Khotbah Petrus

PERSEKUTUAN INDONESIA RIVERSIDE
Go to content

Khotbah Petrus

Persekutuan Indonesia Riverside
Published by Stanley Pouw in 2016 · 14 August 2016
Kisah Para Rasul 10:36-43

Roh Allah ada pesan khusus bagi kami malam ini, dan itu adalah pesan yang diberikan Petrus di rumah seseorang bernama Kornelius, kepada dia dan rumah tangganya. Mari saya mengulangi sedikit saja. Buku KPR ini adalah salah satu buku yang terpenting di Perjanjian Baru, karena itu satu-satunya buku sejarah yang murni. Ini mencatat pertumbuhan gereja dari asal mulanya sampai tahun-tahun awal pertama.

Yesus Kristus telah meninggal, dimakamkan, bangkit kembali dan telah naik ke surga. Setelah itu Dia mengutus Roh Kudus kembali untuk membangun gereja-Nya dan untuk hidup dan tinggal di gereja-Nya. Didalam duapuluh ayat pertama di KPR 10, kita menemukan panggilan berdaulat, bagaimana Allah menyiapkan hati Kornelius. Di ayat 21-33 berikutnya, kita melihat kehendak yang tunduk. Kita melihat betapa siap dan bersemangat Kornelius untuk keselamatan itu. Sekarang yang masih perlu didengar Kornelius adalah proklamasi itu. Dia perlu penjelasan, hatinya sudah siap, dan pada saat itu datanglah Petrus.

Marilah kita sekearang melihat khotbah Petrus. Khotbah ini sederhana, jelas dan singkat, dan saya tidak mau menambahkan banyak. Saya hanya ingin memberitakan kepada Anda khotbah Petrus. Nah ada tiga bagian dalam apa yang diberitakan Petrus. Ada kata pengantar, tema utama dan undangan atau kesimpulan. Inilah kata pengantar Petrus di ayat 34-35, “Lalu mulailah Petrus berbicara, katanya: "Sesungguhnya aku telah mengerti, bahwa Allah tidak membedakan orang. 35 Setiap orang dari bangsa manapun yang takut akan Dia dan yang mengamalkan kebenaran berkenan kepada-Nya.”

Paulus di Roma 2:11 mengatakan, “Sebab Allah tidak memandang bulu,” dan itu ada di seluruh Perjanjian Lama. Allah tidak mementingkan orang pintar lebih dari yang bodoh atau orang kaya lebih dari pada orang miskin. Atau suatu ras lebih dari ras lain. Allah tidak memandang bulu. Petrus berkata, “Kornelius, aku tahu Anda orang non Yahudi namun keselamatan itu tersedia.” Saya tidak peduli kebudayaan Anda, latar belakang Anda atau ras Anda. Roma 1:16 mengatakan, “Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya.”

2 Petrus 3:9 mengatakan, “Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya.” Itu berarti Allah menepati semua janji-janji-Nya. Manusia itu lalai dan tidak menepati janji-janji mereka. Namun Allah selalu menepatinya, Dia sabar dan “Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat.” Argumentasi 2 Petrus 3 adalah, “pencemooh itu mengatakan, “Kapan Tuhan itu datang? Mengapa Dia belum datang. Pasti Dia itu tidak berkuasa.”

Petrus mengatakan, “Tidak, Dia memang berkuasa. Dia belum datang karena Dia penuh belas kasihan dan Dia sedang menunggu untuk memberikan orang-orang kesempatan untuk merespon.” Itu semua belas kasihan, 2 Petrus 3:9 meneruskan, “Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat.” Melampaui semua halangan, kepada siapapun keselamatan itu tersedia. Itu bukan untuk orang-orang yang agamanya luar biasa. Ini adalah bagi semua orang yang merespon dan percaya.

Nah, sebagai orang Yahudi, Petrus diajarkan sepanjang hidupnya bahwa Allah memiliki kasih istimewa bagi Israel, bahwa Allah lebih sayang kepada Israel dari pada bangsa lain, jadi untuk memperluas dirinya kepada bangsa-bangsa lain itu sangat sukar. Namun Allah mempersiapkannya dengan visi dan di dalam visi ini Allah mulai meruntuhkan sikapnya dan prasangkanya, jadi Petrus mengatakan, “Saya mulai mengerti bahwa Allah tidak memandang bulu secara kebudayaan, agama atau ras.

Ayat 35 mengatakan, “Setiap orang dari bangsa manapun yang takut akan Dia dan yang mengamalkan kebenaran berkenan kepada-Nya.” Itu tidak mengatakan orang diselamatkan oleh karena perbuatannya. Itu berarti bahwa Allah melihat ke dalam hati orang yang belum percaya itu, dan jika dia hidup sesuai dengan informasi yang Allah telah mencantumkan pada hati nuraninya, dia diterima. Dengan kata lain, Anda dapat mengenal Allah dari apa yang Dia telah menuliskan di dalam hati Anda. Itu tidak berarti dia selamat. Itu hanya berarti Allah memandang dia secara baik dan positif.

Kornelius takut akan Allah. Dia melalukan kebenaran sesuai dengan pengetahuan-nya, namun dia belum diselamatkan. Yohanes 7:17 mengatakan, “Barangsiapa melakukan kehendak-Nya, ia akan tahu tentang ajaran-Ku.” Dengan kata lain, Yesus mengatakan bahwa dia akan diberi terang yang lebih banyak. Allah akan menyatakan kebenaran. Kornelius telah hidup sesuai dengan keterangan yang dia miliki, dan disini datanglah Petrus dengan terang tambahan itu dan Allah tidak memandang bulu.

Hal kedua yang dikatakan Petrus adalah bahwa keselamatan itu ada di dalam Yesus. Ayat 36, “Itulah firman yang Ia suruh sampaikan kepada orang-orang Israel, yaitu firman yang memberitakan damai sejahtera oleh Yesus Kristus, yang adalah Tuhan dari semua orang.” Satu-satunya orang yang sanggup memberikan Anda hidup kebangkitan adalah Yesus Kristus. Mengapa? Dia adalah satu-satunya yang bangkit dari antara orang mati. Kuburan Budha ditempati. Makam Mohamad ditempati. Namun makam Yesus kosong. Di Yohanes 14:19 Yesus mengatakan, “sebab Aku hidup, kamupun akan hidup.”

Petrus mengatakan, “Itulah firman yang Allah sampaikan.” Allah telah memberikan pesan untuk waktu lama, sayangnya orang tidak mendengar. Anda tidak dapat mencapai Allah dengan kekuatan dan cara Anda sendiri. Anda adalah alami, Dia adalah supranatural, dan menurut definisi itu yang alami tidak sanggup mengerti yang supranatural. Dan karena kami tidak dapat masuk kedalam alam gaib itu, yang supranatural itu merendahkan diri-Nya kepada kita dan Yesus berbicara dengan kami di dunia ini.

Dan apakah dikatakan Allah? Allah hanya menggunakan Israel sebagai kendaraan, dan bukan sebagai tujuan akhir. Namun mereka tidak efektif, jadi Allah memakai saluran baru, yang adalah gereja. Dan apa yang Dia ingin sampaikan adalah, “Ada damai melalui Yesus Kristus.” Kami semua lahir di dunia ini dengan sifat dosa yang bertentangan dengan Allah. Namun Allah kirim Firman, yaitu Yesus. Dan Allah menyatakan kehendak-Nya, yaitu bahwa manusia dapat mengenal damai sejahtera dengan Dia melalui Yesus.

Dimana-mana ada peperangan. Alkitab mengatakan bahwa tidak ada damai bagi orang fasik. Sejak manusia lahir ke dalam dunia ini, dia lahir dalam dosa. Dia memberontak kepada hukum moral Allah yang mengalir di semesta alam. Tidak akan ada damai diantara bangsa-bangsa dan tidak ada damai di didalam setiap hati orang, karena manusia tidak memiliki damai dengan Allah. Mereka berada di dalam dunia yang berlawanan arus. Tentu saja tidak ada damai bagi mereka.

Sekarang Allah mengatakan, Saya ada pesan dan pesan–Ku adalah damai. Apakah Anda ingin ada damai dengan Allah? Ketika Anda datang kepada Yesus Kristus, cara perang yang dulu itu mati. Cara hidup lama mati, dan Anda bangkit dengan hidup baru dengan Allah yang berdamai. Hidup sesuai dengan standar Allah dan hidup di dalam kehidupan Allah benar-benar revolusioner. Namun itulah pesan Allah kepada dunia, perdamaian tulen.

2 Korintus 5:18 mengatakan, “Dan semuanya ini dari Allah, yang dengan perantaraan Kristus telah mendamaikan kita dengan diri-Nya dan yang telah memberikan pelayanan pendamaian itu kepada kami.” Bagaimana caranya Dia melakukan itu? Dengan tidak memperhitungkan dosa-dosa mereka kepada mereka. Allah telah menyelesaikan dosa-dosa kita di dalam Kristus, dan karena itu kita memiliki damai dengan Dia. Hal yang menyebabkan ada perselisihan adalah dosa, dan karena itu tidak ada damai. Sekarang meskipun kita masih berdosa, itu semua ditutupi darah Kristus dan itu sudah diampuni dan dibersihkan. Tuhan mengatakan, “Saya tidak akan ingat itu.”

Petrus mengatakan di ayat 36, “memberitakan damai sejahtera melalui Yesus Kristus.” Tidak ada jalan lain. Tidak ada keselamatan kalau tidak melalui Yesus, namun jangan kuatir. Jika ada orang yang benar hidup sesuai dengan pengetahuan Allah yang benar di dalam dirinya, Allah akan memberikannya terang yang dia perlukan untuk mengenal Kristus sepenuhnya, dan tidak ada jalan lain. Di akhir ayat 36 dikatakan, “Yang adalah Tuhan dari semua orang.” Ada beberapa arti dari kalimat ini.

Petrus mengatakan kepada orang-orang bukan Yahudi itu, “Yesus adalah Allah di dalam tubuh manusia. Dia adalah Tuhan.” Tidak ada Tuhan lain, “Dia adalah Tuhan dari semua yang ada.” Tidak ada kemungkinan orang berdamai dengan Allah, kecuali melalui Kristus. Dia adalah Tuhan bukan saja bagi mereka yang percaya. Jika ada orang yang mengetahui kebenaran, mereka tahu hal itu karena mereka mengenal Dia. Yesus adalah Tuhan biar Anda percaya atau tidak.

Sekarang ayat 37-38 mengatakan, “Kamu tahu tentang segala sesuatu yang terjadi di seluruh tanah Yudea, mulai dari Galilea, sesudah baptisan yang diberitakan oleh Yohanes, 38 yaitu tentang Yesus dari Nazaret: bagaimana Allah mengurapi Dia dengan Roh Kudus dan kuat kuasa, Dia, yang berjalan berkeliling sambil berbuat baik dan menyembuhkan semua orang yang dikuasai Iblis, sebab Allah menyertai Dia.”

Informasi tentang Kristus itu dikenal orang diseluruh Yudea, dan itu mulai di Galilea setelah pembaptisan yang dikhotbahkan Yohanes. Kornelius, ini bukan sesuatu yang baru untuk Anda, Anda pasti sudah dengar Firman Allah. Kornelius itu berada di Kaisarea, hanya 50-65 kilometer dari Yerusalem. Jadi Petrus mengatakan, “Kornelius, Anda telah mendengar semua tentang Yesus. Firman telah di proklamirkan di seluruh Yudea dan Galilea. Pastilah Anda sudah tahu itu.”

Kemudian Petrus mengatakan, marilah saya memberikan Anda beberapa hal khusus, itu semua mulai setelah ada Yohanes Pembaptis. Dia adalah nabi Perjanjian Lama terakhir, dan dialah yang mengumumkan kedatangan Kristus. Kemudian pada suatu hari dimana Yohanes mulai menyiapkan orang-orang itu, sang Mesias datang. Yohanes berpaling kepada-Nya dan mengatakan di Yohanes 1:29, “Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia.” Dan Petrus mengatakan, “bagaimana Allah mengurapi Dia dengan Roh Kudus dan kuat kuasa.”

Roh Kudus dan kuat kuasa itu selalu berjalan bersama. Allah mengurapi Yesus dan langsung pelayanan-Nya mulai. Dia dibaptis dan Roh Allah turun kepada-Nya. Allah mengatakan, “Inilah Mesias-Ku.” Allah memisahkan Dia sebagai Penebus, Raja dan Yang diurapi, Yesus dari Nazaret. Nazaret itu adalah kota kecil di Galilea, dan semua orang memikir tidak ada yang baik yang dapat datang dari tempat itu. Asal Yesus dari situ adalah bagian dari penghinaan-Nya.

Pada suatu hari Yesus berdiri di sinagog, dan Dia mulai baca dari buku Yesaya 61:1-2, “Roh Tuhan Allah ada padaku, oleh karena Tuhan telah mengurapi aku; Ia telah mengutus aku untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang sengsara, dan merawat orang-orang yang remuk hati, untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan kepada orang-orang yang terkurung kelepasan dari penjara, 2 untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan.”

Nah ini nubuatan Mesias dan orang-orang semua memperhatikan itu. Mereka pikir, “Iya, Dia membaca tentang kedatangan Mesias,” dan dikatakan di Lukas 4:21-22, “Kemudian Ia menutup kitab itu, memberikannya kembali kepada pejabat, lalu duduk; dan mata semua orang dalam rumah ibadat itu tertuju kepada-Nya. 21 Lalu Ia memulai mengajar mereka, kata-Nya: "Pada hari ini genaplah nas ini sewaktu kamu mendengarnya.” Yesus mengatakan, Akulah Mesias, dan Aku telah diurapi Roh Kudus sebagai Mesias. Jadi Petrus mengulangi hal itu di KPR 10:38, “yaitu tentang Yesus dari Nazaret: bagaimana Allah mengurapi Dia dengan Roh Kudus dan kuat kuasa.”

Yesus mulai pelayanan-Nya dengan kuasa Roh. Ayat 38 meneruskan, “yang berjalan berkeliling sambil berbuat baik.” Dan hal-hal yang baik yang dilakukan-Nya diilustrasikan seterusnya, “dan menyembuhkan semua orang yang dikuasai Iblis.” Ada konflik di semesta alam diantara Allah dan Iblis, dan Yesus datang ke dunia untuk menyelesaikannya. Setelah pembaptisan-Nya, Dia langsung dibawa Roh Kudus ke padang gurun dimana Iblis menggoda-Nya, dan konflik ini mulai selama tiga tahun waktu Yesus Kristus melayani.

Sadarilah bahwa medan pertempuran Allah dan Iblis adalah alam semesta, namun pertempuran itu telah diselesaikan di bumi. Yesus Kristus berperang melawan Iblis dan Dia menang, meskipun itu tidak terlihat seperti itu. Ayat 39, “Dan kami adalah saksi dari segala sesuatu yang diperbuat-Nya di tanah Yudea maupun di Yerusalem; dan mereka telah membunuh Dia dan menggantung Dia pada kayu salib.” Ini bukan kabar angin saja. Kami, para Rasul semua menyaksikan hal itu.

Iblis memiliki dua hal sebagai senjata, penyakit dan kematian. Iblis mencoba untuk memakai kuasa kematian terhadap Yesus, dan dikatakan di akhir ayat 39, “mereka telah membunuh Dia dan menggantung Dia pada kayu salib.” Tentara Romawi yang sebenarnya melakukan penyaliban itu. Orang-orang Yahudi menghukum-Nya di sidang palsu dan mewujudkan hal itu. Kedua-duanya berperan dalam kematian-Nya, dan Iblis mencoba memberhentikan Yesus dengan mematikan-Nya. Namun Yesus menunjukkan bahwa kuasa Iblis tidak begitu kuat.

Ayat 40-41, “Yesus itu telah dibangkitkan Allah pada hari yang ketiga, dan Allah berkenan, bahwa Ia menampakkan diri, 41 bukan kepada seluruh bangsa, tetapi kepada saksi-saksi, yang sebelumnya telah ditunjuk oleh Allah, yaitu kepada kami yang telah makan dan minum bersama-sama dengan Dia, setelah Ia bangkit dari antara orang mati.” Manusia menghakimi Dia sebagai penghujat dan meng-eksekusi-Nya. Namun Allah membangkitkan-Nya dan mengatakan, “Dia hidup, Dia adalah Mesias, Dia adalah Penebus.” Tidak ada gunanya untuk menunjukkan diri-Nya kepada orang yang tidak percaya, karena pasti mereka tidak akan percaya.

Memang, ini sangat penting karena Dia hidup, Anda dapat hidup. 1 Korintus 15:20 mengatakan, “Tetapi yang benar ialah, bahwa Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati, sebagai buah sulung dari orang-orang yang telah meninggal.” Pilatus ingin supaya kuburan itu tertutup terus. “Meteraikanlah itu dan biarlah dikelilingi tentara Romawi,” yaitu tindakan yang sama sekali tidak berhasil. Allah memberikan semua tentara sedikit obat bius ilahi dan Yesus langsung berjalan keluar. Kemudian Dia mengirim malaikat yang menyingkirkan batu besar itu supaya para murid dapat masuk.

Iblis masih saja mencoba supaya orang meragukan kebangkitan itu. Paskah adalah nama seorang dewi Kasdim kuno bernama Astoret, yang berhubungan dengan penyembahan Baal. Telur Paskah itu datangnya dari mitos bahwa ada telor besar jatuh dari langit ke dalam sungai Efrat, dan dari telor itu datanglah Astoret itu. Dan bulan puasa Masehi adalah penyembahan Baal yang diterjemahkan ke dalam Kekristenan. Itu sama sekali tidak ada hubungan dengan kebangkitan Yesus Kristus.

Di ayat 42 Petrus mengatakan, “Dan Ia telah menugaskan kami memberitakan kepada seluruh bangsa dan bersaksi, bahwa Dialah yang ditentukan Allah menjadi Hakim atas orang-orang hidup dan orang-orang mati.” Jadi Petrus mengakhiri khotbahnya dengan mengatakan, “Keselamatan hanya terdapat di dalam Yesus Kristus. Dan inilah undangan-Nya. Ayat 43, “Tentang Dialah semua nabi bersaksi, bahwa barangsiapa percaya kepada-Nya, ia akan mendapat pengampunan dosa oleh karena nama-Nya.” Keselamatan itu hanya oleh iman saja kepada Kristus saja.

Remisi adalah pengampunan dosa dan pengampunan itu datang ketika Anda percaya. ‘Barangsiapa’ itu berarti setiap orang yang percaya. Itu melalui Kristus dan oleh iman. Roma 10:9 mengatakan, “Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan.” Apakah Anda percaya bahwa Yesus mati di kayu salib bagi Anda dan menanggung dosa-dosamu? Apakah Anda percaya bahwa Dia bangkit dari antara orang mati untuk memberikan Anda kehidupan? Jika Anda percaya hal itu, Kristus akan datang kedalam hidup Anda dan membangkitkan Anda secara spiritual. Marilah kita berdoa.



JOIN OUR MAILING LIST:

© 2017 Ferdy Gunawan
ADDRESS:

2401 Alcott St.
Denver, CO 80211
WEEKLY PROGRAMS

Service 5:00 - 6:30 PM
Children 5:30 - 6:30 PM
Fellowship 6:30 - 8:00 PM
Bible Study (Fridays) 7:00 PM
Phone (720) 338-2434
Email Address: Click here
Back to content