Gambaran Guru Palsu

PERSEKUTUAN INDONESIA RIVERSIDE
Go to content

Gambaran Guru Palsu

Persekutuan Indonesia Riverside
Published by Stanley Pouw in 2011 · 23 January 2011

Saya ada antisipasi besar dalam hati saya ketika kita datang ke teks Kitab Suci yang Allah telah menetapkan sebelumnya malam ini. Silahkan buka Alkitab Anda ke 2 Petrus 2:1-3 selagi kita akan kembali meneliti “gambaran guru-guru palsu.”

2 Petrus 2:1-3, “Sebagaimana nabi-nabi palsu dahulu tampil di tengah-tengah umat Allah, demikian pula di antara kamu akan ada guru-guru palsu. Mereka akan secara diam-diam memasukkan ajaran-ajaran sesat yang membinasakan, bahkan mereka akan menyangkal Penguasa yang telah menebus mereka dan dengan jalan demikian segera mendatangkan kebinasaan atas diri mereka. 2 Banyak orang akan mengikuti cara hidup mereka yang dikuasai hawa nafsu, dan karena mereka Jalan Kebenaran akan dihujat. 3 Dan karena serakahnya guru-guru palsu itu akan berusaha mencari untung dari kamu dengan ceritera-ceritera isapan jempol mereka. Tetapi untuk perbuatan mereka itu hukuman telah lama tersedia dan kebinasaan tidak akan tertunda.”

Selama sejarah gereja selalu ada bahaya besar bagi umat Tuhan oleh mereka yang ingin menghancurkan gereja sebagai agen musuh kita. Dan karena itu Firman Tuhan berbicara banyak tentang pandangan Allah terhadap mereka yang palsu itu, yang pura-pura bertindak sebagai teman akan tetapi yang sebenarnya adalah musuh.

Dan pemimpin palsu seperti itu menjadi perhatian Petrus saat ia menulis kepada orang-orang Kristen yang tersebar di seluruh dunia bukan Yahudi dalam surat ini. Surat ini bukan saja suatu peringatan bagi mereka, namun juga suatu peringatan bagi kita. Ingatlah, pekerjaan Setan paling halus adalah memalsukan kebenaran Allah dari dalam gereja, dan untuk mengaku dirinya sebagai salah satu dari kami, teman, seekor domba seperti kita, hanya untuk menipu dan dengan demikian untuk menghancurkan.

Dan Petrus menulis bab kedua ini supaya membuka rahasia penkhianat itu. Namun sewaktu Petrus menulis pasal ini, dia dengan hati-hati menggambarkan potret guru palsu itu supaya Anda dapat mengenalnya. Dia tidak mau ada guru palsu yang melakukan pekerjaan mereka di dalam gereja tanpa ada yang mengetahuinya.

Marilah kita melihat lagi sketsa guru palsu itu. Ayat 1, “Sebagaimana nabi-nabi palsu dahulu tampil di tengah-tengah umat Allah.” Saya mengatakan minggu kemarin bahwa itu maksudnya orang Yahudi, “demikian pula di antara kamu akan ada guru-guru palsu.” Itu maksudnya gereja. Setan mengirim guru palsunya untuk menipu dan membingungkan dan menrusak dan dia akan meneruskan penipuannya sampai dia dikalahkan.

Bahkan dalam 2 Petrus 1:16 ia kontras dirinya dengan guru-guru palsu yang sudah bekerja di gereja ketika dia berkata, “Sebab kami tidak mengikuti dongeng-dongeng isapan jempol manusia, ketika kami memberitahukan kepadamu kuasa dan kedatangan Tuhan kita, Yesus Kristus.” Implikasi disini adalah bahwa sekarang sudah ada yang memberitahukan dongeng-dongeng isapan jempol.”

Paulus berkata di Galatia 1:6-8, “Aku heran, bahwa kamu begitu lekas berbalik dari pada Dia, yang oleh kasih karunia Kristus telah memanggil kamu, dan mengikuti suatu injil lain, 7 yang sebenarnya bukan Injil. Hanya ada orang yang mengacaukan kamu dan yang bermaksud untuk memutarbalikkan Injil Kristus. 8 Tetapi sekalipun kami atau seorang malaikat dari sorga yang memberitakan kepada kamu suatu injil yang berbeda dengan Injil yang telah kami beritakan kepadamu, terkutuklah dia.”

Sekarang marilah saya memperingati Anda apa yang mulai kita melihat Minggu yang lalu tentang caranya guru-guru palsu itu bekerja. Pertama kita melihat dimana mereka bekerja dan kita melihat mereka bekerja diantara orang-orang yang menjadi umat Allah dan mereka sekarang akan bekerja diantara kita. Jadi guru-guru palsu yang dibicarakan Petrus bekerja di dalam gereja.

Tentu saja banyak guru-guru palsu bekerja diluar gereja di semua agama palsu lain di seluruh dunia. Namun yang paling kuat, yang pekerjaannya paling merusak adalah mereka yang bekerja di dalam gereja. Mereka di hormati, mereka dipercaya dan mereka bekerja diantara orang-orang yang percaya.

Mereka diterima karena mereka mengatakan semua hal yang benar dan mereka mengklaim yang benar dan mereka mengidentifikasi dengan orang yang benar. Bahkan mungkin mereka kesekolah dan ke institusi yang benar. Dan tempat mereka bekerja adalah di dalam gereja.

Kedua, cara bekerja mereka sangat halus. Dikatakan di ayat 1 bahwa mereka secara diam-diam memasukkan ajaran-ajaran sesat yang membinasakan. Pekerjaan mereka penuh dusta, dan diam-diam, mereka menyelusup mengajarkan ajaran setan mereka, mereka menyelundupkan ide-ide rohani mereka yang bukan dari Allah. Apa yang mereka ajarkan jelas berlawanan kebenaran Allah.

Iblis ingin mengumpulkan orang untuk neraka dan dia ingin bekerja di dalam gereja, bukan untuk mencuri keselamatan orang –orang yang benar percaya, akan tetapi dia dapat membingungkan dan mendustai mereka yang masuk ke gereja untuk mencari kebenaran. Dan juga karena dia dapat menggagalkan dan membingungkan orang percaya sejati dan membuat mereka tidak berguna.

Sekarang Petrus mengatakan bahwa ajaran sesat mereka membinasakan. Tapi ingatlah, mereka tidak mampu membinasakan jiwa yang telah diselamatkan namun mereka dapat membinasakan mereka yang datang ke gereja untuk mencari kebenaran. Ngomong-ngomong, ini menganggap bahwa ada orang yang belum diselamatkan di dalam gereja.

Dan jika Anda merasa keberatan dengan anggapan itu, lihatlah lagi Matius 13 dan ingatlah bahwa ada yang kelihatannya sudah percaya, ada tanah yang berbatu-batu dan tanah yang penuh semak duri. Dan ada juga lalang yang ditabur di antara gandum itu. Dan ada beberapa yang masuk ke Kerajaan sehingga pada hanya pada hukuman terakhir itu mereka bisa di pisahkan menjadi orang percaya sejati dan orang yang tidak percaya.

Jadi marilah malam ini kita melihat ketiga, kepada penghujatan pekerjaan mereka. Ini sukar dibayangkan, dan saya rasa itu sebabnya Petrus mengatakan “bahkan” di pertengahan ayat 1. “Ajaran sesat mereka membinasakan, bahkan mereka akan menyangkal Penguasa yang telah menebus mereka.”

Nah sekarang ikutilah saya dengan seksama karena menyangkal berarti mengatakan tidak. Itu berarti menolak. Iberani 11:24 mengatakan, “Karena iman maka Musa, setelah dewasa, menolak disebut anak puteri Firaun.” Dia menolak hal itu, itulah artinya kata itu. Guru-guru palsu itu dapat dikatahui karena mereka selalu mengatakan tidak kepada Penguasa yang membeli mereka.

Apakah artinya itu? Perkataan “Penguasa” disini adalah perkataan dalam bahasa Yunani yang berarti Tuhan yang berdaulat, itu berarti Penguasa, itu berarti Tuhan. Perkataan “despotes” muncul sepuluh kali di Perjanjian Baru dan itu selalu mengacu kepada Yang memiliki otoritas tertinggi.

Petrus mengatakan bahwa penghujatan tertinggi guru-guru palsu itu adalah penyangkalan ketuhanan yang berdaulat dari Tuhan Yesus Kristus. Sekarang mungkin ada ajaran sesat yang dapat mencakup menyangkal kesempurnaan Kristus, dan yang dapat mencakup menyangkal kelahiran dari perawan, menyangkal keilahian Kristus, menyangkal kebangkitan tubuh-Nya, menolak kenaikan-Nya, menyangkal Kedatangan Kedua-Nya atau menyangkal Kerajaan-Nya masa depan.

Mereka mengklaim Dia sebagai yang membeli mereka dan mereka mengklaim Dia sebagai penebus, dengan memberi kesaksian bahwa Dia memang telah membeli mereka dan perkataan mereka dipercaya begitu saja. Tidak peduli apa yang mereka katakan, meskipun mereka mengatakan mereka milik Kristus, mereka menolak menerima Ketuhanan-Nya yang berdaulat dan karena itu mereka adalah guru-guru palsu.

Ini berarti mereka tidak mau tunduk hidup mereka dibawah perintah-Nya. Masalah di sini terutama tidak teologis, ini adalah masalah etika. Ini bukan teologi mereka yang membuka rahasia mereka, melainkan moralitas mereka yang memperlihatkan keadaan mereka sebenarnya. Dan dia mengatakan bahwa mereka malah menyangkal Penguasa yang membeli mereka.

Orang Kristen sejati dengan sukarela menegaskan bahwa mereka dibeli. Kita dengan sukacita menegaskan bahwa kita telah ditebus oleh darah Yesus Kristus yang mahal itu. Kita juga menegaskan bahwa karena kita dibeli itu berarti kita dibawah ketuhanan-Nya yang berdaulat, kita adalah hamba- hamba-Nya dan kita menaati Firman-Nya.

Dengarkanlah saya, ketka kita menyangkal Yesus Kristus sebagai Tuhan, ini tidak berarti kita sekarang orang Kristen klas kedua, tidak, ini berarti kita terkutuk. Mengapa saya mengatakan itu? Karena itulah yang dikatakan di ayat 1, “mereka menyangkal Penguasa yang telah menebus mereka dan dengan jalan demikian segera mendatangkan kebinasaan atas diri mereka.” Hal ini ditimbulkan sendiri oleh proses pemberontakan persisten.

Mereka tidak peduli mengikuti Yesus Kristus. Mereka tidak tertarik tunduk dalam kehidupan mereka kepada-Nya. Mereka tidak tertarik pada kebajikan dan kekudusan dan kebenaran dan ketaatan dan kesalehan. Penghujatan mereka adalah bahwa mereka menyebut nama-Nya dengan bibir mereka tetapi menolak ketuhanan-Nya dalam hidup mereka.

Hal keempat, sukses dari pekerjaan mereka. Kita sudah melihat dimana mereka bekerja, dan halusnya mereka bekerja, dan penghujatan pekerjaan mereka, nah sekarang marilah kita melihat betapa besar sukses mereka. Perhatikanlah ayat 2, “Banyak orang akan mengikuti cara hidup mereka,” berhentilah disini.

Mengecilkan hati, bukan? Banyak akan mengikuti. Kau tahu, tidak banyak yang pergi di jalan sempit, benar? Banyak orang mengikuti para penipu. Di Matius 24:10-11 Yesus menubuatkan, “banyak orang akan murtad dan mereka akan saling menyerahkan dan saling membenci. 11 Banyak nabi palsu akan muncul dan menyesatkan banyak orang.”

Mengapa begitu banyak orang mengikuti mereka? Karena mereka memikir mereka dapat mengikuti Kristus dan melakukan dosa juga. Inilah hal kelima, bagaimana mereka bekerja. Dimana mereka bekerja, caranya halus, mereka menghujat, mereka sukses dan sekarang caranya mereka bekerja.

Lihat lagi ayat 2, “Banyak orang akan mengikuti cara hidup mereka yang dikuasai hawa nafsu.” Itu istilah yang sangat kuat, aselgeia, itu berarti seksual, tidak bermoral, bejat, melakukan yang tidak bermoral tanpa kendali dan percabulan. Mereka berkhotbah Penyelamat, namun mereka sendiri tidak mau ada Tuhan. Mengapa? Karena mereka ingin terus menerus memberi makan kepada hawa nafsu mereka sendiri.

Ngomong-ngomong, hawa nafsu disini adalah jamak. Hal ini berbicara tentang sensualities mereka, pesta pora yang berlebih-lebihan dan hawa nafsu seksual mereka. Mereka adalah apa yang disebutnya dalam teologia antinomi, artinya melawan peraturan atau standar. Mereka tidak mau menahan diri secara apapun juga dalam keinginan daging mereka dan indulgensi seksual mereka.

Yudas 1:7 mengatakan, “sama seperti Sodom dan Gomora dan kota-kota sekitarnya, yang dengan cara yang sama melakukan percabulan dan mengejar kepuasan-kepuasan yang tak wajar.” Ini membicarakan kelakukan homoseksual dan juga amoralitas kotor.

Petrus juga membicarakan mereka di 2 Petrus 2:6, “jikalau Allah membinasakan kota Sodom dan Gomora dengan api, dan dengan demikian memusnahkannya dan menjadikannya suatu peringatan untuk mereka yang hidup fasik di masa-masa kemudian.” Ingatlah sekarang, dia membicarakan guru- guru di gereja.

Di 2 Petrus 2:13, “Mereka adalah kotoran dan noda, yang mabuk dalam hawa nafsu mereka ..ayat 14, “Mata mereka penuh nafsu zinah dan mereka tidak pernah jemu berbuat dosa. Mereka memikat orang- orang yang lemah.” 2 Petrus 2:18, “Sebab mereka mempergunakan hawa nafsu cabul untuk memikat orang-orang yang baru.”

Orang-orang yang mencoba keluar dari kesalahan dan mungkin menuju kepada kebenaran ditarik masuk kedalam sensualitas dan mereka diberitahu mereka dapat memiliki Kristus dan masih tetap hidup seperti Anda suka semula. Di ayat 19 mereka menjanji kemerdekaan kepada orang lain. Ambillah Yesus dan jangan kuatir bagaimana Anda hidup. Dan mereka adalah hamba-hamba kebinasaan. Ayat 22 mengatakan mereka anjing kembali lagi ke muntahnya, dan babi yang mandi kembali lagi ke kubangannya."

Ketika Anda melihat seseorang yang selalu mengatakan yang benar dan tiba-tiba kehidupannya terbuka dan Anda melihat dia adalah orang yang sensual, korup, penuh nafsu dan orang tidak bermoral, Anda baru menyaksikan pembukaan dari seorang guru palsu yang di permukaan mengatakan ya untuk kebenaran, tetapi di bawahnya selalu mengatakan tidak kepada ketuhanan Kristus dalam hidupnya.

Marilah kita melihat sisanya ayat 2, “dan karena mereka jalan kebenaran akan dihujat.” Apakah Anda tahu mengapa dunia mengolok-olok kekristenan sekarang? Karena telah difitnah oleh orang-orang yang mengaku mewakili Kristus, tetapi yang telah membuka kedok sebagai orang bejat, cabul, bernafsu, yang suka berzinah dan tidak bermoral.

Karena mereka ada stigma, sebuah noda, suatu cela di jalan kebenaran. Jalan kebenaran adalah suatu ekspressi dari ajaran yang benar, injil yang benar dan pesan Kristen yang nyata. Hal ini difitnah. Difitnah berarti merusak reputasi dan mencemarkan nama baik.

Orang-orang mengejek integritas gereja, itu adalah difitnah karena amoralitas mengerikan dari guru-guru palsu. Dan bukan hanya yang kita tahu pada tingkat skandal nasional, itu di semua tempat di gereja- gereja yang lebih kecil juga.

Kita harus hidup kehidupan jenis tertentu untuk membuat Injil kami bisa dipercaya, benar? Matius 5:16 mengatakan, “Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga." Dan jika Anda tidak hidup seperti itu, mereka akan mengejek Tuhan.

Di Filipi 2:15 Paulus mengatakan, “kamu harus hidup tiada beraib dan tiada bernoda, sebagai anak-anak Allah yang tidak bercela di tengah-tengah angkatan yang bengkok hatinya dan yang sesat ini, sehingga kamu bercahaya di antara mereka seperti bintang-bintang di dunia.”

Kita harus hidup kehidupan murni. Gereja harus murni. Kita semua adalah teladan bagi orang luar, Saya ingat membaca artikel di majalah baru-baru ini dan itu ditulis orang yang mengritik Kekristenan. Dia mengatakan, “Setelah membaca tentang Yesus Kristus, saya percaya Dia memiliki kelas jauh lebih tinggi dari pada pengikut-Nya.”

Allah telah memanggil orang murni untuk membawa kehormatan bagi nama-Nya. Kita harus berjalan layak Dia yang menebus kita. Kita harus mewujudkan perbuatan baik. Kita harus mengasihi satu sama lain. Kita harus hidup kehidupan murni, ilahi dan penuh kebajikan supaya Kekristenan tidak di cela. Kita harus hidup seperti anak-anak terang. Kita harus hidup seperti Kristus.

Saya senang sekali dengan apa yang Paulus katakan di 1 Tesalonika 2:12, “supaya kamu hidup sesuai dengan kehendak Allah, yang memanggil kamu ke dalam Kerajaan dan kemuliaan-Nya.” Kita harus hidup konsisten. Kita harus hidup kehidupan yang Allah telah memanggil kita untuk hidup sehingga iman kita tidak difitnah.

Petrus ingin supaya kita mempertimbangkan dua hal lagi. Nomor tujuh di daftar kecil kita adalah motivasi pekerjaan mereka. Ayat 3, “Dan karena serakahnya guru-guru palsu itu akan berusaha mencari untung dari kamu.” Jadi ada motivasi lain yang Anda perlu tahu.

Mereka tidak terdorong amoralitas. Itu bisa saja dilakukan tersendiri. Namun ada alasan lain, yaitu keserakahan. Yang mereka ingin adalah uang. 2 Petrus 2:14 mengatakan, “Mata mereka penuh nafsu zinah dan mereka tidak pernah jemu berbuat dosa. Mereka memikat orang-orang yang lemah. Hati mereka telah terlatih dalam keserakahan. Mereka adalah orang-orang yang terkutuk!” Mereka ingin menjadi kaya dari Anda. Mereka terdorong uang dan keserakahan.

Jadi apakah yang mereka lakukan? Ayat 3, “Dan karena serakahnya guru-guru palsu itu akan berusaha mencari untung dari kamu dengan ceritera-ceritera isapan jempol mereka.” Argumen palsu, mereka memesumkan Kitab Suci, mereka memutarbalkkan hal untuk mendapatkan uang Anda. Hal ini bukan kebenaran Allah. Hal ini tidak sesuai dengan apa yang Alkitab katakan. Ini dibentuk untuk menipu Anda.

Petrus masih ada satu penjelasan lagi, hukuman mereka. Ayat 3 mengatakan, “Tetapi untuk perbuatan mereka itu hukuman telah lama tersedia dan kebinasaan tidak akan tertunda.” Mungkin Anda berkata, “apa artinya hukuman telah lama tersedia?” Ingatlah, prinsipnya adalah bahwa kutukan Tuhan untuk guru palsu itu telah ditentukan sejak semula.

Itu prinsip permanen yang selalu akan dilakukan Tuhan terhadap guru-guru palsu. Itu telah ditentukan sejak Perjanjian Lama, Perjanjian Baru, sekarang dan di masa depan. Dan hukuman itu tidak menjadi lemah karena waktunya lama. Ini tetap akan ada, dan kekuatannya tidak akan berkurang. Dan dikatakan, “kebinasaan tidak akan tertunda.”

Apakah Anda waspada terhadap mereka? Sangat sedih begitu banyak orang telah ditipu. Dan tujuan Setan adalah untuk menipu sebanyak mungkin orang. Dan tujuan Allah adalah untuk membinasakan semua guru palsu itu. Dan mereka ada diantara kita sejak semula. Dan kita perlu waspada. Dan sebelumnya kita selesai pasal ini, Anda akan diberikan semua senjata untuk mengenal mereka. Puji Tuhan.



JOIN OUR MAILING LIST:

© 2017 Ferdy Gunawan
ADDRESS:

2401 Alcott St.
Denver, CO 80211
WEEKLY PROGRAMS

Service 5:00 - 6:30 PM
Children 5:30 - 6:30 PM
Fellowship 6:30 - 8:00 PM
Bible Study (Fridays) 7:00 PM
Phone (720) 338-2434
Email Address: Click here
Back to content