Menjalani Kehidupan yang Bermakna

PERSEKUTUAN INDONESIA RIVERSIDE
Go to content

Menjalani Kehidupan yang Bermakna

Persekutuan Indonesia Riverside
Published by Stanley Pouw in 2012 · 5 February 2012

“Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi; di bumi ngengat dan karat merusakkannya dan pencuri membongkar serta mencurinya. 20 Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di sorga; di sorga ngengat dan karat tidak merusakkannya dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya. 21 Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada. 22 Mata adalah pelita tubuh. Jika matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu; 23 jika matamu jahat, gelaplah seluruh tubuhmu. Jadi jika terang yang ada padamu gelap, betapa gelapnya kegelapan itu. 24 Tak seorangpun dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon.”

Jadi pertanyaan yang keluar dari teks ini adalah pertanyaan yang sederhana sekali, dimana hati Anda? Ayat 21, “dimana hartamu berada.” Apakah yang paling dipentingkan di dalam kehidupan Anda? Apakah yang dipikirkan kebanyakan waktu? Kemungkinan besar jika Anda merenungkan hal itu jawabannya adalah suatu hal, seperti rumah, mobil, pakaian, rekening bank, saham, investasi dan furnitur. Kita benar-benar mahluk yang ingin memiliki barang.

Wah, beritanya tidak baik bagi Anda, saya hanya ingin supaya Anda tahu bahwa semua hal dan barang berharga itu tidak akan bertahan. Mungkin karena salah penilaian, atau mungkin karena kehilangan konsentrasi, atau mungkin Anda kehilangan itu di pasar saham. Atau mungkin itu berakhir menjadi massa logam hancur yang harus ditarik ke halaman sampah. Dan bagaimana dengan semua barang dirumah Anda? Wah, kuncilah rumahmu dan haraplah tidak ada yang mencurinya.

Jadi sekarang pada saatnya kita kembali kepada Khotbah di Bukit di Matius 6:19- 24 Yesus mengajarkan kita tentang hal-hal yang disalahgunakan orang Farisi mengenai hal harta milik. Sayangnya, mereka terpengaruh secara total dengan harta. Diantara semua masalah lain orang Farisi itu, mereka juga serakah dan ingin memiliki barang orang lain, dan mereka manipulatif dan selalu ingin memiliki barang lebih banyak lagi.

Ingatlah, bahwa tujuan seluruh Khotbah di Bukit, di Matius 5, 6, dan 7, adalah pada dasarnya untuk mengesampingkan standar orang Farisi yang kurang baik dan kurang benar dan untuk menyatakan kembali standar ilahi Allah untuk hidup di dalam Kerajaan-Nya. Mereka telah bikin suatu sistim agama buatan manusia yang tidak efisien. Yesus mengajarkan bahwa di dalam kerajaan-Nya Anda harus hidup memenuhi standar ilahi, dan ajaran-Nya bertentangan dengan apa yang diajarkan orang Farisi.

Jadi pada dasarnya teks kita, dari ayat 19 sampai 24, pertama berhubungan dengan pandangan kita tentang harta milik jasmani kita dibanding dengan harta milik rohani kita di ayat 19 dan 20. Dan setelah itu di aayt 21-23 Yesus mengajarkan kita bahwa itu semua berhubungan dengan sikap hati kita, apakah hati kita terbuka kepada Allah atau tidak dan ayat 24 mengatakan biar Anda berusaha sekuat mungkin, Anda tidak bisa melakukan kedua-duanya bersama-sama.

Nah, bagi orang Farisi menjadi kaya itu adalah sama dengan menjadi kudus, menjadi kaya berarti Allah memberkati saya. Karena itu waktu Yesus mengatakan, “lebih mudah seekor unta masuk melalui lobang jarum dari pada seorang kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah,” itu benar-benar sangat mengherankan. Karena bagi mereka menjadi kaya itu adalah bukti ilahi bagi hidup Anda, Anda memiliki banyak karena Allah telah memberikannya kepada Anda karena Anda orang benar. Dan mereka menyamakan uang dengan berkat Tuhan, dan itulah sistim mereka.

Darimana mereka mendapatkan konsep ini? Coba lihatlah Ulangan 28. Ketika Tuhan membebaskan Israel dari Mesir dan membawa mereka ke pinggir Kanaan, Tanah Perjanjian, Tuhan memberikan mereka beberapa persyaratan untuk masuk ke tanah itu, dan berdasarkan persyaratan-persyaratan itu ada janji-janji besar sekali.

Di Ulangan 28:1-2, Tuhan mengatakan ini pada saat mereka menyiapkan diri untuk masuk ke tanah itu, “Jika engkau baik-baik mendengarkan suara TUHAN, Allahmu, dan melakukan dengan setia segala perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, maka TUHAN, Allahmu, akan mengangkat engkau di atas segala bangsa di bumi. 2 Segala berkat ini akan datang kepadamu dan menjadi bagianmu, jika engkau mendengarkan suara TUHAN, Allahmu.”

Dan sebaliknya di Ulangan 28:15-18, “Tetapi jika engkau tidak mendengarkan suara TUHAN, Allahmu, dan tidak melakukan dengan setia segala perintah dan ketetapan-Nya, yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, maka segala kutuk ini akan datang kepadamu dan mencapai engkau: 16 Terkutuklah engkau di kota dan terkutuklah engkau di ladang. 17 Terkutuklah bakulmu dan tempat adonanmu. 18 Terkutuklah buah kandunganmu, hasil bumimu, anak lembu sapimu dan kandungan kambing dombamu.”

Jadi ini berkat-berkat materi dan kutukan materi, mereka itu berkat-berkat duniawi yang kelihatan dan nyata. Dengan kata lain kelihatannya bahwa berkat- berkat materi adalah tanda ketaatan Anda, dan kemiskinan materi adalah tanda ketidaktaatan Anda. Namun mereka salah mengerti permulaan itu dan tidak membaca selanjutnya dimana di Ulangan 30:6 Allah menjelaskan keinginan sebenarnya yaitu ketaatan untuk mengasihi Allah dengan seluruh hati dan jiwa dan bahwa berkat-berkat itu bukannya semua hanya materi.

Nah Perjanjian Lama telah memperingati kita dalam hal ini, Salomo mengatakan dia kaya akan tetapi semua itu kesia-siaan belaka, segala sesuatu adalah sia-sia. Didalam Sepuluh Perintah di Keluaran 20:17 Allah mengatakan, “Jangan mengingini.” Perjanjian Lama penuh peringatan tentang kekayaan, Amsal 23:4 mengatakan, “Jangan bersusah payah untuk menjadi kaya, tinggalkan niatmu ini.” Di Amsal 28:20 dikatakan, “Orang yang dapat dipercaya mendapat banyak berkat, tetapi orang yang ingin cepat menjadi kaya, tidak akan luput dari hukuman.”

Dengan kata lain Alkitab memperingati supaya janganlah serakah dan mengingini dan cepat-cepat mencari kekayaan. Namun meskipun semua peringatan itu bahwa Anda tidak dapat mementingkan Allah dan uang bersama-sama, orang tetap melakukan itu dan menyepelekan peringatan Allah. Lukas 16:14 mengatakan, “Semuanya itu didengar oleh orang-orang Farisi, hamba-hamba uang itu, dan mereka mencemoohkan Dia.”

Jadi dengan latar belakang keserakahan orang Farisi ini Tuhan kita berbicara, dan yang Dia katakan disini adalah kita harus memiliki pandangan yang tepat tentang keuangan dan kekayaan dan harta milik. Dengarkanlah, kita hidup di Amerika di zaman resessi ini, benar?

Nah saya dapat mengatakan ada satu alasan yang sederhana mengapa ada banyak masalah keuangan dan jawabnya adalah keserakahan, sederhana sekali. Dan Anda dapat membicarakan semua alasan pinggiran tetapi kecuali Anda berurusan dengan hati orang Anda tidak akan pernah dapat menangani masalah resessi dalam masyarakat bebas ini karena keserakahan mendominasi bagaimana caranya kebebasan itu berfungsi.

Dan masalah hati manusia bukanlah masalah pinggiran, masalah inti manusia adalah keserakahan, dan Anda harus mengalihkan hatinya dari keinginan dan itulah yang Tuhan ingin kita lakukan dalam teks ini, untuk mengalihkan kita dari masalah keinginan itu.

Tahukah Anda bahwa kita harus menangani harta milik kita dan keuangan kita dan kekayaan kita dan kelebihan kita sama seperti semua yang lain. 1 Korintus 10:31, “Jika engkau makan atau jika engkau minum, atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah.” Sayangnya kita melakukan kebanyakannya untuk kepentingan diri saja, itulah masalahnya.

John Stott pernah mengatakan, “Ambisi duniawi memiliki daya tarik yang kuat sekali bagi kita dan mantra materialisme sangat sukar untuk dipatahkan.” Meskipun kita memberi perpuluhan dengan setia, apakah kita telah memecahkan masalah ini? Belum tentu. Allah tidak ingin sesuatu yang diberikan karena Anda takut, tidak, Dia ingin sesuatu yang diberikan karena Anda mengasihi Dia dan yang datang dari hati Anda, benar?

Jadi Tuhan tidak memberikan kita disini suatu standar mutlak yang legalistis, Dia hanya memberikan kita suatu prinsip, dan ketika Anda mendengar prinsip ini yang mengatakan, “kumpulkanlah bagimu harta di sorga, atau layanilah Allah dan jangan melayani uang”, Anda mungkin mengatakan, “Ah ini kurang jelas, namun keadaan itu tidak akan berlangsung saat kita sudah selesai.” Namun ini cukup jelas untuk mempengaruhi sikap Anda dan bukan saja sikap eksternal saja, jadi siaplah untuk membiarkan Allah mengubah sikap Anda.

Alkitab berisi lebih dari 2350 ayat-ayat yang berhubungan dengan uang dan harta milik. Yesus mengajarkan lebih banyak tentang uang dari pada sorga, neraka dan hampir semua subjek lain. Yesus menyatakan suatu prinsip dasar dalam teks ini: Caranya Anda memahami dan mengelola hal-hal materi mencerminkan hati Anda! Menurut survei, ketegangan di rumah tangga tentang uang adalah salah satu alasan yang paling umum orang bercerai.

Rasul Paulus mengatakan di 1Timotius 6:10, “akar segala kejahatan ialah cinta uang.” Bukanlah uang yang menjadi akar segala kejahatan, cinta uang itu akarnya. Anda bisa miskin sekali dan tidak memiliki uang namun tetap mengasihi uang seperti orang gila. Anda hanya tidak dapat menangkapnya. Anda bisa saja kaya sekali karena warisan dsb dan sebenarnya tidak begitu menghargai uang itu. Cinta uang itu yang merusak.

Masih ingat kisah Salomo yang terus mengumpulkan kekayaan sampai dia menjadi orang terkaya di seluruh dunia, dan setelah semuanya tercapai dia mengatakan, “kesia-siaan belaka, segala sesuatu adalah sia-sia.” Hal itu tidak memenuhinya, malah itu memberikannya kehampaan, ketidakgunaan tanpa makna. Alkitab memberikan kita banyak ilustrasi lain tentang orang-orang yang karena cinta uang merasa dihancurkan dan dirusak cukup berat.

Jadi marilah kita menyelidiki apa yang diajarkan Yesus. Lihatlah ayat 19, “Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi.” Apakah artinya itu? Inilah permainan kata-kata, ini berarti, janganlah mengharta harta, janganlah menimbun harta atau janganlah menempatkan harta disuatu tempat atau menyimpan harta disuatu tempat.

Yang dibicarakan Tuhan disini bukanlah keperluan kita sehari-hari akan tetapi apa yang kita menimbun saja. Ini bukan kehutuhan kita, ini bukan yang kita memerlukan setiap hari, atau keluarga kita butuhkan, atau orang miskin butuhkan atau yang kita berikan kepada Tuhan, atau memisahkan uang untuk masa depan atau investasi yang bijaksana supaya kita dapat menjadi pengelola uang Allah yang lebih baik lagi di masa depan.

Yesus tidak membicarakan uang atau barang yang dipakai, yang aktif. Dia membicarakan apa yang disimpan saja untuk diri kita sendiri. Itulah yang dibicarakan-Nya, Dia membicarakan yang kelebihan, Dia membicarakan apa yang melebihi kebutuhan kita. Implikasinya adalah bahwa ada kelebihan yang begitu banyak sehingga itu hanya disimpan saja.

Jadi apakah yang Dia larang? Apakah Dia melarang untuk memiliki rekening bank, rekening tabungan, polis asuransi atau investasi bijaksana? Tidak. Apakah Dia mengatakan bahwa kita tidak boleh memiliki sesuatu? Apakah Dia mengajarkan supaya kita menjual seluruhnya dan terlatar di jalanan dengan minuman keras dan menjadi pengemis? Tidak.

Nah bagaimana tentang orang muda yang kaya itu, Yesus mengatakan kepada dia, “juallah segala milikmu dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh harta di sorga.” Tahukah Anda bahwa itu satu-satunya orang yang diberi nasihat seperti itu? Coba perhatikanlah Dia tidak mengatakan hal itu kepada Maria dan Marta. Karena Dia senang pergi kerumah mereka dan Dia juga suka masakan mereka.

Dan Dia juga mengatakan di Matius 19:29, “Dan setiap orang yang karena nama-Ku meninggalkan rumahnya, saudaranya laki-laki atau saudaranya perempuan, bapa atau ibunya, anak-anak atau ladangnya, akan menerima kembali seratus kali lipat dan akan memperoleh hidup yang kekal.”

Tuhan tidak menyalahkan harta milik orang, alasannya Dia mengatakan kepada orang muda yang kaya itu untuk menjual seluruh miliknya adalah karena dia lebih menyukai harta miliknya dari pada Allah. Dan yang menghalang hubungan dia dan Allah adalah semua hartanya dan kecuali dia membuang semua itu tidak mungkin ada hubungan dengan Allah.

Bahkan di Keluaran 20:15 dikatakan, “Jangan mencuri.” Pernyataan Allah ini di dalam Sepuluh Perintah mengasumsikan bahwa ada sesuatu yang menjadi milikku yang Anda tidak dapat memiliki. Kita berhak untuk memiliki harta. Bukan saja Anda tidak berhak untuk mencuri milikku, Anda tidak berhak untuk mengingini milikku karena Keluaran 20:17 mengatakan, “Jangan mengingini.” Jadi Tuhan mengaku ada hak milik pribadi.

Contohnya di Ulangan 8:18 dikatakan, “sebab Dialah yang memberikan kepadamu kekuatan untuk memperoleh kekayaan.” Allah memberikan kita sumber daya dan kemampuan. Di 1 Korintus 4:7 dikatakan, “Dan apakah yang engkau punyai, yang tidak engkau terima?” Allah ingin supaya kita menyadari bahwa semua milik kita datang dari Allah. Malah 1 Timotius 6:17 mengatakan, “Allah memberikan kepada kita segala sesuatu untuk dinikmati.”

Dan saat Anda mempelajari buku Amsal berkali-kali Alkitab menasihati kita untuk menangani uang kita dengan hati-hati supaya investasi kita bijaksana. Jadi apakah artinya menabung harta di sorga? Artinya adalah mendistribusikan dan membagikan kekayaan jasmani dan rohani yang diberikan Allah kepada kita, itu berarti mengajarkan orang lain tentang Allah, itu berarti menggunakan uang lebihan untuk pelayanan misi di desa Anda, di negara bagian Anda atau di tempat jauh diseberang lautan, itu berarti membagikan kasih Allah dimanapun juga.

Tahukah Anda bahwa Abraham kaya sekali dan juga dipanggil teman Allah? Dan Allah memberikan Ayub kekayaan yang lebih besar dari pada waktu sebelumnya sampai dia tidak sanggup menghitungnya. Dan tahukah Anda bahwa Zakheus kaya sekali akan tetapi tetap diperhitungkan sebagai anak Abraham?

Jadi apakah kuncinya mereka menjadi sahabat Allah? Kuncinya adalah sikap hati mereka, bahwa mereka terutama mengasihi Allah lebih dari pada yang lain. Karena itu dikatakan, “Mata adalah pelita tubuh. Jika matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu; 23 jika matamu jahat, gelaplah seluruh tubuhmu. Jadi jika terang yang ada padamu gelap, betapa gelapnya kegelapan itu.

Yesus mengajarkan bahwa cara yang sama matamu dapat melihat seseorang secara fisik, hatimu juga dapat melihat Tuhan secara rohani, supaya kita mengerti apa yang diajarkan Allah. jika mata rohani Anda, yaitu hati Anda baik maka sisanya akan ikut juga melayani Allah, namun jika hati Anda buruk, semua tindakan dan pikiran hanya akan menarik Anda senakin jauh dari Allah dimana tidak ada terang, hanya kegelapan.

Kita semua bangga dapat multi-tasking, benar? Kita ingin melakukan banyak hal pada saat yang sama. Kita pikir melayani Allah adalah salah satu dari banyak hal yang kita ingin lakukan, melayani Allah dicadangkan untuk hari Minggu atau mungkin sebagain dari hari Minggu. Namun bukan itu yang diajarkan Allah, Matius 6:33 mengatakan, “Carilah dahulu kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.”

Mencari dulu kerajaan Allah berarti melayani Allah yang nomor satu dan yang paling penting dalam hidup kita. ini berarti hati kita adalah bersama Allah, ini berarti melayani Dia lebih penting untuk kita daripada keluarga dan pekerjaan kita. Apakah itu nyata dalam hidup kita sehari-hari?

Jadi dengarkanlah perkataan Allah malam ini. Bagaimana baiknya mata Anda, bagaimana baiknya hati Anda, dimana Anda investasi kelebihan Anda? Apakah fokus Anda? Ayat 24 mengatakan, “Tak seorangpun dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon.”

Allah mengatakan bahwa kita tidak dapat mengabdi kepada Allah dan juga kepada semua yang lain. Ada banyak hal di dalam hidup kita yang mengambil fokus kita dari apa yang terpenting dalam hidup kita, yaitu Allah. Dengarkanlah Allah, marilah kita menabung harta di surga dengan melayani Allah dengan segenap hati, pikiran dan kekuatan kita, Amin? Marilah kita berdoa.



JOIN OUR MAILING LIST:

© 2017 Ferdy Gunawan
ADDRESS:

2401 Alcott St.
Denver, CO 80211
WEEKLY PROGRAMS

Service 5:00 - 6:30 PM
Children 5:30 - 6:30 PM
Fellowship 6:30 - 8:00 PM
Bible Study (Fridays) 7:00 PM
Phone (720) 338-2434
Email Address: Click here
Back to content