Mengubah Air menjadi Anggur

PERSEKUTUAN INDONESIA RIVERSIDE
Go to content

Mengubah Air menjadi Anggur

Persekutuan Indonesia Riverside
Published by Stanley Pouw in 2012 · 29 January 2012

Fokus Yohanes di permulaan bab 2 adalah kepada pekerjaan Kristus karena perbuatan dan pekerjaan Kristus juga menunjukkan kita bahwa Dia adalah Allah. Jadi bukan saja kesaksian orang lain penting, namun justru kesaksian hidup Kristus, firman-Nya, kepribadian-Nya, pengetahuan ilahi-Nya, tindakan-Nya dan mujizat-mujizat yang Dia lakukan adalah bukti nyata. Semua hal itu membuktikan kepada kita bahwa Kristus memang Allah dalam tubuh manusia.

Kita juga melihat macam apa mujizat-mujizat yang dilakukan Yesus itu dan kita melihat bahwa di semua mujizat Dia selalu memuaskan kubutuhan dasar manusia, entah itu kehausan, kelaparan, menjadi buta atau lumpuh. Dia bertemu dengan manusia pada tingkat kebutuhannya yang dasar. Mengapa? Jawabnya ada di dalam Yohanes 2:11, “Hal itu dibuat Yesus di Kana yang di Galilea, sebagai yang pertama dari tanda-tanda-Nya dan dengan itu Ia telah menyatakan kemuliaan-Nya, dan murid-murid-Nya percaya kepada-Nya.”

Dan Dia juga menguduskan upacara perkawinan dengan kehadiran-Nya dan dengan melakukan mujizat itu. Perkawinan adalah persatuan yang mulia dan itu adalah dua menjadi satu di hadapan Allah. Karena itu Allah benci perceraian. Betapa baiknya mujizat pertama itu terjadi di suatu pernikahan karena Allah mengumpamakan hubungan-Nya dengan gereja itu sebagai hubungan diantara mempelai pria dan pengantin.

Baru minggu yang lalu kita melihat bagaimana Yesus diberi tahu bahwa anggur mereka habis di perkawinan itu. Dan kita juga melihat jawaban Yesus kepada ibu-Nya. Ingatlah Dia memanggilnya ‘wanita’ dan bukan ‘ibu’ dimana kita dapat melihat bahwa Dia tidak lagi mementingkan hubungan dengan ibu-Nya secara lahiriah namun sekarang hubungannya menjadi bagian dalam pelayanan publik- Nya dimana Dia mementingkan bahwa Dia adalah Anak Allah, Juruselamat.

Jadi marilah kita baca apa yang terjadi berikut. Yohanes 2: 6-11, “Di situ ada enam tempayan yang disediakan untuk pembasuhan menurut adat orang Yahudi, masing-masing isinya dua tiga buyung. 7 Yesus berkata kepada pelayan-pelayan itu: "Isilah tempayan-tempayan itu penuh dengan air." Dan merekapun mengisinya sampai penuh. 8 Lalu kata Yesus kepada mereka: "Sekarang cedoklah dan bawalah kepada pemimpin pesta." Lalu merekapun membawanya.”

“9Setelah pemimpin pesta itu mengecap air, yang telah menjadi anggur itu--dan ia tidak tahu dari mana datangnya, tetapi pelayan-pelayan, yang mencedok air itu, mengetahuinya--ia memanggil mempelai laki-laki, 10 dan berkata kepadanya: "Setiap orang menghidangkan anggur yang baik dahulu dan sesudah orang puas minum, barulah yang kurang baik; akan tetapi engkau menyimpan anggur yang baik sampai sekarang." 11 Hal itu dibuat Yesus di Kana yang di Galilea, sebagai yang pertama dari tanda-tanda-Nya dan dengan itu Ia telah menyatakan kemuliaan-Nya, dan murid-murid-Nya percaya kepada-Nya.”

Nah sekarang sebelum kita melihat ayat 6, marilah sebentar kita baca lagi apa yang dikatakan Yesus di ayat 4, “Mau apakah engkau dari pada-Ku, wanita? Saat-Ku belum tiba.” Coba apakah Anda lakukan seandainya Yesus mengatakan itu kepada Anda? Bukankah Yesus menolak permintaan bantuan itu? Maria menerima berita penolakan itu dari Yesus di ayat 4 namun di ayat 5 dia mengatakan kepada pelayan-pelayan, “Apa yang dikatakan kepadamu, buatlah itu.”

Dia tahu Bahwa Dia akan bertindak walaupun jawaban-Nya adalah tidak. Tahukah apa yang dia lakukan? Dengarkanlah, dalam penolakan-Nya tetap dia melihat ada iya juga, benar? Dia mengatakan pada saat-Nya tiba Dia akan bertindak. Namun Maria terus saja dan mengatakan, “apa yang dikatakan kepadamu, buatlah itu.” Dia menanggapi ‘iya’ dalam jawaban-Nya ‘tidak’.

Martin Luther berkomentar seperti berikut, “Dalam doa-doa kami manakala Allah mengatakan ‘tidak’, mungkin itu bisa berarti ‘belum’, jadi mungkin saja ada ‘iya’ tersembunyi disana. Dan untuk setiap ‘tidak’ dari Allah mungkin ada ‘iya’ ditempat lain. Masih ingat Daud? Daud mengatakan, Allah aku hidup di dalam rumah kayu aras, sedangkan Engkau hidup di dalam tenda. Marilah saya bangun sebuah bait suci bagi Engkau ya Tuhan, kumohon.”

Allah mengatakan, ‘tidak’, itu bukan kehendak-Ku, Daud kamu pria darah. Dan Daud patah hati, benar! Namun kemudian Allah mengatakan apakah kau ingin ada ‘iya’ juga yang mendampingi ‘tidak’ itu? Apakah Anda ingin suatu kerajaan Daud yang kekal? Anda tidak diperbolehkan membangun rumah bagi Aku, namun apakah Anda mau menerima takhta kekal? Kemudian Allah memberikan Daud janji kerajaan kekal, yaitu Perjanjian Daud.

Jadi, ketika Allah mengatakan ‘tidak’, jangan menyerah. Jika Anda berdoa kepada Allah untuk sesuatu dan Allah menutup pintu itu dan mengatakan ‘tidak’, lihatlah disekitarmu apakah ada ‘iya’ di tempat lain. Allah mengajarkan kita di Yakobus 5:16, “Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya.” Dan di 1 Yohanes 5:14 dikatakan, “Ia mengabulkan doa kita, jikalau kita meminta sesuatu kepada-Nya menurut kehendak-Nya.” Dan Maria tahu ada ‘iya’ di dalam ‘tidak’ itu.

Mari sekarang kita melihat apa yang tersedia, kita telah tahu keadaannya, situasinya jadi marilah kita melihat apa yang ada, dan tentu ini jelas sekali di ayat-ayat 6-10 ketika kita melihat apa yang terjadi, “Di situ ada enam tempayan yang disediakan untuk pembasuhan menurut adat orang Yahudi.”

Nah Anda masih ingat bahwa orang Yahudi memakai pembersihan seremonial. Sebelumnya makan Anda perlu membasuh tangan dan itu bukan karena Anda kotor namun perlu ada pembersihan dan pembasuhan kaki juga. Supaya semua tamu dapat melakukan itu di perkawinan yang besar ini, haruslah ada banyak tempayan air. Jadi tersedia enam tempayan dimana orang dapat menyucikan tangan mereka sebelum mereka mulai makan.

Markus 7:3 mengatakan, “Sebab orang-orang Farisi seperti orang-orang Yahudi lainnya tidak makan kalau tidak melakukan pembasuhan tangan lebih dulu, karena mereka berpegang pada adat istiadat nenek moyang mereka.” Jadi tempayan itu ada disitu untuk itu. Nah tempayan itu cukup besar. Dikatakan di dalam surat aslinya bahwa setiap itu isinya dua atau tiga ferkin.

Sekarang perkataan aneh “ferkin” ini kira-kira sebanyak tiga puluh dua liter dan itu berarti bahwa setiap tempayan air itu isinya kira-kira diantara 65 sampai 96 liter. Dan jika ada enam tempayan, itu berarti ada air kira-kira 400 sampai 600 liter jika penuh.

Sekarang di ayat 7 Yesus berkata kepada mereka, “Isilah tempayan-tempayan itu penuh dengan air." Dan merekapun mengisinya sampai penuh.” Coba pikirkan hal ini. Ini bukan hal gampang, mereka tidak bisa buka keran saja karena tidak ada keran. Pasti ada sumur atau mata air di dekat situ dan banyak pelayan-pelayan harus pergi bolak-balik mengambil air itu dengan apa yang mereka pakai untuk menggotongnya untuk mengisi semua tempayan air itu.

Dan mereka mengisinya semua sampai penuh, dan saya tidak tahu apa yang dipikirkan pelayan-pelayan itu namun saya dapat membayangkannya. Di ayat 8 Kristus mengatakan kepada pelayan, “Sekarang cedoklah dan bawalah kepada pemimpin pesta." Lalu merekapun membawanya.” Pemimpin pesta dinamakan dalam bahasa Yunani architriklinos dan itu artinya kepala pelayan.

Dan dia bertanggung jawab untuk semua tamu dan tempat duduk dan makanan dan minuman dan dia memastikan semua orang dilayani dengan baik. Dan karena itu mereka datang kepada dia untuk memberitahukannya bahwa ada anggur baru. Jadi di ayat 9, dia mencicipinya dan menurut dia, di ayat 10, anggur itu luar biasa enaknya. Mengapa yang paling baik baru dikeluarkan saat akhir? Bayangin, betapa baiknya dan enaknya anggur yang dicipta Kristus itu, pasti anggur itu enak sekali.

Mujizatnya adalah bahwa air biasa itu menjadi anggur. Lihatlah ayat 9 - 10, “Setelah pemimpin pesta itu mengecap air, yang telah menjadi anggur itu--dan ia tidak tahu dari mana datangnya, tetapi pelayan-pelayan, yang mencedok air itu, mengetahuinya--ia memanggil mempelai laki-laki 10 dan berkata kepadanya: "Setiap orang menghidangkan anggur yang baik dahulu dan sesudah orang puas minum, barulah yang kurang baik; akan tetapi engkau menyimpan anggur yang baik sampai sekarang."

Keajaibannya adalah bahwa Kristus tidak memakai semua proses alami yang diperlukan dan mengubah air menjadi anggur begitu saja. Coba selidikilah keajaiban ini seperti ilmuwan modern. Darimana datangnya minuman anggur? Dari buah anggur. Dari mana datangnya buah anggur itu? Dari pokok anggur. Darimana datangnya pokok anggur itu? Dari benih dan pokok anggur kecil. Jadi bagaimana mereka bertumbuh? Dengan air dan sinar matahari.

Tetapi bukan anggur ini, asalnya anggur ini bukan dari buah anggur. Sama sekali tidak ada buah anggur. Anda berkata, “Semua anggur harus berasal dari buah anggur.” Tidak, bukan anggur ini. Pasti ada yang berpikir, “Dimana ya buah anggur yang enak ini bertumbuh.” Tidak pernah ada buah anggur untuk anggur ini. Tidak ada buah anggur, tidak ada pokok anggur, tidak ada benih, tidak ada tanah, tidak ada matahari, tidak ada air, hanya anggur ini.

Saudara-saudari, ini benar-benar mujizat. Kristus bikin anggur dari kehampaan. Dia menghilangkan air dan menciptakan anggur. Tak pernah ada buah anggur. Tak pernah ada pokok anggur. Tak pernah ada tanah. Tidak ada yang menanamnya. Tidak ada yang memeliharanya dan tidak ada yang memerasnya. Tidak, ini suatu mujizat ciptaan, benar? Memang benar!

Sama seperti ini, masih ingat lima ribu orang yang diberi makan? Siapa yang menangkap ikan itu? Tidak ada seorangpun. Dari lautan mana datangnya ikan itu? Ikan itu tidak pernah hidup di lautan. Apakah ikan itu memiliki orang tua? Tidak. Waktu mereka bertumbuh makanannya apa? Ikan itu tidak pernah makan. Jadi siapa memasaknya? Tidak seorangpun, mereka sudah dimasak.

Dan bagaimana dengan roti itu, dimana letaknya ladang dimana gandum itu bertumbuh? Tidak ada pemilik ladang. Tidak ada ladang. Jadi siapa yang menanam gandum itu? Tidak ada gandum. Jadi siapa yang panen itu? Tidak ada panen sebab tidak ada gandum sebab tidak ada ladang. Siapa yang bikin roti itu? Tak seorangpun, tidak ada yang gulung adonan roti atau membikin roti itu. Ini mujizat penciptaan. Yesus menciptakan ikan dan roti dari kehampaan.

Tahukah Anda bahwa saat Anda berhubungan dengan Yesus Kristus, Anda berhubungan dengan Pencipta alam semesta? Dan kemudian ada orang dengan otak sebesar kacang yang mengatakan, “Wah, ini semua terjadi seperti ini, Allah itu tidak ada, pada suatu ketika ada genangan air dan banyak listrik dan tiba-tiba ada sesuatu yang bersel satu…”

Jangan datang kepadaku dengan omong kosong itu. Evolusi tidak apat menjelaskan Kristus sang Pencipta. Evolusi tidak dapat menjelaskan sesuatu yang terjadi dari kekosongan. Kristus mencipta anggur dari kehampaan. Ini tidak masalah bagi-Nya untuk mulai tanpa ada apa-apa dan mencipta dunia penuh dengan segala sesuatu. Alkitab itu mulai dengan mujizat dari Allah menciptakan semesta alam tanpa sebelumnya ada apa-apa.

Dan disini di Kana ada penciptaan kecil juga. Tanpa buah anggur, tanpa pokok anggur, tanpa ada apa-apa. Dan Anda sendiri mungkin juga ilustrasi hidup bahwa Dia dapat menciptakan sesuatu dari yang tidak ada. Maksud saya berhubungan dengan apa yang dikatakan di 2 Korintus 5:17, “Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.” Jadi anda ciptaan baru jika percaya dan saya juga. Yesus Kristus adalah pencipta agung, Dia mulai tanpa ada apa-apa.

Wah, kepala pelayan itu kagum sekali di ayat 9 dan dia tidak tahu anggur itu asalnya dari mana namun dia gembira itu disimpan untuk yang paling akhir. Hal yang menarik bagi saya adalah pelayan-pelayan itu. “ia tidak tahu dari mana datangnya, tetapi pelayan-pelayan, yang mencedok air itu, mengetahuinya.” Saya heran mengapa hal itu dituliskan karena ketika kita membaca ayat 12 dan Yesus meninggalkan perkawinan itu, tidak ada satupun dari pelayan itu yang mengikuti-Nya, hanya keluarga-Nya dan keenam murid-murid-Nya.

Jika memang pelayan-pelayan itu tahu dan menyaksikan mujizat itu, mengapa mereka tidak siap dan ikut Yesus Kristus? Maksudku, mereka melihat sesuatu yang tidak masuk akal, mereka menyaksikan suatu mujizat penciptaan, benar? Saya ingin tahu apa pengaruhnya terhadap hati mereka. Namun tidak ada yang mengikuti-Nya dari perkawinan itu.

Bagaimana mungkin mereka tidak tahu itu Mesias? Bagaimana mereka dapat melihat mujizat seperti itu dan tidak mengerti siapakah Dia? Ya, saya menanyakan pertanyaan yang sama setiap kali saya mengabarkan Injil. Bagaimana orang bisa mendengar siapakah Yesus Kristus dan tetap berjalan menjauhkan diri dari Dia? Ini kisah Iblis yang lama. ilah dunia ini yang telah membutakan pikiran mereka yang tidak percaya, kecuali terang mulia Injil Kristus menyinari mereka.

Saya tahu mereka tidak mengikuti Yesus waktu Dia pergi, mereka melihat keajaiban itu namun itu tidak mempengaruhi mereka. Ingatlah nabi tidak dihormati di dalam kotanya sendiri. Mereka mungkin berpikir, “Ah, pasti ada penjelasan, ini hanya Yesus, ibu-Nya Maria dan Dia sudah tinggal disini selama 30 tahun.”

Tahukah Anda bahwa saudaranya sendiri tidak percaya bahwa Yesus adalah Kristus sampai setelah kebangkitan Yesus? Bahkan mujizat-mujizat dimana Ia menunjukkan kontrol total semua kuasa-kuasa alam semesta, bahkan membangkitkan Lazarus dan semua ajaran-ajaran tidak meyakinkan mereka bahwa Yesus adalah Allah.

Namun akhirnya lihatlah sebentar kepentingan ayat 11. Apakah arti mujizat ini? Ayat 11, Hal itu dibuat Yesus di Kana yang di Galilea, sebagai yang pertama dari tanda-tanda-Nya dan dengan itu Ia telah menyatakan kemuliaan-Nya,” itu artinya. Dan apakah akibatnya? “dan murid-murid-Nya percaya kepada-Nya.” Tidak ada mujizat tanpa akibat.

Memang pelayan-pelayan itu tidak tertarik namun iman murid-murid-Nya dikonfirmasikan, benar? Mereka berakar. Mereka mendengar bahwa Dia adalah Mesias, sekarang mereka melihat buktinya. Dan Yesus menunjukkan mereka kemuliaan-Nya. Dia memperlihatkan kepada mereka sekilas menyilaukan siapakah Dia sebenarnya. Karena itu Dia melakukan itu, itu bagi mereka. Tahukah Anda bahwa mujizatpun tidak membawa orang kepada Yesus Kristus kecuali mereka telah ditarik Allah Bapa.

Bahkan mujizat mungkin meyakinkan orang yang belum percaya untuk percaya Iblis. 2 Tesalonika 2:9-10, “Kedatangan si pendurhaka itu adalah pekerjaan Iblis, dan akan disertai rupa-rupa perbuatan ajaib, tanda-tanda dan mujizat- mujizat palsu, 10 dengan rupa-rupa tipu daya jahat terhadap orang-orang yang harus binasa.” Bahkan Iblis mampu melakukan tanda supranatural di Wahyu 13:13-14, “Dan ia mengadakan tanda-tanda yang dahsyat, bahkan ia menurunkan api dari langit ke bumi di depan mata semua orang. 14 Ia menyesatkan mereka yang diam di bumi dengan tanda-tanda, yang telah diberikan kepadanya untuk dilakukannya di depan mata binatang itu.”

Apakah Anda telah menjadi murid-Nya? Apakah Anda sudah mengasihi Kristus? Jika Anda telah menjadi murid-Nya apakah mujizat ini membuat Dia lebih berarti kepada Anda daripada Dia sebelumnya? Itu akibatnya untuk murid-murid itu. Dan untuk saya. Saya harap setelah Anda melihat Kristus pencipta disini, Dia lebih berarti bagi Anda daripada sebelumnya Anda mendengar ini.

Dia menyiapkan setiap kebutuhan, benar? Mungkin Anda berkata, “wah, saya belum menjadi murid.” Apakah Anda mengerti siapakah Dia sebenarnya? Apakah Anda melihatnya sebagai Anak Allah? Dia memang itu. Anda baru saja melihat perbuatan-Nya di dalam 11 ayat itu. Apakah Anda melihat kemuliaan-Nya? Apakah Anda menangkap keagungan-Nya yang hebat? Dia adalah pekerja mujizat.

Dialah yang sanggup menciptakan sesuatu tanpa bantuan apapun. Dan Dia yang mengubah air menjadi anggur juga sanggup mengubah kematian ke dalam kehidupan. Dia dapat mengubah dukacita menjadi sukacita, Dia dapat mengubah kesakitan Anda menjadi kedamaian. Dia sanggup mengubah dosa Anda menjadi kebenaran. Dia sanggup mengubah hukuman Anda menjadi kemuliaan. Dia dapat menciptakan di dalam Anda hati yang murni. Dia dapat mengubah Anda menjadi baru.

Dan jika Dia masih belum membawa mujizat ciptaan itu kedalam hidup Anda, saya harap bahwa malam ini juga Anda akan bertemu dengan Dia sebagai Juruselamat dan biarlah Dia menciptakan Anda kembali. Marilah kita berdoa.



JOIN OUR MAILING LIST:

© 2017 Ferdy Gunawan
ADDRESS:

2401 Alcott St.
Denver, CO 80211
WEEKLY PROGRAMS

Service 5:00 - 6:30 PM
Children 5:30 - 6:30 PM
Fellowship 6:30 - 8:00 PM
Bible Study (Fridays) 7:00 PM
Phone (720) 338-2434
Email Address: Click here
Back to content