Tujuan Mujizat
Published by Stanley Pouw in 2022 · 31 July 2022
Kitab KPR adalah sejarah gereja mula-mula. Ini adalah tindakan Kristus melalui Roh Kudus ketika Dia menyelesaikan pekerjaan-Nya melalui para rasul, dan mengproklamirkan Injil dan mendirikan gereja-Nya. Kami memiliki, dalam KPR 3:1 - 11, salah satu dari banyak mukjizat yang sedang terjadi saat itu di gereja mula-mula. KPR 2:43 mengatakan, "Dan banyak keajaiban dan tanda-tanda terjadi melalui para rasul."
Tuhan kita mendelegasikan kuasa untuk melakukan mukjizat kepada para rasul-Nya. Dia telah naik saat ini ke surga; para rasul melakukan mukjizat untuk membuktikan diri mereka sebagai utusan Allah. Marilah saya mulai membaca dari KPR 3:1, “Nah Petrus dan Yohanes pergi bersama-sama ke bait suci pada jam doa, jam kesembilan. 2 Dan seorang laki-laki lumpuh dari kandungan ibunya dibawa, ke pintu gerbang Bait Suci,
Yang disebut Indah, untuk minta sedekah dari mereka yang masuk bait suci itu; 3 yang melihat Petrus dan Yohanes hendak masuk ke Bait Allah, dia minta sedekah. 4 Dan Yohanes and Petrus berkata, sambil mengarahkan pandangan padanya, “Lihatlah kami.” 5 Jadi dia memperhatikan mereka, sambil berharap untuk menerima sesuatu dari mereka. 6 Kemudian Petrus berkata, “Perak dan emas saya tidak miliki, tetapi apa yang saya miliki saya berikan kepada Anda:
“Dalam nama Yesus Kristus dari Nazaret, bangkitlah dan berjalanlah.” 7 Dan dia menarik dia dengan tangan kanan dan mengangkatnya, dan segera kaki dan tulang pergelangan kakinya menerima kekuatan. 8 Jadi dia melompat, berdiri dan berjalan dan masuk ke bait suci bersama mereka, sambil berjalan, melompat, dan memuji Allah. 9 Dan semua orang melihat dia berjalan dan memuji Allah. 10 Kemudian mereka tahu bahwa itulah dia,
Yang duduk minta sedekah, di Gerbang Indah bait suci itui; dan mereka dipenuhi dengan keheranan dan kekaguman atas apa yang telah terjadi padanya. 11 Nah pada waktu orang lumpuh yang disembuhkan itu berpegangan pada Petrus dan Yohanes, semua orang berlarian bersama-sama ke serambi yang disebut serambi Salomo, mereka sangat heran.” Suatu mujizat luar biasa. Namun Anda perlu tahu peristiwa-peristiwa supranatural yang telah terjadi sebelumnya.
Tuhan kita mengajar murid-muridnya penggenapan nubuatan selama 40 hari setelah kebangkitan-Nya. Kemudian Dia naik kembali ke surga dari Bukit Zaitun. Kemudian, pada Hari Pentakosta, Dia mengutus Roh Kudus untuk mendiami umat-Nya, untuk memberdayakan umat-Nya, dan untuk menempatkan umat-Nya bersama ke dalam tubuh Kristus. Jadi, kedatangan Roh Kudus menyebabkan gereja itu lahir.
Dan tujuan tubuh Kristus adalah untuk menyelesaikan pekerjaan yang dimulai oleh Kristus. Yesus mulainya sendiri, dengan bantuan Roh Kudus dan Dia mendelegasikan ini melalui para rasul-Nya ketika Dia berada di bumi, dan sekarang Dia melakukannya dengan kuasa Roh Kudus melalui gereja-Nya, untuk menyelesaikan pekerjaan penginjilan, menyelesaikan proklamasi Injil sampai ke ujung bumi.
Dan buah sulung dari orang percaya adalah 3.000 orang percaya baru untuk menambah kepada 120 orang percaya yang sudah ada. Mereka dibaptis dan mereka terus-menerus mengabdikan diri pada pengajaran, persekutuan, pemecahan roti dan doa-doa para rasul. Mereka merasa kagum atas keajaiban dan tanda-tanda yang terjadi oleh para rasul. Mereka memiliki semua hal bersama-sama.
Dan jika perlu mereka menjual apa yang mereka miliki untuk diberikan kepada mereka yang membutuhkannya, hari demi hari, melanjutkan dengan satu pikiran di bait suci, memecahkan roti dari rumah ke rumah, berbagi makanan bersama dengan sukacita dan ketulusan hati, memuji Allah, dan mendapat kasih sayang dari semua orang. Dan Tuhan terus menambahkan kepada mereka setiap hari orang-orang yang diselamatkan.”
Mukjizat-mukjizat ini sangat penting karena mereka mengesahkan para rasul sebagai guru sejati. Lihatlah, dunia kuno dan dunia Yudaisme penuh dengan guru-guru. Mereka ada di mana-mana. Para rabi, para ahli Taurat, orang-orang Farisi, dan banyak lagi yang menjadi guru. Bagaimana kita tahu guru yang benar? Bagaimana kita tahu siapa yang berbicara untuk Allah? Nah, guru sejati itu dimanifestasikan oleh kuasa mujizat.
Jadi, para rasul diberikan kemampuan ini untuk mengesahkan pesan mereka. Hanya ada dua nama orang dalam Kitab Kisah Para Rasul yang melakukan mujizat selain para rasul, dan mereka berdua terkait erat dengan para rasul. Ada Stefanus, yang ada di KPR 6 bersama para rasul. Dan Barnabas juga disebut. Kita tidak tahu persis mujizat apa yang telah dilakukan Barnabas.
Ketika para rasul itu tidak hadir, tidak ada mujizat. Itu penting, karena ada begitu banyak orang yang berkelarian hari ini mengklaim mujizat, tetapi tidak ada rasul yang hadir. Para rasul ini adalah dasar dari gereja, dan hanya ada 12 ditambah Paulus. Mujizat medis jarang terjadi dalam sejarah penebusan. Tidak ada penyembuhan yang disebut di gereja Perjanjian Baru mana pun.
Pada saat Anda membaca Kitab KPR, Anda mulai melihat orang percaya sedang sakit. Dan ketika Anda membaca surat-surat para rasul, mereka berbicara tentang orang-orang yang sakit, bahkan ada yang sakit sampai mati. Kesembuhan bukanlah hadiah bagi orang percaya untuk membuat mereka menjadi sehat. Itulah tanda bagi orang-orang yang tidak percaya untuk meyakinkan mereka supaya percaya pesan Injil. Setelah Kitab KPR, tidak ada penyembuhan fisik. .
Kita tahu tentang kerajaan seribu tahun dari para nabi. Dan di kerajaan, jika seseorang meninggal pada usia 100 tahun, mereka mati seperti bayi. Orang-orang akan hidup lebih lama. Hidup itu akan berbeda. Seekor singa akan berbaring dengan seekor domba. Anak-anak bisa bermain di lubang ular. Dan salah satu ciri kerajaan adalah kesehatan fisik dan kesejahteraan. Kutukan penyakit dan kematian akan dikurangi.
Jadi bukan saja pelayanan penyembuhan Yesus dan pelayanan penyembuhan para rasul merupakan bukti belas kasihan ilahi, tetapi itu juga merupakan indikasi kesetiaan ilahi pada janji yang telah lama berlalu. Allah akan menjadi penyembuh Israel ketika mereka percaya hukum-hukum-Nya dan mereka mengakui Mesias mereka, Anak-Nya. Dalam KPR 3:13, Petrus berkata, “Allah Abraham, Ishak dan Yakub, telah memuliakan hamba-Nya Yesus.”
Allah berkata kepada orang-orang Yahudi: meskipun kalian membunuh Pangeran kehidupan, meskipun kalian tidak mengakui Yang Mahakudus dan Yang Benar, janji Allah masih berlaku, dan di sini adalah pemimjauan dari apa yang Allah akan lakukan untuk kalian jika kalian berpaling kepada-Nya. Tetapi ada komponen kepatuhan yang mengaktifkan pemenuhan itu. Jadi ketika mereka melihat ada orang disembuhkan, itu juga merupakan bukti bahwa Allah masih menepati janji itu.
Petrus dan Yohanes pergi ke Bait Allah pada jam kesembilan, yaitu pukul 3 sore. Dimana mereka bertemu? Ada 3.000 orang percaya pada hari pertama. Dan ketika Petrus berkhotbah dalam KPR 3 dan tambahan 5.000 orang lagi menjadi orang percaya. Yah, hanya ada satu tempat, dan itu di bait suci. Dan pada saat mereka masuk gerbang Indah, mereka bertemu dengan seorang pengemis.
Jadi disitulah dia ada di ayat 2. Dia lumpuh sejak kandungan ibunya. Dia sedang dibawa dalam prosesi itu oleh teman-temannya. “Mereka biasa meletakkannya setiap hari di pintu gerbang bait suciyang disebut Indah, untuk minta sedekah kepada orang-orang yang masuk bait suci.” Ada banyak pengemis di negeri itu karena tidak ada perawatan medis yang efektif pada waktu itu.
Jadi di sanalah pria itu duduk, dan dia minta uang tunai. Ketika dia melihat Petrus dan Yohanes, dia mulai minta sedekah. Ayat 4-6, “Petrus, bersama dengan Yohanes, menatap dia dan berkata, “Lihatlah kami!” 5 Jadi dia memperhatikan mereka, dengan harapan akan menerima sesuatu dari mereka. 6 Kemudian Petrus berkata, “Saya tidak memiliki, perak dan emas, tetapi apa yang saya miliki, saya akan berikan kepada Anda: Dalam nama Yesus Kristus dari Nazaret, bangunlah dan berjalanlah.”
Ada empat elemen di mujizat ini. Pertama, itu tidak terduga. Allah secara berdaulat memilih dia. Dan Petrus memang memiliki kuasa yang diserahkan kepadanya untuk menyembuhkan orang dan mengusir setan. Mujizat ini bukan sebagai respon atas iman pria itu. Kedua, mujizat ini terjadi di dalam nama Yesus Kristus untuk menghubungkan orang ini dengan Yesus. Dalam ayat 12, Petrus menjelaskan hal ini kepada orang-orang, “Allah Abraham, Ishak dan Yakub, telah memuliakan hamba-Nya Yesus.”
“Yesus yang sama yang telah dibawa dan kalian tidak akui di hadapan Pilatus, ketika dia memutuskan untuk melepaskan Dia. Tetapi kalian tidak mengakui Yang Mahakudus dan Yang Benar dan minta seorang pembunuh,” dan kalian membunuh Pangeran kehidupan itu. Inilah mujizat yang dilakukan di dalam nama Yesus Kristus. Artinya, dengan kuasa-Nya dan dengan kehendak-Nya. Petrus dan Yohanes berkata, jika Yesus ada di sini, inilah yang Dia akan lakukan.
Mujizat-mujizat itu dilakukan untuk mengarahkan orang kepada Yesus Kristus, yang mereka khotbahkan, dan yang mereka wakili. Petrus mengambil orang itu, dan dia mengangkatnya. Ayat 7, “Dan dia memegangnya dengan tangan kanan, dan langsung kaki dan tulang pergelangan kakinya menjadi kuat.” Pria ini belum pernah berjalan, dan dia berusia 40 tahun, dan dalam sekejap mata, kaki dan pergelangan kakinya menerima otot, saraf, dan kekuatan.
Inilah mujizat kreatif. Semua mujizat Yesus adalah seperti itu. Itulah tindakan penciptaan instan, ada jaringan baru, serat baru, tulang rawan baru, tulang baru, otot baru, dan data baru untuk otaknya supaya dia tahu cara berjalan. Ketiga, itu semua terjadi secara instan. Adam langsung diciptakan dan berjalan. Pria ini diciptakan baru secara langsung, dan dia berfungsi penuh. Bagaimana kita tahu ciptaan itu lengkap?
Ayat 8, “Jadi dia, melompat, berdiri dan berjalan dan masuk ke bait suci bersama mereka, sambil berjalan, melompat, dan memuji Allah. Dia masuk ke dalam bait suci itu bersama mereka, berjalan dan melompat. Dia langsung menjadi seorang atlet. Kekuatan itu datang dari Allah, dan itulah supranatural, tiba-tiba, cukup, dan memiliki satu tujuan: yaitu untuk menarik orang banyak untuk percaya sebuah pesan.
Ayat 9 - 11, “Dan semua orang melihat dia berjalan dan memuji Allah. 10 Kemudian mereka tahu bahwa dialah yang duduk minta sedekah di Gerbang Indah bait suci; dan mereka dipenuhi keheranan dan kekaguman atas apa yang telah terjadi padanya. 11 Nah orang lumpuh yang disembuhkan itu memegang Petrus dan Yohanes, dan semua orang sangat heran dan berlarian bersama-sama ke serambi yang disebut serambi Salomo.”
Jadi apakah lanjutan mujizat itu pertama-tama? Pria itu dipenuhi suka cita. Dia mengikuti mereka ke dalam bait suci, dan mereka pasti berjalan dengan gaya normal sementara dia melompat-lompat memuji Allah. Mereka semua tahu siapakah dia. Dialah orang pengemis yang duduk selama bertahun-tahun di gerbang indah bait suci itu, dan mereka tercengang melihat mujizat ini.
Ini seharusnya menjadi semacam indikator bagi orang Yahudi, karena ini telah dijanjikan kepada mereka bahwa Allah pada suatu hari akan menjadi penyembuh mereka. Dengarkanlah Yesaya 35:4-6, “Dia akan menyelamatkan kalian. Kemudian mata orang buta akan dibuka, dan telinga orang tuli akan dibukakan penutupnya. Dan orang lumpuh akan melompat seperti rusa, dan lidah orang bisu akan bersorak dengan suka cita. Dan air akan keluar di padang gurun.”
Ini adalah peninjauan dari kerajaan seribu tahun. Allah belum selesai dengan Israel. Pada akhir KPR 3 mereka masih orang-orang yang dijanjikan. Disini ada seorang pria yang disembuhkan, dan melompat dan memuji Allah sebagai ilustrasi langsung dari janji Yesaya 35:2. Allah berurusan dengan sukacita. Allah ingin kalian bersukacita. 1 Yohanes berkata, “Hal-hal ini tertulis bagi kalian, supaya sukacitamu penuh.”
Kedua, Allah dipuji. Akhir dari ayat 8, Dia memuji Allah. Ayat 9, “Semua orang melihat dia berjalan dan memuji Allah.” Dia tahu dari mana kesembuhan-Nya berasal. Dia tahu sumber kekuatan itu. Dia tahu bahwa ini adalah mujizat kreatif, dan tidak ada orang lain yang bisa membantahnya. Inilah penyembahan sejati yang terjadi di tengah-tengah bait suci yang penuh dengan penyembahan tipuan dan penyembahan palsu.
Masih ingat Yesus, selama Minggu Sengsara itu, mengumumkan malapetaka di bait suci itu karena korupsinya dan berkata bahwa semuanya akan dihancurkan ke tanah, dan tidak ada satu batu pun yang tertinggal di atas yang lain. Bahkan kehadiran orang percaya yang bertemu di sana setiap hari tidak dapat menyucikan sistem itu. Dia tahu bahwa Allah yang benar telah menyentuhnya. Ibadah itu bukanlah mengikuti upacara. Ibadah yang sejati adalah pujian, sukacita dan rasa syukur.
Ketiga, orang-orang tercengang. Mereka tahu dialah yang biasa duduk di gerbang Indah bait suci untuk mengemis. Mereka dipenuhi keheranan dan kekaguman atas apa yang telah terjadi padanya. KPR 4:16, “Apa yang harus kami lakukan dengan orang-orang ini? Karena fakta bahwa mukjizat yang patut dicatat telah terjadi di dekat mereka adalah nyata bagi semua orang yang tinggal di Yerusalem, dan kita tidak dapat menyangkalnya.”
Jadi apa gunanya mujizat itu? Mereka menunjukkan bahwa Allah sedang bekerja melalui para rasul. Itu tak terbantahkan, dan tak dapat disangkal. Dan para pemimpin yang ingin menyangkalnya tidak dapat menyangkalnya sama seperti mereka tidak dapat menyangkal mujizat-mujizat yang Yesus lakukan. Dan jika kuasa Allah datang melalui mereka, maka Firman Allah datang melalui mereka.
Dua Korintus 12:12, “Tanda-tanda seorang rasul adalah tanda-tanda, mujizat-mujizat, dan perbuatan-perbuatan sangat berkuasa.” Ibrani 2 mengatakan, “Bagaimana kita bisa lolos jika kita mengabaikan keselamatan yang begitu besar setelah itu pertama kali diucapkan melalui Tuhan kita, itu dikonfirmasikan kepada kita oleh mereka yang mendengar Tuhan?” Allah bersaksi untuk para rasul, dengan tanda-tanda, dan keajaiban dan berbagai mujizat dan karunia Roh Kudus sesuai dengan kehendak-Nya.”
Dalam gerakan karismatik, begitu banyak guru mengklaim wahyu langsung, karena mereka tidak ingin dibandingkan dengan Kitab Suci. Sangat penting bahwa Allah mengesahkan guru yang benar, untuk menegakkan Injil. Kerumunan berkumpul, ayat 11, dan Petrus dan Yohanes ada. Dan, ada pria yang berdiri, melompat, bergantung pada keduanya sebagai penegasan visual bahwa Allah bekerja melalui kita.
Apakah Allah menyembuhkan penyakit hari ini? Iya, Dia sanggup jika itulah kehendak-Nya. Dia menjawab doa ketika Dia memilihnya. Tetapi apakah ada karunia penyembuhan? Tidak. Itu hanya bagi para rasul. Yang penting adalah pesannya. Dan kebenaran pesan itu dapat disahkan dengan membandingkannya dengan Kitab Suci. Sebuah mujizat meneguhkan Firman, dan sekarang Kitab Suci meneguhkan firman dari setiap utusan atau pengkhotbah mana pun.