Fondasi Gereja

PERSEKUTUAN INDONESIA RIVERSIDE
Go to content

Fondasi Gereja

Persekutuan Indonesia Riverside
Published by Stanley Pouw in 2013 · 17 November 2013

Apakah gereja alkitabiah? Bukan setiap tempat yang menyebut dirinya gereja adalah gereja. Jadi marilah kita belajar dari perkataan Yesus. Di Matius 16, terdapat kata “gereja” yang digunakan pertama kali. Dan Tuhan Yesus Kristus yang mulai mengatakan itu di ayat Matius 16:18, “Aku akan mendirikan gereja- Ku.” Ini gereja Dia bukan gereja kita, Dia akan mendirikannya dan Dia juga yang akan memberikan kita komponen yang diperlukan supaya gereja itu benar gereja.

Ada bermacam gereja sekarang ini, bahkan ada tempat yang dinamakan gereja ateis. Jika Anda mengatakan itu kelenteng Buddha, itu jelas. Jika Anda mengatakan itu Sinagog Yahudi, itu jelas. Namun saat Anda mengatakan itu gereja namun itu tidak, itu penipuan besar. Tuhan Yesus memaparkan fondasi, ciri-ciri khusus dan tanda gereja itu.

Dan Yesus memberikan kepada kita hal-hal itu di Matius 16:13-28. Semua surat- surat Perjanjian Baru tentang gereja yang mereka tuliskan didasarkan teks khusus ini. Disini Tuhan gereja menetapkan dasar gereja. Dan saya akan memberikan kepada Anda tujuh dasar. Nomor satu: Gereja adalah perkumpulan orang-orang yang telah memberikan pengakuan yang besar.

Di ayat 15, Yesus mengatakan kepada mereka, “Tetapi menurut Anda, siapakah Aku ini?” Maka jawab Simon Petrus, “Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!” Itu pengakuan yang besar. Yesus mengatakan, “Diatas pengakuan itu Aku akan mendirikan gereja-Ku.” Mutlak pertama dalam gereja adalah pemahaman alkitabiah siapakah Yesus Kristus.

Semua yang lain menghasilkan gereja palsu. Dan itu tentu kepercayaan lain dan karena itu ‘anathema’, yaitu terkutuk. 2 Yohanes 1: 9-11 mengatakan, “Barangsiapa tinggal di dalam ajaran itu, ia memiliki Bapa maupun Anak. 10 Jikalau seorang datang kepadamu dan ia tidak membawa ajaran ini, janganlah kamu menerima dia di dalam rumahmu dan janganlah memberi salam kepadanya. 11 Sebab barangsiapa memberi salam kepadanya, ia mendapat bagian dalam perbuatannya yang jahat.”

Gereja itu bukan kelompok orang-orang yang berkumpul bersama untuk mendengar pidato yang memotivasikan atau yang mencari pertolongan untuk kecanduan mereka. Ini kumpulan orang-orang yang telah memberi pengakuan besar dari hati bahwa ada Allah yang hidup yang telah menyatakan diri-Nya di dalam Anak-Nya, yang dapat memberikan kita kehidupan kekal. Kita adalah mereka yang percaya Tuhan Yesus Kristus dan yang mengaku Dia sebagai Tuhan kita.

Lihatlah 1 Timotius 3:15-16, “Supaya engkau tahu bagaimana orang harus hidup sebagai keluarga Allah, yakni jemaat dari Allah yang hidup, tiang penopang dan dasar kebenaran. 16 Dan sesungguhnya agunglah rahasia ibadah kita: "Dia, yang telah menyatakan diri-Nya dalam rupa manusia, dibenarkan dalam Roh; yang menampakkan diri-Nya kepada malaikat-malaikat, diberitakan di antara bangsa- bangsa yang tidak mengenal Allah; yang dipercayai di dalam dunia, dan diangkat dalam kemuliaan." Gereja benar adalah kumpulan yang menyetujui bahwa ada rahasia keilahian, dan misteri itu adalah bahwa Allah telah menjadi manusia.

Tetapi ada lebih banyak lagi. Gereja bukan saja dibangun berdasarkan pengakuan besar namun juga komunikasi besar. Ingatlah ayat 17, “Kata Yesus kepadanya: "Berbahagialah engkau Simon bin Yunus sebab bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di sorga.” Hanya ada satu cara untuk mengetahui kebenaran dari pengakuan besar itu dan itulah karena ada pernyataan ilahi.

Firman itulah yang menyelamatkan. Dan kita disanktifikasikan oleh Firman itu juga, Yohanes 17:17 mengatakan, “Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran.” John Calvin mengatakan jika gereja tidak memiliki doktrin yang benar, itu bukan gereja. Kemudian dia menambahkan beberapa hal, disiplin gereja dan pembaptisan dan Perjamuan Kudus. Jika ada yang hilang, itu bukan gereja.

Sekarang lihatlah ayat 18, “Dan Akupun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya.” Ini ayat sederhana, namun ini telah menyebabkan berbagai macam kebingungan. Ini Petrus, dan dia hanya manusia biasa. Bahkan di ayat 23 Yesus berkata kepadanya, “Enyahlah Iblis.” Jadi janganlah kita terlalu meninggikannya.

Ini bukan pelatikannya menjadi Paus. Yesus mengatakan ke Petrus, Anda tidak dapat berbuat apa-apa atau tahu apa-apa jika Bapak-Ku disurga tidak menyatakan hal itu kepadamu. Anda adalah Petrus dan atas batu karang ini Aku akan mendirikan gereja-Ku. Nah, petros atau Petrus berarti batu krikil, batu kecil, namun diatas batu karang, petra, fondasi batu ini, Aku akan membangun gereja-Ku. Yesus mengatakan, Anda hanya batu kecil dan Aku akan membangun gereja- Ku atas sebuah dasar batu-batu.

Dengan kata lain, Petrus, Anda hanya satu batu saja dan Aku akan membangun gereja-Ku atas pengakuan yang Anda ucapkan. Namun masih ada banyak pengakuan lain dan Aku akan mendirikan gereja-ku diatas pengakuan mereka juga. Firman Allah menunjukkan bahwa Rasul lain juga mengaku hal yang sama. Efesus 2:20 mengatakan bahwa gereja itu dibangun atas fondasi para Rasul dan para Nabi, mereka semua mengaku hal yang sama.

Gereja itu tidak dibangun berdasarkan keunggulan Petrus. Itu didirikan atas pengakuan bahwa Yesus Kristus adalah Anak Allah yang hidup, yang kudus, Tuhan. Dan jika Petrus mengaku hal itu dan para Rasul mengaku hal itu dan Anda dan saya mengaku hal itu, Yesus akan membangun gereja-Nya. Allah menyatakan semua itu dan mereka hanya menuliskannya. Mereka menulis Perjanjian Baru berdasarkan pengakuan mereka sendiri.

Jadi gereja dibangun berdasarkan pengakuan Allah yang besar itu yang terdapat di Alkitab. Dan gereja yang dibangun berdasarkan hal itu, alam maut tidak akan menguasainya. Gerbang neraka hanya suatu kata lain untuk kematian, jadi bahkan mautpun tidak dapat menghancurkannya. Bahkan sejarah membuktikan hal itu, semakin banyak orang gereja dibunuh, semakin besar pertumbuhan gereja itu.

Ayat 19 menambahkan, “Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga. Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga.” Mengikat dan melepaskan adalah istilah-istilah yang menerangkan pertobatan. Anda diikat dosa Anda jika Anda tidak bertobat, dan Anda dilepaskan dosa Anda jika Anda bertobat.

Dan Yesus mengatakan, lihatlah, dengan memberitakan injil Anda melepaskan tali-tali kutukan yang mengikat kita dan memungkinkan ada pengampunan dosa dan itu disetujui surga. Namun pada saat Anda menolak injil, Anda menyebabkan ada penghakiman berat dan otoritas untuk mengikat diberikan kepada pengkhotbah-penkhotbah supaya penghinaan evangelis itu jangan dibiarkan tanpa penghukuman.

Janganlah kita digoda hal-hal duniawi yang dicari orang, khususnya kebenaran diri dan kemunafikan yang begitu mempengaruhi kultur sekular kita. Yesus mengajar kita disini bahwa dengan cara itu kita tidak akan memperoleh iman yang menyelamatkan yang diakui pertama kali oleh Simon Petrus. Pada waktu kita mengajar dan memproklamirkan Firman Allah, Allah Bapa disurga menyatakan kebenaran dalam hati dan pikiran orang-orang dan membawa mereka kepada iman yang benar dan yang menyelamatkan.

Bukan saja ada pengakuan besar dan komunikasi besar di fondasi gereja, namun ada kontras besar. Ayat 20, “Lalu Yesus melarang murid-murid-Nya supaya jangan memberitahukan kepada siapapun bahwa Ia Mesias.” Wah, kelihatannya itu malah kebalikan dari apa yang kita harapkan.

Mengapa Dia mengatakan hal itu? Pandangan mereka adalah bahwa Yesus akan datang untuk memberi kekuatan militer dan melandaskan penjajah Romawi yang dibenci dan dianggap hina. Pandangan Mesias bagi mereka adalah bahwa Dia akan memberi segala janji-janji Daud dan Abraham di dalam Perjanjian kepada orang-orang Yahudi dan memenuhi segala-galanya, memberikan mereka tanah mereka dalam kekayaan dan pemberkatan dan menghilangkan semua pengaruh orang-orang non-Yahudi.

Mereka mencari raja duniawi dan Yesus sama sekali tidak mau bersangkut paut dengan hal itu. Dia memperingati para murid untuk tidak menyebarkan berita bahwa Dia adalah Kristus karena pandangan mereka masih salah. Mereka masih belum mengerti apa yang Yesus akan lakukan. Dan ini merupakan kontras besar.

Lihatlah sebentar Yohanes 18. Ini percakapan diantara Yesus dan Pilatus. Para pemimpin Yahudi telah membawa Yesus ke Pilatus. Mereka ingin supaya dia menghukum mati Yesus. Di ayat 29 dia mengatakan, “Apakah tuduhan kamu terhadap orang ini?” Apakah yang Dia perbuat? Kemudian Pilatus membawa- Nya masuk di ayat 33 dan menanyakan, “Engkau inikah raja orang Yahudi?” Nah, perhatikanlah sekarang jawabannya.

Yohanes 18:36-37, “Jawab Yesus: "Kerajaan-Ku bukan dari dunia ini; jika Kerajaan-Ku dari dunia ini, pasti hamba-hamba-Ku telah melawan, supaya Aku jangan diserahkan kepada orang Yahudi, akan tetapi Kerajaan-Ku bukan dari sini." 37 Maka kata Pilatus kepada-Nya: "Jadi Engkau adalah raja?" Jawab Yesus: "Engkau mengatakan, bahwa Aku adalah raja. Untuk itulah Aku lahir dan untuk itulah Aku datang ke dalam dunia ini, supaya Aku memberi kesaksian tentang kebenaran; setiap orang yang berasal dari kebenaran mendengarkan suara-Ku.”

Apa yang pemerintah-pemerintah duniawi melakukan atau tidak melakukan tidak relevan untuk Kerajaan keselamatan. Gereja tidak ada peran langsung untuk menyediakan suatu gaya hidup yang lebih baik untuk para pendosa. Kita tidak dipanggil untuk menciptakan kultur Kristen atau negara Kristen. Panggilan kita adalah untuk mempengaruhi dunia dan semua yang ada disekitar kita dengan Injil Yesus Kristus.

Ada juga fondasi keempat, yang bisa dinamakan penaklukan besar. Lihatlah betapa banyak informasi terdapat disini dan betapa kohesif dan kritis semuanya. Ayat 21, “Sejak waktu itu Yesus mulai menyatakan kepada murid-murid-Nya bahwa Ia harus pergi ke Yerusalem dan menanggung banyak penderitaan dari pihak tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga.”

Gereja benar terpusat kepada penaklukan yang besar, yaitu Kristus di kayu salib. Dia tidak dapat menjadi Tuhan kita dan Juruselamat kita tanpa kayu salib. Karena itu Rasul Paulus mengatakan di 1 Korintus 2:2, “aku memberitakan Yesus Kristus, yaitu Dia yang disalibkan.” Kita tahu hal itu. Kita merayakan kayu salib secara teratur saat kita mengingat kayu salib pada Perjamuan Kudus dan menyadari bahwa dosa-dosa kita telah dibayar.

Kita melihat kayu salib sepanjang Firman Allah, kayu salib yang memberikan bayangan mundur atas Perjanjian Lama dan memberi bayangan maju atas Perjanjian Baru, Kita tidak dapat memahami Kekristenan tanpa kayu salib karena disitu keadilan Allah dipuaskan. Dia telah dijadikan dosa bagi kami supaya kami dijadikan benar di dalam Dia. Kayu Salib itu menggambarkan kebenaran Allah, keadilan Allah tetapi juga kasih, anugerah dan belas kasihan Allah.

Nomor lima di daftar fondasi gereja benar adalah konflik besar. Gereja sejati secara aktif berperang melawan Iblis. Ayat 22-23, “Tetapi Petrus menarik Yesus ke samping dan menegor Dia, katanya: “Tuhan, kiranya Allah menjauhkan hal itu! Hal itu sekali-kali takkan menimpa Engkau." 23 Maka Yesus berpaling dan berkata kepada Petrus: "Enyahlah Iblis. Engkau suatu batu sandungan bagi-Ku, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa yang dipikirkan manusia.”

Petrus hanya ingin menyampaikan rencana B, cara yang lebih baik. Dan akibatnya dia diperlakukan seolah-olah dia adalah setan dan Yesus mengatakan, “Anda di jalan Saya, Petrus, minggir.” Ketika Anda berlawanan dengan wahyu Allah, Anda adalah batu sandungan bagi tujuan ilahi dan Anda telah ikut agenda Setan karena itulah yang dia lakukan. Anda tidak berfokus kepada kehendak ilahi namun pada kehendak dirimu sendiri.

Kita hidup ditengah konflik yang tidak ada berhentinya. Kita melawan setiap terjemahan palsu dari wahyu Allah. Ketika kita tahu ada orang di dalam jemaat yang kehidupannya bertentangan dengan wahyu Allah, kita harus bertindak melawan itu. Jika Anda menemukan seseorang yang gaya hidupnya penuh dosa, Yesus telah memberi tahu kita apa yang kita harus lakukan di Matius 18. Apakah itu kesalahan doktrin, suatu penolakan teologia Alkitab atau melawan tujuan ilahi untuk kekudusan di gereja, itu harus diselesaikan.

Gereja tulen juga merupakan suatu kontradiksi besar. Ayat 24-26, “Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku. 25 Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya. 26 Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia tetapi kehilangan nyawanya? Dan apakah yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya?”

Ada orang yang memikir bahwa gereja didirikan supaya orang-orang merasa nyaman, meningkatkan harga diri mereka, merasa mereka terhubung dengan Allah dan bahwa Allah adalah bapa manis mereka, iya apa saja keinginan Anda, apapun Anda merasa Anda perlukan, Aku disini untuk memenuhi keinginan Anda, Aku ingin menjadikan kamu hebat, Aku ingin menciptakan Anda mencapai seluruh kemampuan Anda, Aku ingin Anda berpikir positif, Aku ingin Anda menciptakan dunia Anda sendiri dan apapun ada di dalam pikiran Anda, Aku bisa memenuhi.

Itu bukan gereja. Itu sama sekali tidak bersangkut paut dengan gereja. Gereja itu ditetapkan kontradiksi besar, semua orang di dalamnya harus menyerahkan diri mereka. Ini semua tentang penyangkalan diri. Ini semua tentang memberikan hidup Anda, memikul kayu salib berarti Anda bersedia untuk mati bagi Injil.

Anda berada disana karena Anda ingin menaati Kristus. Anda tidak ada disana untuk menyelamatkan nyawa Anda melainkan untuk menghilangkan nyawa. Anda tidak disana untuk bergantung kepada semuanya melainkan untuk melepaskan segalanya. Yesus berkata Anda tidak layak masuk ke Kerajaan jika Anda tidak membenci diri Anda dan membenci ayah dan ibu Anda dan membenci segala harta milik Anda. Tuhan, aku menolak siapakah aku, tidak ada sesuatu yang baik di dalam diriku, saya sama seperti Paulus, pendosa terbesar. Ampunilah aku.

Apakah tandanya gereja tulen? Kerendahan hati, tidak mementingkan diri, hati yang patah dan penuh sesal dan bersifat penurut, lemah lembut dan tunduk. Meninggikan Kristus, berkomitmen kepada Firman, terpisah dari dunia, berpusat kepada kayu salib dan kebangkitan Yesus Kristus, selalu terlibat dalam konflik dengan dosa didalam doktrin dan kehidupan, penuh penyangkalan diri, dan ketaatan yang mengorbankan diri dan rendah hati.

Jika Anda berada di dalam gereja sejati, Anda bersama dengan orang-orang yang mengharapkan penyempurnaan besar. Ayat 27, “Sebab Anak Manusia akan datang dalam kemuliaan Bapa-Nya diiringi malaikat-malaikat-Nya; pada waktu itu Ia akan membalas setiap orang menurut perbuatannya.” Gereja tulen selalu mementingkan kemuliaan masa depan dan tidak mementingkan hari kini. Bahkan hal-hal yang kita tanggung di masa kini di tempat ini hanya perincian kecil saja.

Roma 8:18 mengatakan, “Sebab aku yakin, bahwa penderitaan zaman sekarang ini tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita.” Yakobus 1:2-4 mengatakan, “Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan, 3 sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan. 4 Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apapun.”

Tahukah Anda mengapa surga begitu baik? Karena mengharapkan penyempurnaan. Kita melihat kedepan ke waktu dimana kita tidak berdosa lagi, kita tidak lagi bergumul dengan kedagingan kita. Kita menunggukan waktunya kita dapat melihat Yesus muka ke muka.

Ini dunia yang sudah jatuh dan kita semua orang berdosa, diampuni namun jatuh. Kita melayani, dengan memberi kepada Tuhan dalam pelayanan kita dengan emas, perak dan batu permata supaya menahan uji pada akhirnya supaya diberi upah untuk melayani Tuhan lebih banyak lagi di masa depan. Marilah kita berdoa.



JOIN OUR MAILING LIST:

© 2017 Ferdy Gunawan
ADDRESS:

2401 Alcott St.
Denver, CO 80211
WEEKLY PROGRAMS

Service 5:00 - 6:30 PM
Children 5:30 - 6:30 PM
Fellowship 6:30 - 8:00 PM
Bible Study (Fridays) 7:00 PM
Phone (720) 338-2434
Email Address: Click here
Back to content