Klaim Yang Dibuat Yesus
Published by Stanley Pouw in 2020 · 1 November 2020
Seluruh bagian yang disebutkan di atas adalah satu ceramah. Semua ini berasal dari mulut Tuhan Yesus Kristus. Dan Dia berbicara kepada para pemimpin Yahudi di Israel yang oleh Yohanes disebut sebagai orang Yahudi. Mereka ingin Dia mati. Mereka anggap Dia penghujat yang paling buruk. Mereka yakin bahwa Dia adalah ancaman bagi agama mereka, posisi mereka yang terjamin dan kuasa agama mereka.
Mereka melihat Dia mengabaikan kebijaksanaan tradisional mereka sebagai tidak menghormati Allah, yang mengancam sistem agama mereka. Mereka telah mendengar Dia berulang kali menyerang kemunafikan agama palsu mereka. Mereka telah menyaksikan Dia hanya menunjukkan penghinaan terhadap tradisi non-alkitabiah mereka yang dengannya mereka berusaha untuk memperindah Kitab Suci. Dia adalah musuh utama mereka dan itu pilihan mereka sendiri.
Dan tujuan dari bagian ini adalah untuk menyatakan kepada mereka bahwa Dia adalah Mesias dan lebih dari itu, Dia adalah Allah. Dia memberikan kesaksian itu tentang kesetaraan-Nya dengan Allah untuk memulai bagian yang panjang ini dan kemudian Dia memanggil saksi-saksi kebenaran dari Yohanes Pembaptis, kesaksian dari mukjizat-Nya, kesaksian dari Allah Bapa dan kesaksian dari Kitab Suci. Dan di sinilah mulailah kesaksian-Nya sendiri atas identitas-Nya.
Hati dan jiwa iman Kristen, hati dan jiwa Injil adalah pandangan yang benar tentang Yesus Kristus. Ada beberapa orang yang melihat Yesus sebagai orang yang baik, orang yang mulia dan mungkin sebagai orang yang sangat peka secara spiritual. Itu tidak benar. Serangan terhadap keilahian-Nya, fakta bahwa Dia adalah Allah, dimulai dengan para pemimpin Yahudi di sini di negara-Nya sendiri selama pelayanan-Nya. Mereka menyerang Dia karena klaim-Nya sebagai Allah.
Mereka melihatnya sebagai penghujatan langsung. Generasi berikutnya meneruskan serangan itu, meskipun Yesus sekarang tidak ada, dan Injil sedang diberitakan di Israel dan di seluruh dunia dan mereka terus menyerang Yesus sebagai seorang pelanggar, penghujat, seorang pria yang adalah penipu kuat, yang menyesatkan orang ketika Dia hidup, dan sekarang para murid-Nya terus menerus menyesatkan orang.
Sepanjang sejarah manusia, para sarjana semu dan orang-orang skeptis Israel terus melakukan serangan ini dan itu berlanjut bahkan hingga hari ini. Dan bahkan dalam agama Kristen, beberapa orang melihat Yesus sebagai manusia dan bukan Allah. Kesaksian dari Yohanes 20:31 adalah bahwa Anda dapat percaya bahwa Yesus adalah Anak Allah, karena ketika Anda percaya itu, Anda dapat memiliki hidup dalam nama-Nya. Jika Anda tidak percaya itu, Anda akan binasa di neraka dalam dosa-dosa Anda.
Jadi pertanyaan tentang siapakah Yesus Kristus itu adalah pertanyaan yang paling penting. Roh Kudus telah menyatakan bahwa Dia adalah Allah dalam Yohanes 1. Murid-murid mula-mula menyatakan bahwa Dia adalah Allah dalam Yohanes 1. Yohanes Pembaptis menyatakan bahwa Dia adalah Anak Domba Allah, Juruselamat di awal Injil Yohanes. Mujizat-Nya adalah bukti bahwa Dia itu ilahi. Kemahatahuan-Nya menunjukkan bahwa Dia adalah Allah. Dan Yohanes telah membahas semua itu.
Kemudian Yohanes 5 mencatat salah satu mujizat terpenting yang pernah dilakukan Yesus. Tetapi itu tidak membawa keselamatan kepada orang yang Dia sembuhkan, meskipun orang itu disembuhkan di tempat itu, langsung dan lengkap. Dia menyuruh pria itu untuk mengambil tempat tidurnya dan berjalan, dan dia melakukan itu. Mukjizat itu sengaja dilakukan Yesus pada hari Sabat. Dan sekarang Dia menyatakan bahwa Dia adalah Tuhan atas hari Sabat.
Yesus menabaikan tradisi Yahudi yang telah membebani hari Sabat dengan banyak hukum manusia. Dan kemudian ketika mereka datang kepada-Nya, lihat ayat 16, mereka mulai menganiaya Dia karena Dia melakukan perbuatan baik pada hari Sabat. Kita melihat bahwa Dia sering melakukan penyembuhan pada hari Sabat, yang menurut tradisi mereka telah ditetapkan sebagai perbuatan tidak sah karena itu adalah semacam pekerjaan.
Jadi Yesus bekerja dan menyebabkan orang lain juga bekerja pada hari Sabat. Pada titik ini Dia bisa saja berdiskusi dengan mereka tentang penggunaan sebenarnya dari hari Sabat itu. Dia bisa saja berdiskusi tentang orang yang membawa tempat tidur dan Dia bisa berdiskusi tentang apa yang harus dilakukan pada hari Sabat. Namun pada kesempatan kali ini, ini menjadi pembahasan tentang siapakah Dia.
Yesus memberikan pernyataan terbesar dan terluas tentang keilahian-Nya yang Dia berikan di mana pun. Ini menjawab pertanyaan, "Siapakah Yesus Kristus?" Ingat, para pemimpin Yahudi telah mengambil keputusan. Dalam Yohanes 8 mereka menyebut Dia seorang Samaria yang merupakan pernyataan orang buangan yang murtad. Dalam Yohanes 7 dan Yohanes 8 mereka mengatakan Dia kerasukan setan. Dan dalam Yohanes 8:41 mereka mengatakan Dia adalah anak haram.
Matius 12:24 memberitahu kita bahwa mereka akhirnya menyatakan bahwa apa yang Dia lakukan adalah dengan kekuatan Setan. Dan pandangan itu telah diabadikan sepanjang sejarah agama Yahudi selama berabad-abad. Maka mereka datang kepada Yesus dengan kesimpulan itu untuk menganiaya Dia sebagai penghujat. Dan itulah tepat yang mereka katakan tentang Dia, waktu Dia menyatakan diri-Nya sebagai Allah.
Nah jika benar bahwa Dia adalah Allah, itu bukanlah penghujatan. Jadi jika Anda akan menolak Kristus, Anda menolak Alkitab. Jika Anda menolak keilahian Yesus Kristus, Anda baru saja membuang Alkitab Anda. Tidak ada sarjana yang bermaksud baik yang menyangkal keilahian Yesus Kristus. Itu jahat dan itu menghancurkan Kitab Suci. Jika Yesus bukan Allah, tidak ada Kekristenan, dan Alkitab semuanya pemalsuan dari neraka.
Namun, setiap studi yang setia tentang kisah hidup-Nya dan perkataan-Nya memastikan bahwa klaim-Nya itu benar. Dia sering memberitakan itu. Dia memberitakannya kepada orang-orang Yahudi yang bermusuhan di sini di Yohanes 5, di Yohanes 6, dan lagi di Yohanes 8 dan di banyak kesempatan lainnya. Dia memberitakannya kepada murid-murid-Nya, terutama dalam Yohanes 16:28, “Aku datang dari Bapa dan Aku telah datang ke dunia. Aku meninggalkan dunia pula dan pergi kepada Bapa.”
Yesus berkata bahwa Dia memiliki otoritas mutlak atas Hukum ilahi Allah. Dia berkata bahwa Dia memiliki kuasa secara supranatural untuk menjawab doa, bahwa Dia memiliki otoritas untuk mengampuni dosa, bahwa Dia memiliki kendali atas para malaikat, yang kudus dan yang jatuh, dan bahwa Dia memiliki kuasa atas Kerajaan Allah. Dan Dia menyatakan bahwa Dia memiliki hak untuk dihormati, dimuliakan, dipuji, disembah dan ditaati. Itu semua adalah hak istimewa yang hanya dimiliki Allah.
Semua baris kesaksian ini bersatu dan bertemu dalam satu kebenaran yang tidak dapat dielakkan, Yesus mengaku Dia adalah Allah, bukan Allah lain yang setara dengan Allah, tetapi Dia adalah Allah. Orang-orang Yahudi mungkin berpikir bahwa Dia mengklaim Dia adalah Allah lain yang tidak masuk akal karena hanya ada satu Allah yang benar dan Sepuluh Perintah itu menghakimi siapa pun yang memiliki Allah lain.
Yesus mengatakan di Yohanes 17:21, “Sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau, agar mereka juga di dalam Kita.” Kata Dia di Yohanes 14:9, “Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa.” Inilah Tritunggal. Mengatakan apa pun selain dari itu tentang Yesus berarti melenyapkan ajaran Kitab Suci. Pengikut Yesus Yahudi yang taat, para rasul-Nya, mereka yang percaya kepada-Nya tidak ada masalah untuk mengakui bahwa klaim-Nya itu benar.
Mereka menegaskan bahwa Dia adalah Allah, bukan Allah yang lain, tetapi Satu-satunya Allah yang benar dan itulah keyakinan hati para pengikut awal-Nya dan itu masih menjadi keyakinan di dalam hati para pengikut-Nya yang sejati saat ini. Dan bagi Anda yang beragama Kristen, Anda yang menjadi milik Tuhan Yesus Kristus, Anda percaya bahwa Yesus adalah Allah, Amin? Kalau kita tidak menegaskan itu, itu berarti kita mengabaikan Yesus dari Kitab Suci.
Dan dalam Yohanes 5:17-24, Tuhan kita mengaku Dia adalah Allah dengan lima cara. Dia setara dengan Allah di sifat, esensi, substansi dari siapakah Dia. Dia setara dengan Allah dalam pekerjaan. Dia setara dengan Allah dalam kuasa. Dia setara dengan Allah dalam otoritas. Dan yang paling mengejutkan, Dia setara dengan Allah dalam hal kehormatan atau penyembahan. Hal ini melampaui penghujatan dalam perkiraan orang-orang kepada siapa Dia berbicara.
Pertama, Yesus mengklaim setara dengan Allah dalam kodrat atau esensi. Ayat 17, "Tetapi Yesus menjawab mereka, “Bapa-Ku bekerja sampai sekarang, maka Akupun bekerja juga.” Izinkan saya memberi tahu Anda apa yang dipikirkan orang Yahudi itu. Apakah Allah memelihara Hukum? Tentu saja Dia menaati Hukum. Nah jika Anda mengatakan itu, Anda ada masalah. Apakah Allah beristirahat pada hari Sabat? Tentu saja karena dalam Kejadian 2:2 dikatakan bahwa pada hari ketujuh, Allah beristirahat.
Tetapi jika itu diambil terlalu jauh, itu akan menciptakan masalah serius karena jika Allah tidak bekerja, setiap tiba hari Sabtu, seluruh alam semesta itu runtuh. Nah orang Yahudi telah mengembangkan 39 kategori untuk membatasi perilaku orang pada hari Sabat. Mereka tahu bahwa Allah terus melakukan pekerjaan penghakiman dan pekerjaan penebusan-Nya. Jadi mereka mengatakan, Allah masih bekerja pada hari Sabat tetapi Dia hanya melakukan pekerjaan ringan.
Yesus mengkritik seluruh wacana bodoh itu ketika Dia berkata, "Bapa-Ku bekerja sampai sekarang." Itu mengejutkan pikiran mereka bahwa Dia berkata, "Bapa-Ku," tidak ada orang Yahudi yang akan mengatakan itu. Tidak ada orang Yahudi secara pribadi yang menyebut Allah sebagai Bapa pribadinya karena itu terlalu akrab dan itu adalah penghujatan. Yesus mengatakan kepada mereka bahwa pekerjaan Allah berjalan terus, itu berlanjut terus sepanjang waktu.
Einstein tahu ada komponen berkuasa di suatu tempat di tengah-tengah atom yang membuat seluruh alam semesta terus bergerak, tetapi dia tidak pernah bisa mengidentifikasikan apakah itu. Itu adalah Allah. Dia tidak pernah berhenti pemeliharaan dunia fisik itu, Dia tidak pernah berhenti menjalankan segala sesuatu dalam peredaran, semuanya tetap berputar. Dia tidak pernah berhenti dari penghakiman keadilan-Nya. Dia tidak pernah berhenti memberi berkat, belas kasihan, anugerah dan kasih.
Dalam Yohanes 1:1 dikatakan Yesus menciptakan alam semesta. Dalam Ibrani 1 dikatakan bahwa Dia menopang alam semesta. Jadi Yesus berdiri di sana, sambil melihat orang-orang itu, dan berbicara dengan mereka. Dan pada saat yang sama Dia menopang seluruh alam semesta. Allah tidak pernah terkendali. Pekerjaan-Nya tidak pernah berkurang karena ada hari Sabat, begitu pula pekerjaan-Ku. Dia adalah Tuhan atas hari Sabat dan Dia membuat hari Sabat bagi manusia.
Ayat 18, “Sebab itu orang-orang Yahudi lebih berusaha lagi untuk membunuh-Nya, bukan saja karena Dia meniadakan hari Sabat, tetapi juga karena Ia mengatakan bahwa Allah adalah Bapa-Nya sendiri, dan dengan demikian menyamakan diri-Nya dengan Allah.” Jadi, bukan saja Dia telah melanggar Sabat mereka, tetapi Dia memanggil Allah sebagai Bapa-Nya sendiri dan bahkan menjadikan diri-Nya setara dengan Allah dengan mengatakan bahwa Allah dan Dia berfungsi dengan cara yang sama. Dan mereka lebih lagi mencari jalan untuk membunuh Dia.
Ayat 19, “Maka Yesus menjawab mereka, kata-Nya, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya Anak tidak dapat mengerjakan sesuatu dari diri-Nya sendiri, jikalau tidak Ia melihat Bapa mengerjakannya; sebab apa yang dikerjakan Bapa, itu juga yang dikerjakan Anak.” Jadi Yesus malah membangkitkan amarah mereka dalam ayat 19 karena Dia mengaku setara dengan Allah dalam pekerjaan. Apa artinya itu? Yah, itu mengatakan bahwa Dia tidak bertindak secara independen. Dia tidak bisa melakukan apa pun dari diri-Nya sendiri. Itu sisi negatif.
Apakah sisi positif? Apapun yang dilakukan Bapa, Yesus juga melakukannya. Pernyataan yang luar biasa. Para teolog selama bertahun-tahun telah membahas apakah Yesus bisa berdosa atau tidak. Jawabannya datang dalam beberapa bagian Firman, tapi ini salah satunya. Anak tidak dapat melakukan apa pun selain apa yang Dia lihat yang dilakukan Bapa. Hanya itu saja Dia bisa lakukan. Dia hanya bisa melakukan apa yang Bapa lakukan. Dan Bapa itu tidak bisa berdosa.
Yang selalu melakukan dan hanya melakukan apa yang dilakukan Allah Bapa adalah sama dengan Allah. Yohanes 8:29, “Dan Ia yang mengutus Aku ada bersama Aku. Dia tidak membiarkan Aku sendiri, sebab Aku senantiasa berbuat apa yang berkenan kepada-Nya.” Yohanes 14:31, “Tetapi supaya dunia tahu, bahwa Aku mengasihi Bapa, dan Aku melakukan segala sesuatu seperti yang diperintahkan Bapa kepada-Ku.” Dia hanya bisa melakukan dan hanya melakukan apa yang dilakukan Bapa.
Melihat tindakan Yesus berarti melihat tindakan Allah. Menuduh Yesus berdosa berarti menuduh Allah berdosa. Menuduh Yesus melanggar Sabat berarti menuduh Allah melanggar Sabat. Menuduh Yesus menghujat berarti menyebut Allah sebagai penghujat. Yesus bukanlah Allah lain. Dia bersatu dengan Bapa-Nya dan Dia memberikan kita empat alasan, dan keempatnya diperkenalkan dengan kata depan Yunani.
Ayat 20, “Sebab Bapa mengasihi Anak dan Ia menunjukkan kepada-Nya segala sesuatu yang dikerjakan-Nya sendiri, bahkan Dia akan menunjukkan kepada-Nya pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar lagi daripada pekerjaan-pekerjaan itu, sehingga kamu menjadi heran.” Dia mengasihi cara Bapa mengasihi. Dia memiliki kuasa kehidupan dengan cara yang sama seperti Bapa. Dan Dia menghakimi dengan cara yang sama Bapa menghakimi. Dia melakukan pekerjaan Bapa, pekerjaan penghakiman, pekerjaan kebangkitan, semuanya berdasarkan kasih kekal yang tak terbatas.
Dia bersatu dalam segala hal dengan Bapa. Jadi dalam ayat 19 Dia mengejutkan mereka lagi dengan mengatakan, “Aku bukan hanya bersatu dengan Bapa dalam esensi dan kodrat-Nya, tetapi Aku melakukan persis apa yang Bapa lakukan, Aku melakukan apa yang ditunjukkan Bapa kepada-Ku, Aku melakukan apa yang diinginkan Bapa untuk Ku-lakukan dan Aku tidak dapat melakukan apa pun selain dari itu.” Kalian menghakimi Aku karena apa yang diinginkan Allah dan apa yang Allah lakukan. Alangkah jauhnya Anda dari Allah.
Bapa mengasihi Anak-Nya dan menunjukkan kepada-Nya semua hal yang Dia sendiri lakukan. Allah tidak menyimpan rahasia apapun dari Anak-Nya. Tidak ada yang Bapa tahu tidak diketahui oleh Anak-Nya. Dalam inkarnasi-Nya untuk suatu waktu di bumi, Dia membatasi penggunaan atribut ilahi-Nya. Tetapi Dia tidak meninggalkan sifat-sifat ilahi-Nya atau Dia akan berhenti menjadi Allah. Bapa memberikan kepada-Nya semua harta kebenaran ilahi itu karena kasih.
Paulus mengatakan di Kolose 2:3, “Sebab di dalam Kristus tersembunyi segala harta hikmat dan pengetahuan.” Bapa memiliki semua kebijaksanaan, semua pengetahuan. Anak memiliki semua kebijaksanaan, semua pengetahuan. Bapa begitu mengasihi Anak sehingga Dia diberikan kepenuhan segala sesuatu yang Bapa miliki bagi Anak untuk selama-lamanya. Dan itu semua berdasarkan kasih. Persatuan sempurna dari keduanya terjamin oleh kasih timbal balik.
Inti dari pekerjaan penebusan Allah bukanlah kasih Allah untuk Anda, bukan kasih Allah untuk dunia. Bukan kasih Allah untuk pendosa. Makna penebusan itu adalah kasih Bapa bagi Anak dan kasih Anak bagi Bapa. Seluruh tujuan penebusan, seluruh tujuan sejarah manusia adalah supaya Allah dapat mengumpulkan pengantin untuk diberikan kepada Anak-Nya, pengantin yang merupakan ekspresi kasih-Nya yang terdiri dari semua orang percaya. Marilah kita berdoa.