Kelahiran Yesus

PERSEKUTUAN INDONESIA RIVERSIDE
Go to content

Kelahiran Yesus

Persekutuan Indonesia Riverside
Published by Stanley Pouw in 2020 · 27 December 2020

Ini adalah kisah kelahiran Yesus Kristus, dan Natal berfokus pada kelahiran Kristus. banyak orang tahu sesuatu tentang kelahiran Kristus. Tetapi kebanyakan orang tidak tahu semua detail kaya yang diberikan Lukas. Lukas adalah sejarawan yang luar biasa. Selektivitasnya di bawah ilham Roh Kudus sangat kaya dan mendalam dan kita semua diperkaya saat kita mempelajarinya.

Lukas 2:1-7, “Pada waktu itu Kaisar Agustus mengeluarkan suatu perintah, menyuruh mendaftarkan semua orang di seluruh dunia. 2 Inilah pendaftaran yang pertama kali diadakan sewaktu Kirenius menjadi wali negeri di Siria. 3 Maka pergilah semua orang mendaftarkan diri, masing-masing di kotanya sendiri. 4 Demikian juga Yusuf pergi dari kota Nazaret di Galilea ke Yudea, ke kota Daud yang bernama Betlehem, karena ia berasal dari keturunan Daud.”

“Supaya didaftarkan bersama-sama dengan Maria, tunangannya, yang sekarang sedang mengandung. 6 Ketika mereka di situ tibalah waktunya bagi Maria untuk bersalin, 7 dan ia melahirkan seorang anak laki-laki, anaknya yang sulung, lalu dibungkusnya dengan lampin dan dibaringkannya di dalam palungan, karena tidak ada tempat bagi mereka di rumah penginapan.”

Menyangkut Yusuf dan Maria, keadaan mereka membuat tanda "tidak ada lowongan" itu di Betlehem semakin parah karena Maria sudah mau melahirkan bayi. Pasangan muda ini, Yusuf mungkin berusia enam belas tahun dan Maria empat belas tahun; mereka berdua telah menempuh perjalanan sekitar seratus empat puluh kilometer dari rumah mereka di Nazareth.

Dan ketika mereka datang ke Betlehem, dikatakan di ayat 7, tidak ada tempat untuk mereka. Hamil sembilan bulan, dan dalam beberapa hari melahirkan bayi, dan tidak ada tempat tinggal. Tidak ada keluarga yang menunggu dengan rumah yang hangat. Saat itu akhir musim gugur atau awal musim dingin. Dan catatan itu melambangkan masa depan Yesus. Menyangkut Yesus, masih ada tanda "tidak ada lowongan" yang bergantung di dunia ini.

Mari kita melihat konteksnya secara singkat, suatu peristiwa mengejutkan terjadi di Lukas 1:26. Pada bulan keenam kehamilan Elizabeth, ibu Yohanes Pembaptis, malaikat Gabriel itu datang ke sebuah kota di Galilea. Itu adalah kota Nazaret. Malaikat itu datang langsung ke seorang perawan, seorang gadis berusia empat belas tahun bernama Maria. Dia bertunangan dengan Yusuf yang adalah keturunan Raja Daud.

Dan Gabriel berkata, "Salam engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau." Tentu saja, Maria terkejut dan terus merenungkan apakah arti salam itu. Dia takut. Malaikat itu berkata kepadanya: “Jangan takut, sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang Anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus.” Yesus berarti Juruselamat dan Dia akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa-dosa mereka, seperti yang dicatat Matius.

Lukas 1:32-35, "Dia akan menjadi besar, Dia akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya tahta Daud, bapak leluhur-Nya, dan Dia akan menjadi raja atas keturunan Yakub sampai selamanya dan kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan.” Tentu saja, gadis muda ini Maria, berkata kepada malaikat, “Bagaimana ini bisa terjadi, karena aku masih perawan? Jawab Malaikat itu, ‘Roh Kudus akan turun ke atasmu dan Dia akan disebut Anak Allah.”

Bayi itu akan secara ajaib dibenihkan oleh Allah. Bayi itu akan menjadi Anak Allah dalam daging manusia. Ketika Maria hamil dan Yusuf tahu tentang hal itu, dia terkejut karena tidak ada penjelasan tentang kehamilannya. Tetapi ada malaikat yang menampakkan diri kepada Yusuf di Matius 1:20, dan berkata, "Janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai istrimu, sebab anak yang didalam kandungannya adalah dari Roh Kudus.

“Dan dia akan melahirkan seorang anak laki-laki bernama Yesus dan anak ini akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka.” Dan di ayat 23, “nama-Nya adalah Imanuel yang berarti Allah menyertai kita.” Sekarang dalam Lukas 2, nubuatan ini telah terjadi. Maria kehamilan penuh dan dia di bagian ini melahirkan bayi Yesus. Lukas 2:7, “Dia melahirkan anak laki-laki.” Itu saja, itu seperti semua kelahiran lain. Tetapi anak itu tidak seperti anak lain.

Pertama, keadaan dunia, Lukas 2:1-3, “Pada waktu itu Kaisar Agustus mengeluarkan suatu perintah sensus, yang menyuruh mendaftarkan semua orang di kerajaan Romawi. 2 Inilah pendaftaran yang pertama kali diadakan sewaktu Kirenius menjadi gubernur di Suriah. 3 Maka pergilah semua orang mendaftarkan diri, masing-masing di kotanya sendiri.” Allah menyatukan semua komponen kelahiran Mesias, pada waktu yang tepat, di tempat yang tepat.

Allah menggerakkan Kaisar yang tidak percaya ini yang tidak tahu apa-apa tentang Perjanjian Lama, yang tidak tahu apa-apa tentang kedatangan Mesias, untuk memainkan peran penting dalam penggenapan nubuatan kelahiran Allah-Manusia itu, Yesus Kristus. Dan itu karena Kaisar Augustus membuat keputusan untuk mengadakan sensus. Nama aslinya, Gaius Octavius, diubah menjadi Caesar Augustus, yaitu gelar kehormatan yang diberikan kepadanya pada 27 SM. oleh Senat Romawi.

Inilah sensus pertama yang diambil saat Quirinius menjadi gubernur Suriah pada 8 SM. Orang-orang Yahudi tidak suka membayar pajak ke Roma dan rupanya Herodes bisa menunda ini selama mungkin. Akhirnya mereka dipaksa menurut. Dan itulah mengapa Yusuf dan Maria yang sangat hamil harus melakukan perjalanan seratus empat puluh kilometer untuk mendaftar dalam sensus ini dan mereka tidak dapat menunda ini lebih lama lagi.

Dan semua itu sesuai dengan tujuan Allah bahwa mereka ada di Betlehem ketika anak itu lahir, karena itulah rencana Allah. Jadi Yesus sebenarnya tidak lahir di nol A.D., melainkan kira-kira di antara 6 - 4 SM. Orang-orang Yahudi memutuskan bahwa setiap orang harus kembali ke tempat catatan itu disimpan. Ketika Israel datang ke Kanaan, tanah itu dibagi dan suku-suku itu diberi bagian tanah tersendiri.

Itu semua penting untuk tujuan Allah supaya Mesias itu lahir di Betlehem. Jika Ceasar Augustus membuat keputusannya lebih awal, dan jika penolakan Herodes itu lebih pendek atau lebih lama, anak itu akan lahir di Nazaret dan tidak memenuhi nubuatan dan itu menunjukkan bahwa Allah tidak dapat mengendalikan keadaan. Tetapi itu tidak terjadi karena Allah mengendalikan segalanya. Allah secara harfiah menulis sejarah sebagai kisah-Nya.

Jadi marilah kita lihat keadaan di negara. Lukas 2:4-5, “Demikian juga Yusuf pergi dari kota Nazaret di Galilea ke Yudea, ke kota Daud yang bernama Betlehem, karena ia berasal dari keluarga keturunan Daud. 5 supaya didaftarkan bersama-sama dengan Maria, tunangannya, yang sedang mengandung.” Allah memberi orang-orang Yahudi Kitab Suci, yang spesifik tentang di mana Mesias itu akan lahir.

Dalam Mikha 5:2 kita membaca, "Tetapi engkau, Betlehem Efrata, hai yang terkecil di antara kaum-kaum Yehuda, dari padamu akan bangkit bagi-Ku seorang yang akan memerintah Israel, yang permulaannya sudah sejak purbakala, sejak kekekalan.” Ini bukan Daud karena dia lahir 300 tahun sebelumnya. Bagaimana kita tahu bahwa itu adalah Mesias? Karena dikatakan, "Yang permulaan-Nya sejak purbakala, sejak kekekalan."

Ini menjadi penting karena ketika Kaisar Agustus memulai sensus itu, yang hasil akhirnya adalah pasangan muda ini akan berada di Betlehem, dan karena tanggal yang ditetapkan, mereka akan berada di sana pada bulan kesembilan kehamilannya. Kota Daud tempat dia dilahirkan disebut Betlehem. Seperti yang kita pelajari sebelumnya, baik Yusuf maupun Maria adalah keturunan Daud.

Melalui Maria, Yesus mendapat darah bangsawan; dan melalui bapanya di bumi, Yusuf, Dia menerima hak untuk menjadi penguasa. Lukas 2:4, “Demikian juga Yusuf pergi dari kota Nazaret di Galilea ke Yudea, ke kota Daud yang bernama Betlehem, karena ia berasal dari keluarga dan keturunan Daud.” Dan Allah, dengan providensi, mengatur mereka tepat di tempat yang mereka butuhkan untuk menggenapi nubuatan itu.

Ayat 5 mengatakan, “supaya didaftarkan bersama-sama dengan Maria, tunangannya, yang sedang mengandung.” Benar-benar hal yang menakutkan bagi anak yang kira-kira berusia enam belas dan empat belas tahun untuk melakukan perjalanan seperti itu dalam keadaan seperti itu. Masih ingat, Maria pergi mengunjungi Elizabet untuk berhubungan dengan seseorang yang memahami mujizat pembuahan karena dia mengandung Yohanes melalui Roh Kudus juga di masa tuanya.

Yusuf tahu Maria mengandung Anak Allah. Dia tahu inilah Yesus yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa-dosa mereka karena malaikat mengatakan itu kepadanya. Dia tahu apa yang Gabriel katakan pada Maria. Tercatat bahwa Maria bertunangan dengannya. Namun dalam Matius 1:24 dikatakan bahwa mereka telah menikah. Yusuf bangun dari tidurnya setelah malaikat itu datang dan memberi tahu dia bahwa dia masih perawan, dan bahwa dia telah diberi seorang anak oleh Allah.

Ketika Yusuf bangun dari tidurnya, dia melakukan seperti yang diperintahkan malaikat Tuhan kepadanya. Dia mengambil Maria sebagai istrinya dan dia tidak bersetubuh sampai Maria melahirkan seorang anak laki-laki. Dia mengambilnya sebagai seorang istri. Hal itu menunjukkan bahwa Yusuf benar-benar menikahinya pada saat itu. Itu adalah hal yang baik untuk dilakukan. Yusuf menutupinya dengan kebaikan dengan melanjutkan upacara. Jadi mereka benar-benar sudah menikah.

Sekarang kita sampai pada keadaan pribadi. Ayat 6, "Dan ketika mereka di situ, tibalah waktunya bagi Maria untuk bersalin." Kita tidak diberi tahu di mana mereka berada. Ayat 7, “Dan ia melahirkan seorang laki-laki, anaknya yang sulung. Lalu dibungkusnya dengan lampin dan dibaringkannya di dalam palungan, karena tidak ada tempat bagi mereka di rumah penginapan.” Di mana pun mereka berada saat bayi itu lahir, itulah tempat dimana mereka berada selama ini.

Mereka tunawisma. Sama sekali tidak ada berita tentang detailnya. Tidak ada keluarga, hanya dua anak empat belas tahun dan enam belas tahun. melahirkan berjam-jam, hanya ada suami remaja untuk menolong. Dan akhirnya Maria di puncak persalinannya, di saat yang mulia mendorong sekali lagi dan mendorong keluar Anak Allah. Allah mengutus Anak-Nya, lahir dari seorang perawan, Imanuel, Allah abadi itu masuk kedalam ruang dan waktu.

Tuhan Yang Mahahadir dibatasi pada tubuh yang beratnya sekitar delapan pon dan panjangnya kurang dari dua kaki. Kehidupan kecil itu keluar ke pelukan bapa muda itu. Dan tak satu pun dari mereka dapat memahami apa yang sedang terjadi. Dan mereka telah diberitahu oleh seorang malaikat. Lukas memberi tahu kita bahwa dia melahirkan putra sulungnya. Gereja Roma Katolik mengatakan Maria hanya memiliki satu anak dan dia perawan terus sampai kematiannya.

Itu tidak benar. Maria memiliki banyak putra dan putri. Matius 1:24 - 25 mengatakan bahwa Yusuf tidak bersetubuh sampai Yesus lahir. Setelah itu Yusuf dan Maria memiliki hubungan normal seperti suami istri lainnya dan mereka mendapat anak-anak laki-laki dan perempuan. Dalam Matius 12 dan 13 kita diperkenalkan dengan saudara tiri Yesus, yakni Yakobus, Yusuf, Simon dan Yudas. Di ayat 56, saudari-saudari perempuan-Nya disebut juga.

Orang banyak itu berkata, tahukah Anda, Yesus itu bukanlah orang istimewa. Ini hanya anak seorang tukang kayu. Ibunya adalah Maria, saudara laki-lakinya adalah Yakobus, Yusuf, Simon dan Yudas, dan saudari perempuan-Nya semua bersama kita. Mereka hanya keluarga biasa yang penuh dengan anak-anak. Yesus adalah anak sulung dari Allah yang berarti bahwa Maria itu perawan tetapi Yesus adalah anak sulung yang berarti bahwa Dia memiliki hak utama atas warisan keluarga.

Yusuf dan Maria tidak memiliki harta untuk meninggalkan itu kepada-Nya. Tapi apa yang mereka miliki adalah hak atas takhta Israel. Sudah lama tidak ada raja di Israel. Dan selalu ada yang memerintah di Israel tetapi mereka tidak dari garis keturunan raja Daud. Tetapi garis keturunan kerajaan ada dalam kehidupan Yusuf dan Maria. Dan apa yang mereka wariskan kepada Yesus adalah hak untuk memerintah di atas takhta Daud.

"Maria membungkus Dia dengan kain." Kenapa itu ada disana? Karena itu adalah kelahiran yang sama seperti kelahiran lain. Dan seorang ibu Yahudi biasanya melakukan ini. Kebiasaannya adalah mengambil potongan kain panjang dan membungkus lengan dan kaki lalu membungkus tubuh kecil itu dengan erat. Ini untuk kehangatan dan keamanan. Mereka juga percaya bahwa itu membantu menjaga tulang mereka tetap lurus ketika mereka tumbuh di awal kehidupan.

Dan kemudian dikatakan, “Dan dibaringkan-Nya di dalam palungan karena tidak ada tempat bagi mereka di rumah penginapan.” Palungan adalah palung makan keledai. Tidak pernah dikatakan bahwa Yesus lahir di kandang keledai. Nah, alat transportasi di zaman kuno itu adalah keledai, jadi mereka membawa barang dengan keledai mereka. Jadi akan ada tempat berdekatan dengan setiap tempat tinggal, tempat untuk keledai dan palung makan juga.

Selama berhari-hari Yusuf dan Maria berkumpul di semacam tempat berteduh. Jadi mungkin tidak ada pengurus penginapan yang menghalangi mereka. Itu hanya sifat dari situasinya. Ketika Yesus datang ke dunia, Dia datang dalam kondisi yang paling buruk, yang berbau dan kotor. Dia merendahkan diri-Nya sampai ke tempat paling hina, untuk menjadi pengganti bagi orang-orang berdosa dan menanggung kesalahan kita di dalam tubuh-Nya sendiri.

Yesus datang kepada orang miskin, rendah dan jahat. Dia datang kepada orang biasa untuk membawa keselamatan mulia-Nya. Memang sepantasnya Ia dilahirkan di kandang yang bau. Allah Bapa mengutus Juruselamat itu ke dalam kehidupan orang-orang kecil dan gambar keseluruhan dari pemandangan itu adalah metafora untuk bau dosa yang ditanggung Yesus dalam tubuh-Nya yang tidak berdosa.

Allah mengatur segalanya. Dan Dia menggenapi nubuatan Alkitab dan Dia datang dari jauh kepada orang berdosa yang rendah. Nah, kelahiran Yesus dalam beberapa hal merupakan saat yang menyedihkan karena tidak ada yang tahu. Tetapi itu cepat berubah. Pada saat yang sama ada malaikat yang mulai menceritakan apa yang terjadi pada para gembala, yang memuji Allah dengan mengatakan: Kemuliaan bagi Allah Yang Mahatinggi dan damai sejahtera di bumi diantara manusia yang berkenan kepada-Nya.”

Allah tidak melakukan hal-hal seperti yang dilakukan dunia. Pencipta dunia tidak dilahirkan di istana untuk dilihat dunia. Karena hikmat dunia ini adalah kebodohan bagi Allah. Tetapi apa yang bodoh bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan orang-orang yang berhikmat, dan apa yang lemah bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan apa yang kuat. Dan apa yang tidak terpandang dan yang hina bagi dunia, dipilih Allah. Hanya Kristus dapat membuat kita benar di hadapan Allah; Dia membuat kita murni, kudus dan bebas dari dosa. Itulah alasannya kita rayakan itu, Amin? Marilah kita berdoa.



JOIN OUR MAILING LIST:

© 2017 Ferdy Gunawan
ADDRESS:

2401 Alcott St.
Denver, CO 80211
WEEKLY PROGRAMS

Service 5:00 - 6:30 PM
Children 5:30 - 6:30 PM
Fellowship 6:30 - 8:00 PM
Bible Study (Fridays) 7:00 PM
Phone (720) 338-2434
Email Address: Click here
Back to content