Hukuman ilahi guru-guru palsu

PERSEKUTUAN INDONESIA RIVERSIDE
Go to content

Hukuman ilahi guru-guru palsu

Persekutuan Indonesia Riverside
Published by Stanley Pouw in 2011 · 30 January 2011

Ayat-ayat malam ini diambil dari 2 Petrus 2:3-5, “Tetapi untuk perbuatan mereka itu hukuman telah lama tersedia dan kebinasaan tidak akan tertunda. 4 Sebab jikalau Allah tidak menyayangkan malaikat- malaikat yang berbuat dosa tetapi melemparkan mereka ke dalam neraka dan dengan demikian menyerahkannya ke dalam gua-gua yang gelap untuk menyimpan mereka sampai hari penghakiman; 5 dan jikalau Allah tidak menyayangkan dunia purba, tetapi hanya menyelamatkan Nuh, pemberita kebenaran itu, dengan tujuh orang lain, ketika Ia mendatangkan air bah atas dunia orang-orang yang fasik.”

Alkitab itu seluruhnya adalah kebenaran Allah. Dan itu berarti sebagai konsekuen Dia ingin Firman-Nya di diberitahukan dengan benar. Dia ingin berkomunikasi semua itu sepenuhnya dan persis seperti Dia memberikannya, tanpa ada kelalaian dan penyimpangan. Dan karena Dia telah memberikan kita Firman yang benar, Dia mengharapkan itu diproklamasikan dengan benar.

Disisi lain lawannya Allah dan Kristus adalah iblis. Dan di Yohanes 8:44 Yesus mengatakan Iblislah adalah pendusta dan bapa semua dusta. Jadi, ketika setan itu bekerja selalu ada serangan terhadap kebenaran. Dikatakan di dalam Amsal 19:5, “Saksi dusta tidak akan luput dari hukuman.” Dan di Amsal 19:9 bahwa orang yang menyembur-nyemburkan kebohongan akan binasa.

Pada akhir buku Wahyu, pada saat Tuhan menempatkan metrai akhir kepada kebenaran ini, Dia mengatakan di Wahyu 21:8, “Tetapi orang-orang penakut, orang-orang yang tidak percaya, orang-orang keji, orang-orang pembunuh, orang-orang sundal, tukang-tukang sihir, penyembah-penyembah berhala dan semua pendusta, mereka akan mendapat bagian mereka di dalam lautan yang menyala-nyala oleh api dan belerang; inilah kematian yang kedua."

Allah benci sekali orang pendusta. Kita sudah tahu hal itu. Namun ada sesuatu yang malah lebih lagi dibenci dari itu. Memang mendusta itu buruk, namun jauh lebih buruk mengajarkan berbohong seolah- olah itu kebenaran. Di Yesaya 9:14-15 dikatakan Tuhan akan mengerat nabi yang mengajarkan dusta dan mengerat itu selalu berarti di binasakan.

Allah adalah Allah kebenaran. Itu adalah salah satu sifat-Nya. Dan itu berlawanan semua pendusta, terutama mereka yang menggambarkan Dia dan menggambarkan Firman-Nya dengan kebohongan mereka. Berbohong adalah dosa yang serius, tetapi mengajarkan kebohongan adalah dosa yang lebih serius. Untuk mengajar dusta seolah-olah itu kebenaran Allah adalah penolakan paling serius dari kebenaran.

Sekarang kita sudah tahu tentang guru-guru palsu itu dan masih ingat kita ada suatu sketsa dasar dari mereka di ayat 1 sampai 3, benar? Ketika kita ada di pertengahan ayat 10 dan menuju ke akhir pasal, sketsa itu akan dipenuhi dengan warna sepenuhnya dan kita akan tahu banyak detail tentang guru palsu itu.

Saya pernah baca suatu pidato dari Ted Turner yang berkata, “Masalahnya dunia ini sekarang adalah Kekristenan dengan buku Wahyu yang menubuatkan bahwa dunia akan dihancurkan api dan Armageddon. Tentu saja kita bersikap pesimis tentang hal-hal, kita membawa beban yang mengerikan bahwa kita semua lahir jahat, kami hanya busuk dan tidak ada yang baik dan Kristus harus turun dan mati di kayu salib untuk kita sehingga dengan pertumpahan darah-Nya dosa-dosa kita bisa dicuci bersih.

Kristus itu orang baik namun saya tidak mau Dia mati untuk saya. Saya dulunya senang agama sampai aku benar-benar mulai berpikir tentang hal itu. Hajo, janganlah kecil hati. Saya sebenarnya tidak mau masuk surga. Saya tidak mau berjalan diatas jalanan emas dan harga emas hanya menurun saja, jalan- jalan seharusnya platinum untuk menyenangkan saya. Mungkin mereka harus menempatkan limbah beracun di surga, karena jika kami menghilangkannya dari bumi dan mengirimnya kesana itu tidak akan menyakiti orang di surga.”

Ada banyak orang yang ingin mencela kenyataan hukuman akhir. Namun Petrus sangat serius ketika ia menulis apa yang dia tuliskan dengan pengilhaman Roh Kudus. Setiap orang yang tidak mengerti bahwa Allah akan menghukum bukan saja guru-guru palsu tetapi juga akan menghukum semua orang yang mengikuti dan hidup mengikuti penipuan mereka itu bodoh sekali.

Marilah kita melihat point pertama, yaitu janji hukuman mereka. Akhir ayat 1, “mereka (yaitu guru palsu yang disebut pada permulaan ayat 1) dengan jalan demikian segera mendatangkan kebinasaan atas diri mereka.” Dan pada akhir ayat 3 kita juga melihat di pelajaran tarakhir kami, dia mengatakan, “hukuman telah lama tersedia dan kebinasaan tidak akan tertunda.” Lihatlah janji itu diberikan dua kali.

Apakah maksud Petrus dalam hal ini? Walaupun guru-guru palsu itu belum dihakimi, yaiut mereka yang masih hidup waktu Petrus menulis ini, dan mereka yang masih hidup waktu orang lain membaca ini, termasuk yang membacanya sekarang, walaupun mereka masih belum dihakimi, hukuman mereka sudah lama tersedia. Itulah yang dia katakan.

Yang gampang dimengerti adalah ini, penghukuman orang-orang pendusta dan pembohong dan nabi- nabi palsu dan guru-guru palsu semua itu berdasarkan sifat Tuhan sebagai Allah kebenaran. Apakah Anda mengerti hal itu? Karena dasarnya Allah adalah kebenaran, Dia akan menghukum semua pendusta dan pembohong.

Namun malam ini, sama seperti Petrus, saya ingin fokus kepada apa yang telah terjadi sebelumnya mereka dihukum pada akhirnya. Mungkin ada yang berkata, “Apakah benar Tuhan akan menghukum mereka yang berbohong dan mengajarkan dusta dengan kebinasaan yang cepat dan menghancurkan?”

Jawabnya adalah ia, dan Petrus memberitahukan Anda mengapa. Ayat 4, “jikalau Allah tidak menyayangkan malaikat-malaikat yang berbuat dosa,” ayat 5, “jikalau Allah tidak menyayangkan dunia purba, ketika Ia mendatangkan air bah atas dunia orang-orang yang fasik,” ayat 6,” dan jikalau Allah membinasakan kota Sodom dan Gomora dengan api,” apakah Anda berpikir Dia tidak akan menghukum guru palsu?

Itulah alasannya, itulah yang telah terjadi sebelumnya. Dia mengambil ilustrasi klasik dari buku Kejadian dan itu merupakan preseden hukuman terakhir semua pendusta dan pembohong dan nabi palsu dan guru palsu dan semua orang yang mengikuti mereka. Marilah kita mulai dengan ilustrasi kuat yang pertama.

Marilah kita mulai dengan ayat 4, “Sebab jikalau Allah tidak menyayangkan malaikat-malaikat yang berbuat dosa tetapi melemparkan mereka ke dalam neraka dan dengan demikian menyerahkannya ke dalam gua-gua yang gelap untuk menyimpan mereka sampai hari penghakiman.” Saya suka perkataan “sebab” karena kejadian ini telah tertulis dalam sejarah, ini sudah terjadi, ini adalah fakta sejarah. Pokoknya, karena Allah telah menghukum di masa lalu, tentu Ia akan menghukum di masa depan.

Karena Allah menghukum malaikat, mahluk yang lebih tinggi dari pada kita, ketika mereka berdosa, mengapa manusia berpikir mereka akan luput? Mereka yang menyimpang dari kebenaran Allah, yang mengajar dusta, yang memimpin orang-orang menjadi sesat dan orang-orang yang disesatkan oleh mereka akan diadili di masa depan sama seperti para malaikat yang telah dihukum di masa lalu.

Kembali ke ayat 4, “Sebab jikalau Allah tidak mengampuni malaikat-malaikat yang berbuat dosa.” Ini adalah salah satu kenyataan besar dari Firman yang sukar dimengerti dalam banyak hal, yaitu kenyataan bahwa malaikat berdosa. Kita tidak tahu bagaimana ini terjadi khususnya namun kita tahu bahwa Allah telah menciptakan mahluk malaikat ini dan mereka menghadapi-Nya dalam kekudusan, dan menyembah dan berada disekitar takhta-Nya dan memuji Dia.

Dan malaikat paling tinggi dari semua itu adalah malaikat bernama Lucifer yang mengambil keputusan untuk menjadi seperti Allah. Dia tidak puas menjadi lebih rendah dari pada Allah, dia ingin menjadi setara dengan Allah dan karena itu ia memimpin pemberontakan. Dan menurut Wahyu 12, sepertiga dari semua malaikat kudus itu mengikuti dosanya dan pemberontakannya.

Jadi berlaksa-laksa dan beribu laksa mahluk-mahluk itu jatuh dan masuk ke neraka. Sekarang kita menamakan mereka malaikat yang jatuh, atau setan atau roh-roh jahat. Apakah mereka yang dibicarakan disini? Marilah kita baca lagi dan lihat, “Sebab jikalau Allah tidak mengampuni malaikat- malaikat yang berbuat dosa tetapi melemparkan mereka ke dalam neraka dan dengan demikian menyerahkannya ke dalam gua-gua yang gelap...”

Tunggu sebentar, ini pasti bukan semua malaikat yang jatuh. Apakah semua setan sekarang di dalam neraka dan dipenjarakan di dalam gua-gua gelap? Tidak. Dimanakah mereka? Mereka ada dimana saja, mereka bergerak kemana saja. Jadi dosa yang dibicarakan itu bukan dosa yang menyebabkan mereka itu jatuh, karena saat mereka jatuh mereka tidak semua masuk ke neraka dan dipenjarakan dalam gua gelap menunggukan penghakiman terakhir.

Malah di Efesus 6:12 dikatakan bahwa Anda dan saya sebagai orang percaya sedang bergumul dengan roh-roh jahat, benar? “Perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah- pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara.” Semua itu nama-nama untuk setan-setan.

Jadi, siapapun makhluk-makhluk ini, mereka berbeda dari setan-setan yang bergerak di seluruh dunia. Perhatikanlah frase, “melemparkan mereka ke dalam neraka,” yang dalam bahasa Yunani adalah satu kata, yaitu kata tartarosos. Apakah artinya? Dia mengirim mereka ke Tartarosos. Disini para penterjemah telah memilih untuk menterjemahkannya dengan kata Inggris “hell” karena itulah biasanya yang dimaksud.

Apakah Anda ingat bahwa Yesus ketika Dia berbicara tentang neraka Dia biasanya memakai kata “Gehenna” karena kata itu memberikan suatu gambaran tentang neraka. Gehenna itu nama lembah di mana letaknya tempat buang sampah Yerusalem berada dan disitu api selalu membakar.

Dia sesudahnya menggambarkan di ayat 4 bahwa mereka dipenjarakan dalam gua-gua yang gelap. Perkataan “diserahkan” dipakai disini, ngomong-ngomong, dua kali dalam kitab Kisah Para Rasul 8:3 dan 12:4, untuk memenjarakan seorang tahanan. Hal ini mengingatkan kita lagi akan pengajaran Yesus dalam Matius 8:12 ketika Dia mengatakan bahwa neraka adalah tempat hitam dan gelap.

Dan di akhir ayat 4 dikatakan mereka disimpan disana sampai hari penghakiman. Mereka itu tahanan yang menunggu penghakiman akhir. Tidak ada jaminan keluar bagi mereka. Tempat itu hanya sementara dalam arti kata pada Hari Penghakiman mereka akan dipindahkan ke tempat lain. Wahyu 20:10 mengatakan bahwa Iblis dan semua setan-setan akan dilemparkan ke dalam lautan api dan belerang. Itulah bentuk akhir neraka.

Jadi siapakah malaikat-malaikat ini dan apakah yang mereka perbuat sehingga mereka patut dihukum seperti itu? Pelanggaran apa yang mereka lakukan yang menyebabkan Allah harus memenjarakan mereka? Ngomong-ngomong, setan-setan yang lepas yang lain tahu tentang kelompok ini, dan mereka tidak mau pergi ketempat itu.

Dengarkanlah Matius 8:28-31, “Setibanya di seberang, yaitu di daerah orang Gadara, datanglah dari pekuburan dua orang yang kerasukan setan menemui Yesus. Mereka sangat berbahaya, sehingga tidak seorangpun yang berani melalui jalan itu. 29 Dan mereka itupun berteriak, katanya: "Apa urusan-Mu dengan kami, hai Anak Allah?

Dengarkanlah lagi, “Adakah Engkau ke mari untuk menyiksa kami sebelum waktunya?" Apakah maksud mereka dengan perkataan mereka? Maksud mereka, “Apakah Engkau akan mengirim kita kepada gua- gua dimana sesama malaikat yang jatuh ada sebelum waktunya kita harus pergi?” “Apakah mereka tahu kemana mereka harus pergi?” Ia, mereka tahu tentang lautan api terakhir setelah penghakiman Takhta Putih yang besar, jadi mereka tidak mau pergi kesana dan mereka mengatakan, “Apakah Engkau akan memenjarakan kami sebelum waktunya?”

Meskipun malaikat yang jatuh itu keji dan jahat dan kotor, mereka dalam kelakuan mereka menahan diri karena mereka selalu takut mereka melebihi perbatasan mereka dan mereka dipenjarakan kedalam lobang kegelapan. Dan mereka takut pergi kesana. Jadi apakah yang menghalang mereka sedikit? Ya, itulah.

“Akan tetapi siapakah mereka?” Marilah kita melihat Yudas 6 dan melihat apa yang mereka perbuat karena di Yudas dibicarakan hal yang sama. “Malaikat-malaikat tidak taat pada batas-batas kekuasaan mereka,” mereka tidak tinggal di tempat milik mereka. “Mereka meninggalkan tempat kediaman mereka,” Mereka pindah dari tempat keberadaan mereka, dari lingkup hidup mereka dan sifat mereka. Mereka bergerak di luar lingkup setan.

Dan perhatikanlah apa yang dikatakan di ayat 6 juga, “Ia menahan mereka dengan belenggu abadi di dalam dunia kekelaman sampai penghakiman pada hari besar.” Jadi sekarang itu suatu tanda lain, benar? Mereka adalah malaikat yang sudah jatuh, yang sudah menjadi setan, namun mereka melakukan sesuatu yang membawa mereka keluar dari lingkup normal mereka.

Apakah perbuatan mereka? Yudas 7 mengatakan, “Sama seperti Sodom dan Gomora dan kota-kota sekitarnya, yang dengan cara yang sama…” Apapun yang mereka lakukan sama dengan apa yang dilakukan Sodom dan Gomora. Apakah percabulan besar yang dilakukan Sodom dan Gomora? Dan dikatakan di Yudas, “mereka mengejar kepuasan-kepuasan yang tak wajar.”

Sama seperti orang Sodom yang di Kejadian 19:4-5 ingin bersetubuh dengan malaikat-malaikat (masih ingat kedua malaikat yang menyelamatkan Lot?) yang rupanya seperti pria. Dan orang Sodom dan Gomora homoseksual yang keji itu bernafsu dengan malaikat-malaikat ini. Demikian juga beberapa malaikat yang jatuh itu bernafsu dan mengejar wanita.

Itulah perbandingannya. “Jadi kapan ini terjadi?” 1 Petrus 3:20, “mereka yang dahulu pada waktu Nuh tidak taat kepada Allah, ketika Allah tetap menanti dengan sabar.” Jadi siapapun malaikat yang jatuh itu yang keluar dari lingkup normal mereka dan bernafsu dengan manusia khususnya wanita, dan yang dimasukkan penjara sampai lautan api akhir, itu terjadi di waktu Nuh, Sekarang kita tahu, Dan roh-roh itu adalah malaikat.

Petrus menamakan orang itu jiwa di ayat 20 (dalam bahasa Inggris). Perjanjian Baru selalu memakai roh waktu merujuk malaikat bukan manusia. Marilah kita kembali waktunya Nuh di Kejadian 6. Saya kira waktu sekarang tidak seburuk waktu itu. “Mengapa saya mengatakan itu?” Karena waktu Nuh sedang mempersiapkan bahteranya, hanya ada delapan orang yang diselamatkan oleh air bah itu (1 Petrus 3:20).

Kejadian 6:1-2, “Ketika manusia itu mulai bertambah banyak jumlahnya di muka bumi, dan bagi mereka lahir anak-anak perempuan, 2 maka anak-anak Allah melihat...” Ini mengacu kepada malaikat-malaikat yang dinamakan “anak-anak Allah” di Perjanjian Lama. “mereka melihat anak-anak perempuan manusia itu cantik-cantik, lalu mereka mengambil isteri dari antara perempuan-perempuan itu, siapa saja yang disukai mereka.”

Jadi disini ada setan-setan yang mengambil wujud laki-laki dan bersetubuh dengan wanita. “Mengapa mereka lakukan hal itu?” John MacArthur mengajarkan bahwa mereka melakukan itu untuk memperanakkan suatu ras setan/manusia yang tidak dapat ditebus. Selama manusia itu tetap manusia, Yesus Kristus, Allah/manusia dapat menebus mereka. Namun jika mereka menjadi ras setan/manusia, mereka tidak dapat ditebus, karena setan tidak dapat ditebus.

Dan di Kejadian 6:3 dikatakan, “Roh-Ku tidak akan selama-lamanya bergumul (bukan tinggal) dengan manusia.” Tuhan mengatakan Dia tidak akan menerima ini. Juga disebut di ayat 4 orang raksasa, yang mungkin berarti orang liar yang dihasilkan dari hubungan malaikat dengan perempuan.

Dan Allah harus menenggelamkan mereka bersama dengan seluruh dunia. Itulah setan-setan yang kita bicarakan itu. Dan mereka dipenjarakan secara permanen karena mereka mencoba merusak kemampuan Kristus untuk menebus umat manusia.

Inilah pesan Petrus. Jika Allah tidak mengampuni mahluk malaikat yang lebih besar dari pada kita yang menjadi ciptaan khusus-Nya, yang dulunya selalu mengelilingin takhta-Nya, yang lebih mulia, yang lebih pintar daripada manusia, ketika mereka menyimpang dari kebenaran-Nya dan waktu mereka menyebarkan korupsi, maka Dia pasti tidak akan mengampuni guru-guru palsu yang adalah mahluk lebih rendah yang mengajarkan orang dusta tentang Dia dan Firman-Nya dan karena itu mencoba untuk merusak tujuan penebusan-Nya.

Ini hanya contoh nomor satu dari apa yang Allah akan perbuat terhadap mereka, malaikat atau manusia, yang mencoba menyimpang dari kebenaran penebusan dan tujuan. Marilah kita lain kali belajar dari contoh-contoh lain dari Allah supaya kita hidup benar walaupun ada banyak guru palsu disekitar kami, Amin?



JOIN OUR MAILING LIST:

© 2017 Ferdy Gunawan
ADDRESS:

2401 Alcott St.
Denver, CO 80211
WEEKLY PROGRAMS

Service 5:00 - 6:30 PM
Children 5:30 - 6:30 PM
Fellowship 6:30 - 8:00 PM
Bible Study (Fridays) 7:00 PM
Phone (720) 338-2434
Email Address: Click here
Back to content