Kristus, Anak Siapakah Dia?

PERSEKUTUAN INDONESIA RIVERSIDE
Go to content

Kristus, Anak Siapakah Dia?

Persekutuan Indonesia Riverside
Published by Stanley Pouw in 2014 · 2 November 2014
Matius 22:41-46

Marilah kita buka ke Matius 22:41-46, “Ketika orang-orang Farisi sedang berkumpul, Yesus bertanya kepada mereka, kata-Nya: 42 "Apakah pendapatmu tentang Mesias? Anak siapakah Dia?" Kata mereka kepada-Nya: "Anak Daud." 43 Kata-Nya kepada mereka: "Jika demikian, bagaimanakah Daud oleh pimpinan Roh dapat menyebut Dia Tuannya, ketika ia berkata: 44 Tuhan telah berfirman kepada Tuanku: duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai musuh-musuh-Mu Kutaruh di bawah kaki-Mu. 45 Jadi jika Daud menyebut Dia Tuannya, bagaimana mungkin Ia anaknya pula?" 46 Tidak ada seorangpun yang dapat menjawab-Nya, dan sejak hari itu tidak ada seorangpun juga yang berani menanyakan sesuatu kepada-Nya.”

“Apakah pendapatmu tentang Kristus? Anak siapakah Dia?” Ini adalah pertanyaan yang paling penting dari semua pertanyaan. Ada berbagai pendapat tentang siapakah Yesus ini, Misalnya kira-kira 100 S.M. orang Yahudi menulis ini tentang Yesus, “Yesus melakukan sihir dan menyesatkan Israel.” Julian si Murtad, yang memerintah Kekaisaran Romawi dari tahun 361 sampai 363 menulis ini, “Yesus telah dirayakan selama 300 tahun, meskipun hidup-Nya tidak layak ketenaran, kecuali ada yang memikir bahwa menyembuhkan orang buta dan cacat dan mengusir setan dari orang kerasukan di Batsaida dan Betani adalah suatu pekerjaan agung.”

Pemimpin-pemimpin Yahudi di waktu itu mengatakan bahwa Yesus melakukan semua itu dengan kuasa Iblis sendiri. Namun pada dasarnya, manusia telah agak merendahkan Yesus, agak memandang Yesus tidak penting dan memuji Dia sedikit. Beberapa filsuf dunia yang besar telah menganggap bahwa Yesus adalah manusia yang terbaik. Rousseau menulis, “Ketika Plato menggambarkan manusia impiannya yang benar yang menanggung semua hukuman perasaan bersalah namun juga mendapatkan penghargaan kebajikan tertinggi, dia menggambarkan karakter Yesus.”

Namun disisi lain semua itu ada penyangkalan bahwa Dia adalah lebih dari pada manusia terbaik. Dan itulah selalu keadaannya dimana Kekristenan memiliki pengkritik yang paling keras dan penyerang yang paling agresif terhadap keilahian Yesus Kristus. Yang paling dipentingkan mereka yang menyangkal Kekristenan adalah untuk menyerang keilahian Yesus Kristus, bahwa Dia adalah manusia biasa dan tidak lebih dari itu.

Christian Science mengajarkan bahwa Yesus adalah manusia biasa yang mendemonstrasikan suatu pikiran ilahi namun darah-Nya tidak membersihkan apa-apa. Orang Mormon mengatakan bahwa Dia adalah kakak roh Lucifer, si Iblis. Scientologi mengajarkan bahwa Kristus sebagai manusia telah mencapai, “Keadaan terang namun masih belum keadaan tertinggi dari thetan yang berfungsi.” Pemimpin gereja Unifikasi, Sun Yung Moon mengatakan bahwa Kristus harus mencapai kesempurnaan dan caranya adalah dengan menikah dan menghasilkan bayi yang sempurna. Orang Unitarian mengajarkan bahwa Kristus adalah manusia biasa.

Semua sistim agama palsu tidak dapat menerima keilahian Yesus Kristus. Dan disitulah letaknya garis peperangan dalam hal kepercayaan Kristen. Kekeliruan dan kesalahpahaman ini tidak baru, bahkan itu sudah ada di zaman Yesus Kristus. Dan pada dasarnya mereka ada di belakang layar di teks ini juga. Orang Yahudi sendiri percaya seorang Mesias yang bukan Allah, yang menjadi seorang manusia pemimpin militer politik. Dan teks ini datang sebagai koreksi untuk kesalahan serius ini.

Nah ini masih hari Rabu di Matius 22 dari Minggu Kegemasan ini. Kristus akan disalibkan pada hari Jumaat dan bangkit pada hari Minggu. Dia memberitakan Injil dan mengajar tentang Kerajaan. Dia di berhentikan di Matius 21:23 oleh otoritas Yahudi yang menanyakan-Nya, “Dengan kuasa manakah Engkau melakukan hal-hal itu? Dan siapakah yang memberikan kuasa itu kepada-Mu?" Dia tidak menjawab pertanyaan mereka, namun Dia memberikan mereka tiga penghakiman dalam bentuk perumpamaan yang mengatakan kepada mereka, “Kamu semua tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah dan orang lain akan masuk ditempatmu.”

Mereka marah sekali karena ajaran-Nya berlawanan dengan ajaran mereka. Mereka marah karena Dia memiliki kuasa yang mereka tidak miliki. Mereka benci sekali bahwa Dia populer dengan orang-orang dan mereka tidak. Mereka ingin memusnahkan-Nya. Jadi mereka datang dengan tiga pertanyaan yang tujuannya adalah untuk menjelekan-Nya. Namun pertanyaan-pertanyaan itu tidak mencemarkan Yesus, malah hanya mereka yang menanyakannya dicemarkan.

Mereka masih berunding ditengah-tengah halaman Bait Allah itu dan dikelilingi semua orang bersama Yesus yang menjadi pusat perhatian. Dan untuk terakhir kalinya Yesus secara pribadi menghadapi mereka. Konfrontasi-Nya adalah suatu pernyataan dimana Dia mengatakan kepada mereka, kamu pikir Mesias itu manusia biasa, Saya mengatakan kepadamu bahwa Mesias juga adalah Allah dan karena kamu tidak mengerti hal itu, itu menyebabkan kalian dihakimi. Anda menanyakan Aku dengan otoritas apa saya melakukan semua hal itu, sekarang saya memberitakan kepadamu bahwa saya juga adalah Allah.

Tetapi ada sesuatu lebih dari itu. Disini juga ada satu undangan karena tidak semua orang Farisi menentang Kristus seperti beberapa orang. Yesus mengatakan kepada pengacara, seperti ditulis di Markus 12:34, “Engkau tidak jauh dari Kerajaan Allah!" Jadi mungkin ada beberapa orang yang hampir selamat dan bagi mereka informasi tentang keilahian Yesus Kristus dapat membawa mereka kepada pengenalan akan Kristus.

Perhatikanlah apa yang ditanyakan Yesus di ayat 42, “Apakah pendapatmu tentang Mesias?” Jadi Yesus tidak menanyakan mereka tentang Dia sendiri, ini pertanyaan tidak langsung. Dia tidak mengatakan Sayalah Kristus. Dia menanya- kan mereka identitas sang Mesias. Kristus sebenarnya adalah istilah Perjanjian Baru bagi istilah “Mesias” di Perjanjian Lama. “Anak siapakah Dia?”

Lihatlah jawaban mereka di ayat 42, “Kata mereka kepada-Nya: "Anak Daud." Setiap orang Yahudi jawabannya pasti sama. Itu telah diajarkan semua ahli-ahli Taurat. Mereka dapatnya dari 2 Samuel 7:12-14 di Perjanjian Lama, dimana Allah berkata, “Apabila umurmu sudah genap dan engkau telah beristirahat bersama-sama dengan nenek moyangmu, maka Aku akan membangkitkan keturunanmu yang kemudian, anak kandungmu, dan Aku akan mengokohkan kerajaannya. 13 Dialah yang akan mendirikan rumah bagi nama-Ku dan Aku akan mengokohkan takhta kerajaannya untuk selama-lamanya.”

Namun akan datang seorang bayi kandung dari Daud, suatu kehidupan dari keturunan Daud yang akan memiliki Kerajaan kekal. Dia adalah Anak Daud. Dan dari 2 Samuel orang-orang Yahudi tahu bahwa Anak Daud adalah Dia yang memerintah sebagai yang diurapi, Kristus sang Mesias. Mazmur 89:3-4 mengatakan, “Telah Kuikat perjanjian dengan orang pilihan-Ku, Aku telah bersumpah kepada Daud, hamba-Ku: 4 Untuk selama-lamanya Aku hendak menegakkan anak cucumu, dan membangun takhtamu turun-temurun."

Dan di Matius 9:27 kita akan mendengar seruan ini kepada Yesus, “Kasihanilah kami, hai Anak Daud.” Kita menemukan itu di Matius 20, dua orang buta di Yerikho berseru yang sama, “Kasihanilah kami, hai Anak Daud.” Mereka memanggil Yesus sebagai Mesias. Ketika Yesus di Matius 12:22 menyembuhkan banyak orang, di ayat 23 semua orang takjub dan mengatakan, “Ia ini agaknya Anak Daud.” Itu judul sang Mesias. Ketika Yesus naik keledai masuk ke kota Yerusalem, mereka berseru, “Anak Daud, Anak Daud.”

Dan karena itulah Matius memberikan kita silsilah Yesus Kristus di Matius 1. Dia mulai Injil dengan silsilah Yesus Kristus sebagai Anak Daud, kemudian dia menelusuri seluruh silsilah dari Abraham melalui Daud sampai ke Yusuf ke Kristus. Dengan kata lain, Daud memulai keturunannya yang menghasilkan kelahiran Mesias. Lukas 3 melakukan hal yang sama melalui Maria, dan ini menunjukkan bahwa ini benar-benar anak Daud, karena ibu-Nya dan bapak-Nua kedua-duanya dari keluarga Daud.

Bisa saja mereka langsung membatalkan Yesus sebagai Mesias jika mereka dapat membuktikan bahwa Dia tidak memiliki silsilah keturunan Daud, benar? Dan kita tahu bahwa mereka pasti telah menyelidiki hal ini. Di Bait Allah mereka menyimpan catatan silsilah semua orang. Seseorang tidak bisa bekerja pekerjaan sipil di negara itu kecuali silsilah orang itu diketahui. Dan karena mereka tidak pernah mempermasalahkan hal itu, itu menunjukkan Dia benar-benar keturunan Daud. Karena itu Dia berhak secara manusiawi untuk menjadi Raja Israel.

Namun jawab mereka, meskipun itu benar, tidak cukup. Memang itu benar namun masih kekurangan dalam jawaban yang lengkap. Mereka sebenarnya mengatakan kepada-Nya, “Anda itu sok tahu, membiarkan orang-orang memanggil Anda Anak Daud. Itu judul yang terlalu tinggi bagi Anda.” Dan Dia mengatakan tidak, itu judul yang terlalu kecil bagi-Ku. Daud memiliki banyak anak-anak dan keturunannya ribuan orang. Bagaimana caranya membedakan seseorang diatas Salomo atau diatas Yusuf, bapa Tuhan kita?

Tuhan merespon dengan membawakan mereka sesuatu yang tidak terbatas dan tidak bisa di mengerti. Ayat 43, “Kata-Nya kepada mereka: "Jika demikian, bagaimanakah Daud oleh pimpinan Roh dapat menyebut Dia Tuhan-Nya.” Perkataan ‘Tuhan’, suatu perkataan umum di dalam bahasa Yunani, sering digunakan untuk keilahian di Perjanjian Baru, itu judul Tuhan Yesus Kristus. Nah di Perjanjian Lama perkataan yang digunakan untuk Tuhan adalah ‘Adoni.’ Itu juga judul untuk Allah di Perjanjian Lama.

Jadi Yesus mengatakan jika Mesias hanya anak Daud sebagai manusia, mengapa Daud memanggil-Nya Tuhan Allah sebagai Allah? Lihatlah ayat 43 lagi, “bagaimanakah Daud oleh pimpinan Roh dapat menyebut Dia Tuhan-Nya?” Ketika Daud memanggil Tuhan Mesias dia berada dibawah pimpinan Roh. Wahyu 1:10 juga membicarakan Yohanes waktu dia “pada hari Tuhan dikuasai Roh.” Itu berarti dia dikuasai Roh. Bandingkanlah Markus 12:36, yaitu bagian firman yang komparatif, dimana Juruselamat mengatakan, “Bagaimana Daud sendiri oleh pimpinan Roh Kudus dapat memanggil-Nya Tuhan?”

Jadi di ayat 44 Yesus mengutip langsung dari Mazmur 110:1, “Demikianlah firman Tuhan kepada Tuhanku.” Daud menulis Mazmur itu, “Tuhan (Yahwe) berfirman kepada Tuhan Daud (Adoni), “Duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai Kubuat musuh-musuh-Mu menjadi tumpuan kaki-Mu.” Ada dua Tuhan yang berbicara bersama. Dan Yesus menggunakan Mazmur 110 karena semua orang setuju bahwa itu Mazmur Mesias. Bahkan, Mazmur 110 adalah Mazmur yang paling banyak dikutip di Perjanjian Baru, itu dikutip Petrus, Paulus dan penulis Ibrani. Dan dalam ketiga Injil: Matius, Markus dan Lukas, Mazmur ini dikaitkan kepada Daud oleh Yesus.

Nah apakah disini dikatakan Tuhan? Setiap orang yang ingin menghilangkan keilahian Kristus harus menghadapi ayat ini. Ketika Tuhan mengatakan Daud menamakan Mesias itu Tuhan di Mazmur ini, Tuhan Yesus menterjemahkan Mazmur itu untuk kita dan Dia mengatakan tiga hal kepada kita. Nomor satu, Mazmur ini membicarakan sang Mesias karena Daud membicarakan sang Mesias. Kedua, Yesus mengatakan bahwa Daud menulis Mazmur itu meskipun kita tidak melihat nama Daud disitu sebagai penulis. Yesus menegaskan bahwa Mesias itu adalah Allah. Itulah maksudnya.

Dan apakah Allah mengatakan kepada Tuhan Daud? Ayat 44, “duduklah di sebelah kanan-Ku.” Allah Bapa sendiri, Yahwe dari Israel, Pencipta seluruh alam semesta, telah menentukan posisi tingkat bagi Mesias untuk membawa-Nya ke tangan kanan-Nya sendiri dan menempatkan-Nya di dalam posisi kuasa dan otoritas yang sama dengan diri-Nya, yang menyatakan keilahian-Nya. Karena itulah penulis Ibrani mengatakan bahwa Allah telah mengangkat Kristus dan menempatkan-Nya di tangan kanan-Nya.

Nah tangan kanan Allah adalah tempat kuasa, otoritas dan kekuatan. Dan otoritas dan kuasa itu tak terkalahkan karena disitu juga dikatakan di Mazmur 110:1, “sampai musuh-musuh-Mu Kutaruh di bawah kaki-Mu.” Dengan kata lain, Saya akan menaklukan segalanya dibawah Engkau. Pasti saja ada yang menyangkal Kristus, pasti ada banyak musuh Kerajaan namun pada akhirnya Saya akan menundukkan semua musuh-musuh itu dan mereka akan menjadi tumpuan kaki-Mu. Kristus akan menempatkan kaki-Nya atas leher mereka. Dan itulah tanda musuh yang dikalahkan.

Ayat 45, “Jadi jika Daud menyebut Dia Tuhan-Nya, bagaimana mungkin Ia anaknya pula?" Ini sesuatu teka-teki yang mereka tidak dapat menjawab, ayat 46, “Tidak ada seorangpun yang dapat menjawab-Nya.” Dan mereka tidak dapat menjawab-Nya karena mereka tidak mau mengakui apa yang sudah jelas dari bagian firman itu dan itu adalah bahwa Dia haruslah Allah dan juga manusia. Hanya dengan cara itu Dia adalah anak Daud (keturunan Daud) dan juga Tuhan bagi Daud pada saat yang sama. Mazmur 110, yang mereka sukai, semuanya sudah tercantum disitu.

Jadi dimana ini berhubungan dengan Yesus? Yah mereka tahu bahwa Dia adalah anak keturunan Daud setelah mereka periksa silsilah-Nya. Apakah mereka sekarang memiliki cukup bukti bahwa Dia juga Anak Allah? Yesus melakukan begitu banyak hal untuk membuktikan Dia adalah Allah, mereka harus melawan yang sudah jelas untuk menyimpulkan sesuatu yang berlainan. Yohanes 20:30-31 mengatakan, “Memang masih banyak tanda lain yang dibuat Yesus di depan mata murid-murid-Nya, yang tidak tercatat dalam kitab ini, 31 tetapi semua yang tercantum di sini telah dicatat, supaya kamu percaya, bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah, supaya kamu oleh imanmu memperoleh hidup dalam nama-Nya.”

Intisari Kekristenan adalah bahwa Yesus Kristus adalah Allah-manusia. Meskipun apa yang dikatakan orang-orang liberal dan kultus-kultus lain, kalau mereka menyangkal inti iman Kekristenan ini mereka bodoh sekali karena Firman Allah sangat jelas dalam hal ini. Seandainya Alkitab tidak mengandung apapun juga kecuali Wahyu 22:16, itu saja sudah cukup, dikatakan disitu, “Aku, Yesus, telah mengutus malaikat-Ku untuk memberi kesaksian tentang semuanya ini kepadamu bagi jemaat-jemaat.” Dengarkanlah ini, “Aku adalah tunas dan keturunan Daud."

Memang Dia manusia. Dia dinamakan di Alkitab Anak Manusia, manusia Yesus Kristus, seorang penuh kesengsaraan. Dia memiliki daging dan darah. Kaki-Nya dapat dicium dan dibasuh. Dia memiliki jiwa dan roh, bagian kemanusiaan dari kita. Yesus mengatakan di Matius 26:38, “Jiwa-Ku sangat sedih” dan di Yohanes 13:21 dikatakan, “Ia penuh kesukaran dalam roh-Nya.” Ibrani 4:15 mengatakan, “Dia tergoda sama seperti kita.” Dia adalah keturunan Daud, Dia manusia, Dia sama seperti kita.

Namun Dia juga Allah. Dan Dia bersama-sama dengan Allah memiliki sifat kemahakuasaan. Dia adalah sang Pencipta. Dia adalah komandan unsur-sunsur, seperti kita lihat di dalam kehidupan-Nya. Dia adalah penguasa semua mahluk. Dia pengurus makanan. Dia penyembuh. Dia membangkitkan orang. Dia mengampuni dosa. Dia adalah Hakim. Di Matius 18:20 Dia mengatakan Dia dapat berada dimana-mana. Dia mahatahu. Dia tahu apa yang dipikirkan orang. Dia tahu mereka sebelum mereka pernah mengatakan sesuatu atau tanpa mereka mengatakan apapun. Dia menujukkan bahwa Dia tidak pernah berubah. Dia memperlihatkan dalam hidup-Nya bahwa sama seperti Allah, Dia adalah kudus, benar, bijaksana, dan berdaulat, penuh kasih, kekal dan mulia. Dan ketika orang memuji Dia itu diperbolehkan.

Jadi kesimpulan satu-satunya adalah bahwa Dia adalah Allah, Anak Daud dan Tuhan bagi Daud. Dan jika mereka memiliki hati yang terbuka, mereka dapat melihat hal itu. Dan jika mereka menanyakan pertanyaan yang tepat, jika Mesias itu adalah Anak Daud dan Anak Allah, bukankah itu berarti Dia adalah Mesias? Seharusnya mereka dapat menyatukan kedua fakta itu. Namun ketidakpercayaan mereka yang keras itu mengakibatkan mereka tidak memiliki jawaban yang tepat.

Ayat 46, “Tidak ada seorangpun yang dapat menjawab-Nya, dan sejak hari itu tidak ada seorangpun juga yang berani menanyakan sesuatu kepada-Nya.”Ia menutup mulut para pengkritik, sebenarnya Dia menutup mulut mereka yang ingin menanyakan-Nya pertanyaan-pertanyaan untuk menjebak-Nya. Markus mengatakan di Markus 12:37, “Orang banyak yang besar jumlahnya mendengarkan Dia dengan penuh minat.” Orang-orang biasa ingin mendengar lebih banyak lagi, namun pemimpin-pemimpin ini tidak pernah ingin mengerti pesan Yesus. Mereka tidak mau percaya.

Apakah jawabanmu? Di Matius 26:63, imam besar mengatakan kepada-Nya, “Demi Allah yang hidup, katakanlah kepada kami, apakah Engkau Mesias, Anak Allah, atau tidak." 64 Jawab Yesus: "Engkau telah mengatakannya.” Mereka ingin supaya Dia mengaku hal itu supaya mereka dapat membunuh-Nya untuk pemfitnahan itu. Semua bukti telah disediakan namun tetap mereka berpendapat Dia pemfitnah. Ada beberapa yang diam-diam berjalan keluar dan ada beberapa yang percaya. Bagaimana Anda? Marilah kita berdoa.



JOIN OUR MAILING LIST:

© 2017 Ferdy Gunawan
ADDRESS:

2401 Alcott St.
Denver, CO 80211
WEEKLY PROGRAMS

Service 5:00 - 6:30 PM
Children 5:30 - 6:30 PM
Fellowship 6:30 - 8:00 PM
Bible Study (Fridays) 7:00 PM
Phone (720) 338-2434
Email Address: Click here
Back to content