Berdoalah kepada Bapamu di Surga

PERSEKUTUAN INDONESIA RIVERSIDE
Go to content

Berdoalah kepada Bapamu di Surga

Persekutuan Indonesia Riverside
Published by Stanley Pouw in 2012 · 11 March 2012

“Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. 8 Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan. 9 Adakah seorang dari padamu yang memberi batu kepada anaknya, jika ia meminta roti, 10 atau memberi ular, jika ia meminta ikan? 11 Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya.” 12 “Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka. Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.”

Coba pertimbangkanlah sebentar beberapa atribut Allah seperti Allah itu kuasa- Nya tak terbatas dan Dia sanggup melakukan apapun juga yang Dia inginkan, dan kebenaran-Nya tak terbatas sehingga Dia hanya melakukan yang benar, dan kebaikan-Nya tak terbatas sehingga segala yang Dia lakukan adalah baik dan kebijaksanaan-Nya tak terbatas sehingga Dia selalu tahu dengan sempurna apa yang benar dan baik.

Dan ditambah semua itu Dia juga mengasihi tanpa batas sehingga di dalam semua kuasa-Nya dan kebenaran-Nya dan kebaikan-Nya dan kebijaksanaan-Nya Dia juga sangat sayang atas kekasih-kekasih-Nya, jika Anda merenungkan hal-hal ini, maka undangan Allah ini untuk berdoa dan meminta hal-hal baik dengan janji bahwa Dia akan memenuhi permintaan itu adalah sesuatu yang luar biasa indahnya.

Dan ini berarti bahwa salah satu tragedi gereja sekarang adalah betapa sedikitnya kita sebenarnya berdoa. Allah memberikan kita undangan terbesar di dunia, dan anehnya kita secara rutin berpaling dan melakukan hal-hal lain yang tidak penting.

Sepertinya Allah mengundang kami untuk datang kepada pesta makan terbesar yang pernah ada dan kita menjawab, “Aku telah membeli ladang dan aku harus pergi melihatnya; aku minta dimaafkan. 19 Yang lain berkata: Aku telah membeli lima pasang lembu kebiri dan aku harus pergi mencobanya; aku minta dimaafkan. 20 Yang lain lagi berkata: Aku baru kawin dan karena itu aku tidak dapat datang” (Lukas 14:18-20).

Nah, itu waktu dulu. Doa saya sekarang adalah supaya Allah menggunakan pesan dan firman dari Yesus di Matius 7 ini, dan pengaruh lain di dalam hidup Anda, untuk membawa kembali suatu keinginan baru untuk berdoa di tahun 2012. Saya harap Anda masing-masing minta kepada Allah untuk mengabulkan itu sementara kita mempelajari teks ini.

Kita akan melakukan hal itu dalam dua tahap. Pertama, kita akan melihat delapan dorongan untuk berdoa di Matius 7:7-11. Dan kedua, kita akan coba untuk menjawab pertanyaan bagaimana caranya kita dapat lebih mengerti janji-janji bahwa ketika kita minta kita akan menerima dan waktu kita cari kita akan menemukannya dan ketika kita ketok, pintu akan dibukakan.

Enam dorongan itu eksplisit dalam teks ini dan dua adalah implisit. Sudah terang bagi saya bahwa salah satu tujuan Yesus dalam ayat-ayat ini adalah untuk menguatkan kami dan memberi motivasi kepada kami untuk berdoa. Dia ingin kita berdoa, Dan bagaimana caranya Dia mendorong kita?

1. Dia mengundang kita untuk berdoa. Tiga kali Dia memerintah kita untuk berdoa, untuk memohon kebutuhan kita. Yang mendapat perhatian kita adalah berapa kali Dia mengajak kita dengan cara-cara yang berbeda. Ayat 7-8, “Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. 8 Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan.”

Pengulangan itu berarti, “Aku ingin Anda melakukan itu. Mintalah kepada Bapa kebutuhan Anda. Carilah Bapa Anda untuk pertolongan yang Anda butuhkan. Ketoklah pintu rumah Bapa supaya Dia membukakan dan memberi Anda apa yang kaubutuhkan. Minta, cari dan ketok. Saya mengundang Anda tiga kali karena saya benar-benar ingin Anda menerima pertolongan Bapa Anda.”

2. Dia memberi janji jika kita berdoa. Yang lebih baik dan lebih mengagumkan dari tiga undangan itu adalah tujuh janji-janji. Ayat 7-8, “Mintalah, maka (#1) akan diberikan kepadamu; carilah, (#2) maka kamu akan mendapat; ketoklah, (#3) maka pintu akan dibukakan bagimu. 8 Karena setiap orang yang meminta, (#4) menerima dan setiap orang yang mencari, (#5) mendapat dan setiap orang yang mengetok,(#6) baginya pintu dibukakan.” Kemudian pada akhir ayat 11b (#7), “Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya.”

Tujuh janji-janji. Itu akan diberikan kepadamu. Anda akan mendapat. Pintu akan dibukakan kepadamu. Yang meminta akan diberkan. Yang mencari akan mendapat. Yang mengetok pintu akan dibukakan. Bapamu akan memberikan hal yang baik. Tujuan janji-janji ini adalah: Datanglah dengan semangat. Berdoalah kepada Dia, Doa itu tidak sia-sia. Dia akan menjawab. Dia akan memberikan yang baik ketika kita berdoa. Berdoalah sering, berdoalah teratur, dan berdoalah penuh dengan kepercayaan di tahun 2012.

3. Allah menyediakan diri-Nya di tingkat berbeda-beda. Yesus menguatkan kita bukan saja dengan banyaknya undangan dan janji, namun juga dengan tiga variasi undangan. Dengan kata lain, Allah siap untuk merespon secara positif ketika Anda menemukan-Nya di tingkat akses berbeda-beda.

Jika bapanya dekat, anak itu langsung meminta Dia untuk keperluannya. Jika bapanya jauh, anak itu mencari bapanya untuk kebutuhannya. Jika anak itu menemukan bapa-nya dibelakang pintu tertutup, dia akan mengetok untuk kebutuhannya. Tidak masalah Anda menemukan Allah itu dekat atau jauh bahkan dengan banyak halangan, Dia tetap akan mendengar dan Dia akan memberi hal baik kepada Anda karena Anda mencari Dia dan bukan kepada orang lain atau hal lain.

4. Setiap orang yang meminta akan menerima. Yesus mendorong kita untuk berdoa dengan mengatakan bahwa semua yang meminta akan menerima, bukan hanya beberapa orang saja. Ayat 8, “Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan.” Perkataan setiap orang di ayat 8, mengatakan janganlah kita takut dan ragu-ragu, bahwa entah bagaimana itu hanya berlaku bagi orang lain dan bukan untuk diri kita.

Tentu saja, Dia membicarakan anak-anak Allah disini, bukan semua manusia dimana-mana. Jika Anda tidak memiliki Yesus sebagai Juruselamat dan Allah sebagai Bapa, maka janji-janji ini tidak berlaku bagi Anda. Dan banyak orang yang yang menamakan diri mereka Kristen masih belum menerima-Nya.

Yohanes 1:12 mengatakan, “Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama- Nya.” Untuk menjadi anak Allah, kita harus menerima Anak Allah, Yesus Kristus, yang memberikan kita otoritas untuk di adopsi. Dan bagi merekalah janji-janji itu.

Bagi mereka yang menerima Yesus, setiap orang dari mereka yang meminta akan menerima hal-hal baik dari Bapa-Nya. Pokoknya tidak ada satupun dari anak- anak-Nya yang dikecualikan. Semua diterima dan didorong untuk datang. Martin Luther melihat caranya Yesus memotivasikan kita seperti ini:

“Dia tahu kita segan dan malu-malu, bahwa kita merasa tidak layak dan tidak kudus untuk menyatakan kebutuhan kita kepada Allah…Kita pikir Allah itu begitu besar dan kita begitu kecil sehingga kita tidak berani berdoa…..Itulah sebabnya Kristus ingin merubahkan pikiran yang takut-takut itu, dan menghilangkan keraguan kita dan supaya kita maju dengan penuh kepercayaan dan keberanian.” Vol. 21 dari Luther’s Works (Concordia, 1956, h.234.)

5. Kita datang kepada Bapa kita. Ayat 11, “Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepada- Nya!” Ini adalah salah satu dari kebenaran terbesar yang ada. Allah adalah bapa kita. Implikasinya adalah bahwa Dia tidak pernah akan memberikan kita sesuatu yang buruk bagi kita, Tidak pernah, karena Dia adalah Bapa kita!

6. Bapa Surgawi kita jauh lebih baik dari pada bapa duniawi kita. Yesus mendorong kita untuk berdoa dengan memperlihatkan kepada kita bahwa Bapa Surgawi kita lebih baik daripada bapa duniawi kita dan pasti akan memberikan hal yang lebih baik daripada yang diberikan mereka. Tidak ada kejahatan dalam Bapa surgawi kita dibanding bapa duniawi kita.

Ayat 11 lagi, “Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya!” Yesus tahu bahwa bapa duniawi kita orang berdosa. Karena itu Alkitab berulang kali menarik perhatian kita kepada kesamaan antara bapa duniawi dan Bapa Surgawi, namun juga kepada perbedaannya (contoh Ibrani 12:9-11; Matius 5:48).

Jadi Yesus bukan hanya mengatakan bahwa Allah adalah Bapamu; Dia mengatakan bahwa Allah selalu lebih baik dari pada bapa duniawi Anda, karena semua bapa duniawi jahat dan Allah tidak. Ini contoh yang jelas sekali dari ajaran Yesus bahwa semua orang secara universal berdosa. Dia menyatakan bahwa murid-murid-Nya juga jahat, Dia tidak memilih perkataan yang lebih halus seperti penuh dosa atau lemah. Dia mengatakan murid-murid-Nya jahat.

Masalahnya adalah ketika masih belum menjadi orang percaya, Anda tidak menganggap dirimu jahat. Ini yang ditulis orang yang baru mendengar Billy Graham, “Saya tidak pernah merasa terhilang, dan juga tidak merasa saya setiap hari berkubang dalam lumpur dosa meskipun khotbah berulang kali menuntut bahwa itu perilaku saya. Berikanlah saya suatu agama praktis yang mengajar kelemahlembutan dan toleransi, yang mengakui tidak ada hambatan warna atau keyakinan. Yang mengingat orang tua dan yang mengajarkan anak-anak kebaikan dan bukan dosa. Jika untuk penyelamatan saya, saya harus menerima filsafat yang saya baru dengar dikhotbahkan itu, saya memilih untuk menetap selamanya dalam keadaan terkutuk.” Dia sudah memilih, bagaimana Anda?

Marilah kita kembali kepada Allah, Bapa kita. Janganlah membatasi pengertian Anda tentang Allah sebagai Bapa dengan pengalaman Anda dengan bapamu sendiri. Sebaliknya percayalah bahwa Allah tidak memiliki dosa atau keterbatasan atau kelemahan bapa duniawi Anda. Didalam Dia tidak ada kejahatan.

Dan intinya perkataan Yesus adalah: Bahkan bapa-bapa yang jatuh dan penuh dosapun memiliki cukup anugerah untuk memberikan hal baik kepada anak-anak mereka. Memang ada juga bapa-bapa yang menyakiti. Namun di kebanyakan tempat di dunia, bapa-bapa itu memperlakukan anak-anak mereka dengan baik meskipun mereka tidak tahu pasti apa yang baik bagi mereka. Namun Allah selalu lebih baik. Karena itu, jika bapa duniawi Anda memberi yang baik, apalagi Bapamu di surga akan memberikan hal baik kalau diminta.

Dan ada sesuatu yang tersirat disini yang mendukung dorongan #4 diatas, perkataan ‘setiap orang,’ “Setiap orang yang meminta akan menerima.” Jika Yesus memberitahukan murid-murid-Nya, “Anda semua anak-anak Allah. Dan Anda semua jahat. Dengan kata lain, meskipun Anda telah diadopsi Allah menjadi keluarga-Nya, tetap masih ada dosa yang berdiam di dalam Anda. Namun Yesus berkata, semua akan menerima, setiap anak Allah yang jahatpun akan menerima! Kita akan tahu mengapa sebentar lagi.

7. Kita dapat percaya kebaikan Allah karena Dia telah menjadikan kita anak- anak-Nya. Ini dari Santa Agustinus, “Apa sih yang tidak akan diberikan sekarang kepada anak-anak-Nya ketika mereka berdoa, karena Dia telah memberikan mereka khususnya hal ini, yaitu, mereka telah menjadi anak-anak-Nya? Kita tahu bahwa menjadi anak Allah adalah anugerah yang kita terima saat kita datang kepada Yesus (Yohanes 1:12).

Yesus mengatakan kepada orang Farisi di Yohanes 8:42, “Jikalau Allah adalah Bapamu, kamu akan mengasihi Aku.” Namun Allah bukan Bapa mereka. Mereka menolak Yesus. Jadi, tidak semua orang adalah anak-anak Allah. Namun jika Allah telah menjadikan kita anak-anak secara cuma-cuma, terlebih lagi Dia akan menyediakan kebutuhan kita, benar?

8. Kayu salib adalah fondasi doa. Karena Dia menamakan kita jahat dan juga Dia mengatakan kita adalah anak-anak Allah. Bagaimana orang jahat dapat di adopsi Allah yang kudus? Bagaimana kita dapat menganggap kita anak-anak- Nya, apalagi meminta dan berharap menerima, dan mencari dan berharap menemukan, dan mengetok dan berharap pintunya dibuka?

Yesus memberi jawaban-Nya berulang kali. Di Matius 20:28 Dia mengatakan, “Anak Manusia datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.” Dia memberi nyawa-Nya untuk menebus kita dari murka Allah dan untuk menempatkan kita menjadi anak-anak yang hanya menerima hal yang baik.

Dan di Matius 26:28 Dia mengatakan di Perjamuan Kudus, “Ini adalah darah perjanjian yang telah dicurahkan untuk orang banyak untuk pengampunan dosa.” Karena darah Kristus, dosa kita diampuni ketika kita percaya Dia. Karena itu meskipun Yesus memanggil kita jahat, kita dapat menjadi anak-anak Allah dan bergantung kepada Dia untuk memberikan kita hal baik ketika kita berdoa.

Kematian Yesus adalah dasar segala janji-janji Allah dan semua jawaban doa- doa yang kita akan terima. Karena itu kita mengatakan “didalam nama Yesus” pada akhir doa-doa kita. Semuanya bergantung kepada Dia.

Ringkasan adalah bahwa Yesus benar-benar mendorong kita untuk berdoa. Kenapa lagi berbicara seperti itu jika tujuan-Nya bagi kita di tahun 2012 bukan untuk berdoa? Jadi Dia memberikan kita dorongan atas dorongan sedikitnya delapan kali.

Pertanyaan terakhir: Bagaimana kita harus mengerti keenam janji di ayat 7 dan 8, “Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. 8 Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan.” Apakah ini berarti semua yang diminta anak Allah itu akan diberi?

Tidak, kita tidak akan mendapat semua yang kita minta dan memang sebaiknya tidak dan kita janganlah inginkan hal itu. Karena kita pada dasarnya menjadi Allah jika Allah melakukan semua yang kita minta. Kita janganlah mau mendapatkan semua permintaan kita karena jika demikian kita harus memikul beban kebijaksanaan yang tak terbatas yang kita tidak miliki.

Namun alasannya kita tidak menerima semua permintaan kami adalah karena teks ini mengajarkannya. Yesus mengatakan di ayat 9-10 bahwa bapa yang baik tidak akan memberi anaknya batu jika ia minta roti dan tidak akan memberinya ular jika ia minta ikan. Bagaimana jika anak itu minta ular? Bagaimana jika kita minta yang tidak pantas dan yang tidak baik bagi kita?

Di ayat 11, Yesus memberikan kita kebenaran dari ilustrasi ini: Bapa Kami Hanya Memberi Hal Baik. Dia tidak memberi ular kepada anak-anak-Nya. Karena itu, teks itu sendiri tidak mengatakan bahwa “Mintalah dan Anda akan menerima” berarti “Minta dan Anda akan menerima hal khusus yang Anda minta dengan cara Anda memintanya.” Bukan itu yang dikatakan dan bukan itu yang dimaksud.

Dikatakan saat kita minta dan cari dan ketok, Dia akan mendengar dan memberi kita hal-hal yang baik. Dan hanya Dia tahu benar apa yang terbaik bagi kami, benar? Kadang-kadang itu hanya apa yang kita minta. Kadang-kadang itu pada saat kita minta. Kadang-kadang khusus caranya kita ingin. Dan di waktu lain Dia memberikan kita sesuatu yang lebih baik, atau pada waktu yang Dia tahu lebih baik, atau dengan cara yang Dia tahu lebih baik.

Dan tentu saja ini menguji iman kami. Karena jika kita pikir ada sesuatu yang lebih baik kita tentu telah memintanya duluan. Namun kita bukan Allah. Kita tidak kuat tanpa batas, atau benar tanpa batas, atau baik tanpa batas, atau bijaksana tanpa batas atau mengasihi tanpa batas. Dan karena itu, ini adalah anugerah besar bagi kita bahwa kita tidak akan mendapat semua yang kita minta.

Namun jika kita percaya Yesus atas janji-Nya, O betapa banyaknya berkat kita kehilangan jika kita tidak minta, dan tidak cari dan tidak mengetok, itu berkat- berkat bagi diri kita, keluarga kita, gereja kita, negara kita dan dunia kita. Jadi marilah kita bersama-sama berkomitmen untuk memberi waktu untuk berdoa sendirian dan bersama keluarga dan di dalam gereja di tahun 2012, Amin?



JOIN OUR MAILING LIST:

© 2017 Ferdy Gunawan
ADDRESS:

2401 Alcott St.
Denver, CO 80211
WEEKLY PROGRAMS

Service 5:00 - 6:30 PM
Children 5:30 - 6:30 PM
Fellowship 6:30 - 8:00 PM
Bible Study (Fridays) 7:00 PM
Phone (720) 338-2434
Email Address: Click here
Back to content