Filipus dan Bartolomeus

PERSEKUTUAN INDONESIA RIVERSIDE
Go to content

Filipus dan Bartolomeus

Persekutuan Indonesia Riverside
Published by Stanley Pouw in 2012 · 21 October 2012

Ketika kita ingat keduabelas Rasul kita biasanya memikir mereka itu tanpa salah. Orang-orang yang tidak memiliki kelemahan-kelemahan manusiawi seperti yang kita miliki. Namun kita salah. Karena mereka adalah orang-orang sama seperti kita dengan banyak kesalahan, akan tetapi setelah mereka dipanggil mereka ditransformasikan dan dididik dan diutus Kristus.

Cobalah kita melihat kembali di Alkitab orang-orang yang digunakan-Nya disitu. Kita melihat Nuh yang menjadi mabok dan kelakuannya cabul. Dan ada Abraham yang tidak percaya Allah, dan berbohong mengenai isterinya dan yang berzinah. Dan ada Ishak yang berbohong sama seperti bapaknya, melakukan yang sama dengan Rebekah dan berbohong kepada Abimelech.

Dan ada Musa yang adalah pembunuh. Musa bertindak sombong dan memukul batu itu dari pada berbicara taat kepada batu itu seperti difirmankan Allah dan dia dilarang masuk ke Tanah Perjanjian yang dia mimpin orang-orang. Dan ada Daud yang selalu suka wanita. Setiap kali dia melihat wanita yang disukainya ia menikahnya. Dia seorang pezinah, pembunuh dan bapak yang buruk dan seseorang yang telah membunuh begitu banyak orang sampai Allah tidak memperbolehkannya untuk membangun tempat ibadah. Dan kemudian ada Salome, seorang poligami terkemuka diseluruh dunia.

Dan Allah menggunakan Elia yang mengalahkan 850 nabi palsu namun yang melarikan diri ketakutan dari satu wanita bernama Izebel. Mereka semua tidak layak. Dan saat kita melihat keduabelas rasul, tahukah Anda bahwa mereka juga tidak layak sama seperti orang lain itu. Karena itu Allah hanya ada satu jalan keluar, Dia menggunakan orang-orang yang tidak layak untuk melakukan yang mustahil. Allah sendiri mentransformasikan mereka menjadi berguna. Dan itu dapat terjadi dengan Anda.

Sekarang ingatlah bahwa keduabelas rasul di bagi dalam tiga kelompok dari empat orang. Keempat yang pertama yang paling intim. Yang keempat berikutnya rada intim. Dan akhirnya kelompok terakhir tidak begitu intim dengan Kristus. Namun mereka semua dilatih dan diutus dan semua memiliki pelayanan yang efektif, kecuali Yudas Iskariot yang diganti.

Tidak semua memiliki tingkat keintiman yang sama dengan Kristus. Tidak semua memiliki karunia, talenta dan pelayanan yang sama. Namun mereka semua berkhotbah dan semua bersaksi dan semua mengembangkan Kerajaan. Mereka semua mengabarkan berita baik, namun mereka semua individu khusus dan unik.

Dan kita baru menyelidiki kelompok pertama dan betapa besarnya perbedaan mereka. Marilah kita sekarang melihat kelompok kedua dan kita akan membicarakan dua saja dari mereka sekarang dan dua minggu depan nanti. Matius 10:3, “Filipus dan Bartolomeus.” Jadi marilah kita melihat Filipus dulu. Namanya nama Yunani. Nah keduabelas adalah orang Yahudi jadi mereka pasti memiliki nama Yahudi namun kita tidak tahu nama Yahudinya. Dan nama Yunaninya berarti “penggemar kuda.”

Dia selalu di daftar yang kedua dan dia selalu yang paling atas di daftar kedua itu yang berarti dia adalah pemimpin kelompok kedua. Dan untuk beberapa lama dia juga tinggal di Betsaida, kotanya Petrus dan Andreas. Dan karena mereka semua orang Yahudi yang takut akan Allah, maka Petrus, Andreas, Filipus dan Natanael atau Bartolomeus, kemungkinan besar mereka mengenal satu sama lain. Sudah terang dikelompok ini banyak orang berteman.

Ketiga injil tidak mengatakan apa-apa tentang dia, hanya namanya, tidak ada yang lain, namun injil Yohanes menyebutnya empat kali. Lihatlah Yohanes 1:43, “Pada keesokan harinya,” berarti setelah harinya Petrus dan Andreas bertemu dengan Kristus, dan setelah Yohanes Pembaptis melihat Kristus dan mengatakan, “Lihatlah, Domba Allah.” dan Andreas dan Andreas mengikuti-Nya. “Pada keesokan harinya Yesus memutuskan untuk berangkat ke Galilea. Ia bertemu dengan Filipus lagi, dan berkata kepadanya: "Ikutlah Aku!"

Nah ini panggilan langsung pertama dari seorang murid. Petrus dan Andreas sudah bertemu dengan Kristus akan tetapi merekalah yang telah menemukan-Nya, mereka sepertinya ikut saja. Namun Filipus adalah individu pertama kepada siapa Tuhan dengan tegas mengatakan – Ikutlah Aku. Dia datang dan menemukannya dan mengatakan Ikutlah Aku.

Namun Filipus juga memiliki hati yang mencari. Allah tidak menemukan orang melawan keinginan mereka. Jika Anda melihat Yohanes 1:45, dikatakan bahwa “Filipus bertemu dengan Natanael dan berkata kepadanya: "Kami telah menemukan Dia.” Dari sudut Tuhan Dia menemukan Filipus, dari sudut Filipus dia menemukan Tuhan dan supaya itu terjadi haruslah keduanya mencari.

Lukas 19:10, “Sebab Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang." Yeremiah 29:13, “apabila kamu mencari Aku, kamu akan menemukan Aku; apabila kamu menanyakan Aku dengan segenap hati.” Allah mencari hati tulen yang mencari Dia. Di ayat Yohanes 1:45 dia meneruskan, “Kami telah menemukan Dia, yang disebut oleh Musa dalam kitab Taurat dan oleh para nabi, yaitu Yesus, anak Yusuf dari Nazaret." Dengan kata lain dia telah sungguh mencari Dia sebelumnya.

Dan ketika Filipus mendengar suara ilahi mengatakan – Ikutlah Aku, dia lari untuk memberitahu Natanael bahwa dia telah menemukan-Nya, bahwa Mesias sudah ada disini. Filipus gembira sekali dan ingin membawa Natanael kepada Dia, dan di akhir ayat 46 dia mengatakan, “Mari dan lihatlah...”

Jadi siapakah Filipus ini? Pertama dia adalah orang yang mencari Mesias. Kita juga melihat responnya saat ia ditemukan yaitu dia mencari orang lain supaya dia tahu juga. Apakah Anda tahu bahwa sumber penginjilan terbesar adalah persahabatan? Persahabatan itu menyediakan tanah yang paling subur untuk penginjilan.

Selalu ketika seseorang menjadi orang Kristen reaksi pertama mereka dalam kehangatan dan sukacita kehidupan baru itu adalah untuk menemukan teman baru dan menyaksikan kepada orang itu apa yang telah terjadi. Dan jika Anda telah kehilangan itu, hanya ada dua kemungkinan, Anda tidak memiliki teman yang masih belum Kristen atau Anda tidak peduli lagi tentang mereka. Kedua-duanya sedih.

Tahukah Anda bahwa orang yang baru diselamatkan dan diberi tahu bahwa mereka harus dibaptis mereka langsung merespon. Dan seringkali mereka bersukacita untuk memberi kesaksian mereka. Orang yang telah diselamatkan sudah lama dan tidak dibaptis ketika bertahun kemudian mereka menyadari bahwa mereka harus taat dan melakukan itu, seringkali mereka menolak karena mereka sungkan untuk menyatakan didepan umum kesaksian mereka.

Namun sekarang kita akan tahu sisa riwayat Filipus. Marilah kita melihat apa yang terjadi sebelum lima ribu orang diberi makan. Di Yohanes 6:5, “Ketika Yesus memandang sekeliling-Nya dan melihat, bahwa orang banyak berbondong-bondong datang kepada-Nya, berkatalah Ia kepada Filipus: "Di manakah kita akan membeli roti, supaya mereka ini dapat makan?” Mengapa Yesus menanyakan Filipus? Lihatlah ayat berikutnya, “Hal itu dikatakan-Nya untuk mencobai dia, sebab Ia sendiri tahu, apa yang hendak dilakukan-Nya.” Dan juga karena Filipuslah yang bertugas mengurus makanan saat mereka berkeliling.

“7 Jawab Filipus kepada-Nya: "Roti seharga dua ratus dinar tidak akan cukup untuk mereka ini, sekalipun masing-masing mendapat sepotong kecil saja.” Filipus langsung menjawab-Nya, yang membuktikan bahwa dia benar yang berkewajiban dan dia telah menganalisa hal itu. Dia telah memikirkannya dan di dalam pikirannya hal itu mustahil.

Jadi apakah yang kita pelajari tentang Filipus? Dia lupa Tuhan adalah supra natural, bahwa Kristus sanggup melakukan mujizat ciptaan. Dia terlalu analitis dan pragmatis sehingga dia tidak beriman sama sekali. Dia tidak tahu bahwa Allah mengatakan, bahwa “bersama Dia tidak ada yang mustahil.” Seharusnya dia mengatakan, “Tuhan, Engkaulah telah merubah air menjadi anggur. Engkau memberi makan umat-Mu di padang gurun dengan manna. Engkaulah yang sekarang menyembuhkan orang sepanjang hari dan Filipus telah menyaksikan kuasa yang supranatural itu sendiri, Yesus, Engkaulah sanggup memberi makanan kepada mereka!”

Lihatlah Yohanes 12:20, “Di antara mereka yang berangkat untuk beribadah pada hari raya itu, terdapat beberapa orang Yunani. 21 Orang-orang itu pergi kepada Filipus, yang berasal dari Betsaida di Galilea, lalu berkata kepadanya: "Tuan, kami ingin bertemu dengan Yesus.” Tetapi Filipus tidak langsung membawa mereka kepada Yesus. Pada dasarnya dia mengatakan, eh kalian tunggu dulu ya, saya mau tanya dulu. Jadi dia pergi dan memberi tahu Andreas dan bersama mereka pergi ke Yesus.

Jadi Filipus tidak tegas dan tidak kuat. Dan dia masih hidup di Matius 10, pada permulaannya ketika Tuhan berkata, “Saya datang untuk domba-domba yang hilang dari umat Israel.” Jadi dia masih memikir – ini orang non Yahudi, apakah mereka boleh melihat Yesus? Dia tidak mengerti pesan anugerah.

Kita akhirnya melihatnya di Yohanes 14:8 tiga tahun kemudian, Filipus mengatakan kepada Yesus malamnya sebelum Ia disalibkan, pada saat Pelewatan, pada perjamuan kudus, dimana Yesus menerangkan perasaan hati-Nya kepada murid- murid-Nya. Dia akan di tangkap dan disalibkan dan sebagainya setelah semua ini. Semuanya akan berakhir dan Filipus mengatakan kepada-Nya, “Tuhan, tunjukkanlah Bapa itu kepada kami, itu sudah cukup bagi kami."

“9 Kata Yesus kepadanya: "Telah sekian lama Aku bersama-sama kamu, Filipus, namun engkau tidak mengenal Aku? Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa; bagaimana engkau berkata: Tunjukkanlah Bapa itu kepada kami. 10 Tidak percayakah engkau, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku? Apa yang Aku katakan kepadamu, tidak Aku katakan dari diri-Ku sendiri, tetapi Bapa, yang diam di dalam Aku, Dialah yang melakukan pekerjaan-Nya. 11 Percayalah kepada- Ku, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku; atau setidak-tidaknya, percayalah karena pekerjaan-pekerjaan itu sendiri.

Tradisi mengatakan bahwa Filipus menjadi hamba yang setia dan dia mati sebagai martir bagi Kristus ia tidak dapat menyangkal. Mereka menelanjanginya, dan menurut tradisi mereka menggantungkannya terbalik dengan kakinya keatas dan mereka menusuk lubang besar di pergelangan kakinya dan pahanya sehingga darahnya tercurah keluar dan dia mati perlahan-lahan. Permintaan satu-satunya adalah supaya mereka tidak membungkus tubuhnya dengan kain lenan seperti Tuhannya karena ia tidak layak untuk itu.

Satu orang lagi untuk malam ini, dan dia hanya diperkenalkan kepada kita dalam satu bagian dan kemudian kita tidak mendengar dia selanjutnya. Namanya Bartolomeus di Matius 10, namun itu nama akhirnya. Nama pertamanya adalah Natanael, dan artinya adalah hadiah dari Allah, anak Tolmai.

Dan ia berbeda sekali dari temannya Filipus. Dia penuh iman dan dia kagum segala hal supra natural. Dan dia mengerti segala hal terang sekali dari permulaan. Yohanes 1:45 mengatakan, “Filipus bertemu dengan Natanael dan berkata kepadanya: "Kami telah menemukan Dia, yang disebut oleh Musa dalam kitab Taurat dan oleh para nabi, yaitu Yesus, anak Yusuf dari Nazaret."

Ini menunjukkan bahwa Natanael adalah pencari Alkitab dan pencari kebenaran ilahi. Ini menunjukkan juga bahwa Natanael mempelajari hal-hal itu karena caranya Filipus mengatakan hal itu, “Kami telah menemukan Dia yang disebut Alkitab itu. Namun ayat 46 juga memberitahukan kita kelemahannya.

Natanael mengatakan kepada Filipus, “Mungkinkah sesuatu yang baik datang dari Nazaret?" Nazaret memang tempat yang berisik dan liar. Itulah tempat berhenti terakhir sebelum dunia non-Yahudi, dan kotanya dipinggiran sekali. Yang keluar dari Nazaret hanya masalah saja.

Di dalam hati Natanael ada dosa prasangka yang buruk. Tahukah Anda apakah prasangka itu? Itu adalah suatu generalisasi yang jahat yang berdasarkan perasaan superioritas. Dia menyatukan seluruh kota Nazaret dan mengatakan bahwa tidak mungkin akan ada sesuatu yang baik yang akan keluar dari tempat itu.

Prasangka itu buruk. Di masa kini orang liberal mengatakan hal yang sama tentang kita orang Kristen. Prasangka adalah suatu alat yang dipergunakan Iblis untuk membutakan orang terhadap kebenaran. Itu menyebabkan negara Yahudi sekarang masih tuli kepada semua permohonan Mesias mereka sendiri.

Nah Filipus memberikannya suatu solusi di akhir ayat 46, dia mengatakan – Datanglah dan melihat saja sendiri. Sekarang kita akan tahu betapa dalamnya prasangkanya itu. Ayat 47, dia pergi dan “Yesus melihat Natanael datang kepada- Nya, lalu berkata kepada dia: "Lihat, inilah seorang Israel sejati, tidak ada kepalsuan di dalamnya!" Wah, introduksinya bagus sekali. Apakah ini membicarakan saya?

Apakah yang dikatakan Tuhan? Apakah artinya orang Israel sejati? Roma 9:6 mengatakan, “Sebab tidak semua orang yang berasal dari Israel adalah orang Israel. Ada keturunan orang Yahudi yang bukan orang Israel karena mereka tidak percaya, benar? Disini terdapat seorang Yahudi sejati, seorang Yahudi yang mencari Allah di dalam Mesias. Dan Yesus mengatakan tidak ada kepalsuan di dalamnya.” Dia sungguh orang Yahudi jujur yang mencari Allah.

Namun orang yang begitu baikpun masih ada dosa prasangka. Jadi Tuhan selalu bekerja dengan orang yang tidak layak di beberapa titik atau lain, bahkan dengan yang paling baik juga. Dan untuk memperlihatkan kejujurannya di ayat 48 kata Natanael kepada-Nya: "Bagaimana Engkau mengenal aku?"

Jawab Yesus kepadanya: "Sebelum Filipus memanggil engkau, Aku telah melihat engkau di bawah pohon ara.” Wah, memang dia berada disitu. Pohon ara itu biasanya bertumbuh sampai kira-kira 5 meter tingginya dan menyebar cabang- cabangnya sampai sejauh 8 meter dari tengah. Dan itu merupakan daerah teduh besar namun selain dari itu, pohon ara itu tempat retret. Itu telah menjadi tempat berdoa, tempat untuk bersekutu dengan Allah, tempat mencari hal Alkitab dan tempat tenang.

Dan Yesus berkata kepada dia – Saya melihat Anda sedang merenungkan, Saya lihat Anda mencari, Saya melihat Anda dalam tempat tersembunyi pribadi itu. Saya melihat apa yang ada dan apa yang Anda inginkan dan Saya sekarang ada disini. Di waktu itu Natanael sedang berdoa dibawah pohon ara – Oh Tuhan, tunjukkanlah Mesias-Mu. Dan sekarang Filipus datang dibawah cabang itu dan mengatakan – Natanael, saya telah menemukan-Nya, doamu dijawab. Dia dari Nazaret.

Kemudian Natanael mengatakan, Ah pastilah kamu becanda. Bahkan dia juga tahu bahwa ada tertulis di nabi Mikha, “hai Betlehem dari padamu akan bangkit bagi-Ku seorang yang akan memerintah Israel.” Dan tidak pernah ada sesuatu yang baik yang datang dari Nazaret. Namun Filipus mengatakan, datanglah dan lihatlah. OK Keinginannya untuk mengerti mengalahkan prasangkanya dan jadilah dia pergi.

Wah, ternyata itu bukti yang sudah cukup besar bagi dia. 49 Kata Natanael langsung kepada-Nya: "Rabi, Engkau Anak Allah, Engkau Raja orang Israel!" Tiga tahun kemudian Filipus masih belum yakin Dia adalah Allah. Akan tetapi Natanael mengerti hal itu langsung. Dia melihat keilahian dalam kehadiran-Nya.

Yohanes 1:50 mengatakan, “Yesus menjawab, kata-Nya: "Karena Aku berkata kepadamu: Aku melihat engkau di bawah pohon ara, maka engkau percaya? Engkau akan melihat hal-hal yang lebih besar dari pada itu.” Alasannya Anda percaya adalah karena kemahatahuan Saya. Anda yakin bahwa hanya Allahlah dapat mengetahui segalanya. Yesus mengatakan, dengarkanlah, Anda akan melihat hal yang lebih besar dari pada itu. Anda hanya baru mulai melihat.

Jadi lihatlah ayat 51, “Lalu kata Yesus kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya engkau akan melihat langit terbuka dan malaikat-malaikat Allah turun naik kepada Anak Manusia.” Yesus mengatakan Natanael, kamu memikir kamu melihat surga, Anda memikir Anda melihat kuasa ilahi dalam kemahatahuan itu, mulai dari sekarang Anda akan melihat banyak hal lain yang terjadi terus menerus diantara langit dan bumi. Anda akan melihat surga terbuka dan malaikat naik turun dan Anak Manusia bekerja berdasarkan kekuatan surga. Anda akan melihat surga turun kebawah.

Mungkin saja Natanael mengerti kemuliaan Kristus lebih daripada semua yang lain. Dia tidak pernah menanyakan suatu pertanyaan lagi. Dai tidak pernah muncul dalam sisa sejarah yang ada. Dia benar masuk, kuat seperti batu dari permulaan. Dan Yesus menjanjikannya wahyu yang paling hebat dan segalanya yang dia melihat sejak itu dia tahu sebagai surga yang terbuka.

Allah menggunakan orang skeptis lemah yang lambat, kusam, mekanik, analitis seperti Filipus. Dan Allah menggunakan jiwa-jiwa yang imannya besar, yang pemahamannya jelas seperti Natanael. Tahukah apa yang Dia perbuat? Dia mengambil bahan baku dalam diri kita semua dan Dia merubahkannya menjadi apa yang berguna bagi Dia, Amin?



JOIN OUR MAILING LIST:

© 2017 Ferdy Gunawan
ADDRESS:

2401 Alcott St.
Denver, CO 80211
WEEKLY PROGRAMS

Service 5:00 - 6:30 PM
Children 5:30 - 6:30 PM
Fellowship 6:30 - 8:00 PM
Bible Study (Fridays) 7:00 PM
Phone (720) 338-2434
Email Address: Click here
Back to content