Harapan mengatasi Keluhan - Persekutuan Indonesia Riverside

PERSEKUTUAN INDONESIA RIVERSIDE
Go to content
Pemahaman Alkitab 2023
Harapan mengatasi Keluhan
Kami sedang membahas Roma 8:18-25. Kami telah membahas Roh Kudus yang dihina atas nama pengabaran Injil hari ini. Gerakan Karismatik ini mendukakan Roh Kudus, bahkan menghujat Roh Kudus. Dosa yang tidak dapat diampuni yang Yesus sampaikan dalam Matius adalah menghubungkan pekerjaan Setan dengan pekerjaan Roh Kudus. Saat ini orang-orang malah menghubungkan Roh Kudus dengan pekerjaan Setan.

Serangan terhadap Roh Kudus, tidak dianggap sebagai doktrin. Gerakan Karismatik telah menolak identitas Roh Kudus dan pekerjaan Roh Kudus dan menggantikannya dengan Allah palsu. Itu adalah gambaran yang keliru tentang Allah Roh itu. Kami telah berusaha untuk mendapatkan pandangan yang jelas tentang siapakah Roh Kudus itu dan apakah pelayanan-Nya sehingga kami dapat menyembah Dia dalam roh dan kebenaran.

Jadi, bukalah Roma 8. Jadi pada akhir Roma 5, kami telah diajarkan bahwa keselamatan adalah karena anugerah melalui iman kepada Kristus, bukan karena perbuatan. Roma 6 sampai Roma 8 berbicara tentang manfaat Injil. Secara umum, kami dapat mengatakan bahwa Roma 6 dan 7 membahas manfaat negatif dan Roma 8 membahas manfaat positif. Ini berhubungan dengan pekerjaan pengudusan Roh Kudus.

Itulah yang dilakukan Roh Kudus di dalam kami, untuk kami dan bersama kami. Pemilihan itu adalah karya Bapa, pembenaran adalah karya Anak Allah, dan pengudusan adalah karya Roh Kudus. Tritunggal itu terlibat dalam realitas keselamatan yang menakjubkan ini. Anda tidak dapat benar-benar menyembah Roh Kudus seperti seharusnya dan harus Anda lakukan, kecuali Anda memahami apa yang Dia lakukan dan apa yang membuat Dia layak disembah.

Dan itu membawa kami sekarang ke ayat 17 di mana kami menemukan pelayanan Roh Kudus terakhir yang dapat diidentifikasikan di mana Dia menjamin kemuliaan kekal kami di masa depan. Dan itu adalah pemberian Allah yang tertinggi, keselamatan yang tidak dapat diganggu gugat. Jika itu bergantung pada kami dengan cara apa pun, kami akan kehilangannya karena tidak seorang pun dari kami dapat melakukan apa pun yang diperlukan untuk mengamankan keselamatan dari Allah bagi diri kami sendiri dengan jasa kami sendiri.

Jadi satu-satunya harapan yang kami miliki untuk kemuliaan kekal, adalah itu dijamin oleh Allah yang sama yang memilih kami, memanggil kami, membenarkan kami, dan pada suatu hari nanti akan memuliakan kami. Dia secara bertahap menyesuaikan kami dengan standar yang benar, yang dicontohkan dengan sempurna oleh Yesus. Itulah yang Efesus 1:13 maksudkan ketika dikatakan kami dimeteraikan oleh Roh. Atau di sini di ayat 23, kami mendapat buah sulung Roh. Itulah jaminan kami akan kemuliaan di masa depan.

Keselamatan adalah anugerah yang diberikan oleh Allah sebelum dunia dijadikan, dan setiap orang dalam kategori dipilih oleh Allah ini akan dimuliakan bagi siapa yang Dia pilih sebelumnya, Dia panggil, dan siapa yang Dia panggil, Dia benarkan, dan siapa yang Dia benarkan, Dia muliakan. Yesus berkata dalam Yohanes 6, “Semua yang Bapa berikan kepada-Ku akan datang kepada-Ku, dan Aku tidak akan kehilangan satupun dari mereka, tetapi membangkitkan mereka pada hari terakhir.”

Kami kemudian berhutang budi kepada Roh Kudus yang diberkati untuk menghidupkan kembali kami, memberi kami hidup dan kemudian menguduskan kami dan mengamankan kami sampai hari Dia sendiri mentransformasikan kami. Kami akan diangkat kepada kondisi kekal kami oleh kuasa Roh Kudus yang sama yang melahirkan kami kembali pada saat pertobatan kami. Itu adalah pekerjaan yang Bapa rancangkan dan Anak sahkan dan yang diakibatkan Roh.

Ayat 17, “Dan karena kami adalah anak-anak-Nya, maka kami adalah ahli waris-Nya. Faktanya, bersama dengan Kristus kami adalah pewaris kemuliaan Allah. Tetapi jika kami ingin membagikan kemuliaan-Nya, kami juga harus rela mengalami penderitaan-Nya.” Ayat 18-19, “Namun apa yang kami derita sekarang tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan-Nya kepada kami nanti. 19 Karena semua ciptaan menantikan hari yang akan datang itu ketika Allah akan mengungkapkan siapa sebenarnya adalah anak-anak-Nya.”

Ayat 20-25, “Melawan kehendaknya, semua ciptaan tunduk pada kutukan Allah. Namun dengan harapan yang besar, 21 ciptaan menantikan hari ketika ia akan bergabung dengan anak-anak Allah dalam kemerdekaan mulia dari kematian dan pembusukan. 22 Karena kami tahu bahwa semua ciptaan telah mengeluh seperti kesakitan saat melahirkan sampai saat ini. 23 Dan kami sebagai orang percaya juga mengeluh, meskipun kami memiliki Roh Kudus di dalam diri kami sebagai,”

“cicipan kemuliaan masa depan, karena kami merindukan tubuh kami dibebaskan dari dosa dan penderitaan. Kami juga, menunggu dengan penuh harapan akan hari ketika Allah akan memberi kami hak penuh kami sebagai anak angkat-Nya, termasuk tubuh baru yang telah Dia janjikan kepada kami. 24 Kami diberi pengharapan ini ketika kami diselamatkan. 25 Tetapi jika kami menantikan sesuatu yang belum kami miliki, kami harus menunggukan itu dengan keyakinan.”

Ini semua tentang kemuliaan masa depan. Ayat 17, berbicara tentang dimuliakan bersama Dia. Ayat 18 berbicara tentang kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kami. Ayat 19, pengungkapan kembali anak-anak Allah dalam kemuliaan. Ayat 21, kemerdekaan kemuliaan anak-anak Allah. Ayat 23 berakhir bahwa kami sedang menunggu penebusan tubuh kami. Ayat 24 dan 25 berbicara tentang pengharapan kami akan kemuliaan yang akan datang yang sangat kami nantikan.

Jadi sekarang kami berbicara tentang Roh Kudus yang memastikan kami untuk kemuliaan di masa depan. Ayat 23 mengatakan bahwa karunia Roh Kudus ini adalah uang muka untuk kemuliaan di masa depan. Satu kata melompat ke arah Anda dan itu adalah kata "keluhan." Ada banyak keluhan di bagian ini. Ciptaan mengeluh dalam bagian ini di ayat 19. Dan kemudian di ayat 23 bahwa kami sendiri yang memiliki buah sulung Roh, kami mengeluh.

Dan kemudian di ayat 26, kami mendengar keluhan Roh Kudus. Ini menunjukkan bahwa ciptaan dan kami serta Roh Kudus sedang mengalami keluhan tertentu, penderitaan tertentu, sampai ada kenyataan akhir dari kemuliaan. Itulah inti dari perikop ini. Roh Kudus hidup di dalam kami sebagai uang muka untuk kemuliaan masa depan kami, dan Roh Kuduslah yang membawa kami menuju kepada kemuliaan masa depan itu.

Jadi di sini, ciptaan mengeluh dalam ayat 19 - 22, orang percaya mengeluh dalam ayat 23 - 25, dan Roh Kudus mengeluh dalam ayat 26 - 27. Dan semua ini adalah indikasi dari realitas yang tidak terpenuhi. Orang percaya tidak merasa puas. Bahkan Roh Kudus yang diberkati itu tidak mengalami penggenapan. Lihatlah keluhan ciptaan di ayat 19, “Karena ciptaan sangat menantikan pengungkapan anak-anak Allah.”

Dalam arti apa ciptaan itu mengeluh? Orang-orang Yahudi akan memiliki pemahaman tentang hal ini. Ini tentang antisipasi. Orang Yahudi akan mengenalinya karena ada dua zaman dalam sejarah penebusan, zaman sekarang dan zaman yang akan datang. Zaman sekarang adalah zaman dosa dan penderitaan. Dan zaman yang akan datang adalah zaman langit baru dan bumi baru penuh kebenaran dan kekudusan.

Dalam Yesaya 65:17 dikatakan, “Aku akan menciptakan langit baru dan bumi baru.” Bagian mana dari ciptaan yang mengeluh? Malaikat suci tidak mengeluh karena keadaan mereka tidak akan pernah menjadi lebih baik bagi mereka, benar? Bagaimana dengan setan-setan? Tidak. Mereka tidak mengeluh dengan harapan untuk pembebasan mereka karena tidak ada keselamatan, tidak ada pengampunan, tidak ada masa depan yang lebih baik untuk setan-setan, hanya ada lautan api.

Nah, apakah dia berbicara tentang orang-orang percaya? Tidak, dia tidak berbicara tentang orang percaya karena ada perbedaan yang dibuat diantara ciptaan dan orang-orang percaya. Perhatikanlah, ciptaan itu berbeda dari anak-anak Allah. Apakah itu orang kafir? Tidak, karena orang yang tidak percaya tidak berharap kepada Kristus, mereka tidak mengharapkan surga. Mereka adalah orang-orang berdosa. Mereka bersedia untuk memberi makan korupsi mereka sendiri.

Yang tersisa adalah ciptaan non-rasional, yang hidup dan yang mati. Jadi apa yang Anda miliki di sini adalah personifikasi ciptaan, bahan langit itu, bahan bumi, dan semua yang ada di dalamnya, surga dan semua benda yang ada di dalamnya, bumi, air, tanah, rumput, bunga, binatang-binatang, serangga, ikan-ikan, sungai, segala sesuatu yang ada hidup dan mati. Itulah dipersonifikasikan dalam semacam gaya puitis.

Jadi ini adalah semacam harapan. Mengharapkan pengungkapan anak-anak Allah. Itu akan menjadi akhir dari seluruh sejarah manusia, akhir dari kerajaan Seribu Tahun, yaitu pembentukan langit baru dan bumi baru. Di ayat 21, dikatakan begini, “Kemerdekaan kemuliaan anak-anak Allah.” Ketika semua anak-anak Allah telah dimuliakan di surga,setelah itu akan ada langit baru dan bumi baru.

Mengapa? Ayat 20 mengatakan, karena penciptaan menjadi tunduk pada kesia-siaan. Semua ciptaan pada awalnya baik, benar? Ketika Allah menciptakan dalam Kejadian 1:31, itu sangat baik, masih ingat? Tetapi itu bukan lagi seperti seharusnya, apa yang ciptaan harus menjadi. Kejatuhan manusia terjadi di masa lalu dalam sejarah di mana penciptaan berubah dari sempurna menjadi tanpa tujuan dan sia-sia. Itu malah menjadi sasaran kematian, pembusukan dan kehancuran.

Ketika Adam dan Hawa berdosa, ada bencana yang mematikan menimpa mereka. Wabah yang sangat menular sehingga tidak ada manusia yang pernah berjalan di bumi ini yang sanggup menghindarinya. Wabah itu bukan hanya ada pada orang-orang, tetapi wabah itu mendominasi lingkungan mereka. Itu bukan hasil ada kebetulan evolusi menurut para evolusionis. Segalanya menjadi seperti itu karena Allah mengutuk seluruh ciptaan ini.

Orang-orang evolusi tidak akan membalikkan itu. Menghilangkan jejak karbon itu tidak akan berhasil. Menyingkirkan bahan bakar fosil tidak akan berhasil. Kami sedang dalam perjalanan turun dari kesempurnaan. Itu alkitabiah karena ketika manusia berdosa, dia dihukum dengan tidak diperbolehkan menikmati kesucian karena dia memilih dosa dan bahkan tidak diperbolehkan menikmati keuntungan dari lingkungan yang sempurna.

Yesaya 24:4 mengatakan, “Bumi berduka dan layu, dunia memudar, penduduk bumi yang ditinggikan akan memudar. Bumi itu tercemar oleh penghuninya. Mereka melanggar hukum, melanggar ketetapan, dan melanggar perjanjian yang kekal. Oleh karena itu, kutukan akan melahap bumi dan mereka yang tinggal di dalamnya dianggap bersalah. Oleh karena itu, penduduk bumi dibakar dan hanya sedikit manusia tersisa."

Allah melindungi melalui pekerjaan Roh Kudus. Allah masih melakukan itu, dengan berdiam di dalam kami, dan Roh Kuduslah yang menguduskan kami di tengah-tengah dunia yang rusak ini. Bagaimana ini akan terjadi? Mazmur 102:25 mengatakan, “Engkau mendirikan bumi dan langit yang adalah buatan tangan-Mu. Bahkan mereka pun akan binasa, tetapi Engkau tetap bertahan. Semuanya akan usang seperti pakaian; Engkau akan mengubahnya semua tetapi Engkau tetap tidak akan berubah.”

Dalam tiga pasal Wahyu terakhir, ada ciptaan baru dalam kesempurnaan dan kebenaran karena ada umat manusia yang mulia. Dan di antaranya ada sejarah dosa dan korupsi yang menyedihkan dan panjang. Keduanya terhubung. Apa yang terjadi pada manusia di Taman terjadi pada ciptaan. Apa yang terjadi pada manusia dalam kemuliaan akan terjadi pada ciptaan juga. Jadi semua ciptaan mengeluh, dan menunggu hal itu terjadi.

Ayat 22 merangkumnya. “Seluruh ciptaan mengeluh, karena semuanya terkutuk, dan menderita sakit melahirkan bersama-sama sampai sekarang.” Hasilnya ini positif. Rasa sakit melahirkan pada dasarnya adalah jenis rasa sakit yang mengantisipasikan sesuatu yang indah, sesuatu yang diberkati, dan rasa sakit itulah yang dirasakan oleh ciptaan. Anda tidak perlu melindungi ciptaan. Tetapi Anda harus mengerti, bahwa ini adalah ciptaan terkutuk.

Kedua, orang percaya mengeluh untuk kemuliaan di ayat 23, “Kami sendiri mengeluh dalam diri kami karena menunggu dengan penuh semangat untuk diangkat sebagai anak, yaitu penebusan tubuh kita.” Paulus berkata dalam Roma 7:24, “Hai manusia celaka, siapakah yang akan melepaskan aku dari tubuh maut ini?” 2 Korintus 5:4 mengatakan, “Di dalam kemah ini kami mengeluh, tidak ingin menjadi telanjang tetapi ingin mengenakan tubuh baru kami.”

Apa yang kami tunggukan? Ayat 23, mengatakan, “Supaya kami diadopsi menjadi anak-anak Allah.” Ya, kami telah diadopsi tetapi kami belum memiliki warisan kami. Dan dengan apa warisan kami terhubung? Akhir dari ayat 23, penebusan tubuh kami. 1 Petrus 1:3-4 mengatakan, “Kami memiliki warisan yang tidak akan pudar, yang disimpan di surga bagi kami, yang tidak diterima sampai kemerdekaan mulia anak-anak Allah.” Jadi kami mengeluh.

Kami mengeluh untuk hari ketika makhluk fana ini akan mengenakan keabadian, ketika kematian akan ditelan oleh kehidupan, benar? Kami tidak sabar untuk pergi dari anugerah menuju ke kemuliaan. Apakah kami akan berhasil? Ayat 23 mengatakan, iya kami akan berhasil karena kami sudah memiliki buah sulung Roh Kudus. Dia adalah ‘uang muka’ pertama. Roh Kudus adalah buah sulung dari panen penuh yang telah Allah persiapkan bagi umat-Nya.

Dan semakin tua usia Anda, semakin banyak Anda mengeluh, benar? Anda mengeluh lebih banyak karena Anda dapat melakukan lebih sedikit. Anda mengeluh lebih banyak karena Anda memiliki lebih banyak hal keluhan. Bukan hanya secara pribadi di tubuh Anda sendiri, tetapi hal-hal yang terjadi di sekitar Anda yang membuat Anda mengeluh. Dan kami semua hidup dalam pengharapan, tetapi pengharapan itu semakin membesar saat kami bertambah tua dan mengalami lebih banyak pengalaman hidup di dunia yang rusak dan jatuh ini.

Saya tidak mencoba untuk memperbaiki dunia ini. Saya hanya menunggu hari ketika Tuhan mengakhirinya dan menciptakan langit baru dan bumi baru. Ayat 24, “Dengan harapan kami telah diselamatkan, tetapi harapan yang terlihat bukanlah harapan, karena siapa yang mengharapkan apa yang telah sanggup dilihatnya?” Dengan kata lain, kami diselamatkan oleh iman, tetapi kami diselamatkan dalam pengharapan, benar? Karena keselamatan kami belum penuh. Jadi kami hidup dengan harapan untuk apa yang kami belum sanggup lihat.

Apa yang membuat ketekunan kami tetap kuat? Apa yang membuat harapan kami tetap cerah? Itu adalah pelayanan Roh Allah di dalam kami, buah sulung simpanan dari Roh Kudus. Dialah yang memimpin kami, Dialah yang meneguhkan adopsi kami, Roh adopsi yang dengannya kami berseru, “Abba, Bapa.” Dia memegang kami, memberi kami kepastian, dan membuat kami memiliki harapan yang teguh yang dengannya kami menunggu kembalinya Kristus untuk kedua kalinya.

Dalam ayat 26 dan 27, Roh Kudus mengeluh. Tetapi saya akan menyimpan hal itu untuk lain kali karena itu mengarah pada semua hal bekerja bersama untuk kebaikan yang merupakan ayat yang akrab, ayat 28. Sungguh luar biasa melihat pelayanan Roh Kudus dalam hidup kami. Keselamatan meliputi iman yang melihat kembali kepada karya Kristus yang telah diselesaikan, dan itu mencakup harapan, yang menantikan karya Kristus yang belum selesai. Marilah kita berdoa.
JOIN OUR MAILING LIST:

© 2017 Ferdy Gunawan
ADDRESS:

2401 Alcott St.
Denver, CO 80211
WEEKLY PROGRAMS

Service 5:00 - 6:30 PM
Children 5:30 - 6:30 PM
Fellowship 6:30 - 8:00 PM
Bible Study (Fridays) 7:00 PM
Phone (720) 338-2434
Email Address: Click here
Back to content