Sifat seorang Pengajar

PERSEKUTUAN INDONESIA RIVERSIDE
Go to content

Sifat seorang Pengajar

Persekutuan Indonesia Riverside
Published by Stanley Pouw in 2023 · 23 April 2023

KPR 14 memberi kami gambaran yang jelas tentang tanggung jawab orang percaya terhadap dunia. Tahukah Anda bahwa istilah misionaris tidak pernah muncul dalam Alkitab? Konsep tersebut telah berkembang untuk didefinisikan sebagai misi. Dan kami kadang bisa lepas dari kenyataan ketika kami berurusan dengan misi di gereja. Sama sekali tidak ada perbedaan di antara seorang "misionaris" dan orang Kristen lainnya. Tidak ada.

Marilah kami gunakan apa yang Alkitab gunakan; yaitu istilah yang Yesus gunakan untuk menggambarkan tanggung jawab kita terhadap dunia yang hilang. Kata Matius 28:19-20, “Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa, Anak dan Roh Kudus. 20 Ajarilah murid baru ini untuk mematuhi semua perintah yang telah saya berikan kepada kalian. Dan tahulah ini: Aku selalu bersama kalian, bahkan sampai akhir zaman.

Jika Anda seorang Kristen, Anda adalah seorang pengajar. Satu-satunya pertanyaan adalah apakah Anda ahli dalam hal itu atau tidak. Dan Yesus adalah ahli dan Paulus adalah ahli dan hanya itu perlu. Tuhan kita berkata, “Buatlah murid.” Tidak ada perbedaan antara apakah Anda melakukannya di sini dan muridnya adalah putra atau putri Anda yang berusia 8 tahun, atau istri Anda. Atau murid Anda adalah orang yang mengadakan pertemuan doa bersama atau dia melakukan pemahaman Alkitab dengan Anda.

Yesus menjadikan murid. Ingatlah ketika Dia menyusuri Laut Galilea dan mengumpulkan mereka. Dia menjadikan mereka murid. Yusuf dari Arimatea adalah seorang yang juga pernah dijadikan murid Yesus. Jadi Anda memiliki pola Perjanjian Lama. Para ahli Taurat dimuridkan. Yesus memberi contoh. Yesus memuridkan. Yesus memberi perintah "pergilah ke seluruh dunia dan muridkanlah orang-orang."

Yesus yang adalah Tuhan dan Dia berkata, “Pergilah jadikanlah murid.” Tetapi saya tidak tahu apakah saya orang yang baik dalam hal itu. Nah, itulah akan dibahas dalam KPR 14 malam ini. Bagaimana Anda bisa menjadi orang ahli? Ada tujuh hal yang menjadi ciri seseorang yang benar-benar memenuhi amanat yang diberikan Kristus. Dan melihat bagaimana Paulus dan Barnabas melakukan ini memberi kami contoh baik tentang bagaimana mengikuti teladan mereka.

Nomor satu. Para pengajar yang efektif sedang memakai karunia rohani mereka. Ayat 3, “Tetapi para rasul itu tinggal di sana lama sekali, memberitakan injil dengan berani tentang anugerah Tuhan. Dan Tuhan membuktikan pesan mereka itu benar dengan memberi mereka kuasa untuk melakukan tanda-tanda dan mujizat.” Dalam ayat itu saja Anda dapat melihat bahwa mereka sedang berkhotbah, mereka sedang mengajar, dan mereka sedang melakukan mujizat.

Kami dapat melihat di sini bahwa Paulus dan Barnabas menunjukkan karunia berkhotbah, karunia mengajar, menasihati, administrasi, karunia mujizat dan penyembuhan. Ini penting dalam setiap pelayanan pemuridan yang efektif adalah individu yang melakukannya memahami dan mengenali serta menggunakan karunia-karunia yang telah diberikan oleh Roh Kudus kepadanya. Anda tidak akan pernah benar-benar efektif dalam memuridkan kecuali Anda memiliki karunia untuk melayani dan menggunakannya.

Orang-orang ini telah melakukan ini sebelum mereka ditugaskan untuk melakukan perjalanan misionaris ini. Dalam KPR 13 diceritakan bahwa keduanya adalah pendeta gereja di Antiokhia. Dan sebagai pendeta gereja di Antiokhia mereka berkhotbah dan mengajar. Dan ayat 2 mengatakan “mereka melayani Tuhan dan mereka berpuasa.” Mereka berada dalam arus untuk melakukan apa yang Allah berikan untuk dilakukan mereka.

Orang yang memuridkan yang efektif tidak duduk-duduk saja menunggu panggilan. Mereka sudah terlibat dengan karunia mereka, mempelajari apa yang diberkan kepadanya, berjalan dalam Roh, melihat Allah menyatakan diri-Nya melalui kemampuan dan manifestasi Roh mereka. Mereka sudah melayani dan dalam arus kehidupan seperti itulah Allah akan menempatkan mereka di suatu bidang tugas khusus bagi orang-orang yang belum percaya.

Dalam KPR 9 dikatakan, “Saat Petrus pergi ke mana-mana, Allah membawanya ke Lyda.” Dan ketika dia tiba di Lyda, ada pembangunan rohani terjadi dan tidak lama kemudian dia bertemu dengan orang-orang di Yope dan membangkitkan Dorcas dari kematian dan ada pembangunan rohani lain terjadi. Dia berada dalam dua pembangunan rohani. Dan Allah yang membawanya ke sana saat dia sibuk di tempat lain. Allah menggunakan orang-orang yang sudah bekerja.

Jadi orang-orang ini melayani dengan karunia yang telah Allah berikan kepada mereka dan dalam aliran itulah Allah dapat mengarahkan mereka ke bidang di mana Dia ingin mereka memuridkan orang. Ketahuilah karunia Anda, kekasih. Ketahuilah apa yang Allah telah berikan kepada Anda dalam hal pelayanan. Ketahuilah di mana letaknya tanggung jawab Anda karena di situlah Allah telah memberi Anda karunia, dan melayanilah di bidang itu.

Ciri kedua dari seorang yang memuridkan adalah yang terihat di bagian ini adalah keberanian. Dalam KPR 14:1, “Hal yang sama terjadi di Ikonium. Paulus dan Barnabas pergi ke sinagoga Yahudi dan berkhotbah dengan kuasa sedemikian rupa sehingga sejumlah besar orang Yahudi dan Yunani menjadi percaya.” Tentu saja, kalian tahu reaksinya. Ada orang yang mendengarkan, dan beberapa orang diselamatkan, dan beberapa orang menjadi marah.

Ayat 2, “Ada beberapa orang Yahudi, yang menolak pesan Allah itu dan meracuni pikiran orang non-Yahudi terhadap Paulus dan Barnabas.” Mereka memutuskan untuk menganiaya mereka. Namun terlepas dari itu, Allah menahan penganiayaan itu. Ayat 3, “Tetapi rasul-rasul tinggal di sana lama sekali, memberitakan dengan berani tentang kasih karunia Tuhan. Dan Tuhan membuktikan pesan mereka itu benar dengan memberi mereka kuasa untuk melakukan tanda-tanda dan mujizat.”

Tidak, bukan walaupun ada penganiayaan mereka berbicara dengan berani, itu terjadi karena ada hal itu. Jadi semakin penganiayaan mulai berkembang, semakin banyak yang harus dibicarakan. Kami tidak tahu berapa lama. Dan Allah memberikan tanda-tanda dan mujizat-mujizat untuk dilakukan oleh tangan mereka.” Dan, tentu saja, Anda tahu bahwa tanda-tanda dan keajaiban-keajaiban itu terjadi supaya Allah dapat membuktikan bahwa kata-kata mereka semua benar, kata-kata mereka itu ilahi.

Ayat 4, “Tetapi orang-orang di kota itu terbagi pendapatnya tentang mereka. Beberapa orang memihak orang Yahudi, dan beberapa orang memihak para rasul.” Ini adalah tipe orang yang tidak gentar menghadapi kesulitan; dan berkata, "Lapangan ditutup." Tidak, ini adalah jenis hal di mana Anda dengan berani pergi keluar dan Anda melakukan apa yang Allah telah panggil untuk dilakukan Anda dan Anda bersedia menerima apa pun yang terjadi.

Ayat 5, “Maka segerombolan orang non-Yahudi dan Yahudi, beserta para pemimpin mereka, memutuskan untuk menyerang dan membunuh mereka dengan batu.” Dan akan ada hukuman mati tanpa pengadilan di sana dan mereka akan menggunakan batu. Orang Yahudi tampaknya telah meyakinkan orang-orang non-Yahudi bahwa mereka ini telah menghujat dan hukuman mati orang Yahudi akan dilakukan, jadi sudah waktunya untuk membunuh mereka dengan batu.

Ayat 6, “Ketika para rasul tahu hal itu, mereka melarikan diri ke wilayah Likaonia, ke kota Listra dan Derbe dan daerah sekitarnya.” Mereka pergi karena masih ada waktu untuk pelayanan. Tetapi inilah yang dikatakan orang Ikonium tentang Paulus, “Dia adalah seorang pria yang kecil tingginya dengan hidung yang besar, botak, berkaki kuat, bertubuh kekar, dan penuh anugerah. Terkadang dia terlihat seperti manusia dan terkadang dia terlihat seperti malaikat.”

Ayat 7, “Dan di sana mereka memberitakan Kabar Baik.” Mereka mengalami penganiayaan yang besar yang mengancam nyawa mereka, namun mereka tetap berani untuk melakukan apa yang mereka yakin adalah panggilan Allah untuk mereka. Dan ada orang Kristen yang tidak pernah mengalami keberanian pemeliharaan Allah karena mereka tidak pernah membiarkan diri mereka berada di tempat di mana mereka harus mengalaminya. Allah tidak memberikan apa yang Anda butuhkan sampai Anda membutuhkannya.

Hal ketiga adalah kuasa. Ayat 8-9, “Sementara mereka berada di Listra, Paulus dan Barnabas bertemu dengan seorang pria yang kakinya lumpuh. Dia sudah seperti itu sejak lahir, jadi dia tidak pernah berjalan. Dia lagi duduk 9 dan mendengarkan saat Paulus berkhotbah. Sambil melihat ke arahnya, Paulus menyadari bahwa dia memiliki iman untuk disembuhkan.” Disini ada seorang pria yang siap untuk percaya Injil ini jika dia dapat disembuhkan saja secara ilahi dan jika saya melakukan mujizat itu, itu akan meyakinkannya.

Ayat 10, “Maka Paulus memanggilnya dengan suara keras, “Berdirilah!” Dan pria itu langsung melompat berdiri dan mulai berjalan.” Itu membutuhkan banyak iman di pihak Paulus. Ada orang Kristen yang tidak percaya pada kuasa Allah. Jika Anda tidak percaya bahwa Anda memiliki kuasa untuk memenangkan seseorang bagi Kristus dan memuridkan orang itu, Anda mempertanyakan janji Allah karena Allah berkata, “Kamu akan menerima kuasa.”

Tidak, Paulus tidak berperang seperti itu karena Paulus ada keyakinan mutlak pada kuasa Allah, benar? Itu bisa saja menghancurkan seluruh kredibilitasnya di kota itu. “Bangkitlah” – katanya – “dan berjalanlah.” Dan apa yang terjadi? Dia langsung melompat dan berjalan. Dan saya yakin Paulus tidak berkata, “Oh, hatiku. Terima kasih Allah. Oh. Wah, kecemasan yang satu itu.” Tidak. Dia langsung melanjutkan bisnisnya.

Disini ada seorang pria yang tahu bahwa Allah telah menjanjikan kuasa kepadanya. Dia hanya mengklaimnya dan menggunakannya. Kau tahu, orang Kristen, engkau punya hal yang sama, benar? Belum tentu itu karunia mujizat dan kesembuhan apostolik, tetapi Anda memiliki kuasa Allah melalui Roh Kudus yang berdiam di dalam Anda untuk membagikan Kristus dalam kuasa-Nya, benar? Seorang murid yang efektif adalah seseorang yang percaya bahwa kuasa Allah adalah miliknya, mengklaimnya dan melangkah dengan iman.

Keempat, kerendahan hati. Ayat 11, “Ketika orang banyak melihat apa yang telah dilakukan Paulus, mereka berteriak dalam bahasa lokal mereka, “Orang-orang ini adalah allah dalam wujud manusia!” Mereka meninggikan suara mereka dan mengatakan itu dalam bahasa Likaonia, yang tidak dimengerti oleh Paulus. Mereka percaya bahwa ada dua dewa, Zeus dan Hermes, yang telah mengunjungi mereka. Dan mereka menggunakan nama Romawi untuk Zeus dan Hermes yaitu Yupiter dan Merkurius.

Ayat 12-13, “Mereka memutuskan bahwa Barnabas adalah dewa Yunani Zeus dan bahwa Paulus adalah Hermes, karena dia adalah pembicara utama. 13 Nah kuil Zeus itu terletak tepat di luar kota. Jadi pendeta kuil dan orang banyak membawa lembu jantan dan karangan bunga ke gerbang kota, dan mereka bersiap untuk mempersembahkan korban kepada para rasul.” Dan para rasul masih berdiri di sana sambil mencoba untuk mencari tahu keadaan.

Ayat 14-15, “Tetapi ketika para rasul Barnabas dan Paulus mendengar apa yang terjadi, mereka merobek pakaian mereka dengan ketakutan dan berlari ke antara orang-orang sambil berteriak, 15 “Teman-teman, mengapa kalian melakukan ini? Kami hanyalah manusia, sama seperti kalian! Kami datang untuk membawa Kabar Baik kepada kalian bahwa kalian harus berbalik dari hal-hal yang tidak berharga ini dan berbalik kepada Allah yang hidup, yang menjadikan langit dan bumi, laut, dan segala isinya.”

Anda selalu harus melakukan pekerjaan Allah dari sudut pandang kerendahan hati, tidak pernah dari sudut pandang pemuliaan manusia. Allah selalu ingin orang yang rendah hati. Dan mereka tidak mau permuliaan apapun. Mereka ingin melakukan pekerjaan Allah, dengan cara Allah. Dan ketika Yesus datang ke dunia Dia juga merendahkan diri-Nya. Dan ketika Dia mengirim kita ke dunia, Dia merendahkan kita. Jika kita meninggikan diri kita sendiri, kita melanggar itu.

Ayat 16-18, “Dulu Dia mengizinkan semua bangsa menempuh jalannya masing-masing, 17 tetapi Dia tidak pernah membiarkan mereka tanpa bukti tentang diri-Nya dan kebaikan-Nya. Misalnya, Dia mengirimimu hujan dan panen yang baik dan memberimu makanan dan hati yang gembira.” 18 Tetapi bahkan dengan kata-kata ini, Paulus dan Barnabas hampir tidak dapat menahan orang untuk mempersembahkan korban kepada mereka.” Para rasul mencoba tetapi mereka sulit merubah pikiran mereka.

Yang kelima adalah ketekunan. Ayat 19, “Kemudian beberapa orang Yahudi datang dari Antiokhia dan Ikonium dan memenangkan orang banyak ke pihak mereka. Mereka melempari Paulus dengan batu dan menyeretnya ke luar kota, dan pikir dia sudah mati.” Inilah orang-orang Yahudi dari kota lain yang sampai ke Listra. Beberapa dari mereka telah datang sejauh 190 kilometer. Itu akan memberi Anda gambaran tentang betapa besar keinginan mereka untuk menganiaya, dan mereka berjalan sepanjang jalan.

Dan mereka melempari dia dengan batu sampai mengira dia sudah mati. Nah apakah dia sudah mati atau tidak sulit diketahui, tetapi mereka pikir dia sudah mati. Mereka telah menghancurkan seluruh tubuhnya. Mereka melemparkannya ke tempat pembuangan dengan asumsi dia sudah mati. Ayat 20, “Tetapi ketika orang-orang percaya berkumpul di sekelilingnya, dia bangun dan kembali ke kota. Keesokan harinya dia pergi dengan Barnabas ke Derbe.” Dia langsung saja bangun. Ini mujizat besar untuk pernyataan sekecil itu.

Dia bangkit dan kembali ke kota. Pelayanannya belum selesai. Ayat 21-22, “Setelah mewartakan Kabar Baik di Derbe dan memuridkan banyak orang, Paulus dan Barnabas kembali ke Listra, Ikonium, dan Antiokhia Pisidia, 22 di mana mereka menguatkan orang-orang percaya. Mereka mendorong mereka untuk melanjutkan iman, mengingatkan mereka bahwa kita harus mengalami banyak kesulitan untuk masuk ke Kerajaan Allah.”

Dia menyeret tubuhnya yang dipukuli dan berdarah dari tempat pembuangan sampah dan berjalan kembali ke kota, dan menyelesaikan pesannya, berjalan sejauh 30 mil, berkhotbah lagi dan berjalan kembali ke seluruh perjalanan sejauh 150 mil dengan cara lain kembali ke tempat dia baru saja pergi. dia dapat memastikan orang-orang kudus yang telah datang kepada Kristus ketika dia berada di sana pada pertama kali. Anda dapat menjadi orang yang efektif dengan melayani karunia Anda – keberanian, kuasa, kerendahan hati dan ketekunan.

Dan Anda harus memimpin mereka. Ayat 23, “Paulus dan Barnabas juga mengangkat penatua di setiap gereja. Dengan doa dan puasa, mereka menyerahkan para penatua itu ke dalam pemeliharaan Tuhan, yang telah mereka andalkan.” Dia membantu mereka untuk mengatur. Dia membantu mereka untuk terlibat dalam tubuh orang percaya dan itulah yang dilakukan Paulus. Mereka tidak berhenti setelah mereka membawa seseorang kepada Kristus. Mereka kembali dan mengajar mereka.

Ayat 24-28, “Kemudian mereka berjalan kembali melalui Pisidia ke Pamfilia. 25 Mereka memberitakan firman di Perga, lalu pergi ke Attalia. 26 Akhirnya, mereka kembali dengan kapal ke Antiokhia Siria, dimana perjalanan mereka mulai. Orang-orang percaya di sana telah mempercayakan mereka kepada anugerah Allah untuk melakukan pekerjaan yang sekarang telah mereka selesaikan. 27 Setibanya di Antiokhia, mereka memanggil gereja untuk bersama dan melaporkan semua yang telah dilakukan Allah.”

Melalui mereka Dia telah membuka pintu iman bagi bangsa-bangsa lain. 28 Dan mereka tinggal di sana lama sekali dengan orang-orang beriman.” Anda ingin orang dijadikan murid seperti yang Tuhan inginkan, bukan? Ketahui karunia Anda dan gunakanlah itu. Berani. Beristirahatlah dalam kuasa-Nya. Rendahkan dirimu. Bersikaplah gigih. Tindak lanjuti dan bagikan dengan orang lain apa yang Dia lakukan. Mari kita berdoa agar Anda menjadi orang yang memuridkan juga.



JOIN OUR MAILING LIST:

© 2017 Ferdy Gunawan
ADDRESS:

2401 Alcott St.
Denver, CO 80211
WEEKLY PROGRAMS

Service 5:00 - 6:30 PM
Children 5:30 - 6:30 PM
Fellowship 6:30 - 8:00 PM
Bible Study (Fridays) 7:00 PM
Phone (720) 338-2434
Email Address: Click here
Back to content