Kutukan Guru Palsu

PERSEKUTUAN INDONESIA RIVERSIDE
Go to content

Kutukan Guru Palsu

Persekutuan Indonesia Riverside
Published by Stanley Pouw in 2014 · 16 November 2014

Sudah pasti, hal yang paling membahayakan gereja adalah guru-guru palsu. Marilah kita melihat Matius 23:13-15, “Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, karena kamu menutup pintu-pintu Kerajaan Sorga di depan orang. Sebab kamu sendiri tidak masuk dan kamu merintangi mereka yang berusaha untuk masuk. 14 Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab kamu menelan rumah janda-janda sedang kamu mengelabui mata orang dengan doa yang panjang-panjang. Sebab itu kamu pasti akan menerima hukuman yang lebih berat. 15 Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab kamu mengarungi lautan dan menjelajah daratan, untuk mentobatkan satu orang saja menjadi penganut agamamu dan sesudah ia bertobat, kamu menjadikan dia orang neraka, yang dua kali lebih jahat dari pada kamu sendiri.”

Yesus menyerang langsung pemimpin-pemimpin rohani itu mulai dari ayat 13. Dia telah memperingati orang-orang di ayat 1-12 dan juga murid-murid supaya janganlah menjadi seperti mereka. Pada bagian pertama tujuh ayat-ayat Dia mengatakan, hati-hati mereka ini berbahaya. Kemudian di ayat 8 kepada murid- murid, janganlah menjadi seperti mereka. Anda harus menjadi pemimpin rohani tulen yang menunjukkan sikap yang benar dan hati yang sungguh-sungguh melayani Allah.

Dan mulai dengan ayat 13 Yesus berpaling dari orang banyak yang diperingati- Nya dan murid-murid yang dinasihati-Nya, kepada pemimpin-pemimpin rohani palsu itu. Dan ingatlah Dia masih ada di lapangan Bait Allah beberapa hari sebelum kematian-Nya. Kerumunan itu semakin banyak menjelang waktu Perayaan Hari Pelewatan. Pemimpin-pemimpin semua ada disitu dan Dia menentang pemimpin itu didepan orang banyak supaya semua orang dapat mendengar apa yang Yesus menyebut mereka.

Ini bukan pertama kalinya Yesus mengutuk mereka. Di Matius 7:15 di Khotbah di Bukit, Dia menasihati orang-orang supaya, “Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan menyamar seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas.” Jadi di khotbah pertama-Nya sudah ada peringatan tentang mereka dan di khotbah terakhir sekali lagi ada peringatan tentang mereka. Dan masyarakat kita juga perlu diperingati bukan saja tentang humanisme, sekularisme dan amoralitas, namun kita harus khususnya diperingati tentang pemimpin-pemimpin rohani palsu.

Yesus memberitakan kepada orang-orang di bagian pertama ayat-ayat bahwa mereka itu guru palsu karena mereka tidak memiliki otoritas, tidak memiliki integritas, tidak peduli orang, tidak berrohani, dan mereka tidak ada kerendahan hati. Dan sekarang Dia berpaling kepada mereka dan mengatakan kepada mereka apa yang Dia pikirkan tentang mereka dan siapakah mereka sebenarnya dan apa yang akan terjadi pada mereka. Dan ini menjadi peringatan bagi kami masa kini, karena kita sekarang memiliki jauh lebih banyak guru-guru palsu daripada mereka.

Tuhan tahu bahwa Dia akan pergi dan Dia ingin supaya orang-orang disitu menghindari pengaruh orang-orang jahat itu dan mendengar berita dari para rasul-Nya. Jadi ikutilah pemimpin-pemimpin rohani yang benar yang ingin melayani daripada yang ingin dilayani; yang ingin bukan mencuri dari jemaat namun yang ingin memberi makanan rohani kepada jemaat. Yang tidak ingin dihormati orang tetapi yang tidak menginginkan kehormatan sama sekali. Yang tidak membubarkan orang tetapi yang mengumpulkan orang. Dan yang berlaku seperti Yesus dimana “Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskan-Nya, dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkan-Nya.”

Jadi setelah memperingati orang-orang, Yesus menghadapi pemimpin-pemimpin ini dan mulai dari ayat 13-33 Dia memberikan mereka tujuh kutukan (Celakalah tujuh kali). Konfrontasi semacam ini jarang sekali terjadi sekarang. Sepertinya ketika Anda menyerang sistim agama palsu atau pemimpin agama palsu, orang- orang menentang Anda sepertinya Anda tidak mengerti caranya berlaku dengan toleransi dan kemurahan hati dan kasih dan kebaikan hati dan sebagainya. Namun itu perspektif yang salah dan teks ini akan menunjukkan Anda mengapa hal itu demikian.

Inilah Tuhan Yesus. Orang-orang teologia liberal telah menentukan bahwa tidak mungkin Dia dapat mengatakan hal-hal seperti itu, jadi mereka menghilangkan- nya begitu saja. Yesus yang mereka inginkan tidak akan berbicara seperti itu, namun Dia berkata demikian. Dan dari mulut-Nya datanglah rangkaian kata-kata yang paling menakutkan dan paling ngeri yang pernah Dia ucapkan di dunia ini. Penolakan-Nya oleh pemimpin-pemimpin ini dengan hati mereka yang telah menyesatkan orang menyebabkan penghakiman ilahi dan itulah yang diucapkan kepada mereka.

Ini bagian firman yang serius. Dan nadanya dapat diketahui dari kata-kata yang dipakai-Nya. Ayat 13, kamu orang-orang munafik. Ayat 15, kamu orang-orang munafik, Dia menamakan mereka orang neraka. Ayat 17, orang bodoh dan orang buta. Orang-orang munafik di ayat 23, 25, 27, 29 dan kemudian di ayat 33, Dia memanggil mereka “Hai kamu ular-ular, hai kamu keturunan ular beludak! Bagaimanakah mungkin kamu dapat meluputkan diri dari hukuman neraka? Yesus memanggil mereka apa yang sebenarnya keadaan mereka dan Dia mengatakan hal itu tenang-tenang saja dengan kekuatan yang menghancurkan.

Namun juga ada suatu rasa kesedihan tertentu. Ini bukan saja suatu teguran penghakiman yang tegas tanpa emosi. Ini terisi dengan melankolis tertentu yang akhirnya keluar di ayat 37 pada saat Yesus mengatakan, “Yerusalem, Yerusalem, engkau yang membunuh nabi-nabi dan melempari dengan batu orang-orang yang diutus kepadamu! Berkali-kali Aku rindu mengumpulkan anak-anakmu, sama seperti induk ayam mengumpulkan anak-anaknya di bawah sayapnya, tetapi kamu tidak mau.” Dan Lukas mengatakan bahwa pada hari Dia masuk ke kota dan saat Dia tahu penghakiman yang akan datang, ketika Dia dekat Dia memandang kota itu dan Dia menangis.

Ada dua kata kunci yang akan menolong menjelaskan bagian Firman ini. Pertama adalah kata celakalah, yang muncul tujuh kali dan menerangkan setiap pikiran tertentu. Kata celaka dalam bahasa Yunani adalah perkataan yang sangat menarik. Misalnya kata itu digunakan di dalam Kelima Buku Pertama untuk mengekspressikan kesedihan, keputusasaan, ketidakpuasan, kesakitan dan ancaman kehilangan hidup. Ini digunakan di Perjanjian Baru untuk memperlihatkan kesedihan dan penghakiman. Jadi penghakiman dan belas kasihan, kutukan dan keharuan semua dicampur.

Dan ada kata lain yang mendominasi teks yaitu kata “orang munafik.” Itu berasal dari suatu kata yang berarti aktor, peran sandiwara. Seseorang yang berpura-pura saja. Dan lama-kelamaan itu menjadi kata buruk dan akhirnya itu berarti seorang penipu. Seseorang yang pura-pura baik dari luar namun jahat di dalam. Yesus mengutuk hal itu di Matius 6:2, “Jadi apabila engkau memberi sedekah, janganlah engkau mencanangkan hal itu, seperti yang dilakukan orang munafik di rumah-rumah ibadat dan di lorong-lorong, supaya mereka dipuji orang.”

Ketika Yesus mengatakan celakalah, celakalah berkali-kali, itu bukan suatu keinginan namun itu pernyataan fakta. Ini bukan seperti orang mengatakan sekarang “terkutuklah kamu” yang memang suatu frase populer di Amerika. Itu bukan hanya keinginan bahwa Anda terkutuk. Hukuman ilahi terjadi ketika Yesus mengatakan bahwa Anda terkutuk. Ini memang suatu kutukan yang adalah realitas dan itu adalah kematian dan kutukan abadi bagi pemimpin-pemimpin rohani palsu itu.

Nah pernyataan celakalah itu bisa dipisahkan dan kita akan membahas hanya dua malam ini. Pemimpin-pemimpin rohani palsu terkutuk karena mereka menghalang orang masuk ke dalam kerajaan surga. Nah pikirkan hal ini, mereka mencegah orang masuk ke dalam kerajaan. Itulah definisi agama palsu dan kepemimpinan rohani palsu. Lihatlah ayat 13, “karena kamu menutup pintu- pintu Kerajaan Sorga di depan orang. Sebab kamu sendiri tidak masuk dan kamu merintangi mereka yang berusaha untuk masuk.”

Ada frase kecil disini, setelah Kerajaan Surga, “di depan orang.” Ini jelas sekali karena memang ini terjadi di depan orang. Jadi ini memang berarti “kamu menutup pintu-pintu Kerajaan Sorga di depan orang.” Gambaran ini adalah ada orang yang sedang menuju ke Kerajaan itu dan mereka ditutup pintunya. Dan itu juga didukung fakta karena ayat itu meneruskan bahwa “kamu merintangi mereka yang berusaha untuk masuk.”

Yesus datang ke dunia untuk mengumumkan kerajaan itu, untuk membawa keselamatan. Namun sebelum Yesus datang, Dia memiliki pelopor bernama Yohanes Pembaptis dan beritanya adalah bertobatlah. Dengan kata lain, berpalinglah dari dosa-dosamu karena kerajaan sudah dekat. Raja itu akan datang. Bersiap-siaplah untuk kerajaan itu. Dan seluruh Israel mulai dibaptis. Mereka mengaku dosa-dosa mereka. Mereka mulai menyiapkan hati mereka untuk Mesias.

Dan pada saat itu datanglah orang-orang Farisi dan orang Saduki dan mereka menutup kerajaan itu. Bagaimana mereka melakukan itu? Dengan menyangkal Firman Allah, dengan salah nafsirkan Firman Allah, dengan menyangkal Yesus sebagai Mesias, dengan menyangkal keilahian-Nya, dengan menyangkal keselamatan oleh anugerah, dengan menyangkal kebutuhan mereka untuk bertobat. Mereka menutup pintu kerajaan di depan orang melalui sistim usaha- kebenaran mereka yang tidak membutuhkan Yesus Kristus.

Gereja harus tahu Firman Allah dan gereja harus melawan semua pemimpin- pemimpin rohani palsu. Paulus menulis ke Timotius bahwa mereka menyebarkan ajaran-ajaran sesat dan doktrin-doktrin Iblis. Lukas 11:52 mengatakan, “Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat, sebab kamu telah mengambil kunci pengetahuan; kamu sendiri tidak masuk ke dalam dan orang yang berusaha untuk masuk ke dalam kamu halang-halangi." Pemimpin agama palsu selalu menghalang orang untuk diselamatkan.

Lihatlah Yohanes 9 dan bacalah kisah orang buta yang lahir buta demi kemuliaan Allah. Orang buta itu disembuhkan Yesus dalam mujizat besar yang menunjukkan kuasa ilahi dan belas kasihan. Dan setelah dia disembuhkan Yesus dia kemudian menjadi soal pembicaraan yang menarik bagi pemimpin-pemimpin agama yang menanyakan tentang hal itu kepada orang tuanya yang mengatakan: tanyakanlah anak itu sendiri. Ayat 22-23, “Orang tuanya berkata demikian, karena mereka takut kepada orang-orang Yahudi, sebab orang-orang Yahudi itu telah sepakat bahwa setiap orang yang mengaku Dia sebagai Mesias, akan dikucilkan. 23 Itulah sebabnya maka orang tuanya berkata: "Ia telah dewasa, tanyakanlah kepadanya sendiri.”

Dengan kata lain, mereka tidak ada tempat bagi Mesias dalam teologia mereka. Mereka sudah mengambil keputusan tentang hal itu. Jadi di ayat 24, “Lalu mereka memanggil sekali lagi orang yang tadinya buta itu dan berkata kepadanya: "Katakanlah kebenaran di hadapan Allah; kami tahu bahwa orang itu orang berdosa." Dan di ayat 34 mereka menyalahkan orang buta itu waktu dia mencoba menjelaskan bahwa Yesus harus berasal dari Allah. Mereka mengatakan, “Engkau ini lahir sama sekali dalam dosa dan engkau hendak mengajar kami?" Lalu mereka mengusir dia ke luar.” Pekerjaan mereka hanya mengirim orang ke neraka.

Nah kedua, pemimpin-pemimpin agama palsu terkutuk bukan saja karena mereka menghalangi orang, namun juga karena mereka menyesatkan orang. Mereka bukan saja menghalang orang masuk ke dalam agama benar, akan tetapi mereka menyesatkan orang dalam agama palsu mereka. Mereka mencari orang yang mau masuk agama Yahudi dan menjadikan mereka orang sesat. Matius 23:15, “Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab kamu mengarungi lautan dan menjelajah daratan, untuk mentobatkan satu orang saja menjadi penganut agamamu dan sesudah ia bertobat, kamu menjadikan dia orang neraka, yang dua kali lebih jahat dari pada kamu sendiri.”

Jadi Tuhan melihat orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat dan mengatakan kepada mereka kalian hanya berkeliling di daerah kalian tinggal untuk mendapatkan satu pengikut baru, karena mereka sibuk mencoba menambahkan jumlah mereka. Ketika orang berada di dalam agama palsu, usaha supaya orang baru masuk itu akan menolong mereka. Nah ada dua macam pengikut baru. Yang satu dinamakan pengikut gerbang dan yang lain pengikut kebenaran.

Nah pengikut gerbang adalah seseorang non-Yahudi yang mengunjungi Bait Allah. Dia baru masuk gerbang, itulah caranya mereka dinamakan. Dia berhenti menyembah berhala dan dia mulai menyembah Allah yang benar. Dia disebut dengan dua nama di Kisah Para Rasul. Dia dipanggil “penyembah Allah” di Kisah 16:14 dan Kisah 18:7 atau dia disebut sebagai “takut akan Allah” saja di Kisah 13:50, 17:4 dan 17:17.

Namun yang lain disebut pengikut kebenaran. Inilah orang yang menerima semua yang diajarkan orang Farisi dan ahli-ahli Taurat. Jadi dia menjadi pengikut yang membenarkan diri, legalistis, yang mengikuti tradisi, yang memelihara Hukum Taurat dan yang disunat. Itulah yang dicari orang Farisi. Iya, banyak orang telah menjadi pengikut gerbang namun sedikit sekali yang menjadi pengikut kebenaran. Dan karena itu dikatakan bahwa mereka mengarungi lautan dan menjelajah daratan, untuk mentobatkan satu orang saja.

Dan lihatlah apa yang terjadi, kalian menjadikannya orang neraka, yang dua kali lebih jahat dari pada kamu sendiri.” Apakah Anda pernah tahu bahwa pengikut kultus baru lebih bersemangat dan agresif dari pada seseorang yang bertumbuh dalam kultus itu? Itu juga benar dalam Kekristenan. Seringkali orang yang diselamatkan dari dunia dan yang bertemu dengan Kristus dari latar belakang tanpa Allah seringkali lebih bersemangat untuk kepercayaan baru mereka dari pada orang-orang yang menjadi dewasa didalamnya. Jadi dengan membuat orang menjadi pengikut rohani yang diajarkan kesesatan mereka menjadikannya anak neraka.

Nah perkataan neraka di Bahasa Yunani adalah “Gehenna.” Ini datang dari lembah dekat Yerusalem yang bernama Lembah Hinom. Pada waktu Perjanjian Lama penyembah berhala allah Molek membakar anak-anak mereka hidup- hidupan. Bacalah 2 Tawarikh 28:3 dan Yeremia 2 dan 7:31. Lembah itu terkenal karena jenis paganisme terburuk, yaitu membakar daging bayi. Jadi itu menjadi lambang pembakaran terus menerus, tempat dimana ada api abadi dan itu menjadi sama artinya dengan neraka.

Sekarang marilah kita menutup dengan dua hal. Yang satu adalah, jika Anda orang Kristen, Anda harus bersyukur bahwa di suatu tempat dalam perjalanan hidup Anda, Anda bertemu dengan orang yang adalah seorang pembuka pintu, bukan orang yang menutup pintu, Amin? Saya bersyukur kepada Allah bahwa saya dibesarkan di dalam rumah tangga Kristen dengan orang tua Kristen yang mengajarkan saya kebenaran. Dan kadang ketika Anda ada masalah dengan gereja karena tidak ada tempat parkir atau Anda tidak begitu senang dengan njanjian solo atau pendetanya tidak begitu baik pada hari itu, coba lihatlah semua itu secara garis besarnya.

Satu hal dimana Anda dapat memberkati Allah adalah karena tempat ini adalah tempat dimana ada kebenaran dan Anda telah mendengar kebenaran yang menyelamatkan. Dan mungkin bukan disini tetapi di tempat lain ada orang yang memberitakan kebenaran yang menyelamatkan kepada Anda. Dan kewajiban Anda adalah untuk memuji dan bersyukur kepada Allah untuk tempat ini dimana kebenaran dikhotbahkan dan diajarkan dan dijalankan dan dipercayakan. Dan saya harap Anda berterimakasih untuk itu dengan segala kekurangannya.

Kedua, saudara-saudari, jika Anda orang Kristen Anda harus menjadi pembuka pintu Kerajaan, mengerti? Anda harus keluar dan memanggil orang-orang dari pintu-pintu tertutup kepada pintu yang terbuka. Dengan kata lain, kita telah diberi kunci kerajaan. Kita tahu bagaimana orang itu bisa masuk. Kita mengerti kebenaran Injil dan itu adalah kewajiban besar kita untuk membukakan pintu itu kepada orang-orang dan untuk memanggil mereka keluar dari sistim-sistim palsu itu. Jangan takut, panggillah agama-agama palsu itu seperti seadanya.

Kadang jika Anda berani menyatakan kebenaran kepada orang-orang, Anda menanamkan suatu pikiran dalam pikiran mereka yang tidak bisa dilepaskan. Beberapa kali jika ada orang yang mengetuk pintu masuk dan ingin mengajarkan Anda tentang suatu kultus, berikanlah mereka daftar nama-nama yang Yesus gunakan untuk guru-guru palsu itu. Anda adalah orang munafik dan guru palsu, dan katakan saja: saya tidak mau berbicara dengan Anda.

Saya mau membuka pintu kepada kerajaan dan mau membagi kebenaran kepada Anda. Akan tetapi saya tidak mau mendengar dusta yang mencelakakan dan membiarkan mereka pergi dengan pikiran seperti itu. Daripada mereka pergi sambil memikirkan mereka menang dalam perdebatan itu, haruslah ada konfrontasi. Dan Anda harus peka terhadap Roh Kudus dengan bagaimana caranya melakukan itu, namun kita harus memanggil orang untuk meninggalkan- nya. Seperti dikatakan di Yudas 1:23, “selamatkanlah mereka dengan jalan merampas mereka dari api.” Marilah kita berdoa.



JOIN OUR MAILING LIST:

© 2017 Ferdy Gunawan
ADDRESS:

2401 Alcott St.
Denver, CO 80211
WEEKLY PROGRAMS

Service 5:00 - 6:30 PM
Children 5:30 - 6:30 PM
Fellowship 6:30 - 8:00 PM
Bible Study (Fridays) 7:00 PM
Phone (720) 338-2434
Email Address: Click here
Back to content