Kesaksian dari Alkitab

PERSEKUTUAN INDONESIA RIVERSIDE
Go to content

Kesaksian dari Alkitab

Persekutuan Indonesia Riverside
Published by Stanley Pouw in 2020 · 29 November 2020

Di sini, di bab ini terungkap kebenaran yang paling penting dan mendasar yang perlu dipahami setiap manusia. Dan itulah kebenaran bahwa Yesus adalah Allah. Jika Anda tidak percaya hal itu, Anda akan masuk neraka untuk selamanya. Tetapi Anda harus percaya bukan hanya pada siapakah Dia tetapi apa yang Dia lakukan dan apa yang Dia beritakan dalam Injil sepenuhnya. Barangsiapa percaya tidak akan binasa tetapi memiliki hidup yang kekal.

Jadi bagian ini penting karena mulai dari ayat 17 sampai ke akhir pasal ini, temanya adalah keilahian Yesus Kristus, yaitu klaim bahwa Dia adalah Allah yang harus dipercayai. Sampai saat ini, itulah yang menjadi penekanan dari penulis Yohanes. Para murid dan semua orang percaya lainnya yang pada mulanya mengikuti-Nya harus percaya bahwa Yesus adalah Allah.

Dari ayat 17 sampai ayat 30 adalah kesaksian pribadi Yesus sendiri tentang keilahian-Nya. Ingatlah, kata Dia bahwa Dia setara dengan Allah dalam sifat, setara dengan Allah dalam pekerjaan, setara dengan Allah dalam kuasa, setara dengan Allah dalam kebenaran dan akibatnya Dia setara dengan Allah dalam hal kehormatan dan penyembahan. Inilah klaim besar dari pihak Yesus yang sedang berbicara dengan orang-orang Yahudi yang ingin supaya Yesus mati karena Dia menyerang sistem agama palsu mereka.

Saat kita sampai pada ayat 31, ada perubahan. Yesus sekarang pindah dari kesaksian-Nya sendiri kepada kesaksian yang lain. Lihatlah ayat 31, “Kalau Aku bersaksi tentang diri-Ku sendiri, maka kesaksian-Ku itu tidak sah.” Maksud Yesus bahwa di mata mereka, di dalam pikiran mereka, itu tidak cukup untuk membuktikan itu benar. Itu harus didukung. Ulangan 17:6 mengatakan, harus ada keterangan dua atau tiga saksi.

Ayat 32, “Ada yang lain yang bersaksi tentang Aku dan Aku tahu bahwa kesaksian yang diberikan-Nya tentang Aku adalah benar.” Siapakah ini? Jawabannya: Allah Bapa, yang mereka akui sebagai yang benar. Dan Bapa memberikan kesaksian dengan tiga cara, melalui Yohanes Pembaptis, melalui mujizat-mujizat Yesus, dan melalui Perjanjian Lama. Ini adalah bagian penting dari Alkitab.

Bapa bekerja dalam ketiga bentuk kesaksian ini. Yang pertama, yaitu Yohanes Pembaptis dan ayat 34 mengatakan, kesaksiannya bukan dari manusia. Artinya itu dari Allah Bapa. Dan di ayat 36, itu mujizat-mujizat Yesus, di mana Dia melakukan pekerjaan yang telah diberikan Bapa kepada-Nya. Dan di ayat 37 - 39 dikatakan, "Tetapi Alkitab yang kamu cari semuanya menunjuk kepada-Ku.”

Namun walaupun mereka tegaskan semua itu sebagai sumber ilahi dari pelayanan ini dan bukti-bukti ini, ayat 16 mengatakan mereka tetap menganiaya Yesus. Ayat 18 mengatakan mereka ingin membunuh Yesus. Dan ayat 40 mengatakan mereka tidak mau datang kepada Yesus untuk memiliki hidup kekal. Yang ada adalah penolakan yang dinyatakan dalam Yohanes 1:11, “Dia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima Dia.” Marilah kita lihat tiga kesaksian itu.

Ketika Yohanes mulai pelayanannya, apakah yang mereka katakan? Kata populernya adalah bahwa Yesaya 40 telah digenapi. Itu bahkan dikutip dalam Lukas 3:4, “Ada suara yang berseru-seru di padang gurun, persiapkanlah jalan untuk kedatangan Tuhan!” Jadi semua orang tahu Yohanes adalah seorang nabi. Para pemimpin bahkan menegaskan itu. Tetapi itu menempatkan mereka dalam dilema berat karena seharusnya mereka percaya apa yang dia katakan.

Kedua, Bapa itu yang berbicara dalam mukjizat, ayat 36, “Tetapi Aku mempunyai suatu kesaksian yang lebih besar daripada kesaksian Yohanes, yaitu segala ajaran-ajaran-Ku dan mujizat-mujizat-Ku, dan itulah yang memberi kesaksian tentang Aku, bahwa Bapa mengutus Aku.” Kesaksian kedua yang lebih besar dari pada kesaksian pertama, yaitu melalui mukjizat. Yohanes 12:37, “Meskipun Yesus mengadakan begitu banyak mujizat di depan mata mereka, namun mereka tidak percaya kepada-Nya.”

Kita bersimpati dengan bangsa Israel, kita harus merasa kasihan dan kita harus mengasihi mereka dengan kejujuran Injil. Tetapi bagian dari pesan yang harus Anda berikan kepada orang-orang Yahudi adalah bahwa kalian tidak ada dalam posisi yang baik. Jika Anda menolak Yesus Kristus yang Anda ketahui dan menolak, neraka disediakan untuk Anda. Jika Anda membenci Dia, Anda sama sekali tidak memiliki hubungan dengan Allah Bapa, dan inilah perkataan Yesus.

Yang ketiga kemudian membawa kita, ke Yohanes 5:37 - 39 itu adalah sebuah satuan. Itulah aliran pemikiran atau logika. Ayat 37, “Dan Bapa Sendiri yang mengutus Aku, Dialah yang bersaksi tentang Aku. Anda tidak pernah mendengar suara-Nya, rupa-Nyapun tidak pernah kamu lihat.” Inilah kesaksian Allah Bapa karena, ayat 38 mengatakan, “dan firman-Nya tidak menetap di dalam dirimu.” Jadi kesaksian Bapa adalah melalui Firman.

Mulailah dalam ayat 37, ambillah kalimat, "Dialah yang bersaksi tentang Aku," lalu pergi ke ayat 39, yang mengacu pada Alkitab, "dan inilah mereka yang memberi kesaksian tentang Aku.” Jadi yang digunakan Allah Bapa di sini adalah Perjanjian Lama, satu-satunya Alkitab yang pernah dimiliki para murid, satu-satunya Alkitab yang dimiliki oleh orang-orang di Perjanjian Baru adalah Perjanjian Lama. Dan Bapa dalam Perjanjian Lama itu memberi kesaksian tentang Yesus Kristus.

Ayat 37 juga ditulis dalam tensa sempurna yang berarti berkelanjutan terus, itu terus dipertahankan. Kesaksian Yohanes Pembaptis adalah untuk satu musim dan mujizat-mujizat Yesus juga berakhir. Tetapi Firman Allah itu untuk selamanya. Alkitab itu untuk semua musim dan ditulis dalam bentuk tensa sempurna. Pada masa ini Bapa yang mengutus Aku, telah bersaksi, dalam tensa sempurna, di masa lalu dengan realitas yang berkelanjutan. Jadi kesaksian terbesar adalah Kitab Suci.

Paulus berkata dalam 2 Timotius 3:16, “Seluruh Alkitab diilhamkan Allah.” Ibrani 1:1, “Di masa lalu Allah berulang kali dan dalam pelbagai cara berbicara kepada nenek moyang kita dengan perantaraan nabi-nabi.” Jadi Allah berbicara dalam Perjanjian Lama. Semua orang Yahudi percaya hal itu. Mereka percaya mujizat Yesus harus dilakukan oleh kuasa Allah sampai mereka menghubungkannya dengan Setan. Itulah rumah yang terbagi melawan dirinya sendiri, mengapa Setan mengusir Setan?

Kata Yesus di ayat 37, “Kamu tidak pernah mendengar suara-Nya, rupa-Nyapun tidak pernah kamu lihat.” Itulah dua indera yang kita pakai untuk belajar. Yesus hanya berkata, Anda sama sekali tidak memiliki pengetahuan tentang Allah. Inilah kutukan berat yang dikatakan kepada para pemimpin Yahudi ini. Tetapi, di ayat 38, Yesus memberi mereka alasannya, “Firman-Nya tidak menetap di dalam hatimu.” Anda tidak mengerti Alkitab.

Itu ada di tangan Anda, itu ada di gulungan, tapi tidak ada di dalam hati Anda. Anda tidak memahaminya. Dunia ini penuh dengan banyak Alkitab. Yang penting adalah memiliki Firman dalam Alkitab di dalam hati Anda. Yohanes 8:31-32, “Maka kata Yesus kepada orang-orang Yahudi yang percaya: "Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar adalah murid-Ku. 32 dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu.”

Menurut Allah mereka ini tuli dan buta. Orang yang memiliki Alkitab dan tidak tahu kebenaran, tidak memiliki kebenaran. Mereka adalah sekte, agama palsu, semua nabi palsu, semua bentuk Kekristenan yang rusak. Bagaimana kita tahu itu? Ayat 39, “Sebab Anda tidak percaya Dia yang diutus-Nya. Anda menyelidiki Kitab-kitab Suci karena Anda menyangka bahwa olehnya Anda mempunyai hidup yang kekal. Tetapi Kitab-kitab Suci itu memberi kesaksian tentang Aku.”

Jadi, inilah pernyataan yang secara harfiah menunjukkan perilaku mereka. Mereka tidak kenal lelah, dan teliti dalam menangani gulungan Perjanjian Lama itu. Mereka memberinya kehormatan besar. Mereka mengerjakan Kitab Suci dengan karakteristik mereka sendiri, caranya orang rabi. Tetapi mereka ada masalah besar, mereka tidak memiliki Roh Kudus. Mereka adalah manusia berdosa alami yang tidak mengerti hal-hal Allah.

Orang Yahudi itu memakai prinsip-prinsip interpretasi yang salah. Mereka mendapat interpretasi yang tidak dapat dipercaya dan tidak dapat diterima karena mereka lebih suka deduksi dari pada induksi. Daripada membiarkan teks itu berbicara, mereka memaksakan pada teks itu ide-ide mereka sendiri. Mereka penuh dengan hal-hal alegori dan mistik serta makna tersembunyi. Mereka bisa mengaburkan apapun di dalam Alkitab. Mereka pandai melakukan itu.

Kadang-kadang penterjemahan kerabian kuno itu memberikan beberapa penafsiran yang benar, tetapi kebanyakan darinya aneh dan itu adalah sama dengan cara para rabi modern saat ini menterjemahkan Perjanjian Lama. Semua itu tidak perlu, mereka bisa saja mengertinya karena Yesus berkata berkali-kali dalam Perjanjian Baru, "Apakah kamu belum baca?" Jika Anda membacanya, itu cukup jelas bagi Anda untuk memahaminya.

Simeon dan Anna memahaminya. Siapakah mereka? Hanya beberapa orang kudus di Bait Suci ketika Yesus datang untuk disunat. Beberapa nelayan di Galilea mengerti-nya. Orang buangan Samaria mengertinya. Orang Yahudi itu menegaskan Perjanjian Lama adalah Firman Tuhan, tapi kemudian mereka mengaburkan maknanya dengan manipulasi mereka karena mereka tidak mau percaya kebenaran itu.

Dalam Lukas 16:19-31, Yesus menceritakan kisah tentang orang kaya yang mati dan pengemis yang meninggal dan dalam kisah ini. Karena orang kaya itu ada di neraka, dia disiksa, dan dia berkata kepada Abraham dalam cerita itu, "Kirimkan seseorang untuk memperingatkan saudara-saudaraku agar mereka jangan masuk ke sini." Dan Tuhan kita menyuruh Abraham berkata dalam Lukas 16:29, "Ada pada mereka kesaksian Musa dan para nabi, biarlah mereka mendengarkan kesaksian itu.”

Jika mereka mendengar Musa dan para nabi, mereka semua akan datang kepada Kristus. Ayat 30, “Jawab orang itu, “Tidak, Bapa Abraham, tetapi jika ada seorang yang datang dari antara orang mati kepada mereka, mereka akan bertobat. 31 Kata Abraham kepadanya: jika mereka tidak mendengarkan kesaksian Musa dan para nabi, mereka tidak juga akan mau diyakinkan sekalipun oleh seorang yang bangkit dari antara orang mati.” Nah Yesus benar bangkit dari antara orang mati, tetapi mereka berbohong tentang itu dan membuat penjelasan palsu.

Dalam Lukas 24:25, Yesus bertemu dengan beberapa murid-Nya di perjalanan menuju ke Emaus, dan mereka mengeluh tentang fakta bahwa mereka mengira Yesus adalah Mesias, dan sekarang Dia sudah mati, dan mereka tidak mengerti. Jadi Yesus berkata, "Hai kamu orang bodoh, betapa lambannya hatimu, sehingga kamu tidak percaya segala sesuatu yang telah dikatakan para nabi.” Anda tidak percaya Alkitab Anda. 26 “Bukankah Kristus harus menderita semuanya itu untuk masuk ke dalam kemuliaan-Nya?”

Ayat 27, “Lalu Yesus memjelaskan kepada mereka apa yang tertulis tentang Dia dalam seluruh Kitab Suci, mulai dari kitab-kitab Musa dan segala kitab nabi-nabi.” Dan kemudian di ayat 44, "Dia berkata, “Inilah perkataan-Ku, yang telah Kukatakan kepadamu ketika Aku masih bersama-sama dengan kamu, yakni bahwa harus digenapi semua yang ada tertulis tentang Aku dalam kitab Taurat Musa dan kitab nabi-nabi dan kitab Mazmur. 45 Lalu Ia membuka pikiran mereka, sehingga mereka mengerti Kitab Suci.”

Ayat 46-48, “Kata-Nya kepada mereka: "Ada tertulis diwaktu lalu bahwa Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati pada hari yang ketiga, 47 dan lagi juga tertulis bahwa dalam nama-Nya berita tentang pertobatan dan pengampunan dosa harus disampaikan kepada segala bangsa, mulai dari Yerusalem: ‘Ada pengampunan dosa bagi semua orang yang bertobat.’ 48 Kamu adalah saksi-saksi dari semuanya ini.

Ada juga perincinan tentang kelahiran-Nya, ‘perawan akan mengandung dan melahirkan anak’ dalam Yesaya. Ada detail tentang tempat kelahiran-Nya di Mikha, Dia akan lahir di Betlehem. Ada detail tentang penyaliban-Nya seperti yang dijelaskan dalam Mazmur 22, yang dijelaskan lebih rinci dalam Yesaya 53. Mazmur 16 menunjuk pada kebangkitan-Nya. Semuanya ada di sana. Anda dapat melanjutkan terus menerus semua itu, seperti yang Anda sudah tahu.

Perjanjian Lama itu penuh dengan bagian-bagian tentang pemerintahan-Nya, tentang takhta-Nya, Dia adalah seorang Raja, Dia adalah yang diurapi, Dia akan mengatur dan memerintah dan mewujudkan semua janji-janji kepada Daud dalam Perjanjian Daud, dan semua janji-janji kepada Abraham dalam Perjanjian Abraham. Kerajaan yang mulia akan datang dan Kerajaan itu dijelaskan secara rinci oleh para nabi.

Tetapi Dia tidak langsung akan mendirikan Kerajaan-Nya. Sesuatu yang lain harus terjadi sebelumnya. Lihatlah Kejadian, Allah menciptakan, semuanya baik dalam Kejadian 1 dan 2. Dalam Kejadian 3 manusia berdosa dan pada hari itu juga dia mulai mati. Prinsip kematian itu mengambil alih umat manusia. Dan sejak saat itu semua orang akan mati. Itu jelas karena dalam Kejadian 5 ada silsilah semua orang yang hidup dan mati.

Dalam Kejadian 6 Nuh menerima kasih karunia di mata Tuhan, itulah sebabnya dia selamat. Allah adalah Allah penuh anugrah, Keluaran 22:27, Musa menulis firman Allah, "Aku akan mendengarkannya sebab Aku murah hati." Dan dalam Keluaran 33:19, "Aku berbelas kasihan, Aku bermurah hati dan Aku penuh anugerah." Bukan hanya itu, Keluaran 34:6, “Aku memberi pengampunan dosa dan pengampunan atas kesalahan.” Tapi bagaimana dengan Hukum Taurat? Hukum itu meremukkan saya dan membunuh saya.

“Hati saya licik di atas segalanya dan sangat jahat.” Bagaimana saya bisa menjadi orang benar di hadapan Allah? Bagaimana mereka mendapatkan pengampunan dosa ini? Kita menemukan itu di Kejadian 15:6, "Abraham percaya Allah dan Allah memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran." Itulah pembenaran, itulah imputasi. Tetapi bagaimana Allah dapat melakukan itu? Sebab jika Allah memberi kebenaran kepada seseorang yang tidak layak mendapat kebenaran, itulah anugerah. Tetapi bagaimana dengan dosa orang itu?

Kejadian 3, Adam dan Hawa menyadari dosa mereka, apakah yang dilakukan Allah? Dia membunuh binatang yang tidak bersalah, mengambil kulitnya dan meliputi mereka. Kita diberi ilustrasi bahwa ada pengganti yang akan menanggung hukuman untuk memberi perlindungan. Dalam Keluaran 12 ada anak domba Pelewatan yang menggambarkan orang yang tidak bersalah mati untuk menggantikan orang yang bersalah. Dalam Imamat ada semua pengorbanan ini untuk menebus dosa.

Tetapi pengorbanan itu harus diulang dan diulang karena tidak satupun pernah cukup. Tetapi mereka semua menunjuk pada seseorang yang akan memuaskannya. Dan akhirnya kita bertemu dengan orang itu ketika kita sampai di Yesaya 53 dan coba tebaklah? Dia adalah hamba Tuhan, sebuah gelar Mesianik, dan Dia akan terluka karena pelanggaran kita dan diremukkan karena kesalahan kita. Dan setelah Dia dihancurkan dan dibunuh untuk menggantikan kita, Dia bangkit dari kematian.

Karena itu dalam Galatia 3:24, Paulus berkata, “Perjanjian Lama dimaksudkan untuk membawa kita kepada Kristus untuk menjadi guru kita.” Jadi jika orang Yahudi percaya Allah Bapa, mereka akan menerima Kristus, atas dasar kesaksian nabi Yohanes Pembaptis. Mereka akan menerima Kristus atas dasar mujizat-mujizat-Nya, dan mereka akan menerima Yesus karena Dia adalah subjek Perjanjian Lama.

1 Yohanes 5:9-10 mengatakan, “Kita menerima kesaksian manusia, tetapi kesaksian Allah itu lebih kuat. Sebab demikianlah kesaksian yang diberikan Allah tentang Anak-Nya. 10 Barangsiapa percaya kepada Anak Allah, ia mempunyai kesaksian itu di dalam dirinya; barangsiapa tidak percaya kepada Allah, ia membuat Dia menjadi pendusta, karena ia tidak percaya akan kesaksian yang diberikan Allah tentang Anak-Nya.” Marilah kita berdoa.



JOIN OUR MAILING LIST:

© 2017 Ferdy Gunawan
ADDRESS:

2401 Alcott St.
Denver, CO 80211
WEEKLY PROGRAMS

Service 5:00 - 6:30 PM
Children 5:30 - 6:30 PM
Fellowship 6:30 - 8:00 PM
Bible Study (Fridays) 7:00 PM
Phone (720) 338-2434
Email Address: Click here
Back to content