Hukuman Ilahi – Bagian 2

PERSEKUTUAN INDONESIA RIVERSIDE
Go to content

Hukuman Ilahi – Bagian 2

Persekutuan Indonesia Riverside
Published by Stanley Pouw in 2011 · 8 May 2011

Petrus, yang berbicara untuk Allah, menjanjikan penghakiman yang berapi-api bagi guru palsu yang menyalahgambarkan kebenaran-Nya. Keseluruhan bab Matius 23 juga ditujukan untuk itu, terutama dari ayat 13 sampai ayat 33. Mereka secara kuat memarahi mereka yang mengatakan mereka berbicara bagi Allah akan tetapi kenyataannya tidak.

Sepanjang Alkitab Tuhan selalu menghakimi dengan kata-kata keras orang-orang yang mengajar dusta dan mengajar penyimpangan dan hidup kehidupan fasik. Namun kata-kata yang paling kuat disediakan bagi mereka yang mengajar dan hidup seperti itu dan yang mengatakan mereka mewakili Allah.

Pada saat kita tiba di bab kedua dari surat kecil yang bagus ini, kita tiba kepada inti pesan disini dan pada dasarnya kita diperingati akan bahayanya guru-guru palsu itu. Dan ketika kita mempelajari bagian penghukuman guru palsu ini, kita akan melihat hal-hal penting yang timbul.

Pertama kita harus memerhatikan janji akan penghukuman itu. Pada akhir ayat 1 dikatakan bahwa “mereka dengan segera mendatangkan kebinasaan atas diri mereka.” Pada akhir ayat 3 dikatakan bahwa hukuman mereka telah lama tersedia dan kebinasaan mereka tidak akan tertunda. Dalam kedua ayat ini kebinasaan dan hukuman telah dijanjikan.

Pada kali terakhir kita mempelajari 2 Petrus di bulan Januari kita mulai mendiskusikan alasannya mereka dihakimi. Dan pada waktu ayat 4 dijelaskan sampai kepada akhir ayat 8, Petrus memberikan kita tiga contoh historis yang telah ditetapkan di masa lalu untuk menjamin realitas penghakiman guru-guru palsu itu di masa depan.

Karena Tuhan tidak mengampuni malaikat-malaikat, yang adalah ciptaan khusus-Nya, ketika mereka berdosa, tetapi melemparkannya ke neraka, ke lubang kegelapan yang disediakan untuk penghakiman, apakah guru-guru palsu berpikir entah bagaimana mereka dapat meloloskan diri?(ay 5) Dan sekarang kita sampai pada ilustrasi kedua yang juga terjadi pada saat Nuh, waktu dunia kuno. Dari malaikat yang jatuh Petrus sekarang memberikan kita contoh dunia kuno.

Dan dia mengatakan jika Allah membinasakan seluruh dunia dan menenggelamkan mereka semua, dan mengirim mereka semua kepada kekekalan untuk dihukum, kecuali delapan orang, yaitu Nuh dan tujuh orang lain, apakah mungkin Allah mengampuni guru-guru palsu itu? Jutaan orang yang mendiami bumi celaka karena air bah itu dan mereka di jatuhkan kedalam hukuman kekal.

Coba kita menyelidiki ayat 5 lebih mendalam. “Jika Allah tidak mengampuni dunia purba,” ini berarti seluruh sistim ketidakbenaran yang telah berkembang setelah Kejatuhan Adam. Itu telah menjadi dunia yang jahat seluruhnya. Dan pada waktu yang sama ketika malaikat yang jatuh berbuat dosa mereka, dikatakan di Kejadian 6:5-7, “Ketika dilihat Tuhan, bahwa kejahatan manusia besar di bumi.”

Kejadian 6:6-7, “maka menyesallah Tuhan, bahwa Ia telah menjadikan manusia di bumi, dan hal itu memilukan hati-Nya. 7 Berfirmanlah Tuhan: "Aku akan menghapuskan manusia yang telah Kuciptakan itu dari muka bumi, baik manusia maupun hewan dan binatang-binatang melata dan burung-burung di udara, sebab Aku menyesal, bahwa Aku telah menjadikan mereka."

Jadi Petrus mengatakan, jika Allah begitu mementingkan kebenaran sehingga Dia menenggelamkan seluruh dunia, mengapa kita bisa percaya Dia mengampuni kelompok yang jauh lebih kecil, yaitu kelompok nabi-nabi palsu yang hidup dengan cara yang sama, yang merusak kebenaran-Nya dan yang hidup dalam ketidakbenaran?

Yudas 1:14-15, “Juga tentang mereka Henokh, keturunan ketujuh dari Adam, telah bernubuat, katanya: "Sesungguhnya Tuhan datang dengan beribu-ribu orang kudus-Nya, 15 hendak menghakimi semua orang dan menjatuhkan hukuman atas orang-orang fasik karena semua perbuatan fasik, yang mereka lakukan dan karena semua kata-kata nista, yang diucapkan orang-orang berdosa yang fasik itu terhadap Tuhan."

Pada kejadian air bah itu Allah membawa bencana kosmik yang mengubah seluruh dunia dan sekitarnya dan mengubah langit. Sebelum air bah tidak ada hujan, bumi ditutup suatu kanopi yang menyiram bumi dengan kabut. Tuhan membuang semua air itu dan malah air keluar dari dalam, sehingga seluruh dunia tenggelam.

Namun di pertengahan 2 Petrus 2:5 dikatakan, “tetapi hanya menyelamatkan Nuh, pemberita kebenaran itu, dengan tujuh orang lain.” Disinilah terdapat prinsip yang kita harus ingat, dan kita aka melihatnya lagi sebentar, bahwa ditengah bencana penghakiman seluruh bumi Allah menyelamatkan Nuh, pemberita kebenaran itu dengan tujuh orang lain.

Tuhan menyuruhnya untuk membangun sebuah bahtera. Ukurannya sama dengan ukuran kapal Queen Mary, persegi panjang. Dan Allah mengatakan kepadanya untuk mengambil istrinya dan tiga putra dan tiga istri mereka dan masuk sambil mengambil dua dari setiap makhluk hidup dan memelihara mereka dalam bahtera itu sehingga dunia bisa dibangun kembali.

Kata penting disini adalah penyelamatan, phulasso, yang berarti diletakkan di tempat yang dijaga, untuk diletakkan di tempat yang terlindung. Dan, tentu saja, dalam kasus mereka itu adalah sebuah bahtera. Dan bahtera itu bisa lolos dari penghakiman karena dibangun Allah untuk mengapung di atas air.

Tuhan akan memastikan ada perlindungan bagi mereka yang menjadi milik-Nya. Pengangkatan akan datang duluan, kemudian baru Hari Tuhan, Dia akan menempatkan semua orang percaya di tempat yang aman selama ada masa Tribulasi untuk dibawa kembali setelah itu ke dunia orang benar yang baru.

Ketika bahtera itu akhirnya mendarat di Gunung Ararat, air itu semua menurun, dan terdapatlah dunia baru, dunia orang benar. Begitupun keadaannya setelah penghakiman Allah di masa depan. Setelah Allah datang dalam amarah dan penghakiman dan menghakimi semua guru-guru palsu dan semua orang yang mengikuti guru-guru palsu, setelah menjaga milik-Nya sendiri yang tersisa di dunia dalam tempat yang terlindung, Dia akan membawa mereka kembali ke dunia baru orang benar.

Dan Petrus sekarang meneruskan dengan penghakiman berikutnya, yang ketiga, Sodom dan Gomora. Ayat 6, “dan jikalau Allah membinasakan kota Sodom dan Gomora dengan api, dan dengan demikian memusnahkannya dan menjadikannya suatu peringatan untuk mereka yang hidup fasik di masa-masa kemudian.”

Petrus menamakan dua kota utama di dataran, Sodom dan Gomora. Kejadian 13:12 menamakannya kota-kota lembah. Sebenarnya ada lebih banyak dari pada hanya dua kota. Ada Sodom dan Gomora dan menurut Ulangan 29:23 ada juga kota Adma dan Zeboim.

Arti kata “membinasakan” adalah suatu penalti yang dilaksanakan kepada orang fasik. Hukuman itu sama seperti air Bah yang begitu hebat sehingga membunuh setiap manusia dan segala sesuatu yang hidup, bukan dengan air saat ini tetapi dengan insinerasi ilahi. Dan apa yang tersisa sekarang hanyalah abu.

Bahkan, kehancuran Sodom dan Gomora begitu hebat, sehingga orang tidak dapat menemukan kota-kota itu sekarang. Selama bertahun-tahun kepercayaan orang adalah bahwa alasan mereka tidak bisa menemukannya adalah karena Laut Mati telah bertumbuh menjadi besar dan saatnya Laut Mati menyebar lebih jauh ke selatan. itu mencakup lebih banyak lahan, yang telah menutupi tempat Sodom dan Gomora yang dulu.

Arkeolog sekitar tanah Palestina telah menemukan hampir setiap kota kuno. Mereka dapat mengungkap hampir semua reruntuhan dari mereka. Tapi mereka tidak pernah dapat menemukan kota-kota ini, atau ada indikasi terpencil di mana mereka berada. Sampai sekarang mereka tidak tahu di mana kota-kota itu berada.

Mengapa Allah memusnahkan dan membakar secara total seluruh peradaban itu? Jawaban: karena mereka menolak kebenaran-Nya dan mengikuti pendusta, guru-guru palsu. Jadi ayat 6 mengatakan, “Dia menjadikannya suatu peringatan untuk mereka yang hidup fasik di masa-masa kemudian.”

Jadi apakah mereka lukakan untuk dihukum seperti ini? Marilah kita melihat Kejadian 19:1, “Kedua malaikat itu tiba di Sodom pada waktu petang,” mereka itu malaikat suci yang telah mengunjungi Abarham bersama dengan Allah sendiri, yang telah mewujudkan dirinya dalam bentuk manusia dan meluangkan waktu dalam persekutuan dengan mereka.

“Lot sedang duduk di pintu gerbang Sodom dan ketika melihat mereka, bangunlah ia menyongsong mereka, lalu sujud dengan mukanya sampai ke tanah, 2 serta berkata: "Tuan-tuan, silakanlah singgah ke rumah hambamu ini, bermalamlah di sini dan basuhlah kakimu, maka besok pagi tuan-tuan boleh melanjutkan perjalanannya." Dia tahu mereka malaikat dan tentu malaikat itu roh namun mereka dapat mewujudkan diri secara fisik dan mereka selalu terwujud dalam bentuk pria ketika mereka melakukan itu.

Jawab mereka di Kejadian 19: 2, "Tidak, kami akan bermalam di tanah lapang." Lot tahu itu bahaya. Ayat 3, “Dan karena ia sangat mendesak mereka, singgahlah mereka dan masuk ke dalam rumahnya, kemudian ia menyediakan hidangan bagi mereka, ia membakar roti yang tidak beragi, lalu mereka makan.” Masih ingat apa yang dikatakan di Ibrani 13:1, “Jangan kamu lupa memberi tumpangan kepada orang, sebab dengan berbuat demikian beberapa orang dengan tidak diketahuinya telah menjamu malaikat-malaikat.”

Ayat 4-5, “Tetapi sebelum mereka tidur, orang-orang lelaki dari kota Sodom itu, dari yang muda sampai yang tua, bahkan seluruh kota, tidak ada yang terkecuali, datang mengepung rumah itu. 5 Mereka berseru kepada Lot: "Di manakah orang-orang yang datang kepadamu malam ini? Bawalah mereka keluar kepada kami, supaya kami pakai mereka."

Mereka homoseksual dan mereka ingin memiliki hubungan homoseksual dengan makhluk-makhluk luar biasa itu. Ingat terakhir kali bahwa dosa dari malaikat yang jatuh adalah kebalikan dari dosa Sodom. Sekarang orang homoseksual mencari malaikat, didalam Kejadian 6 malaikat yang jatuh mencari perempuan, suatu tindakan menyimpang lain yang ada di benak mereka.

Kejadian 19: 6-7 mengatakan, “Lalu keluarlah Lot menemui mereka, ke depan pintu, tetapi pintu ditutupnya di belakangnya, 7 dan ia berkata: "Saudara-saudaraku, janganlah kiranya berbuat jahat.” Verse 9, “Lalu mereka mendesak orang itu, yaitu Lot, dengan keras, dan mereka mendekat untuk mendobrak pintu.” Ayat 10 mengatakan, “Tetapi kedua orang itu mengulurkan tangannya, menarik Lot masuk ke dalam rumah, lalu menutup pintu.” Malaikat itu melindunginya.

Dan ayat 11 mengatakan, “Dan mereka membutakan mata orang-orang yang di depan pintu rumah itu, dari yang kecil sampai yang besar.” Apakah mereka lakukan, bertobat? Tidak, lihatlah apa yang mereka perbuat, “sehingga percumalah orang-orang itu mencari-cari pintu.” Baru mereka dibutakan dan yang hanya mereka dapat pikirkan adalah malaikat-malaikat itu. Mereka begitu fasik.

Malaikat itu mengatakan kepada Lot di Kejadian 19: 15, “Bangunlah, bawalah isterimu dan kedua anakmu yang ada di sini, supaya engkau jangan mati lenyap karena kedurjanaan kota ini. 16 Ketika ia berlambat-lambat, maka tangannya, tangan isteri dan tangan kedua anaknya dipegang oleh kedua orang itu."

Tahukah Anda betapa kuatnya daya tarik dunia ini dan betapa kita mementingkan harta milik kita? Jadi malaikat itu langsung memegang mereka dan memaksa mereka keluar. “Sebab Tuhan hendak mengasihani dia,” mereka dituntun keluar kota dan dilepaskan di sana. Yang tinggal adalah Lot, isterinya (yang menoleh kebelakang dan menjadi tiang garam) dan kedua anak perempuan, jadi hanya tiga orang yang luput.

Jika Anda membaca Perjanjian Baru, berkali-kali Sodom dan Gomora di bicarakan sebagai ilustrasi tentang apa yang akan terjadi kepada orang yang gagal percaya dan mengerti kebenaran. Matius 10:15, Yesus berkata, “Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya pada hari penghakiman tanah Sodom dan Gomora akan lebih ringan tanggungannya dari pada kota itu."

Jadi Allah menghukum masyarakat itu. Tetapi perhatikanlah sekarang 2 Petrus 2:7-8 dan saya ingin Anda melihat ini karena ini kebenaran yang besar. Ayat 7, “tetapi Ia menyelamatkan Lot, orang yang benar, yang terus- menerus menderita oleh cara hidup orang-orang yang tak mengenal hukum dan yang hanya mengikuti hawa nafsu mereka saja, 8 sebab orang benar ini tinggal di tengah-tengah mereka dan setiap hari melihat dan mendengar perbuatan-perbuatan mereka yang jahat itu, sehingga jiwanya yang benar itu tersiksa.”

Dari mana kita tahu dia orang benar? Karena dia benci dosa! Memang sebagai bapa dia lemah, dan benar dia masih saja ada banayak keduniawian dan senang harta milik dan juga mementingkan diri, dan iya dia rada segan untuk pindah keluar, dan memang dia minum terlalu banyak dalam keadaan trauma itu. Namun dia tidak mau mengikuti kejahatan dosa kultur disekitarnya.

Dan inilah seharusnya yang dimiliki setiap orang Kristen. Dia tertekan dosa-dosa itu. Dalam hatinya dia mengasihi kebenaran. Dan ayat 8 menguatkan hal lebih lagi, “sebab orang benar ini tinggal di tengah-tengah mereka dan setiap hari melihat dan mendengar perbuatan-perbuatan mereka yang jahat itu.” Sama seperti Nuh dan keluarganya, Lot itu menentang dosa pada hari itu. Seluruh masyarakat mengikuti dusta, menolak kebenaran Allah, mengikuti guru-guru palsu dari Iblis tetapi Lot menolaknya dan Allah mengasihaninya.

Dan itu membawa kita kepada pola penilaian mereka. Muncul dalam ayat 9 dan 10a, maka kita bisa menyimpulkan ini, "Tuhan tahu bagaimana menyelamatkan orang saleh dari godaan dan untuk menjaga mereka yang tidak benar di bawah hukuman bagi hari kiamat, dan khususnya mereka yang memanjakan keinginan dan korupsi kedagingan dan membenci otoritas.”

Masih ingat buku Maleakhi dimana nabi membicarakan bagaimana Allah akan datang dengan penghakiman yang besar? Maleakhi 3:16, “Maka mereka yang takut akan Tuhan berbicara satu sama lain.” Wah apakah yang akan terjadi terhadap kita? “Tuhan memperhatikan dan mendengarnya; sebuah kitab peringatan ditulis di hadapan-Nya bagi orang-orang yang takut akan Tuhan dan bagi orang-orang yang menghormati nama-Nya” (Maleakhi 3:16-18).

Sebuah kitab peringatan ditulis di hadapan-Nya bagi orang-orang yang takut akan TUHAN dan bagi orang-orang yang menghormati nama-Nya." 17 Mereka akan menjadi milik kesayangan-Ku sendiri, firman TUHAN semesta alam, pada hari yang Kusiapkan. Aku akan mengasihani mereka sama seperti seseorang menyayangi anaknya yang melayani dia.18 Maka kamu akan melihat kembali perbedaan antara orang benar dan orang fasik, antara orang yang beribadah kepada Allah dan orang yang tidak beribadah kepada-Nya.”

Allah mengenal siapa yang menjadi milik-Nya dan Allah akan menyelamatkan milik-Nya. Itu sukar, namun Allah tahu caranya. Tuhan tahu caranya menyelamatkan orang saleh dari pencobaan. Di Markus 8:11 kata-kata ini dipakai, “Lalu muncullah orang-orang Farisi dan bersoal jawab dengan Yesus. Untuk mencobai Dia mereka meminta dari pada-Nya suatu tanda dari sorga,” untuk menyerang-Nya.

Di Lukas 4:12-13, “Yesus menjawabnya, kata-Nya: "Ada firman: Jangan engkau mencobai Tuhan, Allahmu! Sesudah Iblis mengakhiri semua pencobaan itu, ia mundur dari pada-Nya dan menunggu waktu yang baik.” Apakah maksud Iblis itu? Untuk menghancurkan-Nya.

Dan bagian Alkitab yang paling penting; Wahyu 3:10 mengatakan ini, “Karena engkau menuruti firman-Ku, untuk tekun menantikan Aku, maka Akupun akan melindungi engkau dari hari pencobaan yang akan datang atas seluruh dunia.” Aku akan menyelamatkan engkau dari waktu pencobaan dalam arti kata dari kehancuran.

Allah akan menghukum dan Allah akan menyelamatkan orang saleh dari masa pencobaan dan penghukuman dan Dia akan menghakimi mereka yang telah terjaga dibawah hukuman sekarang dan pada akhirnya akan dibawa kepada penghakiman terkahir.

Apakah yang kita katakan pada permulaannya beberapa bulan yang lalu tentang guru-guru palsu? Mereka memiliki karakter yang mementingkan dua hal. Pertama, yaitu mereka yang memanjakan keinginan dan korupsi kedagingan. Mereka adalah sensual dan penuh nafsu. Mereka memanjakan keinginan daging yang korup. Mereka ingin kekotoran, seperti orang homoseksual di Sodom.

Dan sifat karakter kedua adalah mereka membenci otoritas. Mereka ingin Kristus sebagai Juruselamat, namun mereka tidak menerima-Nya sebagai Tuhan dan Raja. Ini hal yang murah dan dangkal. Mereka mengidentifikasikan diri mereka dengan nama-Nya, namun mereka menolak hidup dibawah otoritas-Nya. Mereka menamakan nama-Nya namun mereka tidak hidup sesuai dengan perintah-perintah-Nya.

Jadi Allah adalah Allah kebenaran, dan semua yang mengajar dusta tentang Dia dan semua yang menyangkal otoritas-Nya akan dihukum, khususnya guru-guru palsu itu yang datang di dalam nama-Nya akan tetapi hidup kehidupan sensual yang tidak patuh kepada keberdaulatan-Nya. Dan Allah akan menghancurkan mereka semua dan semua orang yang percaya dusta mereka.



JOIN OUR MAILING LIST:

© 2017 Ferdy Gunawan
ADDRESS:

2401 Alcott St.
Denver, CO 80211
WEEKLY PROGRAMS

Service 5:00 - 6:30 PM
Children 5:30 - 6:30 PM
Fellowship 6:30 - 8:00 PM
Bible Study (Fridays) 7:00 PM
Phone (720) 338-2434
Email Address: Click here
Back to content