Yudas Iskariot

PERSEKUTUAN INDONESIA RIVERSIDE
Go to content

Yudas Iskariot

Persekutuan Indonesia Riverside
Published by Stanley Pouw in 2012 · 11 November 2012

Marilah kita melihat Matius 10 lagi saat kita maju dalam Injil ini yang mengajarkan kami bagaimana Yesus mendidik keduabelas murid-Nya. Dan kita sudah melihat nama-nama mereka dan kita telah berhenti untuk mengenal mereka satu per satu sebanyak mungkin. Dan malam ini kita melihat nama terakhir dalam daftar murid itu, yaitu nama Yudas Iskariot.

Satu hal yang kita belajar secara umum adalah bahwa sebelas murid ini semua tidak layak. Namun sebelas murid ini benar-benar menjadi kunci sisa sejarah manusia. Seandainya mereka gagal, tidak pernah ada lagi generasi yang lain, dan kita semua tidak akan ada disini sekarang. Dibawah kuasa Roh Kudus mereka melakukan apa yang diutus Kristus, yaitu membangun gereja-Nya.

Namun ada satu orang yang berbeda dari semua yang lain. Dia tersendiri dan namanya adalah Yudas Iskariot. Meskipun kita tahu banyak hal, ada juga banyak misteri dan kegelapan disekitar Yudas yang kita tidak akan pernah tahu. Ada 40 ayat di Perjanjian Baru dimana ada referensi tentang pengkhianatan Tuhan kita dan setiap kali ada implikasi dosa besar dari si Yudas ini.

Jadi marilah kita menyelidiki apa yang dikatakan Alkitab mengenai dia. Pertama, nama Yudas adalah nama umum. Lebeus and Tadeus di ayat 3 juga dinamakan Yudas. Ini hanya suatu bentuk kata Yehuda, tanah umat Allah. Ada yang mengatakan akarnya berarti dipimpin Allah namun tidak pernah ada orang yang lebih dikuasai Iblis daripada Yudas ini.

Namanya bukan saja Yudas tetapi juga Iskariot. Pada dasarnya kata itu datangnya dari dua kata ish yang berarti orang dan Keriot yang berarti kota. Dia seseorang dari kota Keriot. Yudas diidentifikasi secara geografis karena dia satu-satunya orang yang tidak berasal dari Galilea. Dia orang Yahudi selatan. Dia satu-satunya orang Yahudi Yudea dan mereka merasa diri mereka lebih unggul daripada orang Yahudi desa dari utara.

Panggilan Yudas tidak diberitakan di Alkitab. Kita bertemu dengan dia pertama kali di daftar ini dan kita tidak tahu bagaimana dia masuk ke kelompok itu. Kita tahu dia ingin ikut namun kita tidak tahu keadaannya sama sekali. Rupanya dia tertarik pada Yesus dan dia mengikuti-Nya. Dan dia tinggal bersama-Nya lebih lama dari banyak murid palsu lain yang keluar duluan.

Jadi Yudas memang tertarik pada Yesus. Namun dia tertarik di tingkat egois, yang menariknya adalah apa yang Yesus dapat berbuat bagi dia. Dia melihat kuasa Yesus dan dia percaya bahwa orang ini akan membawa Kerajaan. Dan dia tertarik kepada Kerajaan itu berdasarkan apa yang dia dapat memperoleh karena kedudukannya di lingkaran dalam.

Namun disisi lain dari sudut Kristus, dia dipilih untuk mengikut. Jadi kita ada paradoks yang sama tentang pilihan manusia dan keberdaulatan ilahi yang ada di dalam keselamatan. Kita datang kepada Kristus, kita memilih untuk percaya kepada Kristus namun kita juga dipilih Dia sebelum dunia terjadi. Itulah paradoks, suatu masalah teologia yang pada akhirnya hanya dapat diselesaikan di dalam pikiran Allah.

Yesus tahu bahwa Yudas akan mengkhianati-Nya dan oleh karena itu dia dipilih- Nya. Yesus tahu rencana Allah karena Dia mahatahu, Dia tahu segalanya. Yesus mengatakan di Yohanes 6:70, “Namun seorang di antaramu adalah Iblis.” Jadi dari permulaan Dia tahu rencana Allah dan dari Perjanjian Lama yang menubuatkan bahwa salah satu dari murid-Nya sendiri akan mengkhianati-Nya.

Contohnya di Mazmur 41: 9, kita membaca ini dan ada kepentingan Mesias, dikatakan, “Bahkan sahabat karibku yang kupercayai, yang makan rotiku, telah mengangkat tumitnya terhadap aku.” Pemazmur dengan kuasa Roh Kudus melihat kedepan dimana Mesias dikhianati oleh teman-Nya sendiri.

Lihatlah nubuatan Zakharia 11:12-13, “Lalu aku berkata kepada mereka: "Jika itu kamu anggap baik, berikanlah upahku, dan jika tidak, biarkanlah!" Maka mereka membayar upahku dengan menimbang tiga puluh uang perak. 13 Tetapi berfirmanlah TUHAN kepadaku: "Serahkanlah itu kepada tukang periuk!" --nilai tinggi yang ditaksir mereka bagiku. Lalu aku mengambil ketiga puluh uang perak itu dan menyerahkannya kepada tukang periuk di rumah TUHAN.” Sebentar lagi kita akan mengerti apa artinya itu.

Sekarang lihatlah Yohanes 17:12, Yesus berdoa kepada Allah Bapa dan Dia berdoa tentang keduabelas murid-Nya. Dan Dia berkata, “Selama Aku bersama mereka, Aku memelihara mereka dalam nama-Mu, yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada-Ku; Aku telah menjaga mereka dan tidak ada seorangpun dari mereka yang binasa selain dari pada dia yang telah ditentukan untuk binasa, supaya genaplah yang tertulis dalam Kitab Suci.”

Dengan kata lain, Yesus mengatakan kepada Bapa – Yudas terhilang karena memang itu menggenapkan Alkitab. Karena itu Yesus memilihnya karena Dia tahu rencana yang tertulis di Firman Allah, Dia memilihnya untuk menggenapkan Firman itu. Itulah rencana Allah.

Sekali lagi ini suatu paradoks. Jika itu semua memang rencana Allah mengapa Yudas tetap bertanggung jawab? Bagaimana Allah dapat menentukan semua ini, memberi semua nubuatan dan membuat semuanya terjadi dan memasukkan Yudas di dalamnya dan mempertanggungjawabkan Yudas? Namun itulah khusus yang dilakukan Allah. Bagaimana Dia dapat melakukan itu saya tidak mengerti karena pikiran Allah terlalu tinggi bagi saya.

Namun saya mengerti dengan jelas apa yang dikatakan Alkitab dan untuk kepentingan Anda untuk menyelesaikan masalah ini dengarkanlah Lukas 22:21-22, Yesus berbicara di Perjamuan Kudus, “Tetapi, lihat, tangan orang yang menyerahkan Aku, ada bersama dengan Aku di meja ini. 22 Sebab Anak Manusia memang akan pergi seperti yang telah ditetapkan, akan tetapi, celakalah orang yang olehnya Ia diserahkan!”

Dengan kata lain Yesus mengatakan: Aku akan dikhianati, Aku akan ditangkap, Aku akan mati seperti telah direncanakan. Pengkhianatan dan orangnya telah ditentukan. Namun lihatlah selanjutnya, “celakalah orang yang olehnya Ia diserahkan!” Jadi disisi satu semua telah ditentukan, namun disisi lain Yudas tetap bertanggungjawab.

Begitupun keadaannya dalam hal keselamatan. Jika Anda diselamatkan itu adalah karena itu sudah ditentukan sebelum dunia terjadi dan jika Anda terhilang Anda tetap bertanggungjawab. Dan jika Anda tidak dapat menyelesaikan paradoks itu jangan merasa kesal, tidak ada seorangpun yang dapat menyelesaikannya juga.

Nah dari luar Yudas tidak kelihatan ada sifat buruk. Bahkan pasti dia memiliki kualitas dan kapasitas yang baik. Selama tiga tahun dia bersama murid-murid dan ketika Yesus mengatakan di ruangan atas di Yohanes 13:21, “Seorang di antara kamu akan menyerahkan Aku,” semua murid menjawab. Apakah mereka mengatakan, Itu Yudas ya? Tidak. Setiap orang mengatakan – apakah itu aku?

Mengapa? Mereka tidak ada alasan untuk menyangka itu Yudas daripada ada alasan untuk menyangka itu mereka sendiri. Setiap orang tahu mereka orang berdosa dan Yudas memang orang yang sangat munafik. Dan dia berlaku munafik begitu baik sehingga mereka mengangkatnya menjadi bendahara kelompok itu. Mereka begitu percaya dia sampai mereka memberikannya tugas mengurus keuangan mereka.

Wah, pasti latar belakangnya Yudas buruk sekali jika sifatnya begitu busuk sampai dia mengkhianati Kristus. Ija, namun apakah dia lebih jelek daripada murid-murid lain? Apakah dia lebih keji daripada Matius yang memeras dan mencuri dan menerima sogokan? Apakah dia lebih buruk daripada Simon orang zelot yang adalah pembunuh? Yang menarik adalah bahwa dia tidak pernah mengatakan apa- apa kecuali saat dia mengeluh karena uang dihamburkan di Betania.

Dia memiliki potensi yang sama dibanding yang lain. Kristus mungkin saja dapat mentransformasikan dia jika hatinya rela. Matahari yang sama melelehkan lilin juga mengeraskan tanah liat dan ketika hati orang lain dilelehkan dan dirubah, hati Yudas sedang dikeraskan. Mungkin saja dia muda dan patriotik, yang membenci pemerintah Roma. Dia percaya bahwa orang ini adalah Mesias dan Dia akan mendirikan Kerajaan dan akan mengalahkan Roma.

Yesus memilih Yudas karena ada rencana namun Kristus memberikan Yudas berbagai kesempatan untuk tidak melakukannya. Yesus memberikan Yudas pelajaran tentang orang yang membuang kesempatan. Yesus mengajarkan Yudas tentang pakaian pesta perkawinan. Yesus mengajarkan Yudas tentang uang dan keserakahan. Dia mengajarkan Yudas tentang kesombongan, “Seorang di antaramu adalah Iblis,” untuk memperingatkan Yudas namun dia tidak pernah mendengar dan tidak pernah mengapplikasikan sesuatu. Dan dia terus menerus berbohong.

Semua orang percaya bahwa Mesias telah datang dan yang akan membawa Kerajaan duniawi dan akan menggulingkan Roma. Namun Tuhan mulai memberitakan kepada mereka bahwa sebelumnya Dia menjadi singa suku Yehuda, Dia harus menjadi domba yang disembeleh dari sebelum dunia dijadikan. Dan Dia berbicara tentang kematian dan memberikan nyawa-Nya dan tentang diangkat ke kayu salib. dan seolah-olah kita dapat mendengar Yudas mengatakan – Apakah artinya semua ini?

Dan yang menghancurkan hati Yudas adalah saat Yesus masuk ke kota sebagai pemenang dan orang-orang mengatakan, “Hosana anak Daud,” dan semua orang mengakui Dia sebagai Mesias. Yudas memikir – wah inilah waktunya, ini akan terjadi hari ini. Namun ketika Yesus turun dari keledai dan mengatakan di Yohanes 12:24, “Sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah.” Aku harus mati dulu. Inilah hal terakhir yang menyebabkan Yudas putus asa. Semua ini tidak akan terjadi.

Marilah kita ikuti urutan dalam Yohanes 12. Kita mulai menuju ke kayu salib, dan Yudas benar-benar kecewa. Maria di ayat 3, “mengambil setengah kati minyak narwastu murni yang mahal harganya, lalu meminyaki kaki Yesus dan menyekanya dengan rambutnya; dan bau minyak semerbak di seluruh rumah itu.” Dia memakai narwastu itu untuk Yesus saja dan setelah dipakai itu akan hilang selamanya jadi disatu sisi dia memakainya secara tidak bijaksana.

Yohanes 12:4-5, “Tetapi Yudas Iskariot, seorang dari murid-murid Yesus, yang akan segera menyerahkan Dia, berkata: 5 "Mengapa minyak narwastu ini tidak dijual tiga ratus dinar dan uangnya diberikan kepada orang-orang miskin?” Yang mulai sebagai daya tarik dan kasih dan kekaguman bagi Yesus telah merubah menjadi kebencian. Karena Yesus tidak melakukan apa yang dia harapkan dia mengalami frustasi sehingga akhirnya semua itu kebencian, membuang minyak itu bagi Yesus.

Yohanes 12:6, “Hal itu dikatakannya bukan karena ia memperhatikan nasib orang- orang miskin, melainkan karena ia adalah seorang pencuri; ia sering mengambil uang yang disimpan dalam kas yang dipegangnya.” Dia tidak menjadi pencuri, dia memang dari dulu sudah menjadi pencuri, selama tiga tahun. Dia adalah pencuri dan dia bendahara yang selalu mencuri dari kas itu.

Ada orang yang mengatakan bahwa motivasinya untuk memberi kepada orang miskin itu baik, namun itu tidak benar berdasarkan dua alasan. Nomor satu, Yesus mengatakan – “seorang diantara kamu adalah Iblis”; kedua, sebelum Dia dikhianati Yesus mengatakan, “Dan ia kerasukan Iblis.” Tidak ada sesuatu yang baik dari dia. Langsung malam itu Yudas meninggalkan Betania dan mulai berunding dengan imam-imam kepala.

Dan dia mulai menawar dengan mereka untuk kehidupan Yesus, seperti dikatakan di Zakharia 11, untuk tiga puluh uang perak. Tidak ada jalan tengah, Anda menobatkan Dia atau Anda mengkhianati-Nya. Anda adalah baik Maria yang menyembah atau Anda adalah Yudas yang membenci. Anda disisi satu mencurahkan kasihmu kepada-Nya atau disisi lain menjual-Nya menurut harga Anda anggap benar.

Di Yohanes 13 setelah dia mulai pengkhianatan itu, Tuhan kita sedang bertemu dengan murid-murid-Nya di ruangan atas. Yudas sekarang telah kembali lagi ke kelompok itu dan meneruskan peran munafiknya. Yesus mencuci semua kaki mereka di bagian pertama bab itu. Dan setelah itu Yesus berkata di Yohanes 13:10-11, “kamu sudah bersih, hanya tidak semua." 11 Sebab Ia tahu, siapa yang akan menyerahkan Dia. Karena itu Ia berkata: "Tidak semua kamu bersih.”

Yohanes 13:18, “Bukan tentang kamu semua Aku berkata. Aku tahu, siapa yang telah Kupilih. Tetapi haruslah genap Firman ini,” Aku tahu kesebelas yang telah diselamatkan, dan Dia mengutip Mazmur 41:9, “Orang yang makan roti-Ku, telah mengangkat tumitnya terhadap Aku.”

Saya selalu tertarik ayat Yohanes 13:21, “Setelah Yesus berkata demikian Ia sangat terharu, lalu bersaksi: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya seorang di antara kamu akan menyerahkan Aku.” Yesus terbeban karena kasih-Nya ditolak, kemunafikan Yudas besar sekali dan pengetahuan bahwa neraka menunggu Yudas dan kayu salib itu sudah dekat.

Yohanes 13:23-27 mengatakan, “Seorang di antara murid Yesus, yaitu murid yang dikasihi-Nya, bersandar dekat kepada-Nya, di sebelah kanan-Nya. 24 Kepada murid itu Simon Petrus memberi isyarat dan berkata: "Tanyalah siapa yang dimaksudkan- Nya!" 25 Murid yang duduk dekat Yesus itu berpaling dan berkata kepada-Nya: "Tuhan, siapakah itu?" 26 Jawab Yesus: "Dialah itu, yang kepadanya Aku akan memberikan roti, sesudah Aku mencelupkannya." Sesudah berkata demikian Ia mengambil roti, mencelupkannya dan memberikannya kepada Yudas, anak Simon Iskariot. 27 Dan sesudah Yudas menerima roti itu, ia kerasukan Iblis. Maka Yesus berkata kepadanya: "Apa yang hendak kauperbuat, perbuatlah dengan segera.”

Tidak ada yang tahu mengapa Dia disuruh keluar. Mungkin mereka memikir Dia diminta untuk membeli makanan lebih banyak. Pergilah, Dia katakan. Ini semua sudah terjadi. Iblis telah masuk kedalam Yudas. Kerasukan setan itu memang ada, namun keadaannya berbeda sekali ketika Iblis sendiri masuk.

Jadi dia akan menunjukkan kepada mereka Yesus di tempat tersembunyi pada waktu malam hari, jadi dia mengatakan tandanya adalah Orang yang saya akan cium. Dan itu membawa kita kepada Yohanes 18:2 dimana beberapa malam kemudian Yesus berada di taman, “Yudas, yang mengkhianati Yesus, tahu juga tempat itu, karena Yesus sering berkumpul di situ dengan murid-murid-Nya.”

Yudas bukan saja menajiskan Pelewatan dengan uang darah, dia juga menajiskan tempat ibadah tersembunyi Tuhan kita. Yohanes 18:3-4, “Maka datanglah Yudas juga ke situ dengan sepasukan prajurit dan penjaga-penjaga Bait Allah yang disuruh oleh imam-imam kepala dan orang-orang Farisi lengkap dengan lentera, suluh dan senjata. 4 Maka Yesus, yang tahu semua yang akan menimpa diri-Nya, maju ke depan dan berkata kepada mereka: "Siapakah yang kamu cari?"

Yesus tahu bahwa Yudas akan datang dan akan mencium-Nya. Jadi Yesus menanyakan mereka duluan. Yohanes 18:5, “Jawab mereka: "Yesus dari Nazaret." Kata-Nya kepada mereka: "Akulah Dia.” Pertanyaan Yesus ini menghilangkan keperluan ada ciuman. Namun untuk menunjukkan kejahatan di hati Yudas, dia tetap mencium-Nya. Meskipun ini bukan lagi ciuman untuk menunjukkan-Nya, sekarang ini ciuman untuk meyakinkan orang bahwa dia tidak bersalah.

Apakah perbuatan Yudas ini unik? Memang tidak. Mungkin bukan untuk emas atau perak namun ribuan orang telah mengkhianati Yesus untuk persahabatan tanpa Allah atau suatu tujuan egois, atau atas nama ilmu pengetahuan atau untuk kursi kekuasaan atau di kuil kekayaan atau untuk kesenangan beberapa jam. Yudas menjual Yesus untuk memuaskan keserakahannya.

Tahukah Anda apa yang terjadi selanjutnya? Matius 27:3 mengatakan, “Pada waktu Yudas, yang menyerahkan Dia, melihat, bahwa Yesus telah dijatuhi hukuman mati,” Bagaimana? Dari hati nuraninya, “menyesallah ia.” Ini bukan perkataan Yunani untuk pertobatan, perkataan inig berarti dia ingin merubah perasaannya, dia menyesal perbuatannya.

Jadi daripada datang ke Tuhan dalam tingkat rohani, dia pergi ke imam-imam kepala untuk mengembalikan uang tiga puluh perak itu, dia memikir dengan tindakan fisik itu dia dapat meredakan tuntutan spiritual. Namun dia tidak berhasil dan Matius 27:5 mengatakan, “Maka iapun melemparkan uang perak itu ke dalam Bait Suci, lalu pergi dari situ dan menggantung diri.”

Di Kisah Para Rasul 1:18 dikatakan Yudas mati ketika “ia jatuh tertelungkup, dan perutnya terbelah sehingga semua isi perutnya tertumpah ke luar.” Dan apakah dilakukan dengan uang yang dilempar kedalam Bait Suci itu? Mereka mengatakan di Matius 27:6-7, “Tidak diperbolehkan memasukkan uang ini ke dalam peti persembahan, sebab ini uang darah." 7 Sesudah berunding mereka membeli dengan uang itu tanah yang disebut Tanah Tukang Periuk untuk dijadikan tempat pekuburan orang asing.”

Dan itu khususnya yang dikatakan di Zakharia 11:12 bahwa tiga puluh uang perak itu akan diberi kepada tukang periuk di Bait Suci Tuhan. Dan rencana itu digenapkan. Allah mengesampingkan kebodohan dan kejahatan manusia untuk memenuhi Firman-Nya, Amin. Puji Tuhan, marilah kita berdoa.



JOIN OUR MAILING LIST:

© 2017 Ferdy Gunawan
ADDRESS:

2401 Alcott St.
Denver, CO 80211
WEEKLY PROGRAMS

Service 5:00 - 6:30 PM
Children 5:30 - 6:30 PM
Fellowship 6:30 - 8:00 PM
Bible Study (Fridays) 7:00 PM
Phone (720) 338-2434
Email Address: Click here
Back to content