Siapakah seorang pezinah?

PERSEKUTUAN INDONESIA RIVERSIDE
Go to content

Siapakah seorang pezinah?

Persekutuan Indonesia Riverside
Published by Stanley Pouw in 2011 · 6 March 2011

Matius 5:27-30 mengatakan, “Kamu telah mendengar firman: Jangan berzinah. 28 Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya. 29 Maka jika matamu yang kanan menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa, dari pada tubuhmu dengan utuh dicampakkan ke dalam neraka. 30 Dan jika tanganmu yang kanan menyesatkan engkau, penggallah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa dari pada tubuhmu dengan utuh masuk neraka.”

Tuhan kita disini membicarakan dosa. Dan ini sebenarnya inti pesan-Nya dari Matius 5:21-48. Ini adalah khotbah tentang contoh dosa sehari-hari. Di Bilangan 32:23 dikatakan, “Tetapi jika kamu tidak berbuat demikian, sesungguhnya kamu berdosa kepada TUHAN, dan kamu akan mengalami, bahwa dosamu itu akan menimpa kamu.”

Di Matius 5 dosa pemimpin Yahudi dan dosa orang-orang yang mendengarkan Kristus akan menimpa mereka. Yesus membuka kedoknya kemunafikan merekadan apa yang Tuhan melakukan khususnya dalam ayat-ayat ini adalah memberikan mereka gambaran keberdosaan mereka yang benar.

Mereka mencoba menciptakan sistim-sistim yang membenarkan diri mereka, dan itulah khususnya apa yang telah dilakukan Yudaisme waktu Tuhan Yesus. Mereka telah menggantikan kebenaran wahyu Allah dengan sistim mereka sendiri, dan sistim mereka adalah sistim peraturan eksternal, sistim tingkah laku tanpa ada pikiran tetang sikap hati atau motivasi hati.

Jadi Yesus di dalam ayat 21-48 dari Khotbah di Bukit memberikan kita enam contoh bagaimana manusia merendahkan standar Allah. Tidak peduli bagaimana sucinya itu tampak dari luar, faktanya adalah hal itu dosa di dalam. Yesus memberikan standar yang mereka tidak dapat melakukan, dan dengan demikian menghadapi mereka dengan masalah dosa yang tidak ada obatnya.

Pada akhir Matius 5 di ayat 48 Dia mengatakan, “Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna.” Itulah kebenaran yang diperlukan dalam Kerajaan-Ku. Dan tentu saja mereka tidak dapat mengikutinya. Mereka harus menyadari bahwa di dalam hukum Taurat tidak ada sumber daya untuk menyelesaikan masalah dosa, mereka sangat membutuhkan seseorang yang bisa dan hanyalah Yesus orang itu.

Allah mementingkan hubungan hati, masalahnya adalah mengasihi Tuhan Allah-mu dan sesamamu manusia seperti dirimu sendiri, dan Kesepuluh Perintah dan hukum Musa hanya suatu cara untuk mengatur hubungan kasih itu. Allah dari dulu selalu mementingkan hubungan kasih itu.

Yesus mulai khotbah-Nya dengan membicarakan pemberkatan. Namun supaya seseorang mengenal pemberkatan itu Anda harus mengerti definisi dosa yang tepat, karena dosa menghalangi pemberkatan, dan dosa perlu diurus dulu dan dihilangkan. Jika kita tidak benar mengerti dosa, kita tidak akan mengerti hal-hal lain yang dilakukan Allah.

Semakin dalamnya penyakit semakin besar penyembuhan yang diperlukan, itulah pokoknya. Dan selama orang berpikir dosa itu dangkal, selama mereka berpikir dosa itu minimal, selama mereka meringankan dosa itu maka keselamatan adalah hal yang kecil juga.

Akan tetapi ketika Anda memahami bahwa dosa itu adalah sesuatu yang keji, dosa adalah sesuatu yang dalam, dosa adalah sesuatu yang menembus kedalam hati orang begitu mendalam sampai ini benar-benar tidak dapat berubah kecuali oleh mujizat Tuhan, maka Anda akan memahami bahwa hanya Allah sanggup menyelamatkan.

Anda tidak akan dapat memahami arti kayu salib, Anda tidak akan mengerti mengapa Yesus harus mati, Anda tidak akan memahami mengapa Dia memiliki berlaksa malaikat yang bisa menolong-Nya namun Dia tidak pernah memakai mereka, Anda tidak akan mengerti mengapa Dia berkata, “Aku harus memenuhi segala kebenaran,” dan Anda tidak akan mengerti makna kematian-Nya sampai Anda memahami betapa jahatnya dosa itu dan persyaratannya begitu ekstrim untuk mencapai keselamatan.

Dan karena itu secara Alkitabiah, penginjilan selalu mulai dengan memberitakan hukum sebelum anugerah. Anda harus berkhotbah tentang hukuman dulu dan Anda harus berkhotbah tentang kebinasaan dulu. Pinginjilan kita harus menghadapi orang dengan kekudusan Allah, dan harus mengungkapkan tuntutan-Nya untuk kebenaran hati.

Penginjilan harus fokus pada ketidakmampuan manusia untuk memenuhi standar Allah, dan kita harus membuat orang-orang putus asa seperti Yesus ingin membuat orang-orang Farisi, ahli-ahli Taurat dan orang banyak putus asa sehingga mereka takut akan penghakiman dilemparkan ke dalam neraka dan mereka berseru untuk Juruselamat yang dapat menyelamatkan mereka dari masalah yang terlalu berat bagi mereka.

Karena Allah selalu mementingkan bukan apa yang kita perbuat atau apa yang kita mengatakan atau kemana kita pergi, meskipun Dia prihatin dengan itu, namun Dia lebih peduli dengan apa yang kita pikirkan dalam akal budi dan hati kita. Ada orang yang kelihatannya suci dan puas-diri yang memikir karena mereka tidak berbuat sesuatu dan melakukan sesuatu yang lain bahwa mereka dibenarkan, karena mereka tidak pernah menyelidiki benar-benar kejahatan hati mereka.

Dengarkanlah, sebelumnya Anda berzinah Anda memikirkan hal itu di dalam hati dan sebelum Anda mencuri Anda memikirkan hal itu di dalam hati Anda. Hati Anda yang memuntahkan sampah yang menajiskan Anda karena, di Yeremia 17:9 dikatakan, “Betapa liciknya hati, lebih licik dari pada segala sesuatu, hatinya sudah membatu: siapakah yang dapat mengetahuinya?”

Marilah kita melihat bagaimana Yesus menjelaskan hal ini dengan ilustrasi perzinahan di ayat 27. Perhatikanlah ada tiga hal, ada hukum, ada keinginan dan ada pembebasan. Pertama hukum, “Kamu telah mendengar firman: Jangan berzinah.” Ulangan 5:18 juga mengatakan yang sama, “Jangan berzinah.”

Perhatikanlah sekarang di ayat-ayat kita di Matius bahwa para pemimpin yang mengikuti tradisi rabi yang mengatakan, “Janganlah berzinah.” Mereka benar, namun mereka tidak menjelaskan hal itu sepenuhnya. Allah memang mengatakan, jangan berbuat itu, itu pelanggaran serius dan itu tetap hingga sekarang.

Marilah saya membicarakan sebentar tentang kata itu sendiri, kata perzinahan, ini kata sederhana sekali. Akarnya berarti; hubungan seksual yang melanggar hukum dengan pasangan orang lain.

Tapi kebanyakan sarjana Alkitab melihatnya bukan hanya sebagai perintah supaya jangan terlibat dalam aktivitas seksual dengan pasangan orang lain, tapi mereka melihatnya secara umum janganlah ada hubungan seks karena kata itu juga digunakan secara umum. misalnya di beberapa tempat kata itu berarti merayu atau memperkosa seorang wanita, menikah atau belum.

Ditempat lain ini diterjemahkan sebagai pelacuran. Jadi secara umum kata ini telah dipakai untuk menggambarkan semua macam hubungan seks yang tidak sah, dan semuanya melanggar hukum diluar ikatan perkawinan. Jadi terutama ini mengacu kepada hubungan seksual yang melanggar perkawinan. Tapi pengaruhnya itu meluas lebih jauh untuk memasukkan segala jenis perilaku seksual terlarang.

Dan ini terlihat dalam perkataan Tuhan kita di ayat 28 dimana Dia mengatakan bahwa setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya. Dan perempuan yang dibicarakan-Nya disini tidak disebut sudah menikah atau tidak, ini begitu luas sehingga siapapun yang bernafsu wanita manapun telah berzinah dalam hatinya.

Alkitab berbicara tajam tentang kehancuran yang disebabkan oleh dosa perzinahan seksual atau percabulan. Lihatlah raja Daud dan akibatnya. Lihatlah Sikhem yang menajiskan Dina dan kemudian dibantai. Saksikanlah Absalom yang menajiskan orang lain dengan dosa seksual dan akhirnya digantung di pohon. Ibrani 13:4 mengatakan, “orang-orang sundal dan pezinah akan dihakimi Allah.”

Perjanjian Baru mengulangi dengan kepastian dan ketegasan larangan ini. 1 Korintus bab 6 mengutuk itu. 2 Petrus bab 2 mengutuk itu. Wahyu bab 2 mengutuk itu. Akhir Kitab Wahyu mengatakan bahwa orang cabul dan orang berzinah bahkan tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Allah.

Dengarkanlah apa yang dikatakan Yesus, “Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya,” Nah dengarkanlah ini, Dia tidak mengatakan sudah berzinah, tidak, Dia tidak mengatakan itu. Dia mengatakan, “Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya.” Mengapa? Karena hati yang berzinah itulah yang menyebabkan ada pandangan, mengerti?

Dosa itu sudah terjadi di dalam hati itu, perzinahan telah ada, jadi itu menyebabkan ada pandangan. Karena itu Anda mungkin mengalami di dalam hidup Anda ada orang yang tidak sengaja masuk dalam pandangan Anda dan kelihatannya itu seperti tantangan dari Iblis, atau malah mencoba untuk menarik perhatian Anda. Namun sebuah pandangan spontan berarti Anda hanya menolak dan berpaling.

Tetapi ketika Anda kena dan Anda mengolah dan mengejar keinginan Anda, itu terjadi karena Anda penuh nafsu, hati yang tidak setia telah mencari obyek, dan Anda memenuhi fantasi yang sudah ada di dalam hatimu.

Itu ketika Anda sedang mencari wanita untuk nafsu, saat Anda pergi ke bioskop tersebut karena Anda tahu ketika Anda sampai di sana Anda akan melihat apa yang Anda inginkan dalam hati untuk melihat, apa yang akan memenuhi nafsu Anda. Itu ketika Anda pergi mencari channel yang berbeda di televisi untuk menemukan hal yang memenuhi nafsu Anda.

Jadi saya seharusnya membacanya seperti ini, dengan tegas saya katakan kepada Anda bahwa siapa pun terus mencari wanita untuk tujuan bernafsu memberikan bukti bahwa ia sudah melakukan perzinahan dalam hatinya. Memandang terus adalah manifestasi dari hati yang keji. Arti kata kerja Yunani di sini adalah nafsu tercapai, Anda sudah melakukannya.

Mari saya tambahkan ini, godaan keinginan seksual gelap atau fantasi bukanlah dosa. Iblis dapat menggoda Anda; Setan mungkin memasukkan sesuatu untuk menggoda Anda. Dosa datang jika Anda melakukan sesuatu dengan itu, jika Anda mempertahankan godaan itu dan jika Anda menikmati pikiran-pikiran jahat itu, maka itu menjadi dosa.

Alkitab mengatakan, untuk yang murni segala sesuatu murni, tetapi untuk yang hatinya telah najis, ia akan menajiskan semuanya. Dia akan melihat sesuatu yang indah dan membuatnya sesuatu yang jelek. Dan itu disebabkan karena hatinya dinajiskan. Itulah sebabnya ada pornografi.

Tuhan kita disini dalam ilustrasi-Nya membicarakan seorang pria yang bernafsu atas seorang wanita namun sebaliknya juga berlaku ketika wanita bernafsu atas pria. Keduanya salah, dan kita bersalah kalau membangkitkan nafsu dengan caranya kita berdandan. Ayub mengatakan di Ayub 31:1, “Aku telah menetapkan syarat bagi mataku, masakan aku memperhatikan anak dara?” Tahukah Anda apakah janjinya? Janjinya adalah untuk tidak melihat.

Kemudian Yesus melangkah lebih jauh, bagaimana Anda keluar dari situasi ini? Yesus mengatakan, “Maka jika matamu yang kanan menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa, dari pada tubuhmu dengan utuh dicampakkan ke dalam neraka. 30 Dan jika tanganmu yang kanan menyesatkan engkau, penggallah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa dari pada tubuhmu dengan utuh masuk neraka.”

Nah, waktu Anda melihat ini pertama kalinya mungkin Anda berkata kok ini tidak masuk akal. Jika Dia mengatakan soalnya disini adalah masalah hati, mengapa Dia mengatakan untuk mencungkil mata sendiri? Pokoknya Yesus tidak berkata ada penyelesaian fisik untuk masalah rohani, itu malah akan merusak tujuannya.

Inilah yang Dia katakan, untuk seorang Yahudi mata kanan, tangan kanan dan kaki kanan adalah lambang milik seseorang yang terbaik, sebelah kanan selalu simbolik yang lebih baik dari kedua itu. Jadi yang dikatakan-Nya adalah, tidak ada sesuatupun yang terlalu berharga untuk dihilangkan dari kehidupan Anda jika itu menyebabkan hati Anda tergoda terus. Jika ini berarti harta milik Anda yang paling berharga harus dibuang, buangkanlah itu.

Yang dikatakan Tuhan kita adalah bahwa tidak ada sesuatupun yang terlalu berharga jika itu mempengaruhi Anda masuk surga atau tidak. Dosa harus diurus secara radikal. Paulus mengatakan di 1 Korintus 9:27, “aku melatih tubuhku dan menguasainya seluruhnya.” Jadi Yesus memanggil kita untuk bertindak segera. Dia mendiagnosa masalah itu dan berkata, cungkillah, penggallah dan hilangkanlah apa pun juga dalam hidup Anda.

Jika Anda pergi ke bioskop dan Anda melihat sesuatu yang menggoda Anda, keluarlah. Jika ada masalah yang sama dengan TV Anda, buanglah TV itu. Jika Anda ada majalah dengan gambaran seperti itu, buanglah majalah itu dalam sampah.

Yesus sebenarnya tidak membicarakan hal fisik. Dia tahu bahwa memenggal tangan kanan dan mencungkilkan mata kanan tidak akan merubah hati yang berzinah. Namun yang Dia katakan adalah hal yang paling berharga bagi Anda, yaitu seperti tangan kananmu atau mata kananmu, kalau perlu buanglah hal itu jika itu membawa dosa kepadamu atau menghalang Anda menjadi kudus.

Ada beberapa orang yang salah mengerti hal ini. Ada orang yang ingin membebaskan diri dari masalah nafsu ini jadi mereka melakukan hal-hal yang aneh terhadap tubuh mereka. Ada beberapa yang membiasakan diri masuk ke padang gurun Mesir dan mereka menentukan untuk hidup tersendiri dan tidak memikirkan apa-apa selain dari Tuhan.

Orang yang paling terkenal dalam hal ini adalah seseorang bernama Santa Antonius. Dia menentukan untuk pergi keluar untuk menghilangkan perasaan nafsu itu yang ada di dalam hatinya. Dia hidup sebagai seorang pertapa, dia berpuasa, dia berhari-hari tidak memperbolehkan dirinya tidur untuk menghukum diri sebagai suatu perbuatan kebenaran. Dia menyiksa tubuhnya sendiri.

Selama 35 tahun dia mengatakan dia bergumul dengan godaan tanpa berhenti. Dan ini yang dia tuliskan dalam biografinya: pertama-tama setan berusaha untuk menuntun dia menjauh dari disiplin sambil berbisik kepadanya untuk mengingat kekayaan, perawatan adiknya, klaim dari kerabat, cinta uang, cinta kemuliaan, dan relaksasi hidup lainnya, dan yang paling terakhir setan mencobai dia dalam bidang kebajikan.

Pokoknya cerita ini adalah; Anda bisa saja menyendiri di padang gurun Mesir dan tetap saja tidak ada sesuatu di dalam hati Anda yang dapat merubah masalah itu. Jika Antonius benar memakai hal yang sudah disediakan Allah untuk mendapatkan hati yang bertobat dan berubah, dia tidak perlu meninggalkan kotanya.

Coba sekarang saya menanyakan Anda, apakah ahli-ahli Taurat dan Farisi dapat menghilangkan masalah mereka? Faktanya adalah mereka dengan kekuatan sendiri tidak mungkin dapat menghilangkan masalah mereka. Yesus sekali lagi memberikan mereka suatu standar yang mustahil – suatu frustasi yang menyebabkan mereka berkata , kami sudah berusaha namun kami gagal.

Dosa kita yang terulangi sebagai orang Kristen dapat memberi kesimpulan bahwa kita pada dasarnya tidak kudus, dibanding kebenaran kita di dalam Kristus. Ini menyebabkan kita pikir kita harus bekerja lebih keras. Namun itu menyebabkan keputusasaan dan menurunkan standar Allah.

Pesan Allah kepada orang Kristen bukan, “Anda belum suci, kerjakanlah hal itu sampai Anda mencapainya,” tetapi,”Anda kudus, jadikanlah apa yang Anda sudah jadi di dalam Kristus.” Kebenaran ini memberikan kita kepercayaan diri, semangat dan pengertian benar tentang dosa. Mengetahui bahwa Bapa kita melihat kita sebagai kudus dalam Anak-Nya, kita didorong untuk membuat kemajuan rohani yang nyata.

Sanktifikasi berarti kita menyadari bahwa kita ciptaan baru dan kita perlu membersihkan diri kita dari dosa yang mencemarkan kita setiap hari (1 Yohanes 1:8-10). Namun Allah tidak memisahkan kita dari dunia yang kita tinggali karena Ia memiliki tujuan dalam memanggil kita, dan panggilan baru kami adalah untuk hidup di dunia ini seolah-olah kerajaan masa depan sudah ada di sini.

Saudara-saudara kekasih, jika Yesus Kristus telah masuk kedalam hati Anda, Anda sekarang memiliki sifat baru itu, Anda memiliki hati baru itu. Dan Anda tidak perlu lagi mengikuti keinginan nafsu Anda, Anda sekarang dapat mengalahkan hal itu. Bersyukurlah kepada Tuhan untuk itu. Marilah kita berdoa.



JOIN OUR MAILING LIST:

© 2017 Ferdy Gunawan
ADDRESS:

2401 Alcott St.
Denver, CO 80211
WEEKLY PROGRAMS

Service 5:00 - 6:30 PM
Children 5:30 - 6:30 PM
Fellowship 6:30 - 8:00 PM
Bible Study (Fridays) 7:00 PM
Phone (720) 338-2434
Email Address: Click here
Back to content