Kasihilah musuh Anda

PERSEKUTUAN INDONESIA RIVERSIDE
Go to content

Kasihilah musuh Anda

Persekutuan Indonesia Riverside
Published by Stanley Pouw in 2011 · 10 April 2011

Kami datang malam ini ke bagian Alkitab dalam Matius 5:43-48 yang pantas memerlukan perhatian kita yang terbesar karena mungkin tidak ada bagian lain di seluruh Perjanjian Baru yang menyimpulkan hati dan sikap seorang Kristen sebaik bagian ini. Yesus meringkaskan apakah Kekristenan seharusnya menjadi, "Kasihilah musuhmu."

Tetapi kita harus mulai malam ini dengan sedikit informasi latar belakang karena sangat penting Anda memahami hal ini. Dalam Khotbah di Bukit, Yesus menjelaskan standar Allah dan persyaratan bagi orang-orang yang ingin masuk ke dalam kerajaan surga, dan itu bukan hanya standar-standar eksternal tetapi juga motivasi hati internal.

Standar Yesus adalah standar yang lebih tinggi. Malah, Dia menyalahkan seluruh sistim agama orang Farisi sebagai sistim yang dibawah standar Allah. Apakah yang memisahkan Anda? Jika Anda benar sebagian kerajaan Allah maka Anda pasti tidak akan bertindak seperti itu. Allah memiliki persyaratan yang berbeda, yang unik, yang terpisah dan yang kudus.

Dan ini sangat sukar bagi orang Farisi itu, memang hal itu sukar di zaman Yesus dan sukar di waktu sekarang untuk hidup sesuai standar tinggi yang berbeda dari standar dunia yang melingkungi kita dan menjebak kita. Itu memang sangat sukar, namun itulah yang diingini Allah.

Sedihnya selama berabad-abad setelah Hukum Taurat diberikan kepada mereka, Israel terus melupakan keunikan mereka. Mereka selalu melupakan standar mereka yang berbeda dan mereka terus jatuh dalam dosa. Jadi Firman Allah memberikan kita pernyataan yang sedih ini di Mazmur 106:35, “tetapi mereka bercampur baur dengan bangsa-bangsa, dan belajar cara-cara mereka bekerja.”

Dari awal Allah selalu memanggil umat-Nya untuk keunikan. Dia selalu memanggil umat-Nya untuk memakai standar lain, untuk tingkat yang lebih tinggi. Namun tetap di Israel mereka ingin memiliki raja dan pernyataan mereka dalam 1 Samuel 8:20 mengatakan, "maka kamipun akan sama seperti segala bangsa-bangsa lain; raja kami akan menghakimi kami dan memimpin kami dalam perang."

Ini tidak berbeda dalam waktu Yesus dan waktu sekarang ini. Tuhan ingin umat-Nya menjadi unik. Dan standar yang Yesus sampaikan di sini mengenai mengasihi musuh-musuh Anda bukan standar duniawi. Ini adalah etika yang jauh lebih tinggi daripada apa Anda atau saya bisa melakukan dengan kekuatan sendiri. Ini jauh di luar kemampuan kita untuk mengasihi musuh kita.

Khotbah ini menggambarkan kontras antara manusia yang terbaik dan standar Allah. Dan bahkan yang terbaik, yang paling legalistik, paling ritualistik, orang-orang yang paling beragama di dunia, yaitu orang-orang Farisi, tidak bisa memenuhi syarat. Jadi, Anda tidak bisa hidup seperti itu kecuali Anda dipenuhi kekuatan ilahi. Maka Yesus berkata kepada orang-orang Farisi, sistem standar Anda terlalu rendah. Dan kecuali Anda datang kepada Saya untuk kekuatan, Anda tidak akan pernah mampu hidup memakai standar Saya.

Dan sekarang saat kami datang ke Bab 5:43-48, Yesus mengontras kasih mereka dengan jenis kasih yang harus menjadi ciri khas masyarakat kerajaan-Nya. Tuhan memanggil kita keluar dari sistem dunia untuk menjadi orang- orang yang dipisahkan dengan keyakinan dan komitmen dan standar yang kita jalani yang bukan standar dunia.

Matius 5:43-48 mengatakan, “Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu. 44 Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu. 45 Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar. 46 Apabila kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah upahmu? Bukankah pemungut cukai juga berbuat demikian? 47 Dan apabila kamu hanya memberi salam kepada saudara-saudaramu saja, apakah lebihnya dari pada perbuatan orang lain? Bukankah orang yang tidak mengenal Allahpun berbuat demikian? 48 Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna."

Ini adalah pernyataan yang tertinggi mengenai kasih dan mengasihi musuhmu adalah hal yang tertinggi yang dapat dilakukan kasih. Dan jenis kasih seperti itu hanya datang dari Allah. 1 Yohanes 4:8 menyatakannya benar, “Allah adalah kasih.”

Roma 13:8-10 mengatakan, “Janganlah kamu berhutang apa-apa kepada siapapun juga, tetapi hendaklah kamu saling mengasihi. Sebab barangsiapa mengasihi sesamanya manusia, ia sudah memenuhi hukum Taurat. 9 Karena firman: jangan berzinah, jangan membunuh, jangan mencuri, jangan mengingini dan firman lain manapun juga, sudah tersimpul dalam firman ini, yaitu: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri! 10 Kasih tidak berbuat jahat terhadap sesama manusia, karena itu kasih adalah kegenapan hukum Taurat.

Dan dalam mengatakan itu, Yesus menyalahkan orang-orang Farisi karena mereka tidak mengasihi musuh mereka. Sekarang di setiap kontras dan ada enam kontras dalam Matius 5, kami telah membandingkan tiga poin utama, ajaran Perjanjian Lama, tradisi orang Yahudi, dan kebenaran dari Kristus. Dan ke tiga poin yang sama dipergunakan dalam semua enam ilustrasi.

Jadi mari kita mulai dengan ajaran Perjanjian Lama. Dari mana orang Farisi mendapatkan ide-ide ini? Salah satu mungkin dari janji-janji Perjanjian Lama untuk membasmi orang Kanaan. Ketika Allah membawa Israel ke Tanah Perjanjian, tanah itu dipenuhi pada saat itu dengan orang Kanaan yang adalah orang yang buruk sekali. John MacArthur mengatakan bahwa arkeologi telah menunjukkan kita bahwa tidak ada suatu ras orang yang ditemukan yang lebih buruk daripada orang Kanaan tersebut.

Mereka adalah jenis orang yang mempraktekkan pengorbanan manusia, pengeluaran darah, pembantaian bayi, apa saja yang bisa dibayangkan, itulah yang mereka lakukan. Mereka tidak boleh diperlakukan dengan baik. Seluruh bagian Ulangan 23:3-8 mengatakan bahwa semua orang Edom, orang Amon dan orang Moab harus disingkirkan.

Banyak orang bingung membaca hal ini. Mereka mengatakan bagaimana Allah itu bisa menjadi Allah yang sama yang mengatakan kasihilah musuhmu dan Allah yang ingin bangsa-bangsa itu dihancurkan? Dan ditambah itu ada Mazmur di mana Daud berdoa supaya musuh-musuhnya di hakimi. Bagaimana Alkitab dapat mengajar untuk mengasihi musuh sedangkan Daud berdoa supaya musuhnya di hukum Allah.

Tetapi jika ini menjadi pembenaran bagi kebencian orang-orang Farisi, mereka salahmengerti maksud Allah dalam perintah untuk menghancurkan orang Kanaan dan Mazmur itu. Sama seperti penelitian terakhir kami tentang mata ganti mata dan gigi ganti gigi, ada hal-hal tertentu dari hukum peradilan yang tidak berlaku bagi hubungan pribadi. Orang Farisi telah mengambil tindakan hukum Allah yang kudus dalam memelihara benih benar, dan mereka telah menurunkannya kebawah menjadi pembenaran untuk kebencian pribadi mereka sendiri.

Ketika seseorang pergi ke dokter dengan kanker dan dokter memotong keluar kanker itu, kita tidak mengatakan dokter itu kejam, tanpa kasih atau tidak peduli. Kami mengucapkan terima kasih untuk operasi kanker itu dan keadaannya sama ketika Allah memerintahkan untuk menghilangkan orang Kanaan, itu bukan tindakan kejahatan. Itu tindakan kebaikan untuk mengeluarkan dari masyarakat orang-orang yang kotor dan keji itu yang hanya dapat berdosa. Dan ini adalah tindakan hukum dari pihak Allah.

Sama seperti saya mengasihi anak saya, ketika saya menghukum anak saya, hukuman itu datang oleh karena ada kejahatan. Namun kasih itu tetap ada. Jadi ada maksud penghakiman di dalamnya. Jika Israel mengikuti kebiasaan orang Kanaan, Imamat 8 mengatakan bahwa mereka juga akan dihukum dengan hukuman yang sama namun Allah ingin memelihara benih yang benar.

Mengapa? Karena Allah ingin membawa keluar dari Israel Mesias yang benar untuk menebus dunia. Dan pemeliharaan Israel menjadi perhatian besar dalam hati Allah supaya Anda memiliki saksi yang tidak berdosa di dunia dan Dia memotong kanker itu keluar dari masyarakat manusia.

Kita cukup bijaksana bahkan di zaman ini juga, setidaknya di beberapa tempat di dunia, kita memisahkan orang- orang dalam masyarakat kita yang hanya membawa kanker ke pada masyarakat kita, yang membunuh, melukai dan mencuri. Kita memisahkan mereka dan Allah melakukan hal yang sama dengan cara kolektif dan menyisihkan orang-orang jahat untuk kebaikan masyarakat. Kami mengasihi yang terhilang, tetapi kita berdoa supaya Allah terbukti benar dan dosa mereka akan berhenti, benar?

Sekarang marilah kita melihat ajaran agama rabbi yang pada dasarnya adalah apa yang dikatakan orang yang membenarkan diri. Dan apakah itu? Ayat 43, “Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu.” Nah itulah yang diajarkan orang Israel. Jadi ini benar tidak jelas, bagaimana menurut Anda? Yang pertqma yang harus dilakukan adalah menentukan siapakah tetanggamu dan setelah itu semua orang lain boleh dibenci dan itu OK.

Jadi semuanya bergantung kepada definisi tetangga itu dan justru itulah yang menurut Kristus tidak benar. Jadi disini Firman Allah di Imamat 19:18 mengatakan, “Janganlah engkau menuntut balas, dan janganlah menaruh dendam terhadap orang-orang sebangsamu, melainkan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri; Akulah TUHAN.”

Apakah Anda melihat sesuatu? Mereka sengaja meninggalkan sesuatu. Kamu telah mendengar firman "Kasihilah sesamamu," namun mereka meninggalkan, "seperti dirimu sendiri." Itu kelalaian sengaja, bukan? Mereka begitu sombong sehingga kata-kata di akhir kalimat itu hanya akan membingungkan keinginan mereka. Jadi dari pada memperlakukan orang seperti diri mereka sendiri, mereka menghilangkannya.

Apakah Anda pernah memikirkan apa sebenarnya artinya mengasihi seseorang seperti dirimu sendiri? Jika kita duharuskan mengasihi seseorang dan tidak dikatakan “seperti dirimu sendiri”, Anda bisa saja mengasihi mereka dari jauh. Apa yang Anda lakukan bagi diri Anda, Anda bisa memberi kasih separoh atau sepertiga atau sepersepuluh dari itu. Maksud saya, jika frase itu tidak ada maka semuanya lebih gampang.

Mengasihi sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Bagaiaman kita mengasihi diri kita? Gigi siapa digosok tadi pagi? Rambut siapa disisir tadi? Pakaian siapa ada di lemari? Tabungan siapa ada di Bank Anda? Mengasihi berarti melayani kebutuhan diri sendiri, ayo ngaku aja, Anda mengasihi dirimu sendiri sepenuhnya.

Anda mengasihi dirimu setiap saat. Ketika ada sesuatu yang Anda mau, Anda akan menyediakannya. Ketika Anda ada keinginan, Anda ingin memenuhinya. Ketika Anda ada harapan, Anda ingin mewujudkannya. Kapanpun Anda ada ambisi, Anda ingin melihatnya berhasil.

Dan sekarang Yesus mengatakan bahwa Anda perlu memiliki kasih sepenuhnya yang sama bagi sesamamu manusia yang mementingkan keinginan mereka, kebutuhan mereka, harapan mereka dan menyebabkan Anda berusaha sekuat mungkin untuk memastikan bahwa semua kesejahteraan mereka, keamanan, kenyamanan, dan keinginan mereka dipenuhi dan apapun juga yang mereka butuhkan dan apa pun yang mereka inginkan, Anda ingin memenuhi segera atas nama mereka.

Bagaimana Anda mengasihi mereka? Kali terakhir dimana Anda ada pilihan diantara melakukan keinginan Anda atau mengorbankan diri untuk orang lain, yang mana yang dipilih? Siapakah yang dipedulikan sebenarnya? Mengasihi sesamamu manusia memang sangat, sangat sukar. Secara manusiawi itu tidak mungkin karena secara manusiawi kita semua terpaku dalam diri sendiri secara total.

Namun orang Farisi tidak peduli akan hal itu jadi mereka menghilangkan sesuatu, namun setelah itu mereka juga menambahkan sesuatu yang lain. Apa yang mereka nambahkan? “bencilah musuhmu.” Dari masna datangnya itu? Apakah itu datang dari Alkitab? Tidak, tidak ada tempat dimanapun di dalam Firman Allah dimana ada perintah untuk membenci musuh kita. Dari mana mereka mendapatkan hal itu? Itu hanya perluasan logis dari pemikiran sesat mereka.

Mereka mengatakan OK, kita harus mengasihi tetangga kita. Sekarang marilah kita menentukan siapakah tetangga kita, benar? Jadi mereka mengatakan tetangga kita pasti orang Yahudi dan bukan bangsa bukan Yahudi, itulah kepercayaan orang Farisi. Hanya orang Yahudi berkualitas dan di antara orang Yahudi hanya orang Yahudi tertentu, kan? Ada orang Yahudi tertentu yang tidak memenuhi syarat sebagai tetangga.

Contoh lihat Matius 9:10, “Pada waktu orang Farisi melihat hal itu, berkatalah mereka kepada murid-murid Yesus: "Mengapa gurumu makan bersama-sama dengan pemungut cukai dan orang berdosa?" Di sini ada orang-orang pedagang, pemberontak, pemeras Yahudi yang dibenci oleh rakyat karena mereka telah menjual diri mereka ke Roma untuk uang. Dan kemudian ada orang berdosa umum, para pelacur, dan para penjahat.

Di Yohanes 7:49 kita baca, “Tetapi orang banyak ini yang tidak mengenal hukum Taurat, terkutuklah mereka!" Ada kelompok orang yang tidak terpelajar yang tidak mengikuti orang Farisi atau tradisi dan mereka terkutuk. Jadi mereka mengatakan yang tidak termasuk adalah pemungut cukai dan para pendosa dan juga mereka yang tidak mau mengikuti hukum Taurat seperti mereka. Jadi faktanya adalah hanya mereka yang ada di dalam kelompok mereka sendiri yang dianggap tetangga.

Coba lihat sebentar ke pada Lukas 10, dan bagaimana di dalam kisah orang Samaria yang Baik, dia datang dan melihat seseorang Yahudi (dan orang Samaria dan orang Yahudi sama sekali tidak ada hubungan – mereka sangat membenci satu sama lain) namun dia mendekati orang itu dan melihat itu seorang pria.

Dan dia mengatakan, “itu orang tetangga saya,” dan dia membalut lukanya, dan dia merawatinya, dan dia menaruhnya diatas binatangnya dan membawanya kepada hotel dan membayar ongkosnya dan dia berkorban dalam hal ini. Itu pengorbanan waktu, pengorbanan tenaga, pengorbanan uang, pengorbanan prasangka, dan berkorban dalam memberhentikan semua yang dia harus lakukan dalam kehidupannya dan berbuat semua itu karena dia menemukan seseorang yang membutuhkannya.

Dan Yesus mengatakan kita seharusnya harus bertindak seperti itu. Tetangga Anda adalah semua orang di dalam perjalanan Anda yang ada kebutuhannya. Namun di Lukas 10 dan orang Samaria yang Baik itu Yesus mengajarkan kita yang sebaliknya juga. Karena pengacara itu menanyakan, “Siapakah tetangga saya?” Jadi pada saat Yesus mengakhiri cerita-Nya, Dia mengatakan, “Jadi siapakah tetangga orang itu?” Atau siapakah di antara orang tiga itu di perjalanan membuktikan bahwa dia adalah tetangganya?

Dengan kata lain Yesus mengajarkan kita sebaliknya. Dari pada memilih siapakah dalam hidup ini adalah tetangga saya, Dia mengatakan, “Jika Anda menganggap diri Anda tetangga dan hati Anda dipenuhi kasih, setiap obyek yang ditemukan dalam perjalanan hidup Anda akan menerima kasih itu.” Dia mengatakan, “Jadilah tetangga kepada siapapun, jika demikian tidak akan ada masalah.” Ini berarti kita harus mengasihi siapapun juga, teman atau musuh.

Sebenarnya orang Farisi tidak membaca sepenuhnya buku Imamat. Imamat 19:34 mengatakan, “Orang asing yang tinggal padamu harus sama bagimu seperti orang Israel asli dari antaramu, kasihilah dia seperti dirimu sendiri.” Jika mereka benar-benar membaca Firman Allah, mereka harus tahu bahwa bahkan seseorang yang bukan Yahudi, orang asing, harus diperlakukan dengan kasih yang sama seperti kasih terhadap mereka sendiri.

Yesus mengajarkan kita untuk mengasihi musuh kita dan untuk berdoa supaya Allah menyelamatkannya, dan jika Allah tidak menyelamatkannya Allah akan menghakiminya supaya Kristus menjadi Raja dunia ini dan supaya kebenaran di tempatkan kembali di dalam tempat seharusnya.

Allah menghukum Adam, tetapi Dia mencintainya. Tuhan mengasihi Kain, tetapi Dia menghukum dia. Allah mengasihi bangsa Israel, tetapi Dia menyisihkannya untuk sementara waktu. Allah mengasihi Anak-Nya yang tunggal, tetapi Dia membiarkan Dia menanggung dosa dunia dan mati. Marilah kita berdoa.



JOIN OUR MAILING LIST:

© 2017 Ferdy Gunawan
ADDRESS:

2401 Alcott St.
Denver, CO 80211
WEEKLY PROGRAMS

Service 5:00 - 6:30 PM
Children 5:30 - 6:30 PM
Fellowship 6:30 - 8:00 PM
Bible Study (Fridays) 7:00 PM
Phone (720) 338-2434
Email Address: Click here
Back to content