Pilihan Ilahi

PERSEKUTUAN INDONESIA RIVERSIDE
Go to content

Pilihan Ilahi

Persekutuan Indonesia Riverside
Published by Stanley Pouw in 2010 · 3 January 2010

“Dari Petrus, rasul Yesus Kristus, kepada orang-orang asing, yang tersebar di Pontus, Galatia, Kapadokia, Asia Kecil dan Bitinia, 2 yaitu orang-orang yang dipilih, sesuai dengan rencana Allah, Bapa kita, dan yang dikuduskan oleh Roh, supaya taat kepada Yesus Kristus dan menerima percikan darah-Nya. Kiranya kasih karunia dan damai sejahtera makin melimpah atas kamu.”

Perkataan pertama yang dipakai Petrus untuk orang-orang Kristen itu adalah ‘dipilih’. Jadi urutan kata yang dipakai Petrus ketika dia menulis dalam bahawa Yunani adalah, “Petrus, rasul Yesus Kristus, kepada orang-orang yang dipilih, yaitu orang asing yang dipilih dari mereka yang dibubarkan.”

Ayat kedua memberi definisi dari “dipilih” dengan tiga frase: pertama orang Kristen dipilih “sesuai dengan pengenalan Allah, Bapa kita sebelumnya.” Kedua, orang Kristen dipilih dalam “pekerjaan yang dikuduskan oleh Roh Kudus.” Ketiga, orang Kristen dipilih “supaya taat kepada Yesus Kristus dan menerima percikan darah-Nya.”

Ada tiga hal yang diajarkan tentang pilihan kita: Pertama kita dibertahu sesuatu tentang asal mulanya dan dasarnya dalam pengenalan Allah sebelumnya. Kedua kita diberi tahu sesuatu tentang caranya ini dinyatakan di dalam hidup kita sehari-hari oleh pekerjaan pengudusan Roh Kudus. Dan ketiga kita diajarkan sesuatu tentang tujuan pilihan itu yaitu supaya kita taat kepada Yesus dan menerima berkat darah-Nya yang membersihkan.

Kita perlu melihat hubungan diantara ketiga hal itu di ayat 2 sehingga kebanyakan Alkitab versi Inggris mendekatkan perkataan ‘pilihan’ ke ayat 2 supaya hubungan itu sangat jelas.

Petrus mengatakan tentang orang-orang Kristen ini bahwa bukan saja mereka orang asing (atau orang buangan) akan tetapi mereka orang asing yang dipilih. Hal ini sangat penting karena hal pertama yang dibicarakan tentang seseorang pada saat kita menulis kepadanya selalu sangat penting. Itulah alasannya hal itu dibicarakan paling pertama.

Ketika kita mulai dengan mengatakan sesuatu, sudah jelas kita tidak mencoba untuk menyembunyikannya. Ini penting, karena di masa kini banyak orang berpikir bahwa ajaran tentang pilihan itu sebaiknya jangan dibicarakan. Hal itu tidak demikian di Perjanjian Baru. Dan ini tidak disembunyikan Yesus, dan Paulus juga tidak menyembunyikannya dan Petrus juga tidak menyembunyikannya.

Ini dijelaskan Yesus dan para rasul-Nya dengan cara alami dan blak-blakan. Dan hal itu harus sama dengan caranya kita membahasnya juga. Namun arti sebenarnya pilihan itu adalah pengasingan. Cara lain menjelaskannya adalah bahwa Petrus menghubungkan pilihan itu langsung dengan keadaan status asing kita di dunia ini.

Ini mungkin menjelaskan alasan utamanya Petrus mulai dengan pilihan. Dia ingin mementingkan bahwa kita orang asing bukan karena kita ditolak manusia, akan tetapi karena Allah telah memilih kita. Dan menjadi orang asing memberikan kita kesakitan.

Malah seluruh buku ini adalah tentang masalahnya menjadi orang asing atau perantau di dunia. Ayat 6, “sekalipun sekarang ini kamu harus berdukacita oleh berbagai-bagai pencobaan.” Di 2:11, “supaya sebagai perantau, kamu menjauhkan diri dari keinginan-keinginan daging yang berjuang melawan jiwa.” Di 3:16, “yang memfitnah kamu karena hidupmu yang saleh dalam Kristus.” Di 4:4, “mereka heran, bahwa kamu tidak turut mencemplungkan diri bersama-sama mereka di dalam kubangan ketidaksenonohan yang sama.” Di 4:14, “kamu dinista karena nama Kristus.”

Dan menjadi seorang yang dibuang biasanya berarti kamu ditolak orang-orang dan dipaksa hidup di tempat yang bukan rumahmu. Inilah artinya menjadi pengungsi. Jadi menjadi perantau dan dibuang dan menjadi pengungsi pada dasarnya berarti ditolak.

Dan Petrus mengerti hal ini. Jadi dia mulai dengan mengatakan, bukan itulah artinya kamu dipisahkan. Bukan itu artinya kondisimu sebagai orang asing atau perantau. Arti utama kamu dipisahkan adalah karena Allah telah memilih kamu untuk memisahkan diri dari dunia ini. Arti hidup utama Anda bukan berdasarkan penolakan manusia namun berdasarkan pilihan Allah

Karena itulah Petrus mulai dengan hal pilihan. Dia ingin menjelaskan hal pengasingan di dunia ini dengan suatu penjelasan ilahi. Dasar kehidupan Anda terletak dalam pilihan kekal Allah. Masalah-masalah Anda itu terjadi karena pemilihan kekal Allah. Dan penolakan dari manusia adalah juga karena Allah telah memilih Anda untuk selamanya.

Dan janganlah berpikir bahwa semua hal seperti itu, semua masalah menjadi orang Kristen asing itu adalah karena Anda ditolak Allah. Tidak, semuanya terjadi karena Allah telah memilih Anda. Dengan kata lain Petrus ingin supaya kita diberi penjelasan yang terus terang dan jelas bahwa kehidupan Kristen kita khusus terpisah karena kita dipilih Allah.

Amerika adalah suatu negara yang praktis dan selalu ingin semuanya berjalan lancar. Dan gereja evangelis juga memiliki sifat yang sama. Berikanlah kita cara untuk bersukses dan bukan doktrin. Jadi ada konperensi besar untuk mengembangkan gereja yang mengatakan, “Kita tidak membicarakan doktrin dan teologi.” Dan majoritas gereja malah berpendapat itu baik. Tetapi apakah itu benar?

Semakin saya mengerti Alkitab semakin saya menyalahkan pandangan itu. Para rasul memandang doktrin sebagai sesuatu yang sangat praktis. Pada saat Petrus mulai suratnya dengan frase, “orang-orang asing yang dipilih,” dia ingin memberi pertolongan praktis kepada mereka. Dan dia percaya bahwa jika Anda mengerti Anda ini termasuk orang-orang yang dipilih, ini akan memberi pertolongan praktis.

Jadi saran saya kepada Anda adalah janganlah menyepelekan doktrin seperti pemilihan. Dari pada itu jadilah seperti para rasul yang menghargai ajaran pemilihan ini dan menempatkannya di tempat utama dari prihatin mereka, karena memang ini sangat praktis untuk hidup sebagai perantau bebas dan bersuka cita dalam dunia asing ini.

Apakah mungkin alasannya gereja itu lemah saat ini karena kita selalu ingin cari jalan pintas untuk bertumbuh dan menjadi kuat secara rohani? Mungkin kita dimaksudkan untuk menjadi kuat dalam iman dan cinta dan pengharapan dan suka cita dan pelayanan praktis tidak terlepas dari doktrin, tetapi karena doktrin.

Ada tiga frase di ayat 2 yang mengajarkan kita tentang pemilihan. 1) Kita dipilih sesuai dengan pengenalan Allah, Bapa kita sebelumnya.” 2) Kita dipilih dalam pekerjaan yang dikuduskan oleh Roh dan 3) Kita dipilih supaya taat kepada Yesus Kristus dan menerima percikan darah-Nya.”

Ada beberapa petunjuk disini yang memberitahukan apa yang Petrus sebenarnya ingin Anda mengerti tentang hidupmu di dunia ini berhubungan dengan Allah. Dia ingin menjelaskan bahwa seluruh hidupmu berhubungan dengan Allah dengan cara khusus.

Petunjuk pertama adalah bahwa dia mengelilingi Anda dengan inisiatif pemilihan Allah. Dimasa lalu Anda adalah dasar pemilihan Allah dalam pengenalan Allah sebelumnya. Di masa kini didalam Anda ada pengalaman pilihan itu di dalam pekerjaan pengudusan Roh Kudus. Dan di masa depan Anda ada tujuan pilihan untuk menaati Yesus Kristus dan mencari perlindungan dalam percikan darah-Nya.

Petunjuk kedua adalah bahwa ketiga dimensi pemilihan itu sendiri-sendiri berhubungan dengan pribadi trinitas yang berbeda. Dasar pemilihan kita adalah karena pengenalan sebelumnya dari Allah Bapa kita. Dan pilihan itu kita alami karena pekerjaan pengudusan dari Roh Kudus. Dan maksud pilihan itu adalah supaya kita menaati Yesus Kristus, Anak Allah.

Semuanya terpilih untuk melingkupi kita dengan Allah. Dan cara terbaik untuk mengelilingi kita dalam Tuhan adalah untuk memperlihatkan pentingnya doktrin pemilihan dengan dasar asal mula dan pengalaman sekarang dan tujuan masa depan, dan untuk menyatakan bahwa seluruh Trinitas ikut serta dalam hidupmu dari permulaan sampai akhir.

Bukankah kelihatannya aneh bahwa rasul Tuhan Yesus, pada waktu menulis ke gereja-gereja dalam percobaan dan kesusahan, mulai dengan ajaran yang mendalam sekali tentang pemilihan ilahi, sebelumnya salamannya selesai? Meskipun demikian masih banyak orang di bagian pertumbuhan dan kesehatan gereja mulai konperensi nya dengan mengatakan, “kita tidak membicarakan teologi.” Saya tidak mengerti hal itu.

Namun saya tahu tugas Tuhan bagi saya disini, yaitu untuk mengajar dan menginspirasikan kalian dan untuk menguatkan hati-hatimu sama dengan caranya para rasul melakukan itu, dengan cara yang jelas dan terus terang memakai kebenaran muka tentang Allah dan cara-Nya Dia memperlakukan anak-anak-Nya begitu indah dan soal pemilihan itu termasuk di dalamnya.

Coba lihatlah frase pertama ayat 2. Kita dipilih “sesuai pengenalan sebelumnya Allah Bapa kita.” Jadi apakah dasar jawaban kita ketika Allah menanyakan bagaimana kita menjadi percaya kepada-Nya dan selamat walaupun banyak orang lain tidak percaya? Jawaban yang diajarkan Petrus adalah Allah telah mengenal saya sebelumnya. Saya dipilih sesuai dengan rencana Allah.

Namun apakah arti sebenarnya? Apakah itu berarti saya yang sebenarnya memilih dan dengan cara itu memilih diriku sendiri dan Allah tahu sebelumnya bahwa itulah yang akan aku lakukan, jadi pemilihan itu berdasarkan pemilihan diri. Apakah itu maksudnya pengenalan Allah sebelumnya?

Tidak. Yesus berkata di Yohanes 15:16, “Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu.” Kita memilih Allah karena Allah telah memilih kita dan memberikan kita kemauan untuk memilih Dia, bukan sebaliknya. Pengenalan Allah sebelumnya tentang umatnya bukan saja pengenalan tentang apa yang mereka akan memilih. Pengenalan sebelumnya berarti kenyataan bahwa mereka adalah milik-Nya, dan Dia bertindak sesuai dengan hal itu.

Marilah saya memberikan Anda contoh dari pengenalan sebelumnya seperti itu. Di Mazmur 1:6 dikatakan, “sebab Tuhan mengenal jalan orang benar, tetapi jalan orang fasik menuju kebinasaan.” Ini bukan berarti Dia hanya tahu jalan orang benar namun tidak tahu perbuatan orang fasik. Ini berarti Dia mengakui jalan orang benar. Pengenalan Allah sebelumnya adalah menyetujui dan mengatur dalam kuasa pemeliharaan-Nya perbuatan-perbuatan mereka.

Inilah latar belakangnya perkataan Petrus di 1 Petrus 2:9 ketika dia mengatakan kepada gereja- gereja, “Tetapi kamulah bangsa yang terpilih.” Ini bukan berarti bahwa Allah mencari orang-orang yang sudah percaya kepada-Nya dan setelah itu baru Dia menjadikan mereka anak-anak-Nya. Tidak.

Ini berarti bahwa Dia telah memilih Abraham secara berdaulat di Nehemia 9:7, ketika dia masih menyembah allah-allah lain (Yosua 24:2-3) untuk menjadi bapak Israel. Dan pemilihan itu disebut “mengenal” di Kejadian 18:18-19, “Oleh dia segala bangsa di atas bumi akan mendapat berkat, sebab Aku telah mengenal dia.”

Inilah latar belakang 1 Petrus 1:2, “dipilih sesuai dengan pengenalan Allah sebelumnya.” Sebelumnya dunia dijadikan Allah sudah mengenal siapakah milik-Nya, Dia mengakui kita dan Dia memberikan kita pengakuan kita milik-Nya.

Inilah dasarnya hal pemilihan. Ini bukan karena kelahiran kita atau prestasi kita atau agama kita atau hasil pekerjaan kita atau kebajikan kita atau iman kita. Ini semua karena pengakuan Allah yang bebas kepada siapapun yang Dia ingin dalam nasihat kebijaksanaan-Nya.

Frase kedua dalam ayat 2 memperlihatkan bagaimana pekerjaan berdaulat Allah dalam pemilihan bisa diekspressikan di dalam kita. Mereka yang dipilih “dikuduskan oleh Roh.” Ini cara yang sama dengan caranya Paulus menjelaskan pemilihan di 2 Tesalonika 2:13, “Allah dari mulanya telah memilih kamu untuk diselamatkan dalam Roh yang menguduskan kamu.”

Allah Roh Kudus bekerja sama dengan Allah Bapa dalam mengambil keputusan kekal Allah Bapa bahwa Anda dipilih itu, dan menjadikannya suatu kekudusan praktis oleh karena kerja-Nya yang kuat dalam hidup Anda.

Saya berbicara kepada saudara-saudara sebagai orang-orang percaya malam ini untuk meneguhkan hatimu dalam kebenaran. Allah ingin supaya Anda yakin bahwa semua kesulitan dalam dunia ini yang Anda menderita sebagai orang asing yang dipilih tidak menjadi sesuatu yang mengejutkan Allah. Dia telah memilih Anda untuk ini.

Kita telah mengalami pada akhir 2009 ini beberapa kekasih kita di Persekutuan Baptis Indonesia dipanggil pulang Allah tidak terduga dan kita semua berduka cita karena kehilangan kekasih kita itu sangat mendadak, dan kita yang tertinggal harus berurusan dengan kehilangan itu.

Dan caranya kita menghadapi kehilangan pribadi itu membuat kita bertumbuh secara rohani atau menjadikan kita penuh kepahitan. Dan pada suatu ketika cara terbaik untuk menghadapi semua itu adalah dengan bersandar kembali kepada ajaran-ajaran Allah. Seringkali dalam duka cita kita, kita tidak sanggup untuk langsung memegang ayat-ayat seperti Roma 8:28, yang mengatakan “dalam segala sesuatu Allah mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana-Nya.”

Dan kuasa pemeliharaan Allah mungkin memberikan kita kesakitan dan seringkali ada penderitaan yang akan menguji kita sampai kebatas iman dan daya tahan kita. Kita merasa kesedihan itu dan kita perlu waktu untuk mengatasinya secara pribadi. Hanya setelah beberapa waktu kita bisa mengalami kebenaran bahwa Dia mendatangkan kemuliaan dari penderitaan dan Dia mendatangkan suka cita dari pengalaman pahit.

Pertimbangkanlah bahwa seluruh hidup pengasingan itu dasarnya dari Allah. Anda diselimuti kasih yang memilih dari Allah Bapa, Allah Roh dan Allah Anak. Hidup Anda datang dari Dia dan melalui Dia dan untuk Dia. Pikirkanlah kebenaran ini dan biarkanlah hal itu mendukung Anda dan memberikan Anda semangat.

Biarkanlah hal ini meresap kedalam dan menyentuh bagian paling dalam dari identitas Anda. Allah Bapa telah memilih Anda , Roh Kudus dalam proses menguduskan Anda. Terimalah bahwa Dia mengendalikan semuanya dari permulaan sampai akhir dan Dia menentukan apa yang akan terjadi. Dan Tuhan Yesus sendiri menutupi Anda dengan darah-Nya sehingga Anda akan menjadi lebih taat.

Ketaatan adalah suatu proses yang mirip emas yang sedang dimurnikan oleh api. Hanya oleh proses api ini emas dapat dimurnikan, dan sama seperti itu kita sebagai manusia dimurnikan oleh pencobaan-pencobaan hidup yang oleh Allah ditempatkan dalam perjalanan hidup kita masing- masing.

Sering kali kita buta akan tangan Tuhan yang sedang membimbing kita dan hanya pada saat kita dihantam cobaan berat kita tersentak kembali kepada kenyataan. Godaan dunia dan kuasa daging kita seringkali begitu kuat sehingga panggilan Allah diabaikan dan di biarkan saja.

Namun ketika bencana menimpa dan ketika kekasih-kekasih kita diambil tiba-tiba, kita dingatkan bahwa alam kita rapuh dan kita perlu menanyakan diri apakah kita masih mengikuti Allah sekuat mungkin. Firman Allah di Mazmur 144:4 mengatakan, “Manusia sama seperti angin, hari-harinya seperti bayang-bayang yang lewat.”

Apakah kita benar hidup sesuai dengan kepercayaan kita atau kita hanya mengatakan itu saja? Apakah akal budi kita dipenuhi hal-hal Tuhan atai hati kita dipenuhi hal-hal duniawi? Apakah yang Anda bayangkan dan kerjakan dan yang memenuhi waktu Anda secara jujur?

Tuhan tahu persis apakah isi hati Anda dan kita perlu bertobat jika Allah bukan di utamakan di dalam hidup kita. Menaati berarti mengakui dan menerima bahwa Allah berkuasa dan kita ingin memuliakan Dia di dalam sebala perbuatan dan pikiran kita.

Dan inilah sebagian dari disiplin-Nya yang memurnikan dan yang menyebabkan kita bertumbuh. Semua masalah sebagai orang asing disini bukan hasil pilihan Anda yang sering salah dan tanpa pikir panjang yang tidak berarti dan absurd. Semua itu adalah recana penuh kasih dan bijaksana dari pilihan Allah yang melihat segalanya dan yang tidak mungkin salah.



JOIN OUR MAILING LIST:

© 2017 Ferdy Gunawan
ADDRESS:

2401 Alcott St.
Denver, CO 80211
WEEKLY PROGRAMS

Service 5:00 - 6:30 PM
Children 5:30 - 6:30 PM
Fellowship 6:30 - 8:00 PM
Bible Study (Fridays) 7:00 PM
Phone (720) 338-2434
Email Address: Click here
Back to content