Kebodohan melawan Allah
Published by Stanley Pouw in 2016 · 4 September 2016
Kisah Para Rasul 12
Kita tentu sudah menyadari ada permusuhan terhadap Allah dan iman orang Kristen. Kami melihat permusuhan terus-menerus di seluruh dunia. Bahkan ada suatu pernyataan yang diberikan gereja Rusia Ortodoks yang memperingati semua orang Rusia Ortodoks di seluruh negara Rusia untuk waspada terhadap serigala yang akan menyamar sebagai domba yang akan mengajarkan doktrin yang salah, yaitu bahwa keselamatan hanya mungkin oleh karena anugerah saja.
Kita tahu bahwa permusuhan negara kita sendiri melawan Kekristenan sekarang semakin meningkat. Dan selagi orang fasik kebudayaan kita tidak menemukan pengaruh Kristen di dalam kebudayaan kita, mereka akan terus menjadi lebih agresif dalam kejahatan mereka, dan mereka ingin menghancurkan siapa saja yang menghalang mereka. dan karena itu akan ada permusuhan meningkat terhadap umat Kristen.
Mungkin saja ini tanda dari pada apa yang akan datang, yaitu permusuhan seluruh dunia pada waktu masa tribulasi. Satu hal sudah tentu, akan ada peperangan lama melawan Allah. Itu sudah berlangsung sejak Lucifer ingin menjadi seperti Yang Mahatinggi dan dia dibuang dari surga. Namanya menjadi Iblis. Dan dia membawa bersamanya sepertiga dari semua malaikat; dan mereka menjadi setan-setan dan mereka telah mengatur kejahatan sejak itu dalam peperangan melawan Allah.
Mereka menggunakan sebanyak manusia mungkin untuk berperang melawan Allah dan tujuan-Nya dan kerajaan-Nya dan tentu pemerintah Anak-Nya sendiri, Yesus Kristus. Nah kita telah belajar di Wahyu 12 bahwa di masa Tribulasi ini akan datang upaya terakhir yang besar melawan Allah yang dipimpin Iblis mela-lui anti-Kristus dan nabi palsu itu yang diperkenalkan kepada kami di Wahyu 13.
Ini adalah puncaknya peperangan panjang melawan Allah. Dan karena itu kita harus menyadari malam ini betapa bodohnya untuk berperang melawan Allah. Apakah Anda seorang teroris di mana saja, atau seorang anti-Kristen di negara mana pun, atau Anda anti-Allah dari perspektif Islam atau Anda hanya homoseksual atau lesbian atau seorang pezinah dan Anda bermusuhan dengan hukum Allah secara umum, untuk melawan Allah itu bodoh sekali.
Coba kembali dalam sejarah Perjanjian Lama dan kita melihat peperangan pan-jang melawan Allah itu. Contoh, Allah memiliki standar untuk pengorbanan: Habel mematuhinya, Kain melawannya dan akhirnya terkutuk. Allah memiliki standar untuk moralitas: Nuh mengikutinya dan sisa dunia berjuang melawannya dan tenggelam dan terkutuk. Allah memiliki standar untuk kemurnian seksual: Abraham mematuhinya dan Lot melawannya dan isterinya mati dan keturunan-nya terkutuk.
Allah memiliki standar untuk prioritas spiritual, yang bukan duniawi, Yakub mematuhi standar itu dan Esau melawannya dan kehilangan berkat. Dan disitu di buku Kejadian saja kita melihat kebodohan untuk berperang melawan Allah, tujuan Allah, rencana Allah dan firman Allah. Sejarah dunia penuh dengan kerangka hancur dari pria dan wanita yang melemparkan diri melawan Allah seperti telur dilemparkan kepada tebing batu granit.
Mulai dari buku Keluaran, sejarah Alkitab menunjukkan tipe orang tertentu yang memimpin peperangan itu melawan Allah. Dan orang itu adalah raja atau pemimpin. Raja pertama seperti itu yang berperang melawan Allah adalah Firaun. Biayanya adalah kehormatannya, biayanya adalah takhtanya, biayanya adalah rakyatnya, biayanya adalah anaknya dan itu juga menyebabkan dia mati. Sebaliknya jika Anda berdoa dan percaya, ini mungkin terjadi.
Lihatlah 2 Raja-raja 19:20-22, “Lalu Yesaya bin Amos menyuruh orang kepada Hizkia mengatakan: "Beginilah firman Tuhan, Allah Israel: Apa yang telah kaudoakan kepada-Ku mengenai Sanherib, raja Asyur, telah Kudengar. 21 Inilah firman yang telah diucapkan Tuhan mengenai dia: Anak dara, yaitu puteri Sion, telah menghina engkau, telah mengolok-olokkan engkau; dan puteri Yerusalem telah geleng-geleng kepala di belakangmu. 22 Siapakah yang engkau cela dan engkau hujat? Terhadap siapakah engkau menyaringkan suaramu, dan memandang dengan sombong? Terhadap Yang Mahakudus Allah Israel!”
Lihatlah ayat 35-37, “Maka pada malam itu keluarlah Malaikat Tuhan, lalu dibunuh-Nyalah seratus delapan puluh lima ribu orang di dalam perkemahan Asyur. Keesokan harinya pagi-pagi tampaklah, semuanya bangkai orang-orang mati belaka! 36 Sebab itu berangkatlah Sanherib, raja Asyur, dan pulang, lalu tinggallah ia di Niniwe. 37 Pada suatu kali ketika ia sujud menyembah di dalam kuil Nisrokh, allahnya, maka Adramelekh dan Sarezer, anak-anaknya, membunuh dia dengan pedang.”
Meskipun demikian Iblis selalu berperang melawan Allah dan umat Allah dan tujuan Allah. Salah satu raja yang berperang melawan Allah kita melihat di KPR 12. Disini kita mulai mengenal keluarga Herodes, yang pertama dari keluarga ini yang dinamakan Herodes Agung. Dia muncul pada tahun 41 S.M. dan sejak itu sampai kelahiran Kristus, Herodes Agung ini berkuasa. Dia adalah orang fasik dan dia menikah 10 kali dan anak-anaknya banyak.
Salah satu dari anaknya adalah Herodes Agrippa Pertama yang telah terdidik di Roma namun yang memperoleh rahmat baik dari orang-orang Yahudi. Dialah yang berkuasa pada waktu KPR 12. Dia adalah sosok tragis yang menjadi contoh kita dalam bab ini dalam kebodohannya berperang melawan Allah. Lihatlah KPR 12:1, “Kira-kira pada waktu itu raja Herodes mulai bertindak dengan keras terhadap beberapa orang dari jemaat.”
Apakah artinya “Kira-kira pada waktu itu,” pada waktu apa? Nah itu adalah waktunya di KPR 11:27-30 dimana ada kelaparan besar selama Klaudius bertakhta. Itu terjadi 44 tahun setelah kelahiran Kristus. Setelah kenaikan Yesus Kristus, selama beberapa tahun ada waktu damai setelah penganiayaan dan kematian Stefanus. Namun disinlah penganiayaan mulai lagi dan kali ini itu dipimpin Herodes.
Jemaat gereja Yerusalem sekarang sudah bertumbuh menjadi ribuan orang. Dan mereka sekarang sudah mulai merasa pengaruh kelaparan itu. Dan ditambah itu sekarang mereka dianiaya Herodes. Nah ironis bahwa sebenarnya tindakan Herodes itu bukan karena dia anti-Kristen, dia melakukan itu karena itu menolong dia secara politis. Tanggapan terbaik melalui membaca tentang Agrippa adalah bahwa dia sama seperti semua keluarganya, yaitu hanya mementingkan kuasa mereka sendiri.
Herodes mulai menganiaya orang Kristen karena dia tahu betapa besar kebencian orang Yahudi terhadap mereka, dan dia pikir itu adalah satu cara dimana dia akan disenangi mereka. Ayat 2 mengatakan, “Ia menyuruh membunuh Yakobus, saudara Yohanes, dengan pedang.” Disini Yakobus, salah satu dari kedua anak Zebedeus menjadi martir pertama diantara para rasul. Talmud Yahudi memberitahukan kami bahwa eksekusi memakai pedang itu digunakan ketika orang menyembah berhala.
Herodes sebenarnya hanya ingin mendapat posisi dengan para pemimpin Yahudi. Ayat 3, “Ketika ia melihat, bahwa hal itu menyenangkan hati orang Yahudi, ia melanjutkan perbuatannya itu dan menyuruh menahan Petrus.” Dia pikir, wah ini berhasil, lebih baik kita lakukan itu lagi. Jika dia bisa mendapatkan keuntungan politik dengan membunuh satu dari mereka, apalagi jika dia dapat membunuh pemimpinnya. Ayat 3 meneruskan, “Waktu itu hari raya Roti Tidak Beragi.” Itu adalah hari Pelewatan.
Yerusalem penuh orang-orang, macet dengan peziarah. Dia ingin menunggu sampai hari Pelewatan itu sudah selesai dan peziarah itu sedang menunggukan acara berikutnya. Jadi dia tangkap Petrus. Ayat 4 mengatakan, “Setelah Petrus ditangkap, Herodes menyuruh memenjarakannya di bawah penjagaan empat regu, masing-masing terdiri dari empat prajurit. Maksudnya ialah, supaya sehabis Pelewatan itu ia menghadapkannya di depan orang banyak.” Herodes takut ada orang Kristen yang mencari jalan untuk membebaskan Petrus.
Jadi ayat 5 mengatakan, “Demikianlah Petrus ditahan di dalam penjara.” Herodes akan berperang melawan Allah dengan menghancurkan pemimpin orang Kristen itu. Namun ada konsekuennya karena Allah bertarung kembali. Yeremia 21:5 mengatakan, “Aku sendiri akan berperang melawan kamu dengan tangan yang teracung, dengan lengan yang kuat, dengan murka, dengan kehangatan amarah dan dengan kegusaran yang besar.” Wahyu 2:16, “Sebab itu bertobat-lah! Jika tidak demikian, Aku akan segera datang kepadamu dan Aku akan memerangi mereka dengan pedang yang di mulut-Ku ini.”
Berikutnya ada bukti melihat kisah penjara Petrus bahwa tidak mungkin kita dapat mengalahkan Allah. Herodes memenjarakannya, namun Allah membebaskannya. Ayat 5 meneruskan, “Tetapi jemaat dengan tekun mendoakannya kepada Allah.” Yakobus 5:16 mengatakan, “Doa orang yang benar, bila dengan yakin di doakan, sangat besar kuasanya.” Doa itu adalah kunci yang membuka gudang kuasa Allah dalam keadaan seperti itu.
Dan pada waktu mereka berdoa Allah dengan kuasa-Nya bertindak untuk menggenapi tujuan-Nya. Ayat 6, “Pada malam sebelum Herodes hendak menghadapkannya kepada orang banyak, Petrus tidur di antara dua orang prajurit, terbelenggu dengan dua rantai. Selain itu prajurit-prajurit pengawal sedang berkawal di muka pintu.” Lihatlah, Petrus itu lagi tidur, dia tidak takut. Ketika ia mengatakan di 1 Petrus 5:7, “Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu,” itu adalah sesuatu yang dia telah sering lakukan.
Ayat 7, “Tiba-tiba berdirilah seorang malaikat Tuhan dekat Petrus dan cahaya bersinar dalam ruang itu. Malaikat itu menepuk Petrus untuk membangunkannya, katanya: "Bangunlah segera!" Maka gugurlah rantai itu dari tangan Petrus.” Petrus tertidur njenjak, jadi malaikat itu perlu menepuknya untuk membangun-kannya. dan pada saat dia mengatakan bangunlah segera, rantai itu jatuh dari Petrus. Ayat 8, “Lalu kata malaikat itu kepadanya: "Ikatlah pinggangmu dan kenakanlah sepatumu!" Iapun berbuat demikian. Lalu malaikat itu berkata kepadanya: "Kenakanlah jubahmu dan ikutlah aku!”
Ayat 9, “Lalu ia mengikuti malaikat itu ke luar dan ia tidak tahu, bahwa apa yang dilakukan malaikat itu sungguh-sungguh terjadi, sangkanya ia melihat suatu penglihatan.” Petrus masih bingung sekali. Ayat 10, “Setelah mereka melalui tempat kawal pertama dan tempat kawal kedua, sampailah mereka ke pintu gerbang besi yang menuju ke kota. Pintu itu terbuka dengan sendirinya bagi mereka. Sesudah tiba di luar, mereka berjalan sampai ke ujung jalan, dan tiba-tiba malaikat itu meninggalkan dia.” Waduh!
Tidak ada penjara yang dapat menahan hamba Allah yang ingin dibebaskan Allah. Para malaikat adalah roh-roh pelayanan yang diutus untuk melayani orang-orang percaya. Ayat 11, “Dan setelah sadar akan dirinya, Petrus berkata: "Sekarang tahulah aku benar-benar bahwa Tuhan telah menyuruh malaikat-Nya dan menyelamatkan aku dari tangan Herodes dan dari segala sesuatu yang diharapkan orang Yahudi.”
Ayat 12 mengatakan, “Dan setelah berpikir sebentar, pergilah ia ke rumah Maria, ibu Yohanes yang disebut juga Markus. Di situ banyak orang berkumpul dan berdoa.” Jadi Petrus berjalan melalui jalan-jalan sempit sampai kepada salah satu tempat pertemuan utama bagi orang Kristen di Yerusalem, yaitu rumahnya Maria, ibunya Yohanes dan Markus, karena dia tahu banyak orang percaya ada disitu sedang berdoa.
Kemudian ayat 13, “Dan ketika ia mengetuk pintu gerbang, datanglah seorang hamba perempuan bernama Rode untuk mengetahui siapa yang mengetuk itu.” Nama Rode itu artinya bunga mawar. Orang-orang percaya berdoa untuk Petrus. Dan doa-doa ini berlansung sepanjang malam. Nah Petrus ingin masuk kedalam dimana orang tidak dapat melihatnya. Ayat 14, “Ia terus mengenal suara Petrus, tetapi karena girangnya ia tidak membuka pintu gerbang itu dan segera masuk ke dalam untuk memberitahukan, bahwa Petrus ada di depan pintu gerbang.”
Dia begitu girang dia lupa membuka pintu. Allah menjawab doa-doa kami, dia ada di depan pintu! Nah, untuk menunjukkan kedangkalan iman mereka, ayat 15, “Kata mereka kepada perempuan itu: "Engkau mengigau." Akan tetapi ia tetap mengatakan, bahwa benar-benar demikian. Kata mereka: "Itu malaikatnya.” Mereka menciptakan teologi untuk menampung ketidakpercayaan mereka. Itu kepercayaan orang Yahudi bahwa setiap orang memiliki malaikat pribadi. Namun itu tidak diajarkan di dalam Perjanjian Baru.
Ayat 16-17, “Tetapi Petrus terus-menerus mengetuk dan ketika mereka membuka pintu dan melihat dia, mereka tercengang-cengang. 17 Tetapi Petrus memberi isyarat dengan tangannya, supaya mereka diam, lalu ia menceriterakan bagaimana Tuhan menuntunnya ke luar dari penjara. Katanya: "Beritahukanlah hal ini kepada Yakobus dan saudara-saudara kita." Lalu ia keluar dan pergi ke tempat lain.” Ini bukan Yakobus anaknya Zebedeus namun ini kepala gereja, Yakobus yang lain, saudara Tuhan.
Yakobus, saudara Tuhan juga dimartir di tahun 62 M, waktu dilempar dari puncak Bait Allah. Dan Petrus pergi ke tempat lain untuk bersembunyi. Dia menghilang. dan ketika kita tiba di Kisah Para Rasul 13, kita diperkenalkan kepada Paulus. Petrus adalah tokoh utama dari KPR 1 sampai 12, namun dari KPR 13 ke atas itu adalah Paulus.
Ayat 18, “Pada keesokan harinya gemparlah prajurit-prajurit itu. Mereka bertanya-tanya apakah yang telah terjadi dengan Petrus.” Para prajurit ini benar mengerti apakah hukumannya jika ada tahanan yang hilang. Dan mereka mulai panik. Ayat 19, “Herodes menyuruh mencari Petrus, tetapi ia tidak ditemukan. Lalu Herodes menyuruh memeriksa pengawal-pengawal itu dan membunuh mereka. Kemudian ia berangkat dari Yudea ke Kaisarea dan tinggal di situ.”
Ayat 20, “Herodes sangat marah terhadap orang Tirus dan Sidon. Atas persetujuan bersama mereka pergi menghadap dia. Mereka berhasil membujuk Blastus, pegawai istana raja, ke pihak mereka, lalu mereka memohonkan perdamaian, karena negeri mereka beroleh bahan makanan dari wilayah raja.” Nah, kedua kota Fenisia itu sangat tergantung kepada Herodes untuk makanan mereka waktu ada kelaparan. Herodes telah memotong pertolongannya dan mereka kesakitan.
Ayat 21-22, “Dan pada suatu hari yang ditentukan, Herodes mengenakan pakaian kerajaan, lalu duduk di atas takhta dan berpidato kepada mereka. 22 Dan rakyatnya bersorak membalasnya: "Ini suara allah dan bukan suara manusia!” Nah, daripada menolak penyembahan dan puji-pujian, daripada memuliakan Allah saja, dia malah menerima hal itu. Dan dengan perbuatan itu dia memuliakan dirinya daripada Allah dan dengan demikian dia menyerang Allah.
Ayat 23, “Dan seketika itu juga ia ditampar malaikat Tuhan karena ia tidak memberi hormat kepada Allah; ia mati dimakan cacing-cacing.” Herodes ambruk menurut Yosefus, dia dibawa keluar dan dia dimakan cacing. Dan menurut Yosefus dia mati dalam lima hari.
Ayat 24-25, “Maka firman Tuhan makin tersebar dan makin banyak didengar orang. 25 Barnabas dan Saulus kembali dari Yerusalem, setelah mereka menyelesaikan tugas pelayanan mereka. Mereka membawa Yohanes, yang disebut juga Markus.” Pekerjaan Allah berlangsung terus. Penaniayaan tidak berhasil memberhentikannya. Ini sesuai dengan perkataan Yesus di Matius 16:18, “Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya.” Marilah kita berdoa.