Kedatangan Kedua pasti akan terjadi

PERSEKUTUAN INDONESIA RIVERSIDE
Go to content

Kedatangan Kedua pasti akan terjadi

Persekutuan Indonesia Riverside
Published by Stanley Pouw in 2011 · 12 June 2011

Sekarang kita akan mulai suatu diskusi yang menarik. Pada saat kita mulai mempelajari 2 Petrus bab 3, kita melihat suatu bagian Firman Allah yang dapat disebut, “Kepastian Kedatangan Kedua.” Gereja selalu berdjalan dalam antisipasi kedatangan-Nya untuk mengumpulkan umat-Nya yang ditebus dan untuk mendirikan Kerajaan-Nya yang mulia.

Memang benar Kedatangan Kedua itu memiliki potensi yang luar biasa untuk motivasi rohani dalam kehidupan gereja, tetapi juga benar maka bahwa Setan bekerja sangat keras untuk menyangkal Kedatangan Kedua ini. Kita selalu memiliki orang skeptis yang merasa peran mereka adalah untuk menolak kedatangan Kristus. Mereka mengatakan bahwa keadaan itu tidak akan berbeda, kita akan tetap hidup dan kita akan mati dan kita akan pergi ke surga dalam siklus yang tak berakhir.

Jika Anda menjadi mahasiswa seminari khususnya dalam duapuluh lima tahun terakhir ini dan bahkan di dalam seminari sekarang juga, Anda dapat melihat beberapa teologi palsu yang telah mempengaruhi Kekristenan sekarang. Ada yang mengatakan, "Kerajaan Allah datang dengan kedatangan ke individu, dengan masuk ke dalam jiwanya dan tinggal di dalam hatinya. Tidak ada Kedatangan Kedua, tidak ada kerajaan masa depan. Ini hanya suatu realitas rohani di masa sekarang.

Ada orang lain yang menyangkal Kedatangan Kedua Yesus Kristus secara harfiah. Mereka mengatakan, "Karena Tuhan secara harfiah tidak kembali di atas awan selama tiga puluhan abad pertama, untuk mengharapkan Dia kembali pada abad kedua puluh satu ini bertentangan dengan Kekristenan primitif yang adalah Kekristenan sejati."

Ada yang lain yang menamakan diri mereka Ortodoks-Baru, dan percaya pada eskatologi abadi di mana kedatangan Kristus tidak lagi dipahami sebagai Kristus kembali secara harfiah di masa depan. Mereka mengatakan, kutipan: "Ini adalah simbol abadi untuk kesungguhan tak berujung dari keabadian dalam setiap situasi eksistensial," kutipan akhir.

Kelompok kecil orang-orang ini telah banyak mempengaruhi teologi modern sekarang di gereja. Dan garis besarnya adalah mereka menyangkal Kedatangan Kedua Yesus Kristus. Guru-guru palsu yang mengganggu orang-orang percaya kepada siapa Petrus menulis juga mengganggu gereja saat ini.

Jadi selagi dia menulis bab terakhir ini, itulah yang dia pikirkan dalam hatinya. Sembilan ayat-ayat pertama mementingkan pembicaraan tentang kedatangan Kristus dalam penghakiman akan datang. Ayat 10 menegaskan penghakiman itu. Ayat 11 sampai 18 berbicara tentang implikasi pada perilaku kita.

Maka Petrus disini berfokus langsung pada debat ini, dan ini merupakan bagian yang luar biasa. Perdebatan ini dari dua sisi. Sisi satu membahas dari sisi pengejek melawan Kedatangan Kedua; sisi kedua membahas dari sisi orang-orang kudus untuk Kedatangan Kedua.

2 Petrus 3:1-4, “Saudara-saudara yang kekasih, ini sudah surat yang kedua, yang kutulis kepadamu. Di dalam kedua surat itu aku berusaha menghidupkan pengertian yang murni oleh peringatan-peringatan, 2supaya kamu mengingat akan perkataan yang dahulu telah diucapkan oleh nabi-nabi kudus dan mengingat akan perintah Tuhan dan Juruselamat yang telah disampaikan oleh rasul-rasulmu kepadamu.”

3Yang terutama harus kamu ketahui ialah, bahwa pada hari-hari zaman akhir akan tampil pengejek-pengejek dengan ejekan-ejekannya, yaitu orang-orang yang hidup menuruti hawa nafsunya. 4Kata mereka: "Di manakah janji tentang kedatangan-Nya itu? Sebab sejak bapa-bapa leluhur kita meninggal, segala sesuatu tetap seperti semula, pada waktu dunia diciptakan."

5Mereka sengaja tidak mau tahu, bahwa oleh firman Allah langit telah ada sejak dahulu, dan juga bumi yang berasal dari air dan oleh air, 6dan bahwa oleh air itu, bumi yang dahulu telah binasa, dimusnahkan oleh air bah. 7Tetapi oleh firman itu juga langit dan bumi yang sekarang terpelihara dari api dan disimpan untuk hari penghakiman dan kebinasaan orang-orang fasik.

8Akan tetapi, saudara-saudaraku yang kekasih, yang satu ini tidak boleh kamu lupakan, yaitu, bahwa di hadapan Tuhan satu hari sama seperti seribu tahun dan seribu tahun sama seperti satu hari. 9Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat.

Dalam sembilan ayat-ayat ini kita melihat perdebatan yang menarik. Dan meskipun pada pandangan pertama, seperti kita baru saja mengalami, mungkin ada lebih banyak pertanyaan dalam benak Anda daripada jawaban. Sebagaimana ini diterangkan lebih lanjut apa yang terjadi akan lebih jelas.

Pengejek itu mulai bertanya di ayat 4, dan pertanyaan mereka adalah, dimanakah janji kedatangan-Nya? Atau, apakah hasil janji-Nya untuk datang kembali? Atau, dengan nada lebih sombong lagi; Dimanakah Yesus itu, semua yang mengatakan Dia akan datang kembali?

Mereka meragukan kebenaran Firman Tuhan yang mereka telah membaca, karena guru-guru palsu dari dalam gereja. Mereka tahu Kitab Suci, tetapi mereka menolak apa yang telah tertulis dan apa yang telah dikatakan oleh para rasul.

Mereka tahu apa yang dikatakan Yesus di Yohanes 14, “Aku pergi ke rumah Bapa-Ku untuk menyediakan tempat bagimu. 3Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamupun berada.

Mereka tahu kesaksian malaikat yang diberikan di Kisah Para Rasul 1:11 yang mengatakan, "Yesus ini, yang terangkat ke sorga meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke sorga." Anda melihatnya naik secara jasmani dan begitupun Dia juga akan datang kembali.

Namun begitu juga pengejek modern dan orang skeptis. Mereka tahu apa yang ada di Alkitab. Namun mereka menyebutnya mitos dan mereka mengeluarkannya dari Kitab Suci. Mereka menghilangkannya dengan penjelasan. Ini merupakan penyangkalan langsung dari ajaran Kristus dan pengajaran para rasul.

Mereka membantah dengan tiga cara, dan kita akan membicarakan pertama caranya mereka membantah dan kita akan membahas caranya Petrus menjawab mereka Minggu yang akan datang. Yang pertama adalah argumen oleh ejekan, dimulai dengan ayat 3, "3Yang terutama harus kamu ketahui ialah, bahwa pada hari-hari zaman akhir akan tampil pengejek-pengejek dengan ejekan-ejekannya, yaitu orang-orang yang hidup menuruti hawa nafsunya. 4Mereka akan berkata, “Di manakah janji tentang kedatangan-Nya itu?”

Hal ini intimidasi oleh sarkasme dan cemoohan. Ini pada dasarnya bekerja pada orang-orang yang secara emosional tidak stabil. Dalam gereja awal mereka percaya bahwa Yesus akan datang kembali segera. Apakah Anda masih ingat pertanyaan para murid? "Apakah Anda pada saat ini membawa Kerajaan-Mu?" "Apa tanda Tuhan akan kembali?" Mereka percaya hal itu akan datang segera.

Kita mendengar rasul Paulus mengatakan di 1 Korintus 15:51-52, dengan memasukkan dirinya sendiri, “Sesungguhnya aku menyatakan kepadamu suatu rahasia: kita tidak akan mati semuanya, tetapi kita semuanya akan diubah, 52dalam sekejap mata, pada waktu bunyi nafiri yang terakhir. Sebab nafiri akan berbunyi dan orang-orang mati akan dibangkitkan dalam keadaan yang tidak dapat binasa dan kita semua akan diubah.”

1 Tesalonika 4:13-14, “Selanjutnya kami tidak mau, saudara-saudara, bahwa kamu tidak mengetahui tentang mereka yang meninggal, supaya kamu jangan berdukacita seperti orang-orang lain yang tidak mempunyai pengharapan. 14Karena jikalau kita percaya, bahwa Yesus telah mati dan telah bangkit, maka kita percaya juga bahwa mereka yang telah meninggal dalam Yesus akan dikumpulkan Allah bersama-sama dengan Dia.”

Setelah itu dia melanjutkan di ayat 17, “sesudah itu, kita yang hidup, yang masih tinggal, akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan menyongsong Tuhan di angkasa.” Dan juga di 1 Tesalonika 5:1-2, “Tetapi tentang zaman dan masa, saudara-saudara, tidak perlu dituliskan kepadamu, 2 karena kamu sendiri tahu benar-benar, bahwa hari Tuhan datang seperti pencuri pada malam hari.” Harapan mereka adalah bahwa Yesus pasti akan kembali.

Jadi Petrus mengatakan kepada mereka, kalian harus mengerti caranya pengejek-pengejek itu akan menyerang, bagaimana mereka akan mencoba mencuri harapan itu, karena jika mereka berhasil mencuri harapan Anda, mereka dapat memberi makanan kepada kedagingan Anda dan menghilangkan motivasi Anda dan sukacita Anda.

Jadi orang Kristen perlu tahu bahwa Iblis itu akan berusaha sekuat mungkin untuk mengejekkan Kedatangan Kedua itu. Kita sekarang ini setelah dua ribu tahun kemudian dan pada saat para pengejek mengatakan, “Hey saudara, dimanakah Yesus itu? Dimana sih Dia? itu hal yang mengintimidasikan.

Jadi Petrus menempatkan hal itu dalam perspektif. Dia mengatakan, kembali di 2 Petrus 3:3, “di hari-hari zaman akhir,” Saya perlu berkomentar sedikit tentang frase itu, ini merujuk kepada zaman Perjanjian Baru. Ini berarti waktu sesudah Kristus, seluruh waktu sejak kedatangan-Nya yang pertama sampai Kedatangan-Nya yang Kedua.

Masih ingat di Matius 24:4-5 Tuhan mengatakan hal itu akan terjadi juga. Yang pertama dikatakan Tuhan adalah, “Waspadalah supaya jangan ada orang yang menyesatkan kamu! 5Sebab banyak orang akan datang dengan memakai nama-Ku dan berkata: Akulah Mesias, dan mereka akan menyesatkan banyak orang.”

Dan di ayat 11 Dia mengatakan, “Banyak nabi palsu akan muncul dan menyesatkan banyak orang.” Dan di ayat 23-24, “Pada waktu itu jika orang berkata kepada kamu: Lihat, Mesias ada di sini, atau Mesias ada di sana, jangan kamu percaya. 24Sebab Mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul dan mereka akan mengadakan tanda-tanda yang dahsyat dan mujizat-mujizat, sehingga sekiranya mungkin, mereka menyesatkan orang-orang pilihan juga.”

Bahkan mulai di Perjanjian Lama terdapat orang-orang yang mengejek Allah. Lihatlah di Yesaya 5:19, nabi-nabi mengatakan Allah akan menghakimi mereka, dan para pengejek mengatakan, “Baiklah Allah lekas-lekas dan cepat-cepat melakukan tindakan-Nya, supaya kita lihat; dan baiklah keputusan Yang Mahakudus, Allah Israel, datang mendekat, supaya kita tahu."

Nah sekarang lihatlah argumen kedua, mereka benar-benar melebihi ini dan ini adalah sebuah argumen mereka tidak ingin membuat namun itu argumen dari moralitas yang Petrus membuat untuk mereka. Ayat 3, "Pengejek ini akan datang dengan ejekan mereka dan mereka mengikuti keinginan berdosa mereka."

Guru-guru palsu yang tidak mengenal Allah tidak memiliki Roh Kudus yang menahan kedagingan mereka. Jadi mereka terdorong oleh nafsu karena mereka ingin mengejar kesenangan sensual tanpa tanggung jawab dan konsekuensi. Jadi mereka mengembangkan suatu teologi untuk mengizinkan penyimpangan mereka.

Kita semua harus bertanggung jawab atas kehidupan kita, dan kita akan diberi upah sesuai perbuatan kita baik maupun buruk. Jadi siapa yang memiliki harapan ini tentu akan memurnikan diri, benar? Namun jika seseorang tidak senang hidup kudus, mereka harus menghilangkan akuntabilitas masa depan. Jadi mereka selalu memikirkan anugerah, tetapi tidak pernah tentang penghukuman.

Marilah saya memberikan Anda sesuatu yang mungkin Anda pada permulaan tidak akan menyetujui, tetapi pikirkanlah hal ini sebentar. Teologi liberal bukan hasil pemikiran kita, namun ini hasil immoralitas. Ini hasil langsung dari hawa nafsu. Ini adalah upaya untuk menolak tanggung jawab rohani.

Mereka ingin mengabaikan hukum Roma 1:18, yang mengatakan bahwa murka Allah nyata dari sorga atas segala kefasikan dan kelaliman manusia. Hal ini ditunjukkan paling jelas di evolusi. Seorang evolusionis terkemuka dan penyangkal penciptaan ilahi, campur tangan ilahi dan penghakiman ilahi adalah Aldous Huxley, cucu Thomas Huxley. Dia menulis “Confession of a Professed Atheist.”

Huxley menulis, "Bagi saya, filsafat “tanpa arti” pada dasarnya adalah suatu alat pembebasan. Pembebasan yang saya inginkan adalah secara simultan pembebasan dari sistem politik dan ekonomi tertentu dan pembebasan dari sistem tertentu moralitas. Saya keberatan dengan moralitas karena itu mengganggu kebebasan seksual saya.”

2 Petrus 3:4 adalah argumen bahwa segala sesuatu akan tetap sama seperti sekarang, “Di manakah janji tentang kedatangan-Nya itu? Nah disinilah kita melihat argumen mereka, “Sebab sejak bapa-bapa leluhur kita meninggal, segala sesuatu tetap seperti semula, pada waktu dunia diciptakan." Semuanya akan berjalan dengan cara yang sama seperti biasa selama miliaran tahun.

Mereka sebenarnya mengatakan, “Peristiwa bencana tidak akan terjadi begitu saja. Jadi sejak orang pertama meninggal, sejak para leluhur meninggal, ayat 4, "Segala sesuatu tetap seperti semula, pada waktu dunia diciptakan." Ini adalah argumen dari uniformitarianisme.

Evolusi mengatakan bahwa tidak ada Allah, ada tidak ada perubahan, tidak ada penghakiman, tidak ada apa-apa. Dan kau tahu apa yang mereka katakan? Ini adalah filosofi semua itu konstan. Setan menciptakannya sejak awal.

Mereka menyangkal penciptaan dalam enam hari, walaupun itu dikatakan di dalam Kitab Suci. Mereka menyangkal matahari tidak bergerak yang berarti dunia itu berhenti berputar di Yosua 10:13 dan tidak ada orang yang jatuh dari dunia. Mereka menyangkal 2 Raja-raja 20 bahwa bayang-bayang itu mundur ke belakang sepuluh tapak. Mereka menyangkal Laut Merah terbelah dua. Dan mereka menyangkal Allah sanggup masuk ke dunia untuk menghukum.

Evolusi adalah alat iblis untuk menampung amoralitas orang-orang berdosa yang tidak akan datang kepada Allah. Jika Setan dapat membuat orang percaya pada evolusi, ia telah memotong mereka dari penginjilan yang efektif. Penginjilan selalu didasarkan pada Kitab Suci.

Dan teman-teman terkasih, kita hidup di dalam sebuah negara orang yang tidak percaya. Lihatlah dunia di sekitar Anda, bukankah masuk akal bahwa Tuhan itu ada dan saya ingin memberitakan siapakah Allah itu. Tetapi jika orang-orang yang tidak percaya semua yakin bahwa semua ini tercipta dari kekosongan, bahwa caranya untuk penciptaan segala sesuatu dalam alam semesta adalah kehampaan dikalikan kekosongan menciptakan segala sesuatu, maka sekarang tidak ada jembatan. Marilah kita berdoa.



JOIN OUR MAILING LIST:

© 2017 Ferdy Gunawan
ADDRESS:

2401 Alcott St.
Denver, CO 80211
WEEKLY PROGRAMS

Service 5:00 - 6:30 PM
Children 5:30 - 6:30 PM
Fellowship 6:30 - 8:00 PM
Bible Study (Fridays) 7:00 PM
Phone (720) 338-2434
Email Address: Click here
Back to content