Surat ke orang non-Yahudi

PERSEKUTUAN INDONESIA RIVERSIDE
Go to content

Surat ke orang non-Yahudi

Persekutuan Indonesia Riverside
Published by Stanley Pouw in 2023 · 28 May 2023

Nah, pertanyaan tentang keselamatan, hukum atau anugerah, adalah masalah penting di dalam KPR 15. Jika Anda memahami segala sesuatu tentang Kekristenan, dan tidak mengerti doktrin keselamatan, segala sesuatu yang lain tidak akan berguna bagi Anda. Anda akan menghabiskan seluruh keabadian Anda di neraka untuk membahas apa yang Anda ketahui. Keselamatan adalah masalahnya. Bagaimana seseorang datang ke dalam hubungan dengan Allah adalah inti dari segalanya.

Dan itu bukan masalah mati bahkan hari ini. Kesalahan terbesar di dunia saat ini adalah sistem keselamatan palsu itu. Mereka mengajar hal yang menyebabkan orang itu terkutuk. Dan di gereja mula-mula, Setan mengancam untuk memecah belah dan menghancurkan gereja, dan menghancurkan seluruh doktrin keselamatan, dan itulah masalah yang dibahas dalam KPR 15. Nah, marilah kami mundur sebentar, supaya kami dapat mulai berjalan cepat.

Saat kami mempelajari kitab KPR, kami menyadari bahwa itu adalah sejarah. Dan kami telah menemukan bahwa itu tidak seperti kursus sejarah; itu apapun juga kecuali mati. Itu hidup, itu bersemangat, itu sekarang, dan itu praktis. Sebab, kitab KPR menunjukkan prinsip-prinsip yang tidak terpengaruh waktu. Jadi, apa yang kami miliki di sini benar-benar dapat diterapkan pada setiap gereja di setiap zaman. Tentang apa yang menyenangkan Allah dan apa yang tidak menyenangkan Allah.

Dan faktor yang mendominasi adalah kuasa Roh Kudus, benar? Semuanya disebabkan oleh Allah waktu menggunakan Roh Kudus. Dalam KPR 1, Yesus memberikan semua perlengkapan penting untuk menyelesaikan pekerjaan yang Dia mulai. Dan kemudian di KPR 2, Roh itu datang untuk memberdayakan mereka melakukan pekerjaan itu. Gereja lahir dan Roh itu turun. Mereka dibaptis ke dalam tubuh, dan mereka dipenuhi dengan Roh.

Gereja itu berumbuh dengan luar biasa. Dan dalam KPR 3 dan 4, kami melihat pelayanan Petrus dan Yohanes ketika mereka berkhotbah, dan kuasa Roh Kudus mulai menyebar. Para pemimpin Yahudi bereaksi negatif, dan mereka memasukkan mereka ke penjara, dan menyuruh mereka berhenti mengabarkan Injil, dan itu hanya memberi mereka dorongan yang lebih besar. Dan kemudian di KPR 5, kami melihat bahwa Setan menyusup ke dalam gereja dengan dosa.

Dan dia memilih Ananias dan Safira, yang rentan terhadap pencobaan dan yang jatuh, dan dia membuat mereka berbohong kepada Roh Kudus. Dan gereja diancam, dan Allah bertindak tegas. Roh Kudus memisahkan mereka dari jemaat, dan Allah memukul mati mereka tepat di depan semua orang, dan gereja langsung dimurnikan dan mendapat pelajaran besar, bahwa Allah benci dosa.

Kemudian di KPR 6, mereka harus mengatur diri, karena Roh melakukan hal-hal. Maka mereka memilih orang-orang yang penuh Roh Kudus, dan menugaskan mereka untuk merawat mereka yang membutuhkannya. Dan segera setelah itu, kami melihat individu. Dan kami melihat seorang pria bernama Stefanus yang tidak kenal takut. Dan Stefanus mengkhotbahkan Kristus, dan dia bukan hanya berkhotbah kepada orang Yahudi Yerusalem tetapi juga kepada orang Yahudi Helenistik.

Stefanus berkhotbah berapi-api sampai mereka membunuhnya; mereka melempari dia dengan batu sampai mati. Dan di sana pada saat Stefanus dirajam berdiri seorang pria bernama Saulus. Dan Saulus mulai menganiaya jemaat gereja, dan dia mulai membantai orang Kristen. Itu menyebabkan orang Kristen menyebar. Dan ketika orang Kristen lari tercerai-berai, Injil ikut tercerai-berai bersama mereka. Dan mereka menginjili di Yudea; dan Samaria.

Dalam KPR 9, Yesus menghentikan Paulus di Jalan Damaskus, membutakannya, dan mengubahnya menjadi Rasul Paulus. Dia dipilih untuk menginjili dimensi terakhir dari ruang lingkup empat kali lipat ini, Yerusalem, Yudea, Samaria, dan ujung bumi. Dan kemudian di KPR 10, Allah memakai Petrus untuk membuka pintu, dan Petrus membuka pintu untuk Kornelius dan kawan-kawannya, mereka adalah orang non-Yahudi yang diselamatkan.

Dan kami melihat persiapan Paulus, dan persiapan gereja di Antiokhia, yaitu gereja yang digembalakan oleh Paulus. Dan kemudian dari sana, dia dan Barnabas pergi memberitakan Injil kepada bangsa-bangsa non-Yahudi, dalam KPR 13 dan 14. Mereka pergi ke Siprus dan Galatia. Mereka bukan hanya berkhotbah, tetapi banyak orang diselamatkan. Mereka kembali dan menguatkan orang percaya, meneguhkan mereka, dan mengorganisasi mereka.

Dan KPR 15 membahas masalah yang dibawa Setan untuk mencoba memecah belah gereja. Masalah muncul tentang bagaimana orang diselamatkan, dan daripada memecah belah gereja, gereja menetapkan doktrin keselamatan untuk selamanya. Kami tahu bahwa seseorang diselamatkan oleh anugerah melalui iman tanpa ditambah apapun. Tetapi ada beberapa orang Yahudi di Yerusalem yang percaya bahwa orang non-Yahudi pertama-tama harus menjadi seorang Yahudi.

Kelompok ini disebut partai sunat, juga dikenal sebagai Judiazers yang memaksakan Yudaisme ke dalam agama Kristen. Keselamatan oleh perbuatan dan legalisme. Nah, ini harus ditangani. Perhatikan perselisihannya, dalam KPR 15:1 - 5. Paulus dan Barnabas memutuskan bahwa mereka semua harus pergi ke Yerusalem dan membiarkan para Rasul dan penatua menangani pertanyaan itu. Mereka datang ke Yerusalem dan diterima secara resmi.

Kemudian “mereka menyatakan segala sesuatu yang telah Allah lakukan dengan mereka.” Beberapa sekte Farisi yang percaya bahwa mereka perlu disunat kemudian memerintahkan mereka untuk memelihara Hukum Musa.” Sementara itu, mereka telah bersedia untuk membiarkan masuk beberapa orang Samaria setengah keturunan, dan mereka bersedia untuk memasukkan Kornelius dan kawan-kawannya, dan sida-sida Etiopia, dimana kedua-duanya adalah orang bukan Yahudi.

Nah, perselisihan itu menjadi pembahasan, ayat 6. Kami tahu para Rasul sudah mengambil keputusan; ayat 11, “Tetapi kami percaya, bahwa oleh anugerah Tuhan Yesus Kristus kami akan diselamatkan, sama seperti mereka.” Dan ada tiga pidato untuk mendukungnya: Petrus, dan Paulus (bersama Barnabas), dan Yakobus. Dan Petrus memberi kami enam alasan kuat mengapa keselamatan oleh anugerah harus diterima.

Alasan pertama, ayat 7, “Petrus bangkit, dan berkata, ‘Saudara-saudara, kalian tahu betapa baiknya beberapa waktu yang lalu Allah membuat pilihan di antara kami, bahwa orang-orang bukan Yahudi melalui mulutku akan mendengar Firman Injil.” Sebelumnya ketika Kornelius diselamatkan, yang harus dia lakukan hanyalah percaya. Alasan kedua: karunia Roh Kudus. Apakah menurut Anda Allah memberikan Roh Kudus-Nya kepada orang yang belum benar-benar diselamatkan? Tentu saja tidak.

Ketiga, penyucian dari dosa; lihat ayat 9, dikatakan, “Mensucikan hati mereka dengan iman.” Hanya itu yang diminta Allah saat itu. Dan yang keempat, Petrus berkata mengapa meletakkan kuk di leher para murid, yang tidak dapat dipikul oleh leluhur kami maupun kami?” Dan bukti kelima mereka bahwa keselamatan adalah karena anugerah, dan itu adalah mujizat. “Mereka menyatakan mujizat dan keajaiban apa yang telah dilakukan Allah di antara orang-orang non-Yahudi oleh mereka.”

Yakobus adalah yang terakhir, dan dia menunjukkan bahwa janji nubuatan menunjukkan bahwa orang bukan Yahudi akan diselamatkan oleh anugerah. Inilah nubuatan Perjanjian Lama dari Amos 9. Yakobus mengatakan dalam ayat 17, "Supaya sisa manusia dapat mencari Tuhan, dan semua bangsa-bangsa." Anda tidak perlu menjadi orang Yahudi. Dan itu mengarah pada keputusan, di ayat 19 - 29, dan itu dinyatakan dalam surat yang dibawa kepada bangsa-bangsa non-Yahudi itu.

Ayat 19, Kata Yakobus, "Jadi penilaian saya adalah bahwa kami tidak boleh mempersulit orang-orang bukan Yahudi yang berbalik kepada Allah." Ayat 20, “Sebaliknya, kami sebaiknya memberitahu mereka untuk tidak makan makanan yang telah dipersembahkan kepada berhala, dari percabulan, dari makan daging binatang yang dicekik, dan makan darah.” Itu menyinggung orang Yahudi. Jadi ini demi menjangkau orang-orang Yahudi yang belum selamat.”

Ayat 21, “Sebab hukum-hukum Musa ini telah diberitakan di rumah-rumah ibadat Yahudi di setiap kota pada setiap Sabat selama banyak generasi.” Jadi, ingat bagaimana kami berbicara tentang hukum kasih dalam agama Kristen, yang mengatakan, "Saya tidak dapat melakukan hal-hal tertentu, karena itu membuat saudara saya tersandung?" Kami akan berhati-hati dalam persekutuan, supaya jangan menyinggung orang Yahudi yang belum terjangkau, tetapi untuk menunjukkan kasih kepada mereka.

Ayat 22, “Kemudian para rasul dan para penatua bersama dengan seluruh gereja di Yerusalem memilih utusan, dan mereka mengutus mereka ke Antiokhia Siria bersama Paulus dan Barnabas untuk melaporkan keputusan ini. Orang-orang yang dipilih adalah dua pemimpin gereja, Yudas (juga disebut Barsabas) dan Silas.” Mereka bukan hanya senang dengan keputusan itu, mereka juga senang mengirim dua pemimpin mereka.

Yakobus adalah salah satu pemimpin. Dialah yang menulis surat itu, jadi dia mungkin yang bisa mengartikulasikan itu lebih baik dari yang lain. Tidak, harus ada banyak pemimpin, yang diangkat oleh Allah. Ibrani 13:7 berkata, “Ingatlah mereka yang berkuasa atas kalian.” Ini adalah kata yang sama yang digunakan dalam KPR 15. Artinya yang memerintah, otoritas yang diatas tubuh.

Ayat 23, “Inilah surat yang mereka bawa: “Surat ini dari para rasul dan para penatua, saudara-saudaramu di Yerusalem. Itu ditulis untuk orang percaya non-Yahudi di Antiokhia, Siria, dan Kilikia. Salam!" Ini dari saudara-saudara Yahudi kepada saudara-saudara non-Yahudi. Sulit untuk membayangkan dampak luar biasa dari sapaan itu saja. Itu tidak membicarakan Siprus dan Galatia, tempat mereka mendirikan gereja.

Karena mereka adalah bagian dari Antiokhia. Mereka termasuk dalam Gereja Antiokhia. Jadi, mereka menulis kepada semua gereja non-Yahudi, semuanya mendapatkan informasi itu. Ayat 24, “Kami mengerti bahwa ada beberapa orang dari sini telah menyusahkanmu dan mengecewakanmu dengan ajaran palsu mereka, tetapi kami tidak mengutus mereka!” Kalian tidak perlu disunat dan tidak perlu mengikuti Hukum Musa.

Doktrin palsu adalah masalah nyata. Legalisme adalah masalah besar. Karena ketika Anda mulai merubah doktrin keselamatan, Anda menghancurkan anugerah, dan Anda telah menghancurkan keselamatan, dan Anda mengutuk orang. Ketaatan adalah melakukan sesuatu untuk kemuliaan Allah. Legalisme adalah melakukan sesuatu untuk kemuliaan diri sendiri. Allah selalu memiliki hukum. Hukum kerajaan yang sempurna adalah hukum kasih.

Ayat 25, “Maka kami memutuskan, setelah mencapai kesepakatan penuh, untuk mengutus kepadamu wakil-wakil resmi, bersama dengan kekasih kami, Barnabas dan Paulus.” Mereka sepakat sepenuhnya, karena Roh Kudus mengawasi setiap individu, mereka secara kolektif memiliki pikiran Roh. Perhatikanlah kata, “kekasih,” yang menunjukkan bagaimana perasaan mereka terhadap Barnabas dan Paulus.

Ayat 26, “Orang-orang yang mempertaruhkan nyawanya demi nama Tuhan kita Yesus Kristus.” Ingatlah bahwa Paulus dilempari batu dalam KPR 14:19 dan dia dianggap sudah mati. Paulus tahu bahwa Allah berkuasa atas hidup kami, jadi ketika Anda tidak takut mati, Anda menjadi sangat berani sepanjang waktu. Marilah kami lihat karakter Paulus dan Barnabas, supaya itu menjadi motivasi bagi semua orang percaya.

Pertama-tama, alasan untuk tidak takut yang kami lihat dalam Perjanjian Baru adalah untuk kepentingan orang lain. Paulus berkata, "Jika aku dipersembahkan pada korban sukacitamu, aku bersukacita." Kedua, mereka tidak takut karena mereka ingin ada pengenalan akan Kristus. Saya hanya ingin menanggung dalam tubuh saya tanda-tanda Yesus Kristus. Kolose 1:24 mengatakan, “Supaya aku mengalami semua yang Dia alami.”

Ketiga, menurut saya mereka menderita karena kelangsungan hidup. Kata Roma 14:7-9, “Tidak seorang pun dari kami hidup untuk dirinya sendiri, dan tidak ada orang yang mati untuk dirinya sendiri, karena apakah kami hidup, kami hidup untuk Tuhan, dan jika kami mati, kami mati untuk Tuhan.” Oleh karena itu, apakah kami hidup atau mati, kami adalah milik Tuhan. Karena untuk tujuan ini Kristus mati, bangkit, dan hidup kembali, supaya Ia menjadi Tuhan atas orang mati dan yang hidup.

Lalu keempat, mereka sangat menderita karena ada keinginan masuk surga. Mereka pikir itu lebih baik untuk dilakukan. Kelima, karena ketaatan. Mereka mematuhi prinsip-prinsip yang telah ditinggalkan Kristus bagi mereka. Tahukah apa yang dikatakan Petrus? “Sampai di sini Anda dipanggil untuk menderita bagi-Nya. Setelah Anda menderita beberapa saat, Allah akan menegakkan Anda dan menetapkan Anda.” Dan terakhir, “Demi nama Tuhan kita Yesus Kristus.”

Ayat 27, "Kami mengutus Yudas dan Silas untuk mengesahkan apa yang telah kami putuskan mengenai pertanyaanmu." Inilah dua orang Yahudi dari gereja Yerusalem, untuk meneguhkan kesaksian itu. “Karena hal itu tampaknya baik bagi Roh Kudus, dan bagi kami.” Ada pertemuan yang telah memutuskan itu bersama dan kami dan Roh Kudus setuju. Dan itulah indahnya kesatuan ini karena mereka semua ada di dalam Roh Kudus.

Ayat 28-29, “Sebab adalah baik bagi Roh Kudus dan bagi kami untuk tidak membebani kalian lebih dari beberapa persyaratan ini: 29 Kalian harus menjauhkan diri dari makan makanan yang telah dipersembahkan kepada berhala, dari mengkonsumsi darah atau daging benatang yang dicekik, dan dari percabulan seksual. Jika kalian melakukan ini, kalian akan dianggap baik dengan melakukannya. Selamat tinggal." Dengan kata lain, jika kalian tidak melakukan hal-hal itu, itu akan menguntungkan kalian.

Jadi marilah kami tutup dengan perkembangannya. Apakah terjadi ketika mereka memberikan surat itu? Ayat 30-31, “Utusan-utusan itu segera pergi ke Antiokhia, di mana mereka mengadakan rapat umum untuk orang-orang percaya dan menyampaikan surat itu. 31 Dan ada sukacita besar di seluruh gereja pada hari itu sewaktu mereka membaca pesan yang membesarkan hati ini.” Jadi ada penghiburan dan ada perayaan, dimana mereka mengadakan semacam pesta.

Ayat 32, “Kemudian Yudas dan Silas, keduanya adalah nabi, berbicara panjang lebar kepada orang-orang percaya, mereka membesarkan hati dan menguatkan iman mereka.” Hanya kasih karunia dapat membangun kalian. Ayat 33-35, “Mereka tinggal sebentar, dan kemudian orang-orang percaya itu mengirim mereka kembali ke gereja di Yerusalem dengan berkat perdamaian. 35 Paulus dan Barnabas tinggal di Antiokhia. Mereka dan banyak orang lainnya mengajar dan mengkhotbahkan firman Tuhan di sana.”

Ayat 34 tidak ada dalam manuskrip asli. Rupanya, seorang juru tulis memasukkannya di sana, katanya “Silas senang tinggal di sana.” Nah, dan mereka melakukan dua hal, yaitu penginjilan dan peneguhan. Pesan itu kembali dan gereja telah menegakkan doktrin keselamatan itu, mereka melanjutkan di mana mereka berhenti, dan itu terus berkembang. Tidak ada keselamatan lain, kecuali beriman dalam nama Yesus Kristus, tanpa tambahan. Marilah kami berdoa.



JOIN OUR MAILING LIST:

© 2017 Ferdy Gunawan
ADDRESS:

2401 Alcott St.
Denver, CO 80211
WEEKLY PROGRAMS

Service 5:00 - 6:30 PM
Children 5:30 - 6:30 PM
Fellowship 6:30 - 8:00 PM
Bible Study (Fridays) 7:00 PM
Phone (720) 338-2434
Email Address: Click here
Back to content