Prinsip Pelayanan

PERSEKUTUAN INDONESIA RIVERSIDE
Go to content

Prinsip Pelayanan

Persekutuan Indonesia Riverside
Published by Stanley Pouw in 2012 · 18 November 2012

Marilah kita terus menyelidiki Matius 10 untuk belajar apa yang disediakan Roh Allah bagi kita ketika untuk pertama kalinya Tuhan kita mengutus murid-murid-Nya. Kita sekarang, setelah 20 abad, juga telah diutus untuk menjangkau dunia kita dan kita dapat belajar banyak dari apa yang Dia ajarkan mereka.

Matius 10:5-7, “Kedua belas murid itu diutus oleh Yesus dan Ia berpesan kepada mereka: "Janganlah kamu menyimpang ke jalan bangsa lain atau masuk ke dalam kota orang Samaria, 6 melainkan pergilah kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel. 7 Pergilah dan beritakanlah: Kerajaan Sorga sudah dekat.”

Pesan Matius sudah jelas bahwa Yesus dari Nazaret adalah Mesias. Dalam sembilan bab pertama dari injilnya, Matius mengesahkan bahwa Yesus adalah Allah. Dia telah menunjukkan ini melalui silsilah Kristus, kelahiran-Nya, kekaguman yang Dia terima dari raja-raja Timur, khotbah-Nya, ajaran-Nya, mujizat-Nya, kuasa-Nya dan perkataan-Nya.

Salah satu hal yang terjadi dari semua kesaksian tentang Kristus adalah bahwa ketenaran-Nya mulai menyebar kemana-mana. Jadi sementara ketenaran-Nya menyebar ke banyak orang, peminpin-pemimpin agama itu yakin Dia dikuasai Setan. Namun Matius 9:35 mengatakan, “Demikianlah Yesus berkeliling ke semua kota dan desa; Ia mengajar dalam rumah-rumah ibadat dan memberitakan Injil Kerajaan Sorga serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan.”

Pada suatu hari ketika Yesus berdiri ditepi bukit dan mengamati kerumanan orang dibawah-Nya, Dia tergerak belas kasihan. Matius 9:36, “Melihat orang banyak itu, tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka lelah dan terlantar seperti domba yang tidak bergembala.” Mereka benar-benar terpukul dan memar karena pemimpin mereka sendiri telah memaksa mereka melakukan suatu sistim agama palsu yang penuh legalisme dan yang menyangkal kebenaran Allah.

Dan Yesus mengatakan kepada murid-murid-Nya di Matius 9:38, “Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit.” Dan yang dimaksud-Nya dengan “tuaian” adalah penghakiman Allah. Dia harus minta orang lain untuk membantu-Nya, jadi Dia minta supaya murid-murid berdoa untuk lebih banyak pekerja. Dan sekarang Yesus memanggil keduabelas murid-Nya sendiri dan memberikan mereka kuasa untuk melayani. Matius 10:5 mengatakan, “Kedua belas murid itu diutus oleh Yesus.”

Sekarang tibalah waktunya untuk mengutus mereka dalam format misi pelatihan hanya untuk beberapa minggu singkat. Dia mengirim mereka keluar supaya mereka mengerti keadaan diluar itu seperti apa dan apa yang mereka pasti akan mengalami nanti sebagai kehidupan sehari-hari. Jadi inilah tugas misi mereka jangka pendek – mereka adalah utusan pertama Yesus.

Yang memberi motivasi kepada Yesus dan juga Paulus adalah penghakiman yang pasti akan datang. Paulus mengatakan di 2 Korintus 5:11, “Karena kami tahu teror Tuhan, kami berusaha meyakinkan orang.” Yesus melihat tuaian dan memanggil pekerja untuk pergi dan memperingati orang bahwa penghakiman itu pasti akan datang.

Ajaran yang diberi Yesus kepada murid-murid-Nya adalah untuk misi jangka pendek. Namun ketika kita meneruskan bab ini, Dia memberikan lebih banyak informasi lagi untuk menolong mereka dalam pelayanan mereka. Ada sebagian yang sangat jelas dan ada juga yang umum sekali. Jadi disini terdapat beberapa prinsip untuk mereka dalam misi pendek pertama, akan tetapi itu berguna juga sekarang bagi kita semua yang menjangkau orang-orang dalam nama Yesus Kristus.

Matius 10 dibagi dalam tiga bagian. Bagian pertama adalah di ayat 5 – 15 dan berakhir dengan, “Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya.” Bagian pretama itu membicarakan tugas orang yang diutus. Bagian kedua adalah dari ayat 16 – 23 dan berakhir dengan , “Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya.” dan ini membicarakan reaksi orang yang diutus itu. Dan bagian ketiga dari ayat 24 - 42 dan berakhir, “Aku berkata kepadamu :Sesungguhnya,” dan itu membicarakan biaya orang yang diutus itu.

Malam ini dan hari Hari Tuhan yang akan datang kita akan membicarakan soal tugas. Di ayat 5 – 15 kita melihat prinsip yang efektif untuk pekerjaan misi. Jika Anda diutus untuk pekerjaan Tuhan dan mewakili Dia, sangat perlu Anda mengerti prinsip-prinsip ini. Sayang-nya salah satu tragedi Kekristenan zaman ini adalah orang-orang yang mengatakan mereka mewakili Yesus Kristus sebenarnya tidak mewakili-Nya sama sekali.

Jadi apakah prinsip-prinsip misi yang efektif? Nomor satu, utusan dari Allah. Matius 10: 5 mengatakan, “Kedua belas murid itu diutus oleh Yesus dan Ia berpesan kepada mereka.” Para rasul itu tidak dari diri mereka sendiri menawarkan untuk pergi (meskipun mereka ingin pergi – Kristus tidak bertindak melawan keinginan mereka), mereka ditugaskan sama seperti Yeremia, dimana Tuhan mengatakan tentang dia di bab 1:5, “Sebelum engkau keluar dari kandungan, Aku telah menguduskan engkau, Aku telah menetapkan engkau menjadi nabi bagi bangsa-bangsa.”

Markus 6:7 adalah ayat-ayat komparatif yang mengatakan Yesus mengirim mereka berdua-dua. Mereka dapat saling menguatkan waktu ada pencobaan, dan mereka dapat menghibur satu sama lain diwaktu ada penganiayaan. Dan mereka dapat berkhotbah dan menyembuhkan orang berganti-gantian. Dan memang semua orang tahu bahwa kesaksian seseorang harus dikonfirmasikan oleh dua atau tiga saksi.

Mungkin ini hanya berlangsung beberapa minggu, namun para rasul itu tetap menjadi duta Kristus, mereka dikirim secara resmi. Mereka dalam kategori yang sama seperti Paulus yang mengatakan di 2 Korintus 3:4,” Demikianlah besarnya keyakinan kami kepada Allah oleh Kristus.” Dan Paulus menganggap ini hal yang serius sekali sehingga dia berkata di 1 Korintus 9:16, “Celakalah aku, jika aku tidak memberitakan Injil,” dengan kata lain, “kutuklah aku jika aku tidak berkhotbah.”

Dalam kasus mereka, mereka diutus secara langsung. Mereka tidak berdoa supaya Tuhan memberikan mereka suatu tanda. Dengan kita, panggilan kita lebih secara tidak langsung. Orang yang masuk pelayanan seringkali menanyakan, “Bagaimana saya tahu saya dipanggil untuk masuk pelayanan?” Pada dasarnya ada tiga persyaratan. Nomor satu: ada keinginan besar. Jika Anda sayang Tuhan, Dia akan memberikan Anda keinginan hati Anda, Allah telah menanam keinginan itu di dalam hati saya.

Kedua, ada konformasi dari gereja. Itulah yang dikatakan Paulus ketika dia mengatakan kepada Timotius di 1 Timotius 4:14, “Jangan lalai dalam mempergunakan karunia yang ada padamu, yang telah diberikan kepadamu oleh nubuat dan dengan penumpangan tangan sidang penatua,” yaitu konfirmasi dari mereka yang ada disekitar Anda di gereja.

Akhirnya pelayanan itu dimungkinkan oleh keadaan. Di 1 Korintus 16:9, Paulus mengatakan dia berada di Korintus, karena “pintu besar yang efektif telah dibukakan bagiku.” Jadi Anda harus memiliki keinginan, konfirmasi dan kesempatan. Dan kita belajar sekarang melalui “Mengalami Allah” bahwa kita perlu menyesuaikan diri supaya kita layak bekerja untuk Dia. dan jika Anda mengatasi semua hal itu dan hati Anda menetap, maka itu merupakan suatu panggilan dari Allah.

Jadi Anda telah diutus Tuhan Yesus sendiri dan Anda tidak memiliki pilihan lain daripada merespon karena sekarang Anda prajurit dan Dia adalah komandan, karena Anda sekarang harus hidup kehidupan dan Dialah yang menentukan standar moral, karena Anda hanya dapat menyelesaikan tugas dan Dialah yang menentukan bagaimana caranya itu berfungsi.

Yang diinginkan Allah dalam pelayanan bukanlah kreativitas dan inovasi Anda, yang Dia inginkan adalah ketaatan Anda. Pengkhotbah atau penginjil bukanlah koki, dia adalah seorang pelayan. Allah tidak menginginkan Anda mempersiap- kan makanan itu, Dia hanya ingin Anda membawa makanan itu ke meja tanpa dikacaukan, tanpa ada tambahan atau tanpa dikurangi. Itu saja. Kita adalah pelayan dibawah utusan ilahi. Kita semua terikat untuk mematuhi panggilan Kristus dan untuk mewakili Dia di dunia ini.

Untuk bekerja efektif Anda harus memiliki tujuan yang jelas. Lihatlah ayat 5 lagi. Yesus memerintah mereka dan berkata, “Janganlah kamu menyimpang ke jalan bangsa bukan Yahudi atau masuk ke dalam kota orang Samaria.” Mengapa, apakah kerajaan itu terbatas?” Di ayat 6 Dia mengatakan, “melainkan pergilah kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel.” Ini bukan perintah permanen. Ini pernyataan sempit, yang terbatas kepada waktu itu dan tempat itu dan perintah untuk waktu itu adalah rencana Allah.

Sayang sekali mesias-mesias bikinan sendiri selalu ingin menaklukkan dunia dan ingin menang sekarang juga tanpa pertolongan Allah. Oleh sebab itu pandangan pelayanan mereka begitu luas sehingga akhirnya bentuknya seperti tempat mandi burung – panjangnya 1 kilometer dan dalamnya hanya 1 centimeter. Fokus Tuhan kita yang diberikan kepada murid-murid-Nya disini adalah pelayanan yang sempit.

Apakah Allah tidak peduli orang bukan Yahudi? Tentu Dia peduli. dengarkanlah apa yang dikatakan Yesus di Matius 8:11-12, “Banyak orang akan datang dari Timur dan Barat (dari Israel) dan duduk makan bersama-sama dengan Abraham, Ishak dan Yakub di dalam Kerajaan Sorga, 12 sedangkan anak-anak Kerajaan itu (orang-orang Yahudi) akan dicampakkan ke dalam kegelapan yang paling gelap, di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi."

Kita akan melihat di bab 13 begaimana Yesus mulai berpaling dari Israel dan mulai berbicara tentang gereja, yang disebut Paulus, “jumlah penuh dari bangsa non Yahudi.” Tuhan selalu ada orang non Yahudi dalam rencana-Nya. “Apakah Dia benci orang Samaria?” Tidak, orang Samaria OK saja, namun mereka dibenci oleh orang Yahudi. Yesus mengasihi semua orang.

Orang pertama yang tercatat di Alkitab kepada siapa Yesus mengumumkan Dia adalah Mesias adalah seorang perempuan Samaria yang tinggal di kota Sikhar. Suaminya banyak dan pada waktu itu dia tinggal bersama seseorang yang bukan suaminya, dia bukan perempuan yang baik. Namun kepada dialah Yesus menyatakan bahwa Dia adalah Mesias. Ketika Yesus mengajarkan bagaimana kita harus mengasihi sesamamu manusia, Dia memakai orang Samaria sebagai contoh.

Mungkin Anda berkata, “Jika Allah mengasihi orang non Yahudi dan orang Samaria , mengapa Dia melarang mereka untuk pergi kesana?” Ada tiga alasan mengapa Dia melarang menjangkau mereka. Nomor satu, orang Yahudi adalah umat pilihan Allah dan kepada mereka diberi janji-janji dan hukum Taurat. Jadi menurut rencana Allah, mereka harus ditawarkan Kerajaan itu paling pertama. Itu saja.

Yohanes 4:22 mengatakan, “keselamatan datang dari bangsa Yahudi.” Ini bukan berarti bahwa keselamatan hanya bagi mereka, ini berarti itu datang dari bangsa Yahudi, mereka seharusnya menjadi utusan dan saksi, Yerusalem seharusnya menjadi titik peluncuran penginjilan, tempatnya dimana bangsa- bangsa akan datang untuk melihat Mesias. Mereka seharusnya menjadi saksi- saksi-Nya, jadi Dia mengatakan, “Pergilah dulu kepada mereka,” sama seperti Paulus di perjalanan misinya.

Alasan nomor dua, murid-murid itu masih belum tentu diperlengkapi sepenuhnya untuk menjangkau orang-orang mereka sendiri, apalagi untuk menjangkau orang non Yahudi dan orang Samaria, yang kebudayaannya mereka masih belum begitu mengerti, dan kebiasaan prasangka mereka belum tentu mudah diatasi. Mereka belum siap untuk itu.

Ketiga, alasan mereka diutus hanya kepada orang Yahudi adalah itu merupakan suatu titik konsentrasi khusus. Tidak mungkinlah untuk menuju tergesa-gesa kesemua arah. Perlu ada tujuan khusus dulu. Kemungkinan itu banyak, jadi Yesus memberikan mereka target yang spesifik. “Pergilah ke orang Yahudi di Galilea, yang adalah domba-domba yang hilang dari umat Israel.”

Apakah Anda tahu bahwa Tuhan sendiri tidak pernah pergi ke orang-orang non Yahudi? Pelayanan-Nya hampir seluruhnya untuk orang Yahudi. Di Matius 15:24 Dia mengatakan, “Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel.” Mereka adalah fokus-Nya. Dunia orang non Yahudi akan datang sesudah itu. Yesus memiliki tujuan yang sangat jelas.

Salah satu hal yang membuat frustasi orang dalam pelayanan adalah mereka tidak memiliki tujuan yang jelas. Banyak diantara mereka yang melakukan sedikit disana-sini. Ketahuilah karunia Anda, apa yang Allah telah melengkapkan untuk diperbuat Anda, carilah dimana Allah bekerja, lihatlah kesempatan yang ada dan ikutilah pelayanan-Nya dan berlarilah didalamnya.

Mungkin Anda mengatakan, “Bagaimana dengan hal ini? Bagaimana dengan hal itu?” dan Anda mulai kuatir. Tuhan akan mengurus hal itu, Dia memiliki banyak orang lain. Saya tidak perlu melakukan semua hal. Jika saya melakukan satu hal saja dengan baik, satu hal saja yang Dia berikan kepadaku, saya percaya Dia akan menyelesaikan semua hal lain yang perlu dilakukan.

Malam ini kita akan menyelesaikan prinsip ketiga. Pekerjaan misi efektif bukan saja memerlukan tujuan pokok, namun juga pesan yang jelas. Sayang pesan Kekristenan zaman ini tidak jelas. Dengarkanlah apa yang dikatakan Yesus di Matius 10:7, “Pergilah dan beritakanlah: Kerajaan Sorga sudah dekat.” Jadi jika Anda ingin mengatakan sesuatu, bicaralah tentang proyek Tuhan, bukan proyek manusia.

Beritakanlah Kerajaan, aturan dan pemerintahan Allah, bahwa Surga telah turun kebumi. Kerajaan Surga terlihat dalam 3 cara: dalam konversi, ketika manusia masuk kedalam Kerajaan, dalam santifikasi ketika kita hidup dalam Kerajaan (Roma 14:17 mengatakan “Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus.”); dan kemuliaan saat Kerajaan turun ke dunia dalam bentuk millennial. Sampai saat itu kita harus memberitakan Kerajaan.

Bisa sangat membingungkan bagi orang-orang saat mereka mendengarkan pengkhotbah-pengkhotbah memberitakan bermacam hal. Orang normal yang belum percaya yang nonton TV menemukan suatu perbedaan yang begitu besar sehingga hampir mustahil bagi dia untuk mengetahui pesan mana yang benar.

Iblis itu sangat cerdik. Cara terbaik untuk menghalangi Injil adalah untuk memastikan bahwa tidak ada seorangpun yang tahu sebenarnya itu apa. Berita yang kita harus sampaikan adalah bahwa Kerajaan Surga sudah dekat, dan itu disediakan bagi setiap orang dan itu adalah aturan dan pemerintahan Allah di dalam kehidupan mereka sekarang dan untuk selama-lamanya.

Saya tidak mau ditarik ke dalam soal politik, meskipun saya ada pendapat kuat tentang soal-soal itu. Saya tidak suka diganggu, saya selalu mengatakan tidak kepada hal-hal seperti itu karena saya tidak mau fokus saya berubah dari Kerajaan. Harapan saya adalah setiap saat orang Kristen membuka mulutnya, yang keluar adalah Kerajaan. Bukankah itu hebat?

Marilah kita bicara tentang perintah Allah dan Kerajaan-Nya. Saya senang sekali apa yang dikatakan Yesus kepada mereka, “Katakanlah Kerajaan sudah dekat.” Jadi apakah yang mereka harus perbuat? Hanya berkeliling dan mengulangi kalimat itu saja terus menerus? Tentu tidak, Dia menyiratkan untuk mengisinya dengan semua konten yang layak untuk istilah itu, dan kita telah membicarakan istilah itu banyak sekali dalam sepuluh bab sebelumnya, jadi Anda pasti tahu apa isinya.

Ada rasa urgensi dalam pernyataan itu. Kita tahu bahwa tidak lama lagi sesudah itu Tuhan berpaling dari Israel karena mereka tidak mau menerima pesan yang ditawarkan kepada mereka. Dalam dunia sekarang ini ada urgensi juga, kita tidak tahu berapa lamanya sebelum Tuhan kembali, jadi kita perlu memberitakan Kerajaan dengan urgensi. Misionaris yang efektif diutus ilahi dengan tujuan pokok dan pesan yang jelas.

Tahukah Anda sesuatu yang menarik? Hal berikut yang kita akan bicarakan sebenarnya adalah hal yang paling penting, namun kita akan membicarakan itu minggu depan. Saya ingin menanyakan Anda betapa besar kerohanian Anda, namun saya akan tunggu sampai minggu depan. Saya hanya akan berdoa supaya Anda datang minggu depan karena itu memang titik terbaik dari semua. Marilah kita berdoa.



JOIN OUR MAILING LIST:

© 2017 Ferdy Gunawan
ADDRESS:

2401 Alcott St.
Denver, CO 80211
WEEKLY PROGRAMS

Service 5:00 - 6:30 PM
Children 5:30 - 6:30 PM
Fellowship 6:30 - 8:00 PM
Bible Study (Fridays) 7:00 PM
Phone (720) 338-2434
Email Address: Click here
Back to content