. Dia telah mengatakan banyak hal tentang Bapa, tetapi masih ada tabir. Mereka tidak ingin Dia mati. Mereka tidak ingin Dia pergi.

Jadi, saat itu, mereka belum mengerti banyak hal. Tetapi Dia berkata dalam ayat 25, “Saatnya akan tiba ketika Aku tidak akan lagi berbicara kepadamu dalam bahasa kiasan, tetapi akan memberitahumu dengan jelas tentang Bapa.” Setelah salib, setelah kebangkitan, setelah kenaikan. Setelah kedatangan Roh Kudus. Roh Kudus datang untuk tinggal dalam kehidupan orang percaya dan Dia adalah guru yang menjelaskan semua.

Roh Kudus itu mengilhami penulisan Perjanjian Baru, di mana semua tabir disingkirkan, sehingga kami memiliki kitab Kisah Para Rasul, sampai kitab Wahyu. Kristus itu datang kembali dalam Roh Kristus. Inilah misteri Trinitas. Saya akan berbicara dengan jelas, dan sekarang kami memiliki 27 buku ini yang menghilangkan semua misteri dan melenyapkan semua kegelapan dan membuat segalanya menjadi terang.

Ayat 26, “Pada hari itu kamu akan meminta dalam nama-Ku, dan Aku tidak mengatakan kepadamu bahwa Aku akan minta kepada Bapa atas namamu.” Pada hari itu Anda akan dapat berbicara dengan Baba secara pribadi. Apa pun yang mereka butuhkan, mereka pergi kepada Yesus. Dan kami melihat Yesus selama pelayanan-Nya di bumi terisolasi dari waktu ke waktu selama waktu lama untuk berdoa bersama Bapa. Dia membawa kepada Bapa permintaan-permintaan-Nya sendiri.

Sekarang, ketika Roh datang, Anda akan memiliki akses langsung ke Bapa. Ini benar-benar hal yang menakjubkan bagi orang-orang Yahudi. Allah secara simbolis berada di Ruang Mahakudus di mana hanya seorang imam besar bisa masuk ke sana setahun sekali. Tetapi di kayu salib tabir itu dirobek dari atas sampai ke bawah. Ruang Mahakudus itu terbuka, dan Allah berkata, "Setiap orang ada akses gratis kepada-Ku."

Nah, itu tidak berarti bahwa Yesus tidak menjadi perantara bagi kami. Tetapi Dia menjadi perantara bagi kami dalam hal-hal yang kami tidak punya wawasan dan pengetahuan dan kebijaksanaan. Itu sendiri membedakan kekristenan dari Yudaisme. Itu juga membedakan agama Kristen dari agama Katolik secara signifikan. Orang Katolik mengatakan Anda tidak memiliki akses ke Allah. Anda membutuhkan orang lain untuk memberi Anda akses itu, seperti seorang pater, imam.

Gereja Roma Katolik selama berabad-abad mengajarkan bahwa akses kepada Bapa datang hanya melalui bunda Maria. Ludwig Ott, orang teolog sistematika Roma Katolik ini berkata, “Kerja sama syafaat Maria mencakup semua anugerah, sehingga tidak ada rahmat yang diperoleh umat manusia tanpa perantaraan Maria.” Kata mereka, Anda tidak sanggup mendapatkan apa-apa dari Allah. Maria mendapatkannya untukmu. Yesus berkata, “Engkau dapat langsung pergi kepada Bapa di dalam nama-Ku.”

Bagaimana kami bisa diberi hak istimewa seperti itu? Ayat 27, “sebab Bapa sendiri mengasihi kamu, karena kamu telah mengasihi Aku dan percaya bahwa Aku datang dari Allah.” Setiap hal baik yang Allah ingin berikan kepada kami adalah karena Kristus. Ini adalah kasih keluarga. Ini berbicara tentang kasih sayang pribadi. Dia ingin melimpahi Anda dengan semua manfaat dan berkat yang dapat ditarik oleh kasih sayang-Nya kepada Anda.

Dan inilah kabar baiknya: Dia mengasihi kami seperti itu meskipun Dia tahu segalanya tentang kami. Anda bisa membuat orang mencintai Anda jika Anda tidak memberi tahu mereka segalanya. Benar? Segera setelah Anda mulai memberi tahu mereka segalanya, kelompok itu menjadi lebih kecil. Tetapi dengan Allah, Dia mengasihi Anda, dan Dia benar-benar tahu segalanya tentang Anda. Semua ketidaksetiaan Anda, semua semangat kritis Anda, semua kepahitan Anda, semua dosa Anda.

Bekal kedua yang menyebabkan kami mampu memberanikan diri adalah iman. Ayat 27, “Kamu bukan hanya mengasihi Aku, tetapi juga percaya bahwa Aku datang dari Bapa.” Anda tidak percaya bahwa Yesus hanya adalah guru yang baik, orang yang religius, pemimpin spiritual yang bijaksana. Tidak. “Kamu percaya bahwa Aku datang dari Bapa,” bahwa Dia pada dasarnya adalah anggota Trinitas, bahwa Dia adalah Allah yang datang ke dunia sebagai manusia.

Orang-orang Yahudi tidak percaya itu. Orang-orang Yahudi mengatakan Dia berasal dari Setan. “Tetapi kamu percaya bahwa Aku datang dari Allah, dan telah datang ke dunia.” Itulah inkarnasi. Dengan kata lain, Anda percaya bahwa Yesus Kristus adalah Allah yang turun dalam daging manusia, dikandung di dalam Maria oleh Roh Kudus sebagai Anak Allah. Dia menjalani kehidupan yang sempurna, mati sebagai pengganti dosa kami, bangkit dari kubur, dan naik kembali ke surga.

Ayat 29. “Murid-murid-Nya berkata, ‘Sekarang Engkau berbicara terus terang dan tidak menggunakan kiasan.’” Engkau telah turun, Engkau melakukan pekerjaanmu, Engkau kembali. Itu sangat jelas. Ini cukup sederhana untuk kami pahami. Dan ketika pelayanan Engkau di bumi ini selesai, Engkau akan kembali. Mereka belum mau mengakui bahwa pelayanan di sini termasuk kematian-Nya dan kebangkitan-Nya.

Nah, jika Dia tahu segala sesuatu, jadi siapakah Dia? Siapakah yang tahu semua hal? Allah. Ini adalah pengakuan yang hebat. Bagaimana mereka sampai pada kesimpulan itu? Mereka telah bersama-Nya selama tiga tahun. Mereka tahu Dia tahu segalanya. Dia tahu apa yang mereka pikirkan. Di ayat 19, Dia berkata, “Apakah kalian sedang membicarakan hal ini bersama-sama?” Dia tahu segalanya tentang segalanya.

Yesus tidak pernah minta apa pun kepada siapa pun. Dia tahu segalanya. Engkau harus adalah Allah. “Dengan ini kami percaya bahwa Engkau berasal dari Allah.” Itulah dasar iman Kristen: percaya Yesus adalah Allah dalam daging manusia. Mereka percaya, dan mereka menegaskan keyakinan itu. Di ayat 31, Yesus menjawab mereka, “Kalian percaya sekarang.” Dia menegaskan iman mereka. Mereka percaya bahwa Dia adalah Allah di dunia.

Tetapi itu bukan waktunya bab ini berakhir. Kemudian Dia berkata kepada mereka di ayat 32, “Lihatlah, waktunya akan tiba, dan sudah tiba, bagi kalian untuk diceraiberaikan, masing-masing ke rumahnya sendiri, dan meninggalkan Aku seorang diri, namun Aku tidak sendirian, karena Bapa ada bersama-Ku.” Kapan itu? Hanya dalam beberapa jam? Mereka pergi ke taman, Yesus ditangkap, dan mereka melarikan diri. Apakah iman mereka palsu? Tidak. Itu adalah iman yang lemah.

Hal yang paling membantu dalam perkembangan Anda adalah jangan melebih-lebihkan kekuatan Anda. Dan jangan melebih-lebihkan iman Anda, dan takut akan kelemahan Anda. Tetapi iman mereka nyata, tetapi ketika diuji, mereka melarikan diri pada hari Jumat. Menjelang Minggu malam, mereka semua kembali bersama, dan iman mereka, kuat. Dan ketika Roh Kudus datang pada hari Pentakosta, mereka kemudian menjungkirbalikkan dunia.

Kemudian terakhir, harapan. Ayat 33, “Semuanya ini Kukatakan kepadamu, supaya di dalam Aku kamu beroleh damai. Di dunia Anda akan mengalami kesengsaraan; tetapi bergembiralah, Aku telah mengalahkan dunia.” Yesus berkata, "Aku ingin kalian merasa damai." Itulah kata-kata terakhir-Nya. Apakah yang akan memberi Anda kedamaian? Nomor satu, untuk tahu bahwa Allah mengasihi Anda dengan kasih yang abadi, berdaulat, dan ilahi. Untuk mengetahui bahwa Anda adalah milik Allah.

Tetapi kedamaian Anda berasal dari ini. “Di dunia Anda akan mengalami kesengsaraan, tabahlah; Aku telah mengalahkan dunia." Itulah harapan nyata. Jika Anda melihat dunia di sekitar Anda, Anda berkata, “Apa yang sedang terjadi di dunia ini? Bagaimana itu bisa menjadi lebih buruk lagi?” Kristus telah mengalahkan dunia. Bentuk lampau. Itu belum nyata dalam waktu ini, tetapi semuanya telah direncanakan dalam kekekalan. Ini adalah kemenangan akhir bagi semua orang percaya.

Dunia mungkin membunuhmu, dunia mungkin berbalik untuk melawanmu, “tetapi Aku telah mengalahkan dosa. Aku mengalahkan Setan. Aku telah mengalahkan iblis-iblis. Aku telah mengatasi semuanya.” Dia penuh kemenangan. Dan kemenangan-Nya adalah kemenangan kami. 1 Yohanes 5:4-5 mengatakan, “Kami adalah pemenang karena iman kami di dalam Kristus, dan kami dipersatukan dengan Kristus dalam kemenangan-Nya.” Tidak masalah bagaimana dunia berjalan sekarang. Dia menang pada akhirnya. Itulah harapan mutlak. Marilah kami bersyukur dan berdoa.
JOIN OUR MAILING LIST:

© 2017 Ferdy Gunawan
ADDRESS:

2401 Alcott St.
Denver, CO 80211
WEEKLY PROGRAMS

Service 5:00 - 6:30 PM
Children 5:30 - 6:30 PM
Fellowship 6:30 - 8:00 PM
Bible Study (Fridays) 7:00 PM
Phone (720) 338-2434
Email Address: Click here
Back to content