Penentangan Setan

PERSEKUTUAN INDONESIA RIVERSIDE
Go to content

Penentangan Setan

Persekutuan Indonesia Riverside
Published by Stanley Pouw in 2016 · 11 September 2016
Kisah Para Rasul 13:1-13

Marilah kita melihat KPR 13 malam ini. Tentu Kisah Para Rasul itu adalah buku misionaris tentang pengabaran Injil. Bab ini adalah tentang ‘Penentangan Iblis terhadap Misi yang dipenuhi Roh.’ Iblis sedang bekerja sekarang juga, sama seperti dulu. Kita bukan saja melihat hal itu dalam kebudayaan kita namun di dalam kebudayaan lain di seluruh dunia. Musuh itu selalu aktif dalam menimbulkan kebencian terhadap pelayanan Yesus Kristus.

Nah Iblis itu bekerja dengan berbagai cara di dunia ini. Namun waspadalah faktanya bahwa dia itu selalu aktif. Dan ketika kita berusaha untuk menyele-saikan pekerjaan Allah, pastilah kita akan menghadapi tantangan musuh kita. Nah sekarang marilah kita melihat penentangan Setan terhadap misi yang dipenuhi Roh di KPR 13 yang adalah bab kritis dalam mengalirnya perkembangan Kerajaan Allah.

Sekarang waktunya sudah 25 tahun sesudah Pentakosta. Gereja telah berkem-bang terus. Itu sudah menjangkau Yerusalem, Yudea dan Samaria, dan itu semua terpusat terutama di daerah-daerah itu. Namun sekarang tibalah waktunya untuk bergerak ke dalam dunia orang-orang yang bukan Yahudi, untuk mendirikan bagian terakhir dari perintah Tuhan, yaitu untuk mengabarkan Injil kepada semua orang di seluruh dunia. Dan pada waktu itu sudah didirikan dasar operasi yang efektif di gereja Antiokhia itu.

Antiokhia itu gereja yang sangat indah, gereja yang memuliakan Kristus dan yang dipenuhi Roh, yang sudah siap untuk menginjili dunia. Mereka memiliki fondasi yang kuat di dalam kebenaran Allah. Dan ada banyak orang lelaki dan perempuan yang sanggup dan sudah dilatih. Itu merupakan bagi kami suatu pola dan contoh. Gereja yang sudah berkomitmen seperti yang kita lihat di Antiokhia adalah sebuah gereja yang sanggup menginjili dunia.

Pekerjaan Roh Kudus itu ada dimana-mana. Lihatlah ayat-ayat berikutnya, ayat 2, “Pada suatu hari ketika mereka beribadah kepada Tuhan dan berpuasa, berkatalah Roh Kudus.” Ayat 4, “Oleh karena disuruh Roh Kudus, Barnabas dan Saulus berangkat ke Seleukia.” Ayat 9, “Tetapi Saulus, juga disebut Paulus, yang penuh dengan Roh Kudus.” Nah, pada waktu melihat kembali KPR 11:24, “dikatakan tentang Barnabas, “Dia adalah orang baik, penuh dengan Roh Kudus dan iman.” Ini adalah gereja yang dikuasai Roh Kudus.

Gereja yang dipenuhi Roh adalah sebuah gereja dimana jemaatnya hidup dengan ketaatan yang konsisten kepada kehendak Allah dan dimana kehendak Allah diwujudkan. Di Efesus 5:18 dikatakan, “hendaklah kamu penuh dengan Roh,” dan di Kolose 3:16 dikatakan, “Hendaklah perkataan Kristus diam dengan segala kekayaannya di antara kamu.” Jadi ini semua harus mulai dengan jemaat yang dipenuhi Roh supaya mereka sanggup mempengaruhi dunia disekitarnya.

Nah supaya gereja itu efektif harus ada kepemimpinan yang tepat. Lihatlah ayat 1, “Pada waktu itu dalam jemaat di Antiokhia ada beberapa nabi dan pengajar, yaitu: Barnabas dan Simeon yang disebut Niger, dan Lukius orang Kirene, dan Menahem yang diasuh bersama dengan raja wilayah Herodes, dan Saulus.” Gereja yang akan menjangkau dunia selalu akan memiliki pemimpin–pemimpin yang kuat dan spiritual.

Di 1 Timotius 3:2-5, Rasul Paulus menunjukkan orang seperti apa yang patut menjadi pemimpin di gereja Allah, dan standarnya tinggi, “haruslah seorang yang tak bercacat.” Dia haruslah pria yang satu-wanita, dan itu berarti dia berkomitmen dan mengasihi isterinya secara total. Itu persyaratan rohani di waktu sekarang. Tidak cukup Anda telah menikah dengan perempuan yang sama, karena keadaan itu tidak menjamin Anda benar–benar mengasihinya.

Ayat 2-5 meneruskan, “bijaksana, sopan, suka memberi tumpangan, cakap mengajar orang, 3 bukan peminum, bukan pemarah melainkan peramah, pendamai, bukan hamba uang, 4 seorang kepala keluarga yang baik, disegani dan dihormati oleh anak-anaknya. 5 Jikalau seorang tidak tahu mengepalai keluarganya sendiri, bagaimanakah ia dapat mengurus Jemaat Allah? Dan janganlah ia seorang yang baru bertobat dan sebagainya.

Kedua, gereja yang akan menjangkau dunia harus memiliki pelayanan spiritual. Apakah artinya itu? Itu berarti melayani Tuhan dan berpuasa dan berdoa. Dan bagaimana Tuhan itu dilayani? Dia dilayani dengan menerangkan Firman-Nya dan dengan berdoa, dan itulah perspektif yang sama dari KPR 6:4 dimana dikatakan, “supaya kami sendiri dapat memusatkan pikiran dalam doa dan pelayanan Firman.”

Melayani pada dasarnya berarti melayani seperti imam. Mereka melihat pelayanan mereka sebagai penyembahan kepada Allah. Pengorbananku kepada Allah adalah pelayanan yang aku berikan dan setiap khotbah yang saya sampaikan adalah didalam hati saya suatu pengorbanan di tempat kudus Perjanjian Lama untuk dipersembahkan kepada Allah. Setiap hari saya hidup, setiap jam saya belajar, setiap saat saya berdoa adalah yang dipersembahkan kepada Allah sebagai tindakan ibadah bagi-Nya.

Memang ada banyak hal lain yang harus dilakukan seperti bekerja untuk beberapa proyek dan melakukan banyak detail-detail, namun janganlah sekali-kali lupa prioritas itu. Orang-orang ini melayani Tuhan dan bukan saja manusia. Ketika Anda hanya mementingkan pelayanan orang, ada kemungkinan kompromi, karena manusia yang dipentingkan. Namun selama Anda tawarkan segalanya untuk Allah, tidak ada tempat untuk kompromi.

Mereka juga berpuasa, yang menunjukkan intensitas doa mereka. Berpuasa adalah cara untuk menunjukkan pengabdian, kewaspadaan dan semangat. Dan itu terjadi ketika Anda begitu semangat untuk Allah dalam hati Anda sehingga keinginan untuk makan itu langsung menghilang; bahkan kadang-kadang itu hanya pantang parsial dari hal-hal duniawi.

Kemudian ada elemen ketiga dan itu adalah misi spiritual. Ayat 2 mengatakan, “Khususkanlah Barnabas dan Saulus bagi-Ku untuk tugas yang telah Kutentukan bagi mereka.” Roh Kudus bergerak dan berbicara melalui nabi-nabi sebelum Perjanjian Baru itu diselesaikan. para Rasul memberi doktrin. Para Nabi memberi hal-hal praktis dan applikasinya.

Dan perhatikanlah apa yang terjadi pada waktu mereka melayani. Allah menggunakan mereka yang sedang melayani. Allah mengambil yang terbaik. Allah memanggil Barnabas dan Saulus dan mengutus mereka untuk suatu misi khusus. Jika Roh Allah menempatkan tangan-Nya kepada hati Anda itu adalah suatu panggilan dan panggilan itu pada umumnya dinyatakan oleh keinginanmu.

Ayat 3, gereja itu merespon, “Maka berpuasa dan berdoalah mereka, dan setelah meletakkan tangan ke atas kedua orang itu, mereka membiarkan keduanya pergi.” Itu adalah tanda penegasan dan konfirmasi. Itu seperti mengatakan, “Hai kalian, kami mendukung. Kami setuju dengan kalian dan tujuan kalian. Kami mendukung dengan berdoa dan bantuan, dan kami mengutus kalian.” Ayat 4, “Oleh karena disuruh Roh Kudus, Barnabas dan Saulus berangkat ke Seleukia, dan dari situ mereka berlayar ke Siprus.”

Ayat 5 mengatakan, “Setiba di Salamis mereka memberitakan firman Allah di dalam rumah-rumah ibadat orang Yahudi. Dan Yohanes menyertai mereka sebagai pembantu mereka.” Ini mengacu kepada Yohanes Markus. Jadi mereka berangkat ke Seleukia, yang adalah pelabuhan Antiokhia, kira-kira 24 kilometer jauhnya di pantai Mediterania. Siprus adalah rumahnya Barnabas kira-kira 170 kilometer jauhnya kemudian di luar itu Salamis dimana mereka berkhotbah.

Itu adalah pusat perdagangan utama, kota terbesar, dengan sejumlah besar orang Yahudi. Dan itu cukup besar untuk memiliki banyak sinagog. Dan di dalam salah satu sinagog itu mereka masuk dan berkhotbah. Apakah Anda perhatikan bahwa di ayat 5 dikatakan bahwa Yohanes membantu mereka? Ini adalah Yohanes Markus yang dinamakan di KPR 12:12. Yohanes yang nama keluarganya adalah Markus, yang nama ibunya adalah Maria, dan mereka sering mengadakan pemahaman Alkitab di rumahnya.

Dan selagi mereka diutus untuk misi rohani, mereka langsung bertemu dengan orang militant spiritual. Ayat 6, “Mereka mengelilingi seluruh pulau itu sampai ke Pafos. Di situ mereka bertemu dengan seorang Yahudi bernama Bar-Yesus. Ia seorang tukang sihir dan nabi palsu.” Ini benar nama luar biasa untuk tukang sihir karena itu berarti “anak keselamatan.” Nah Pafos itu adalah pusat pemerintah Romawi dan itu juga pusat penyembahan Venus, dewi cinta.

Tradisi mengatakan bahwa Venus itu lahir dari busa laut dan ia disembah dengan pesta pora seksual yang liar sekali. Kota itu adalah tempat dosa dimana orang-orang berkubang di dalam kotoran moral. Tentu saja mereka menemukan tukang sihir ini bernama Bar-Yesus. Ayat 7 meneruskan, “Ia adalah kawan gubernur pulau itu, Sergius Paulus, yang adalah orang cerdas. Gubernur itu memanggil Barnabas dan Saulus, karena ia ingin mendengar firman Allah.”

Allah mengatur supaya Barnabas dan Saulus dapat bertemu dengan gubernur Romawi ini. Jadi mereka dipersilahkan masuk untuk bertemu dan mereka menemukan disampingnya tukang sihir ini yang pada dasarnya adalah penengah yang berhubungan dengan kuasa-kuasa gelap. Jadi disini ada orang jahat yang dipengaruhi Iblis yang adalah nabi palsu. Ayat 8, “Tetapi Elimas--demikianlah namanya dalam bahasa Yunani--,tukang sihir itu, menghalang-halangi mereka dan berusaha membelokkan gubernur itu dari iman.”

Jadi kita disini melihat ada peperangan spiritual, agen Setan, Elimas Bar-Yesus mulai menahan mereka supaya Gubernur itu berpaling dari iman. Jadi jika Anda mulai menjangkau jiwa untuk Yesus Kristus, pastilah Iblis ingin menghalang Anda. Kata ‘Elimas’ itu berasal dari bahasa Arab, dan itu berarti berkuasa. Itu juga menunjukkan bahwa Sergius Paulus mencoba-coba ilmu gaib.

Dengarkanlah bahayanya seperti tertulis dalam 1 Timotius 4:1, “Tetapi Roh dengan tegas mengatakan bahwa di waktu-waktu kemudian, ada orang yang akan murtad lalu mengikuti roh-roh penyesat dan ajaran setan-setan.” Apakah Anda pernah merasa heran ada orang yang kelihatannya tertarik iman, namun kemudian tiba-tiba jatuh menghilang? Mungkin saja mereka diserbu roh penyesat dan ajaran setan. Jadi rayuan Iblis pada saat iman menghadapi jiwa itu bukan sesuatu yang baru. Dan kita lihat ilustrasinya di KPR 13.

Nah Iblis bukan saja menghalang kita dari luar namun juga menghalang kita dari dalam. Ayat 13, “Lalu Paulus dan kawan-kawannya meninggalkan Pafos dan berlayar ke Perga di Pamfilia; tetapi Yohanes meninggalkan mereka lalu kembali ke Yerusalem.” Jadi ada serangan luar dari Elimas dan juga ada serangan dari dalam dari Yohanes Markus. Tahulah Anda bahwa misi gereja sering hancur dari dalam sama seperti dari luar? Ada perpecahan, perselisihan, pertikaian dan keengganan untuk pergi.

Disini ada Yohanes Markus dan dia tidak mau ikut lagi. Kami tidak diberitahu mengapa, namun dia tidak ada alasan baik, dan Paulus tidak pernah melupakan hal itu. Di KPR 15:37-38 dikatakan, “Barnabas ingin membawa juga Yohanes yang disebut Markus; 38 tetapi Paulus dengan tegas berkata, bahwa tidak baik membawa serta orang yang telah meninggalkan mereka di Pamfilia dan tidak mau turut bekerja bersama-sama dengan mereka.”

Dan tahukah Anda apa yang terjadi? Ayat 39-40, “Hal itu menimbulkan perselisihan yang tajam, sehingga mereka berpisah dan Barnabas membawa Markus juga sertanya berlayar ke Siprus. 40 Tetapi Paulus memilih Silas, dan sesudah diserahkan oleh saudara-saudara itu kepada kasih karunia Tuhan.” Paulus tahu bahwa Yohanes Markus telah menunjukkan perasaan penakut dan Paulus itu tabah. Barnabas ingin mengampuninya dan memulihkannya, namun Paulus tidak setuju.

Namun Paulus mengampuni dia pada waktu usianya sudah lanjut. Paulus menulis di 2 Timotius 4:11, “Hanya Lukas yang tinggal dengan aku. Jemputlah Markus dan bawalah ia ke mari, karena pelayanannya penting bagiku.” Allah memulih-kan Markus dan Paulus mau menerimanya kembali. Apakah yang menyebabkan Markus meninggalkan Paulus dan Barnabas? Mungkin dia takut bahaya. Mereka harus melintasi pegunungan Taurus dan di gua-gua itu selalu ada banyak perampok.

Paulus mengacu kepada bahaya perampokan di 2 Korintus 11:26. Pada waktu Markus memikirkan kesulitan di perjalanan dia melihat ada bahaya dan biayanya cukup besar, sampai dia langsung berhenti; dan itu menyerang misi dari dalam. Jadi ketika Anda mau memulai suatu proyek dimana orang harus pergi, mereka diserang. Namun ada juga mereka yang tidak jadi pergi karena mereka membatalkannya disaat itu juga.

Ayat 9-10, “Tetapi Saulus, juga disebut Paulus, yang penuh dengan Roh Kudus, menatap dia, 10 dan berkata: "Hai anak Iblis, engkau penuh dengan rupa-rupa tipu muslihat dan kejahatan, engkau musuh segala kebenaran, tidakkah engkau akan berhenti membelokkan jalan Tuhan yang lurus itu?” Bagaimana caranya kita harus menghadapi Iblis? Maju terus. Tukang sihir itu penuh dusta, jahat dan nakal. Kedua dia mengatakan, “Hai anak Iblis.” Memang namamu anak keselamatan, namun kamu ini anak Iblis.

Ayat 11, “Sekarang, lihatlah, tangan Tuhan datang menimpa engkau, dan engkau menjadi buta, beberapa hari lamanya engkau tidak dapat melihat matahari.” Dan seketika itu juga orang itu merasa diliputi kabut dan gelap, dan sambil meraba-raba ia harus mencari orang untuk menuntun dia.” Allah menyebabkan dia langsung buta. Namun peperangan itu sebenarnya bukan dengan Elimas. Yang diperjuangkan itu adalah jiwa Sergius Paulus.

Ayat 12, “Melihat apa yang telah terjadi itu, percayalah gubernur itu; ia takjub oleh ajaran Tuhan.” Ada banyak jiwa di seluruh dunia yang dapat di jangkau Allah. Masih banyak suku di daerah Papua yang belum pernah mendengar berita Yesus Kristus. Dan ada banyak tempat dimana Iblis memiliki pengaruh besar. Dan memang selalu ada peperangan rohani diluar.

Apakah Anda tahu apa yang kita belajar dalam misi? Kita belajar bahwa lokasi geografis dari kaki Anda sama sekali tidak ada hubungannya dengan hati Anda. Jika Anda tidak peduli akan jiwa orang disini, pasti Anda akan tidak peduli akan jiwa-jiwa di tempat lain. Pria dan wanita yang berpikiran rohani yang sedang melakukan pelayanan spiritual adalah jenis orang yang dipilih Allah dan dipanggil Allah untuk bermisi rohani.

Dan mereka harus menghadapi fakta bahwa langsung setelah ada panggilan untuk pergi ke misi spiritual, mereka akan diperhadapkan dengan militan-militan Iblis yang berusaha menggagalkan upaya itu. Namun jika mereka beriman dan jika mereka bersandar kepada sumber daya dan kekuasaan Allah, mereka akan tahu penguasaan spiritual yang diberikan Allah kepada orang-orang di hari itu. Karena Allah kita tidak akan berubah, Amin? Dia selalu sama dan kita akan menang.

Kuncinya dibelakang semuanya ini adalah bahwa kita perlu dikuasai Roh Kudus. Banyak orang percaya bahwa kita hidup sekarang di dalam zaman sesudah misionaris, namun itu tidak benar. Kami memerlukan lebih banyak lagi orang untuk melayani bagi Kristus di seluruh dunia. Pekerjaan itu masih banyak sekali. Iblis terus akan melawan namun Firman Allah mengatakan di 1 Yohanes 4:4, “Roh yang ada di dalam kamu, lebih besar dari pada roh yang ada di dalam dunia.” Itu adalah janji kemenangan. Marilah kita berdoa.



JOIN OUR MAILING LIST:

© 2017 Ferdy Gunawan
ADDRESS:

2401 Alcott St.
Denver, CO 80211
WEEKLY PROGRAMS

Service 5:00 - 6:30 PM
Children 5:30 - 6:30 PM
Fellowship 6:30 - 8:00 PM
Bible Study (Fridays) 7:00 PM
Phone (720) 338-2434
Email Address: Click here
Back to content