Kristus Bangkit

PERSEKUTUAN INDONESIA RIVERSIDE
Go to content

Kristus Bangkit

Persekutuan Indonesia Riverside
Published by Stanley Pouw in 2022 · 17 April 2022
Kita datang dalam Yohanes 20 pada kebangkitan Tuhan kita Yesus. Jadi segala sesuatu dari sini sampai akhir adalah tentang Kristus yang bangkit. Kalian perlu memahami bahwa kebangkitan Tuhan Yesus Kristus bukan hanya ciri Kekristenan, itulah peristiwa utama. Seluruh tujuan Allah dalam menciptakan dan menebus umat-Nya adalah untuk mengangkat mereka kepada kemuliaan kekal supaya mereka dapat menyembah Dia untuk selama-lamanya.

Allah membangkitkan Dia dari kematian, membenarkan pekerjaan-Nya di kayu salib. Dia berkata, "Sudah selesai!" Dan Allah berkata, "Aku puas," dan membangkitkan-Nya, dan Dia naik ke kemuliaan kekal, dan duduk di sebelah kanan Allah untuk bersyafaat bagi umat-Nya dan membawa mereka semua ke dalam kemuliaan kekal secara rohani dan dalam bentuk kebangkitan. Jadi kebangkitan itu adalah peristiwa terbesar dalam sejarah. Itu adalah dasar dari janji Injil itu.

Itu perlu untuk keselamatan. Itulah sebabnya rasul Paulus, dalam 1 Korintus 15 berkata, “Inilah kebenaran tentang kebangkitan, yang kalian dengar, dan yang kalian terima, dan yang kalian percaya, dan yang didalamnya kalian berdiri.” Dan untuk menandakan bahwa itu berlangsung secara terus-menerus, hari Minggu, hari pertama dalam minggu itu, menjadi hari pertemuan gereja untuk beribadah. Kita bertemu pada hari Minggu, yaitu hari kebangkitan.

Gereja telah melakukan itu sejak awal. Sejak para rasul pada hari kebangkitan, hari pertama minggu itu, bertemu dengan Yesus malam itu, gereja selalu bertemu pada hari pertama minggu itu untuk merayakan kebangkitan itu. Keempat penulis Injil, mencatat sejarah kebangkitan yang benar. Gabungan dari keempatnya adalah keseluruhan cerita tentang peristiwa kebangkitan itu yang diwahyukan dan diilhami.

Sekarang kita berbicara tentang kebangkitan itu, kita menyanyikannya dan kita merayakannya. Ada beberapa hal yang menarik tentangnya untuk dicatat. Tidak ada orang yang melihat itu terjadi. Tidak ada yang melihat kebangkitan itu. Tetapi itu bukan peristiwa yang perlu dilihat. Yang perlu kalian lihat hanyalah Orang yang telah mati, dan sekarang hidup, dan ada banyak saksi-saksi. Dan kita juga adalah saksi, karena Kristus hidup di dalam kita.

Sebenarnya itu tidak masalah bahwa Alkitab tidak menjelaskan kebangkitan, karena itulah peristiwa kreatif. Ini adalah mukjizat supranatural seperti semua mukjizat lain yang dilakukan Tuhan kita. Kita melihat seluruh kisah penciptaan alam semesta di dalam Kejadian 1, di mana kita pergi dari ketiadaan ke seluruh alam semesta menjadi ada dan kemudian umat manusia muncul dalam enam hari, tetapi tidak ada penjelasan tentang bagaimana hal itu terjadi.

Ini adalah keajaiban kreatif. Itulah mengapa itu bodoh bagi para ilmuwan untuk mempelajari penciptaan. Kalian hanya dapat menerima pernyataan ajaib yang diberikan Sang Pencipta kepada kita di Kejadian 1. Kita tidak tahu bagaimana keajaiban itu terjadi sejauh aspek teknisnya. Kita tidak tahu apa-apa tentang bagaimana Allah menciptakan; tetapi kita tahu itu ada di sini, dan Dia memberi tahu kita bahwa Dia melakukannya. Dan Dia adalah Allah; dan kita tidak mempersoalkan itu.

Kalian dapat tahu bahwa itu terjadi tanpa mengetahui bagaimana hal itu terjadi. Ada beberapa garis bukti yang diberikan di dalam Alkitab. Ada makam kosong yang merupakan indikasi yang cukup besar. Ada kesaksian malaikat, langsung dari surga; dan ada saksi-saksi mata. Semua itu diuraikan dalam Yohanes 20. Dan kita akan menambahkan sedikit dari Matius, Markus, dan Lukas untuk membantu kalian memahaminya.

Yohanes ingin kita melihat kemuliaan Kristus dalam kematian-Nya, karena Dia menunjukkan kepada kita bahwa Yesus benar-benar berkuasa atas kematian-Nya sendiri. Dan kemudian Dia berkuasa atas penguburan-Nya sendiri. Dan sekarang Dia berkuasa atas kebangkitan-Nya sendiri. Ini untuk menunjukkan kepada kita “bahwa Yesus adalah Kristus, Anak Allah,” sehingga kita dapat percaya itu, dan dengan kepercayaan itu “memiliki hidup kekal dalam nama-Nya.”

Perjanjian Lama berjanji bahwa Mesias akan bangkit dalam Mazmur 16: “Dia tidak akan membiarkan Yang Kudus-Nya melihat kerusakan, tetapi menunjukkan kepada-Nya jalan kehidupan. Dia tidak akan rusak di dalam kubur, tetapi akan melalui kubur keluar ke dalam kehidupan.” Yesaya 53: “Dia akan dilenyapkan,” tetapi “Dia akan melihat keturunan-Nya,” dan Dia akan dimuliakan dan ditinggikan untuk selamanya. Yesus berkata Dia akan bangkit: "Hancurkanlah tubuh ini, dan dalam tiga hari Aku akan membangkitkannya kembali."

Mari kita lihat Yohanes 20:1 – 10, “Pada hari pertama minggu itu, Maria Magdalena pergi ke kubur pagi-pagi, ketika hari masih gelap, dan melihat bahwa batu penutup itu telah digeser dari kubur itu. 2 Maka dia berlari dan datang kepada Simon Petrus, dan kepada murid yang lain, yang dikasihi Yesus, dan berkata kepada mereka, "Mereka telah mengambil Tuhan dari kubur, dan saya tidak tahu di mana mereka meletakkan Dia."

“3 Maka keluarlah Petrus, bersama murid yang lain, dan pergi ke kubur. 4 Jadi mereka berdua berlari bersama-sama, dan murid yang lain itu lebih cepat dari Petrus dan ia sampai lebih dulu ke kuburan. 5 Dan dia, membungkuk dan melihat ke dalam, dan melihat kain kafan terletak di situ; namun dia tidak masuk. 6 Kemudian datanglah Simon Petrus dari belakang, dan langsung masuk ke dalam kuburan itu; dan dia melihat kain kafan terletak di situ.”

“7 dan kain yang diikat pada kepala Yesus, tidak ada di dekatnya, tetapi itu tergulung di suatu tempat tersendiri. 8 Kemudian murid yang lain, yang datang ke kubur lebih dulu, masuk juga; dan dia melihat dan percaya. 9 Karena sampai sekarang mereka belum mengerti Kitab Suci, bahwa Ia harus bangkit dari antara orang mati. 10 Kemudian murid-murid itu pergi lagi ke rumah mereka masing-masing.”

Yohanes ingin kita mengerti bahwa Yesus bangkit dari kematian, dan buktinya adalah, pertama, kubur yang kosong. Ini hari pertama dalam seminggu, hari Minggu. Ini masih pagi, dan masih gelap. Orang-orang Yahudi memberi nomor pada hari-hari mereka. Sabat adalah hari ketujuh, karena itu memperingati hari ketujuh ketika Allah beristirahat dari penciptaan, dan mereka selalu beribadah pada hari Sabat. Jadi hari Minggu adalah hari pertama setelah hari Sabat.

Yesus mengatakan bahwa Dia akan bangkit pada hari ketiga. Dia telah dimakamkan pada hari Jumat. Dia berada di kuburan beberapa jam pada hari Jumat sebelum matahari terbenam. Dia ada di sana selama 24 jam pada hari Sabtu. Dan Dia akan berada di sana sekitar 12 jam pada hari Minggu, karena hari-hari Yahudi mulai dari matahari terbenam ke matahari terbenam daripada matahari terbit ke matahari terbit. Sabtu berakhir saat matahari terbenam. Yesus sudah berada di dalam kubur sekitar 12 jam pada hari Minggu.

Yohanes berkata “hari masih gelap” ketika Maria Magdalena datang ke kubur. Dia adalah yang pertama di sana. Dia tidak mulai sendirian. Menurut Matius 27, Maria ibu Yakobus dan Yoses, ada bersamanya. Dia terburu-buru untuk sampai ke sana, dan dia sampai di sana sebelum Maria yang lain. Di Matius 28:1 dikatakan kedua Maria menuju ke kubuan. Tetapi sekarang kita tahu Maria Magdalena sampai di sana lebih dulu.

Nah ada wanita lain yang datang juga. Ada tiga wanita di kaki salib. Wanita yang sama ada di sana pada hari Jumat ketika Yusuf dan Nikodemus sedang menguburkan tubuh Yesus. Dikatakan dalam Lukas 23:55, “Perempuan-perempuan yang datang bersama Tuhan dari Galilea melihat kuburan itu dan tempat mayat itu dibaringkan.” Dan mereka tidak bisa pergi ke mana-mana pada hari Sabat.

Mereka sebenarnya berniat untuk kembali untuk memberikan urapan lagi ke tubuh Yesus. Nah hal pertama dari bukti kebangkitan adalah kubur yang kosong. Batu itu tidak digulingkan untuk membiarkan Yesus keluar. Itu digulingkan untuk membiarkan para saksi itu masuk. Yesus tidak membutuhkan batu untuk digeserkan. Malam itu ketika Dia menampakkan diri-Nya kepada para rasul, Dia datang langsung menembus pintu.

Maria Magdalena melihat bahwa batu itu digulingkan dari kubur. Dia takut yang terburuk itu terjadi. Ayat 2, jadi "dia lari." Dia berasumsi bahwa Yesus masih mati, tetapi diambil orang. Dan itulah tepat yang dia katakan. Dia berlari “kepada Simon Petrus dan murid yang lain, yang dikasihi Yesus,” yaitu Yohanes, dan berkata kepada mereka, “Mereka telah mengambil Tuhan dari kuburan, dan kami tidak tahu di mana mereka meletakkan Dia.'"

Inilah bukti jelas bahwa mereka tidak berencana untuk mencuri tubuh Yesus. Maria tidak mengharapkan kebangkitan. Dia bukan bagian dari rencana untuk memalsukan kebangkitan itu. Ayat 3, “Petrus dan murid yang lain pergi ke kubur. Ayat 4, “Keduanya berlari bersama-sama.” Maria Magdalena berlari ke Petrus dan Yohanes. Sementara itu, wanita-wanita lain datang dan para malaikat itu menampakkan diri kepada mereka.

Dia tidak bertemu dengan malaikat itu. Dia ada pengalaman indah nanti. Nah tidak ada seorangpun dari mereka yang tahu apa yang telah terjadi pada hari Sabtu. Mereka tidak tahu bahwa Sanhedrin mengirim banyak penjaga Romawi untuk menjaga makam, dan mereka kemudian menempelkan meterai Romawi di batu itu sehingga tidak ada yang dapat datang untuk memalsukan kebangkitan itu. Jika Anda membuka meterai Romawi itu, Anda akan dihukum. Dan mereka menempatkan banyak tentara Romawi di situ.

Mereka tidak tahu itu. Mereka juga tidak tahu bahwa pada malam Minggu yang gelap, Allah mengirim suatu gempa bumi lokal. Tetapi sebelum Dia mengirim gempa itu, Dia menempatkan semua prajurit itu di bawah anestesi ilahi, jadi mereka semua langsung tertidur. Dan gempa bumi menyebabkan batu itu terguling. Matius 28:1- 4 menjelaskan itu. Para prajurit tidak tahu apa yang terjadi. Dan para prajurit melarikan diri dari makam itu.

Mereka memeriksanya dan Yesus sudah hilang. Mereka tidak tahu mengapa mereka tertidur, karena mereka adalah tentara profesional, dan itulah pelanggaran tugas yang berakibat parah. Mereka tidak tahu dari mana gempa itu berasal. Mereka tidak tahu bagaimana batu itu digulingkan. Mereka tidak tahu mengapa tubuh itu tidak ada di situ, dan memang itu tidak ada. Jadi tidak ada alasan untuk tinggal, jadi mereka pergi.

Kita tahu mereka sudah pergi, karena Maria Magdalena tidak pernah menyebut mereka ketika dia sampai di sana. Wanita lain tidak pernah mengacu tentang tentara itu ketika mereka sampai di sana. Petrus dan Yohanes tidak pernah menyebut mereka ketika mereka sampai di sana. Mereka telah pergi, mereka tahu bahwa mereka telah gagal dalam tugas mereka, jadi mereka segera kembali ke Sanhedrin. Dan mereka adalah kesaksian kolektif bahwa tubuh Yesus itu tidak ada di situ.

Sementara Maria Magdalena berasumsi dalam ayat 2, “bahwa mereka telah mencuri tubuh Yesus.” Dia berlari ke Petrus dan Yohanes; mereka juga tidak memikirkan ada kebangkitan. Keduanya di ayat 4 “berlari bersama-sama.” Yohanes lebih cepat dari Petrus, dia datang ke kuburan itu lebih dulu. Dia dalam ayat 5, “memandang ke dalam, dan melihat kain lenan terbungkus di sana, namun ia tidak masuk.” Ayat 6, “Simon Petrus juga datang dan langsung masuk ke kuburan itu.”

Keduanya melihat dalam ayat 7, “kain-kain kafan terletak di sana, dan kain kafan yang ada di kepala-Nya, tidak ada bersama dengan kain lenan itu, tetapi tergulung tersendiri pada tempatnya.” Ayat 8, “Maka murid yang lain, yang pertama kali datang ke kubur itu, masuk juga, lalu ia melihat dan percaya.” Saya tidak tahu apa yang dia percaya. Ayat 9 mengatakan, “Sampai sekarang mereka masih belum mengerti Alkitab bahwa Ia harus bangkit dari antara orang mati.”

Jadi dia mungkin seperti orang yang berkata, “Tuhan, saya percaya; tolonglah ketidakpercayaan saya.” Perhatikanlah bahwa mereka tidak mengharapkan Yesus itu bangkit: para wanita tidak, dan pemimpin para rasul tidak. Inilah bukti ada makam yang kosong: penjaga yang tidak ada, batu itu disingkirkan; tubuh yang hilang; dan kemudian pakaian kubur terletak rapih di tempatnya. Meskipun badan-Nya dibungkus, dan kepala-Nya dibungkus terpisah.

Nah seandainya ada orang yang mencuri tubuh itu, jauh lebih mudah untuk membawa tubuh itu semua terbungkus dan setidaknya itu berbau wajar daripada membuka mayat dan menyentuh mayat itu sendiri? Tidak ada orang yang akan melakukan itu. Tetapi kain lenan itu terletak di sana di tempat mayat itu dulu berada, dan kain kafan itu letak di tempat kepala dulu berada, karena Yesus keluar saja menembus semua itu.

Ini bukan perampokan kuburan. Para murid tidak mau melakukan itu, karena mereka bahkan tidak mengharapkan ada kebangkitan. Semua orang tahu Dia ada di dalam kubur. Makam itu ditutupi oleh penggulingan batu besar di depan pintu masuk, disegel dengan segel Romawi, dan dijaga oleh tentara Romawi. Semua rasul, kecuali Yohanes, mati sebagai martir. Dan mereka mati karena mereka memberitakan Yesus disalibkan dan kemudian bangkit.

Para pemimpin Yahudi lebih takut Yesus akan bangkit daripada para murid percaya Dia bangkit. Mereka tahu Dia membangkitkan Lazarus dari kematian, dan mereka tidak berurusan dengan bencana Mesianik yang dihadapi orang-orang Yahudi yang percaya. Mereka melihat Dia sebagai seorang penghujat. Tetapi mereka takut akan kuasa-Nya, dan mereka sebenarnya mengakui bahwa Dia ada kuasa, tetapi mereka berkata bahwa kuasa-Nya berasal dari neraka.

Dalam Matius 28:11 - 15 para prajurit kembali ke Mahkamah Agung Yahudi untuk mencoba menjelaskan apa yang terjadi. Sementara itu Tuhan sedang berbicara dengan para pengikut-Nya, Dia suruh mereka pergi ke Galilea, dan Dia akan bertemu dengan mereka di sana. Tetapi menurut Anda apakah yang dapat dikatakan tentara ini? “Kami tidak tahu apa yang terjadi. Kami semua tertidur. Ada gempa bumi, batu itu terguling, dan mayat hilang. Hanya itulah yang kami tahu.”

"Maka mereka berkumpul," di ayat 12, "dengan para penatua dan berunding bersama." Dan Sanhedrin itu, “memberikan kepada para prajurit sejumlah uang besar.” Inilah penyuapan. Apa pun yang dikatakan tentara itu tidak dapat diterima. Jadi beri tahulah orang-orang di ayat 13, “murid-murid-Nya datang pada malam hari dan mencuri Dia ketika kami sedang tertidur.” Tetapi bagaimana mereka tahu itu pada saat mereka sedang tertidur? Sungguh rencana yang bodoh sekali.

“Maka mereka mengambil uang itu,” ayat 15, “dan melakukan seperti yang diperintahkan kepada mereka.” Mereka pergi ke mana-mana dan berkata, “Para murid datang dan mencuri tubuh-Nya ketika kami sedang tertidur.” “Dan kisah ini tersebar luas di antara orang-orang Yahudi sampai hari ini.” Yohanes menulis ini enam puluh tahun kemudian, dan itu masih menjadi cerita di antara orang-orang Yahudi. Jadi Sanhedrin juga bersaksi tentang kuburan yang kosong itu. Tidak ada yang pernah menyangkal ada makam kosong.

Sekarang lihatlah Yohanes 20:9. Ketika para wanita akhirnya mulai mengerti, dan Petrus dan Yohanes mulai menyadarinya juga, dikatakan dalam ayat 8 bahwa Yohanes “percaya.” Gagasan bodoh dari para kritikus sepanjang sejarah adalah bahwa para murid begitu berkomitmen pada kebangkitan Yesus sehingga mereka mengarang itu, sepenuhnya bertentangan dengan kesaksian Kitab Suci. Mereka tidak benar-benar percaya kebangkitan itu sampai mereka melihat Yesus dan menyentuh-Nya. Marilah kita berdoa.



JOIN OUR MAILING LIST:

© 2017 Ferdy Gunawan
ADDRESS:

2401 Alcott St.
Denver, CO 80211
WEEKLY PROGRAMS

Service 5:00 - 6:30 PM
Children 5:30 - 6:30 PM
Fellowship 6:30 - 8:00 PM
Bible Study (Fridays) 7:00 PM
Phone (720) 338-2434
Email Address: Click here
Back to content