Kewajiban kita kepada Allah dan Pemerintah

PERSEKUTUAN INDONESIA RIVERSIDE
Go to content

Kewajiban kita kepada Allah dan Pemerintah

Persekutuan Indonesia Riverside
Published by Stanley Pouw in 2014 · 28 September 2014

Hari Senin terakhir Dia naik keledai masuk ke Yerusalem dan dipuji-puji sebagai Mesias. Hari Selasa Dia membersihkan Bait Allah dan mengeluarkan semua penukar uang dan penjual persembahan dan sebagainya. Dan sekarang adalah hari Rabu di Matius 22 pada minggu terakhir dari kehidupan Tuhan kita. Hari Jumaat Dia akan disalibkan dan pada hari Minggu Dia akan bangkit dari antara orang mati. Sekarang Dia berada kembali di Bait Allah mengajar tentang Kerajaan dan Dia telah mengumpulkan oleh daya tarik Kepribadian-Nya dan ajaran-Nya yang dinamik banyak sekali orang yang tertarik dan terpesona oleh kata-kata-Nya.

Nah ini menyebabkan pemimpin-pemimpin agama sangat marah. Mereka benci Yesus Kristus sehingga mereka memberhentikan Dia mengajar dan mengatakan kepada- Nya, “Dengan kuasa manakah Engkau melakukan hal-hal itu? Dan siapakah yang memberikan kuasa itu kepada-Mu?" Jawaban-Nya adalah dengan mengatakan kepada mereka bahwa mereka ada dibawah hukuman Allah. Dan Dia mengatakan hal itu dengan tiga perumpamaan.

Yang pertama adalah perumpamaan tetang dua anak lelaki. Yang pertama mengatakan, “Saya tidak akan menaati Bapa,” dan akhirnya dia bertobat. Anak yang lain mengatakan, “Saya akan melakukan itu, Bapa” namun itu tidak dilakukan. Dan Yesus mengatakan, “Anda seperti anak kedua itu. Anda mengatakan Anda akan menaati Allah namun Anda tidak pernah melakukan itu. Dan karena itu Anda tidak akan masuk kerajaan. Disisi lain pemungut cukai dan pelacur adalah seperti anak pertama yang hidup bertentangan dengan Bapa namun pada akhirnya mereka bertobat dan taat.” Kemudian Dia mengatakan, “Para pemungut cukai dan para pelacur akan masuk kedalam Kerajaan dari pada kalian.”

Kemudian Dia memberikan mereka perumpamaan kedua tentang kebun anggur dan para penyewa. Yang memiliki kebun anggur itu adalah Allah. Dia menyewa itu kepada penggarap-penggarap dan mereka mengerjakan kebun itu yang menghasilkan buah dan ketika si pemilik mengirim anak buahnya untuk menagih yang menjadi haknya mereka memukul hamba-hamba itu dan membunuh mereka dan akhirnya dia tidak ada hamba lagi sehingga dia mengirim anaknya sendiri dan mereka membunuh anak itu juga. Dan Yesus mengatakan, “Kamu adalah petani penyewa, kamu yang membunuh nabi-nabi, kamu yang membunuh Anak Allah sendiri. Kerajaan itu akan diambil dari kamu dan akan diberikan kepada orang lain yang layak.

Kemudian Yesus memberi mereka perumpamaan ketiga yang kita bicarakan minggu lalu dari Matius 22, perumpamaan tentang kerayaan pernikahan raja. Dan Dia mengatakan mereka seperti orang-orang yang telah diundang untuk datang namun ketika perayaan itu mulai untuk merayakan anaknya mereka tidak mau datang, mereka tidak mau memuliakan anaknya, dan mereka sama sekali tidak mau mengambil bagian dari pesta itu. Dengan demikian mereka dilarang masuk. Dan sekali lagi Yesus mengatakan kamu tidak bisa masuk Kerajaan Allah dan orang lain akan masuk dan mengambil tempatmu. Tiga perumpamaan tentang penghakiman.

Nah, mereka tidak bisa diam saja karena mereka berada ditengah halaman Bait Allah dengan banyak orang mengelilingi mereka. Dan Tuhan Yesus baru menghukum mereka dengan tiga nubuatan penghakiman di dalam bentuk perumpamaan. Dan mereka memang mengerti apa yang Dia katakan. Dia menyerang ketidakpercayaan dan penolakan mereka dan Dia memanggil penghakiman Allah. Dan dengan amarah besar mereka ingin melaporkan-Nya kepada pemerintah Romawi yang akan datang untuk menangkapNya dan membunuh-Nya. Itulah rencana mereka.

Jadi sekarang ketiga perumpamaan itu dilanjuti dengan tiga pertanyaan dan pertanyaan-pertanyaan itu akan membawa kita sampai akhir Matius 22. Malam ini kita akan menyelidiki pertanyaan pertama dari ketiga pertanyaan itu dalam ayat 15-22. Ayat 15, “Kemudian pergilah orang-orang Farisi; mereka berunding bagaimana mereka dapat menjerat Yesus dengan suatu pertanyaan.” Orang Farisi itu ingin menjebak Yesus jadi mereka pergi ketempat lain di Bait itu dan mereka mulai berunding bagaimana mereka dapat menyalahkan-Nya dalam suatu pernyataan.

Daripada memohon pengampunan, malah yang mereka inginkan adalah untuk membunuh orang yang memperingati mereka dan menawarkan untuk menyelamatkan mereka. Itu seperti orang yang tenggelam dalam air yang ingin menenggelamkan orang yang ingin menyelamatkannya. Nah marilah kita melihat bagaimana mereka ingin melakukan itu, ayat 16, “Mereka menyuruh murid-murid mereka.” Mengapa orang-orang Farisi menyuruh murid-murid mereka, mengapa bukan mereka sendiri pergi? Karena sudah cukup lama mereka dinyatakan sebagai guru palsu. Mereka tidak bisa lagi menghadap Yesus dan pura-pura percaya Dia.

Mereka mencari sekelompok orang yang Yesus tidak kenal sebagai pengikut, dan mereka diberitahu maksud mereka dan mereka dikirim untuk menyamar sebagai penanya yang jujur. Mereka ingin mendustai Yesus. Dan dikatakan, “bersama-sama orang-orang Herodian mereka bertanya kepada-Nya.” Lukas bahkan tidak menyebut orang Farisi atau orang Herodian, dia memanggil mereka semua mata-mata. Keinginan mereka hanya untuk mendapatkan suatu pernyataan dari Yesus yang anti-Roma supaya mereka dapat melaporkan-Nya kepada orang Romawi dimana mereka dapat membunuh-Nya. Mereka adalah mata-mata yang menyamar sebagai orang beragama yang ingin tahu pendapat-Nya.

Mengapa orang Herodian, siapakah mereka? Mereka mengikuti Herodias. Mereka tidak mementingkan agama, mereka mementingkan politik. Orang Herodian adalah keturunan orang Edom yang memerintah tanah Palestina. Herodias Agung, Herodias Antipas dan Herodias Arkelaus semua berasal dari keluarga Herodian. Dan di 6 S.M. Arkelaus, yang adalah anak yang berkuasa di bagian selatan digulingkan dan orang Roma menempatkan gubernur ditempatnya dan dengan cara itu kita tahu bahwa Pilatus adalah gubernur Romawi bagian selatan daerah Palestina itu.

Jadi disini terdapat orang Farisi yang anti-Roma dan orang Herodian yang pro- Roma bersama-sama melawan Yesus Kristus. Mengapa? Orang Farisi merekrut orang Herodian karena ketika Yesus mengucapkan sesuatu yang anti-Roma mereka memerlukan saksi yang pro-Roma, yang dipercaya gubernur karena memang mereka terkenal sebagai saksi-saksi pro-Roma bahwa orang ini adalah seorang pemberontak yang memimpin suatu gerakan anti-Roma.

Mengapa orang Herodian mau bekerja sama? Karena orang Herodian itu juga tidak suka Yesus, bahkan Herodias Antipas memenggal kepala Yohanes Pembaptis, karena dia berani menghadapi Herodias tentang kehidupannya yang jahat dan bejat. Dan mereka juga tidak suka Yesus, yang datang sesudah Yohanes, sama seperti mereka benci Yohanes. Jadi mereka setuju mereka benci Yesus meskipun mereka sendiri tidak setuju tentang agama dan soal politik, dan ini menetapkan keadaan ini.

Sekarang lihatlah ayat 16, “Guru, kami tahu Engkau adalah seorang yang jujur dan dengan jujur mengajar jalan Allah dan Engkau tidak takut kepada siapapun juga, sebab Engkau tidak mencari muka.” Lihatlah caranya mereka mulai: “Guru”, itu adalah penghormatan terbesar bagi orang. Talmud mengatakan siapa yang mengajar hukum akan mendapatkan tempat di perguruan di surga. Kemudian mereka mengatakan, “kami tahu engkau adalah seorang yang jujur.” Engkau berintegritas. Bukan saja Engkau jujur, Engkau jujur mengajar jalan Allah, Engkau memberikan kami informasi yang benar.

Bukan itu saja, mereka mengatakan “Engkau tidak mencari muka.” Ini bukan berarti Yesus tidak peduli orang yang ada kebutuhan; mereka maksud Dia tidak terpengaruh pendapat lain. Kemudian mereka menambahkan hal ini, “Engkau tidak membedakan orang.” Dengan kata lain Engkau tidak takut siapapun juga. Semua yang mereka katakan itu benar. Apakah mereka benar percaya hal itu? Tidak, mereka sama sekali tidak percaya itu. Itu semua rayuan jahat, dengan hanya satu tujuan: meninggikan orang untuk merendahkannya. Membangun egoisme orang sebegitu tinggi sehingga nanti terjebak untuk berjalan sesuai dengan reputasi itu.

Sekarang mereka memikir bahwa dengan begitu banyak integritas, begitu banyak kebenaran, begitu banyak keyakinan dan begitu banyak keberanian pastilah Dia harus menjawab pertanyaan mereka dengan jujur. Dia sekarang harus bertindak sesuai dengan reputasi-Nya. Nah ini menyebabkan mereka menyerang. Perhatikanlah ayat 17, “Katakanlah kepada kami pendapat-Mu: Apakah diperbolehkan membayar pajak kepada Kaisar atau tidak?" Sederhana, namun sangat halus. Apakah pendapat- Mu? Markus menambahkan dalam bagian parallel, “Apakah kita bayar atau tidak?”

Orang Romawi menghitung setiap orang dan pajak ini dinamakan pajak kepala. Dengan kata lain setiap tahun setiap orang harus membayar pajak sensus ini. Itu pajak pribadi dan jumlahnya satu dinar. Satu dinar adalah gaji satu hari, gaji harian bagi tentara Romawi dan gaji cukup baik bagi pekerja manapun. Orang Romawi menyediakan pelayanan tertentu bagi masyarakat oleh pejabat-pejabat, pemerintah, prajurit dsb, dan mereka perlu dibayar jadi mereka memakai bermacam pajak.

Nah ini tidak diterima orang-orang Yahudi. Mereka memandang diri mereka sebagai teokrasi yang diperintah oleh Allah. Dan ketika Roma kafir itu masuk dan mulai memaksakan diri kepada mereka, dan mulai mengharuskan mereka bayar pajak, mereka merasa diharuskan memberi sesuatu ke Roma yang sebenarnya milik Allah. Mereka merasa bahwa pajak kepala itu paling menyakiti hati karena mereka mengerti pajak properti, pajak pemasukan dan pajak bisnis dibayar ke Roma karena mereka dapat pelayanan, namun sebagai individu, mereka adalah milik Allah. Dengan demikian pajak yang paling menghina adalah pajak sensus ini.

Jadi mereka merasa bahwa satu-satunya yang dapat Yesus katakan kepada mereka adalah jangan bayar pajak itu. Dan itulah yang mereka harapkan. Sekarang lihatlah ayat 18, “Tetapi Yesus mengetahui kejahatan hati mereka itu.” Yesus tahu karena Dia tahu segala-galanya, Dia mahatahu. Yohanes 2:25 mengatakan, “tidak perlu seorangpun memberi kesaksian kepada-Nya tentang manusia, sebab Ia tahu apa yang ada di dalam hati manusia.” Dia tahu pertanyaan itu dan motivasi mereka sebelum mereka menanyakan itu. Ayat 18 meneruskan, “Mengapa kamu mencobai Aku, hai orang-orang munafik?”

Mereka benar, Dia berbicara langsung dan tidak terintimidasi siapapun. Dan Dia memanggil mereka persis sesuai dengan keadaan mereka, pembohong dan pura- pura. Hai orang-orang munafik. Yesus belum pernah melihat orang-orang itu sebelumnya. Mereka langsung mulai berbicara dan mereka benar orang baru dan mereka memuji-muji sebanyak mungkin dan Dia mengatakan, “Kalian pendusta.” Nah disinilah intinya bagian firman ini. Ayat 19, “Tunjukkanlah kepada-Ku mata uang untuk pajak itu." Mereka membawa suatu dinar kepada-Nya.” Jadi pajak itu harus dibayar dengan mata uang Romawi sebesar satu dinar.

Yesus mengambil mata uang itu dengan tangan-Nya. Itu koin perak yang dicetak oleh Kaisar karena hanya Kaisar berkuasa mencetak perak dan emas. Jadi setiap koin ada gambaran Kaisar. Dan bukan saja ada gambarannya, namun juga ada tulisan yang memperkenalkannya. Itu adalah kebiasaan raja-raja, untuk mementingkan keberdaulatan mereka mereka mencetak koin-koin dengan gambaran mereka.

Dan setiap kali seorang Yahudi mengambil satu dinar dari kantong uang kecil itu, itu menyebabkan dia tersinggung karena itu mengingatkannya akan penindasan Romawi. Dan itu suatu gambaran berhala dan mereka merasa tertekan. Di Israel sekarang masih ada tempat-tempat dimana Anda dilarang untuk memotret dan jika Anda mencoba melakukan itu ada kemungkinan Anda akan dilempar batu karena mereka masih merasa tersinggung oleh gambaran foto juga.

Dan di ayat 20 coba lihat apa yang dikatakan Yesus, “Gambar dan tulisan siapakah ini?" Ayat 21, “Jawab mereka: "Gambar dan tulisan Kaisar.” Dan satu dinar zaman Tiberius itu, di satu sisi ada gambar muka Tiberius dan disisi lain dia duduk di atas tahtanya dengan jubah imam dengan mahkota atas kepalanya. Jadi koin itu bukan saja sekuler, itu juga beragama. Kaisar bukan saja percaya mereka imam besar, mereka percaya mereka adalah allah.

Jadi kaisar Romawi selalu dinamakan imam besar. Munculnya bintang aneh di 17 S.M. menyebabkan Kaisar Agustus mulai suatu perayaan 12 hari yang dinamakan perayaan advent dan Sekolah Imam Romawi dipanggil untuk berunding tahun itu dan mereka menentukan untuk memberikan absolusi massa dari dosa-dosa semua orang di kerajaan itu. Koin masa itu menyatakan kaisar Agustus adalah anak Allah, jadi negara itu menawarkan keselamatan selain dari pada kekayaan.

Dengarkanlah apa yang dikatakan Yesus di ayat 21, “Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah.” Ini begitu dalam sehingga sukar untuk menyatakan semua yang ada didalam kalimat itu. Pertama perhatikanlah kata “berikanlah,” itu dalam Bahasa Yunani berarti memberi kembali atau membayar kembali. Ini membicarakan suatu kewajiban. Yesus mengatakan, kembalikanlah itu, dia mencetaknya. Ini mengacu kepada sesuatu yang bukan milik Anda.

Nah pada waktu mereka menanyakan pertanyaan itu di ayat 17 mereka tidak memakai perkataan itu. Mereka mengatakan apakah diperbolehkan bayar pajak sebagai pemberian. Pandangan mereka adalah mereka boleh pilih, memberi atau tidak memberi. Yesus mengatakan Anda wajib memberi apa yang menjadi miliknya. Apakah Tuhan mengatakan disini? Bayarlah pajakmu! Bahkan pemerintah yang menghujat, bahkan pemerintah yang sebentar lagi akan membunuh Anak Allah, bahkan pemerintah macam itu wajib dibayar.

Dan Perjanjian Baru menegaskan hal ini di Roma 13:1, “Tiap-tiap orang harus takluk kepada pemerintah yang di atasnya, sebab tidak ada pemerintah, yang tidak berasal dari Allah; dan pemerintah-pemerintah yang ada, ditetapkan oleh Allah.” Pemerintah adalah lembaga dari Allah sama seperti pernikahan, keluarga dan gereja, itu semua lembaga Allah. Menolak membayar pajak adalah dosa. Ayat 3, “Sebab jika seorang berbuat baik, ia tidak usah takut kepada pemerintah, hanya jika ia berbuat jahat. Maukah kamu hidup tanpa takut terhadap pemerintah? Perbuatlah apa yang baik dan kamu akan beroleh pujian dari padanya.”

Jangan pilih-pilih dan bayar hanya yang Anda pilih. Bayarlah semuanya. Lihatlah 1 Petrus 2:13-15, “Tunduklah, karena Allah, kepada semua lembaga manusia, baik kepada raja sebagai pemegang kekuasaan yang tertinggi, 14 maupun kepada wali- wali yang diutusnya untuk menghukum orang-orang yang berbuat jahat dan menghormati orang-orang yang berbuat baik. 15 Sebab inilah kehendak Allah, yaitu supaya dengan berbuat baik kamu membungkamkan kepicikan orang-orang yang bodoh.”

Allah ingin supaya kita menjadi model kebajikan dan model integritas di dunia supaya kita menjadi teladan yang baik. Di 1 Timotius 2:1-2 Paulus mengatakan, “Pertama-tama aku menasihatkan: Naikkanlah permohonan, doa syafaat dan ucapan syukur untuk semua orang, 2 untuk raja-raja dan untuk semua pembesar, agar kita dapat hidup tenang dan tenteram dalam segala kesalehan dan kehormatan.” Anda harus hidup di dunia dengan cara yang ilahi dan jujur dan penuh damai dan berikanlah kepada mereka yang berotoritas persis apa yang mereka yang berotoritas mewajibkan.

Dengarkanlah, semua yang Anda miliki datang dari Allah. Allah yang memberikan Anda kesehatan supaya bisa bekerja dengan baik dan Dia memberi kesempatan kepada Anda untuk bekerja di tempat kerjaan itu dan akal budi untuk melakukan pekerjaan itu dengan baik. Tuhan hanya mengatakan bahwa sebagian dari itu Saya ingin Anda memberi ke masyarakat karena Aku telah mentahbiskan ada pemerintah supaya itu dapat membawa kehidupan yang damai, senang dan tentram.

Namun jawaban Yesus di ayat 21 yang sangat dinamis adalah bagian yang kedua. Dia mengatakan, “Dan berikan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah.” Apakah yang diminta Kaisar yang hanya wajib kita berikan kepada Allah? Penyembahan. Itu masalahnya. Anda boleh memberi kepada Kaisar tetapi janganlah sekali-kali Anda menyembah dia, itulah jawaban Yesus.

Apakah Anda melihat perbedaannya? Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar namun sebaiknya Anda memberikan kepada Allah yang wajib Anda berikan kepada Allah. Dan itulah sebabnya negara Amerika ini mulai dengan perbedaan yang jelas diantara gereja dan negara karena apa yang menjadi milik pemerintah wajib kita berikan kepada pemerintah dan apa yang milik Allah wajib kita berikan kepada Allah. Namun sayangnya itu semakin berubah dan kita tidak memberikan kepada Allah apa yang wajib kita berikan kepada-Nya.

Roma 12:1 mengatakan kepada kita apa yang wajib kita berikan, Paulus menga- takan, “Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang wajib.” Mata-mata itu sama sekali tidak mengerti siapakah mereka ingin menjebak, Anak Allah yang hidup dan Dia memberikan mereka suatu jawaban yang benar-benar mengagumkan. Lihatlah akhirnya di ayat 22, “Mendengar itu heranlah mereka dan meninggalkan Yesus lalu pergi.” Mereka tidak dapat mengatakan apa-apa jadi mereka pergi begitu saja.

Tahukah saudara-saudara, itu sedih. Mengapa orang melakukan itu? Ada orang disini malam ini yang tidak mau mengikuti Yesus dan daripada merespon kepada Allah dan memberikan Allah apa yang wajib kita berikan kepada-Nya, mereka pergi begitu saja. Namun aku benar-benar kagum mendengar Yesus Kristus. Jawaban-Nya menyatakan keilahian Yesus dan jenius Allah yang luar biasa, Amin? Marilah kita berdoa.



JOIN OUR MAILING LIST:

© 2017 Ferdy Gunawan
ADDRESS:

2401 Alcott St.
Denver, CO 80211
WEEKLY PROGRAMS

Service 5:00 - 6:30 PM
Children 5:30 - 6:30 PM
Fellowship 6:30 - 8:00 PM
Bible Study (Fridays) 7:00 PM
Phone (720) 338-2434
Email Address: Click here
Back to content