Andreas, Yakobus dan Yohannes
Published by Stanley Pouw in 2012 · 14 October 2012
Kita telah mulai mempelajari di Matius 10 pelatihan, metode dan prinsip Yesus waktu Dia mengajar dan mengembangkan Rasul-Rasul-Nya. Ini utusan mula-mula yang pada dasarnya adalah magang bagi mereka. Mereka keluar namun tidak begitu jauh dan tidak sendirian melainkan dua-dua dan mereka belajar dengan proses pengalaman diluar.
Nanti mereka akan pergi sendirian setelah Yesus sudah diangkat ke surga. Kita pertama diperkenalkan individu-individu yang tersangkut. Dan jika Anda melihat ayat 2-4 kita akan melihat nama keduabelas Rasul: Petrus, Andreas, Yakobus, Yohanes, Filipus, dan Bartolomeus, Tomas dan Matius, Yakobus anak Alfeus dan Tadeus, Simon orang Zelot dan Yudas Iskariot.
Dan kita sudah tahu beberapa minggu yang lalu bahwa pemimpin mereka adalah Petrus. Karena itu di ayat 2 dikatakan, “Pertama Simon yang disebut Petrus.” Petrus adalah pemimpin mereka, dia adalah orang terkemuka yang didepan. Jadi pada saat itu kita mempelajari Petrus dan kemampuan kepemimpinannya dan bagaimana Tuhan menyempurnakan dan mengembangkan Petrus menjadi pemimpin yang berguna.
Sekarang malam ini kita ingin melihat sisa tiga orang dari kelompok pertama. Ingatlah selalu ada tiga kelompok di setiap daftar para Rasul. Jadi kita melihat kelompok pertama. Dan ini adalah kelompok yang paling intim, mereka semua datang dari kota yang sama, pekerjaan mereka semua sama dan mereka semua dipanggil Kristus dalam kelompok pertama.
Orang macam apakah yang dapat dipakai Allah dalam pelayanan? Orang seperti apa mampu merubah dunia? Orang seperti apa yang dapat berkhotbah Injil Kerajaan sehingga jiwa-jiwa diselamatkan? Orang macam apakah yang dilantik Allah untuk tujuan-Nya?
Ini orang-orang biasa seperti Anda dan saya namun dengan panggilan yang luar biasa. Dan mereka mendemonstrasikan kepada kita orang seperti apa digunakan Allah. Coba lihatlah apakah Anda melihat diri Anda disitu. Sekarang marilah kita bertemu dengan orang kedua di daftar, yaitu Andreas, saudaranya Petrus. Tahukah Anda bahwa namanya berarti gagah, dan sama seperti saudaranya dia juga nelayan.
Malah di Matius 4 dia berada di lautan ketika Yesus datang, dia telah bertemu Yesus, dan dia percaya Yesus, dan dia telah mengaku Dia Mesias, namun setelah itu kembali menjadi nelayan. Sekarang Tuhan muncul lagi kepadanya di pantai dan memanggilnya untuk ikut secara permanen dan Dia akan membuatnya menjadi penjala manusia.
Sebelumnya mengikuti Yesus Kristus dia menjadi orang Yahudi saleh yang takut Allah. Dia juga telah menjadi murid Yohanes Pembaptis. Bahkan waktu mendengar pesan Yohanes Pembaptis kehidupannya berubah. Karena Yohanes Pembaptis melihat Yesus di Yohanes 1 dan mengatakan, “Lihatlah, Anak Domba Allah.” Dan Andreas juga berada di waktu itu bersama dengan Yohanes yang juga menjadi nelayan.
Jadi mereka langsung mengikuti Yesus dan Yesus berpaling dan mengatakan kepada mereka di Yohanes 1:38, “Apakah yang kamu cari?” Kata mereka kepada-Nya: "Rabi (artinya: Guru), di manakah Engkau tinggal?" 39Merekapun datang dan melihat di mana Ia tinggal, dan hari itu mereka tinggal bersama-sama dengan Dia.” Dan waktu itu sangat kritis untuk pertumbuhan spiritual mereka. Dan setelah mereka selesai hari itu langsung Andreas mengatakan kepada Petrus saudaranya, “Kami telah menemukan Mesias.”
Di Markus 1:29 dikatakan bahwa Petrus dan Andreas hidup bersama dan mereka membagikan segalanya. Jadi Andreas ingin membagikan Mesias dengan Petrus. Jadi dari sejak permulaannya dia menjadi bagian keempat yang intim itu, lingkaran dalam itu dan tidak ada orang lain yang boleh masuk lingkaran itu kecuali Andreas.
Filipus yang ada di kelompok kedua pada suatu hari didatangi beberapa orang Yunani di Yohanes 12 dan mengatakan, “Kami ingin melihat Yesus.” Filipus membawa mereka kepada Andreas. Mengapa? Karena menurut Filipus jika ada orang yang ingin bertemu Yesus mereka harus melihat Andreas dulu. Dan tiba-tiba di injil Yohanes, Andreas mulai muncul dan kita lihat Andreas tiga kali. Dan dalam ketiga kali semua itu Andreas melakukan hal yang sama.
Jadi untuk melihat karakter kehidupan Andreas itu sangat sederhana, dia selalu membawa orang kepada Yesus. Kita melihatnya di Yohanes 6:8-9. Banyak sekali orang berkumpul dan Yesus sedang mengajar, dan waktunya sudah akhir hari dan mereka lapar. Tidak ada makanan cukup dan Andreas kali ini membawa kepada Yesus anak kecil dengan lima roti dan dua ikan.
Kita dapat melihat banyak hal di Andreas. Pertama, kita melihat bahwa Andreas terbuka sekali. Dia tidak ada masalah dengan membawa orang non Yahudi kepada Yesus. Jadi kita merasa bahwa tidak ada orang yang dikecualikan. Dia memikir bahwa Yesus ingin melihat siapapun juga. Dan kita juga dapat melihat iman yang besar ketika dia membawa lima roti kecil dan dua ikan itu untuk begitu banyak orang. Kan dia sudah melihat Yesus menciptakan anggur, jadi tentu saja Dia dapat menciptakan makanan juga, benar?
Dan kita juga dapat melihat kerendahan hatinya. Seluruh hidupnya dia dikenal hanya sebagai saudara Simon Petrus. Dan sekarang setelah dia bertemu dengan Mesias, dia cepat lari untuk mencari Petrus meskipun dia tahu bahwa seketika Petrus masuk kelompok itu dia akan mulai memimpin kelompok itu. Dia lebih mementingkan kebajikan kekal Kerajaan dari pada posisi pribadinya.
Dia orangnya tidak keberatan untuk mengambil tempat kedua. Salah satu orang yang jarang ada yang tidak keberatan untuk mendukung saja, yang terima hidup tersembunyi asal pekerjaan itu selesai. Orang macam ini selalu disuka pemimpin karena mereka bertanggung jawab. Dia adalah tulang punggung pelayanan yang dikenal semua orang. Dan hanya Allah tahu nilainya karena kadang-kadang perlu ada seorang Andreas untuk menjangkau seorang Petrus. Allah perlu orang-orang Andreas, yaitu mereka yang diam- diam membawa orang lain kepada Yesus.
Ada nama ketiga dalam kelompok pertama itu, Yakobus anaknya Zebedeus. Di dua daftar dari empat daftar keduabelas murid itu dia berada disamping Petrus. Namun kita tidak tahu banyak tentang dia. Bahkan dia tidak pernah muncul di Injil selain bersama dengan saudaranya Yohanes. Tetapi perhatikanlah bahwa dia selalu disebut sebelum Yohanes. Dan ini menunjukkan bahwa dia lebih tua dan dia juga pemimpin dari duo dinamis ini. Dia adalah kekuatan, semangat dan gairah.
Jadi kedua saudara ini, Yakobus dan Yohanes, juga adalah nelayan dan bapa mereka adalah Zebedeus. Dia ia cukup kaya karena dia memiliki pembantu dalam bisnisnya. Jadi usaha penangkapan ikan mereka cukup baik di pantai utara lautan Galilea. Dan Yakobus cocok dengan kelompok pertama ini karena dia dipanggil duluan. Yohanes dan Andreas dipanggil pertama dan pasti Yakobus dekat sekali dengan Yohanes sehingga dia masuk ke dalam keintiman itu.
Cara terbaik untuk melihat Yakobus adalah dengan mempertimbangkan apa yang dipakai Tuhan waktu Dia memberi nama kepada mereka. Di Markus 3:17 Yesus menamakan mereka ‘Boanerges’ yang berarti “anak-anak guruh.” Yakobus adalah pemimpin karena dia dinamakan pertama, setelah itu dia adalah anak guruh. Jadi dia pasti seseorang yang bergairah, bersemangat, kuat dan ambisius.
Di Kisah Para Rasul 12 raja Herodes menyerang gereja dan orang pertama yang dibunuhnya adalah Yakobus dan mereka mangambil Petrus dan memasukannya ke dalam penjara. Ketika Yakobus dan Petrus ditangkap dan Yakobus dibunuh dan Petrus dibiarkan hidup, itu mengatakan sesuatu tentang orang seperti apa Yakobus itu. Dia adalah murid pertama yang dimartir. Dia individu yang kuat sekali.
Beberapa peristiwa menonjol dan kita dapat melihat dimana Yakobus disebut dan caranya dia bertindak. Lukas 9:51-53, “Ketika hampir genap waktunya Yesus diangkat ke sorga, Ia mengarahkan pandangan-Nya untuk pergi ke Yerusalem, 52 dan Ia mengirim beberapa utusan mendahului Dia. Mereka itu pergi, lalu masuk ke suatu desa orang Samaria untuk mempersiapkan segala sesuatu bagi-Nya. 53 Tetapi orang-orang Samaria itu tidak mau menerima Dia, karena perjalanan-Nya menuju Yerusalem.”
Dan di ayat 54 kita bertemu dengan anak-anak guruh, “Ketika dua murid-Nya, yaitu Yakobus dan Yohanes, melihat hal itu, mereka berkata: "Tuhan, apakah Engkau mau, supaya kami menyuruh api turun dari langit untuk membinasakan mereka?" Tuhan bakarlah mereka, bakarlah.
55 Akan tetapi Ia berpaling dan menegor mereka dan berkata, “Kamu tidak tahu keadaan roh Anda. 56Karena Anak Manusia tidak datang untuk mencelakakan hidup orang melainkan untuk menyelamatkan mereka.” Lalu mereka pergi ke desa yang lain.” Yakobus semangatnya besar namun sensitifitasnya sedikit. Saya senang dia marah ketika Tuhan tidak dihormati. Dia memang bersemangat.
Lihatlah kejadian lain di Matius 20:20-21. Seringkali orang yang bersemangat juga orang yang ambisius, “Maka datanglah ibu anak-anak Zebedeus serta anak-anaknya itu kepada Yesus, lalu sujud di hadapan-Nya untuk meminta sesuatu kepada-Nya. 21 Kata Yesus: "Apa yang kaukehendaki?" Jawabnya: "Berilah perintah, supaya kedua anakku ini boleh duduk kelak di dalam Kerajaan-Mu, yang seorang di sebelah kanan-Mu dan yang seorang lagi di sebelah kiri-Mu.”
“22 Tetapi Yesus menjawab, kata-Nya: "Kamu tidak tahu, apa yang kamu minta. Dapatkah kamu meminum cawan, yang harus Kuminum?" Kata mereka kepada-Nya: "Kami dapat." Yesus berkata kepada mereka: "Cawan-Ku memang akan kamu minum. Dan di dalam ayat 24 argumen puncak terjadi dimana mereka membicarakan siapakah akan mendapat apa di Kerajaan. Dan Yesus mulai mengajarkan mereka apa sebenarnya pengertian kepemimpinan itu.
Dan Tuhan mengingatkan Yakobus bahwa dia akan diberi hadiah, namun bukan seperti apa yang dia bayangkan. Sebelumnya Anda mendapat takhta Anda, Anda akan menerima cawan penderitaan karena jalannya ke takhta itu selalu adalah jalan kayu salib. Dia ingin kekuasaan, Yesus memberikannya pekerjaan hamba. Dia ingin memerintah Dan Yesus memberikannya kuburan martir.
Akhirnya individu terakhir dan kita akan melihatnya di dalam Perjanjian Baru karena memang dia penulis injil Yohanes, 1 Yohanes, 2 Yohanes dan 3 Yohanes dan Wahyu. Ada yang memikir bahwa Yohanes adalah seseorang yang lemah dan lemah lembut yang sering meletakkan kepalanya di bahu Yesus. Tetapi jangan lupa bahwa ia adalah satu dari anak- anak guruh. Dia ambisinya besar dan dia bersemangat dan eksplosif.
Namun Yohanes juga memiliki sisi yang tenang. Hidupnya hampir seratus tahun. Juga menarik untuk diperhatikan bahwa satu-satunya waktu dia muncul sendiri dengan namanya adalah saatnya dia marah sama orang. Ada orang yang mengusir setan di Markus 9:38, kata Yohanes, “Guru, kami lihat seorang yang bukan pengikut kita mengusir setan demi nama-Mu, lalu kami cegah orang itu, karena ia bukan pengikut kita.”
Yesus mengajarkannya berbeda karena sumber kebenaran terbesar di dalam Perjanjian Baru, sejauh penulis manusia yang bersangkutan, tentang kasih adalah seseorang yang juga kuat dan tanpa kompromi dalam kasihnya. Dan jika dia berbicara benar dengan kasih, dia harus memiliki komitmen kepada kebenaran yang sama besarnya dengan komitmennya terhadap kasih.
Delapan puluh kali dia memakai perkataan kasih. Tujuhpuluh kali ada kata saksi dalam satu bentuk atau lain. Dia selalu bersaksi tentang kebenaran dan selalu mengajar kasih. Jadi dia adalah personifikasi dari menyatakan kebenaran dalam kasih. Memang baik sekali kasihnya dikendalikan oleh kesaksiannya, dengan kebenarannya.
Dia ingin tahu kebenaran, dia adalah visioner. Dialah yang pertama kali menyadari yang berada di danau Galilea itu adalah Tuhan. Kepada dialah Allah memberikan pengetahuan masa depan di waktu kiamat. Alasannya dia dekat dada Kristus bukan karena dia adalah orang penuh sentimentalisme, hatinya benar-benar lapar akan kebenaran dan juga memiliki kasih sayang yang mendalam bagi Kristus.
Jadi kasihnya dipengaruhi kebenaran. Dan kontrol itu terjadi karena dia bersemangat sekali dalam sifatnya dan karakternya yang berkobar-kobar. Coba bacalah Satu, Dua dan Tiga Yohanes dan lihatlah sendiri caranya dia mencela mereka yang antikristus, dan mereka yang akan muncul di gereja untuk memutar dan menyesatkan. Ketika Anda membaca inijl Yohanes Anda akan melihat bagaimana dia membicarakan penghakiman atas mereka yang benar dan yang tidak.
Namun ia ditandai oleh kasih. Dan dia muncul di injilnya sendiri beberapa kali, selalu dengan cara yang sama. Bagaimana? Dengarkanlah Yohanes 13:23, “Seorang di antara murid Yesus, yaitu murid yang dikasihi-Nya, bersandar dekat kepada-Nya, di sebelah kanan-Nya.” Dia tidak pernah memakai namanya sendiri. Dia selalu memanggil dirinya: murid yang dikasihi Yesus.
Di Yohanes 19:26 dia muncul lagi, “Ketika Yesus melihat ibu-Nya dan murid yang dikasihi- Nya di sampingnya.” Yohanes 20:2, “Ia (Maria Magdalena) berlari-lari mendapatkan Simon Petrus dan murid yang lain yang dikasihi Yesus,” Yohanes 21:7, “Maka murid yang dikasihi Yesus itu berkata kepada Petrus.” Ayat 20, “Ketika Petrus berpaling, ia melihat murid yang dikasihi Yesus.” Ayat 24, “Dialah murid, yang memberi kesaksian tentang semuanya ini.”
Dia benar-benar kagum bahwa Yesus mengasihinya. Dan ini bukan sentimentalisme, dan dia tidak menolak hal itu. Tidak, malah sebaliknya, Aku yang ingin membakar habis semua orang Samaria..... Aku yang ingin supaya Yesus memberikan saya tempat disebelah-Nya yang aku tidak layak....Aku yang dikasihi-Nya.... Ini suatu perayaan kasih karunia.
Yesus tidak pernah menanyakan Yohanes apakah dia mengasihi-Nya, akan tetapi Dia perlu menanyakan Petrus hal itu. Yesus tidak perlu menanyakan Yohanes untuk mengikuti-Nya, namun Dia perlu menanyakan Petrus hal itu. Dan saat Dia memberi tugas, Dia mengatakan kepada Petrus – Berilah makanan kepada domba-domba-Ku. Dia mengatakan kepada Yohanes – peliharalah ibu-Ku. Ada sesuatu yang luar biasa tentang Yohanes. Menurut tradisi, Yohanes tidak pernah meninggalkan kota Yerusalem sampai saatnya Maria ibu Yesus meninggal, karena dia mempertahankan janjinya kepada Yesus.
Kita dapat meringkaskan teologi Yohanes tentang kasih dalam sepuluh pernyataan. Dia mengajar bahwa Allah adalah Allah yang mengasihi. Dia mengajar bahwa Allah mengasihi Anak-Nya, bahwa Allah mengasihi murid-murid-Nya, bahwa Allah mengasihi semua manusia, bahwa Allah dikasihi Kristus, bahwa Kristus mengasihi murid-murid-Nya secara umum, bahwa Kristus mengasihi individu-individu, bahwa Kristus mengharapkan semua orang mengasihi-Nya, bahwa Kristus mengajarkan bahwa kita harus mengasihi sesamamu manusia dan Kristus mementingkan bahwa kasih itu memenuhi tuntutan seluruh hukum.
Dan tema-tema ini terdapat di dalam semua tulisannya. Kita mendengar perkattan bersaksi berulang kali, yaitu kesaksian tentang kebenaran. Dia berbicara tentang kesaksian Yohanes Pembaptis, kesaksian Alkitab, kesaksian Bapa, Kesaksian Kristus, kesaksian mujizat- mujizat, kesaksian Roh Kudus dan kesaksian para Rasul.
Jadi Tuhan dapat memakai macam manusia seperti itu. Mereka adalah orang-orang yang dapat menyatakan kebenaran dalam kasih. Dan mereka akan menarik orang kepada Kristus. Jadi apakah Anda perlu menjadi untuk menjadi sangat dekat kepada Yesus? Coba pikirkanlah hal ini, ketika Allah datang ke dunia, Allah semesta alam memilih empat orang untuk dekat kepada Dia.
Yang satu adalah dinamis, kuat, berani, pemimpin seperti Petrus, yang mengambil alih, yang mulai, yang merencanakan, yang memperhadapkan, yang memerintah orang untuk datang kepada Kristus, dan yang seringkali salah. Andreas yang tidak melihat orang banyak namun melihat orang individu di dalam banyak orang, dan meskipun dia tidak pernah menarik banyak orang dia terus menerus membawa orang kepada Yesus.
Dan Dia memilih Yakobus, seseorang yang bersemangat, yang tidak kompromi, yang ambisius, yang dapat melihat sasaran dan mencoba mencapainya dengan segala kekuatannya dan yang meninggal dalam proses itu. Dan akhirnya adalah Yohanes yang sensitive, yang mengasihi, yang percaya, yang intim, yang selalu mencari kebenaran, yang berbicara kebenaran dalam kasih dan yang menarik banyak orang.
Dan Dia menjadikan mereka pejala manusia meskipun mereka seperi itu. Tradisi mengatakan bahwa Andreas waktu berkhotbah di suatu daerah, isteriu gubernur itu menerima Yesus Kristus sebagai Juruselamatnya dan gubernur itu begitu marah sehingga ia menuntut supaya isterinya menolak Kristus dan saat dia tidak melakukan itu dia menyalibkan Andreas.
Tradisi mengatakan bahwa Yakobus ketika ia dalam perjalanan untuk dipenggal kepalanya oleh pedang Roma, penjaganya begitu terkesan atas keberaniannya dan semangatnya sehingga ia bertobat dan minta maaf ke Yakobus atas perlakuan kasar yang telah diterimanya. Pada saat itu Yakobus mengangkatnya dan memeluknya dan berkata – Damai anakku, damai kepada Anda dan kesalahan Anda. Dan saat itu juga penjaga itu mengaku secara umum bahwa dia berserah kepada Yesus dan karena itu dia dipenggal kepalanya disamping Yakobus.
Yohanes dibuang di pulau Patmos setelah hidup lama meninggal kira-kira tahun 98 S.M diwaktu pemerintah Trajan. Dan mereka yang sangat dekat kepada dia mengatakan bahwa frase Yohanes yang secara konstan diucapkannya adalah, “Anak-anakku yang kecil, kasihilah satu sama lain,” yang paling diingat mereka. Dan mereka ditransformasikan oleh kuasa Kristus.
Dengarkanlah, masalahnya bukan sifat yang Anda miliki sekarang, masalahnya adalah apa yang Anda ingin menjadi, itulah yang penting. Penjala-penjala Galilea dijadikan penjala manusia dengan pertolongan Allah mereka mengumpulkan banyak jiwa di dalam gereja. Sekarang juga mereka masih memakai jala di semua lautan dunia. Dan dengan kesaksian mereka tentang Yesus mereka memberikan kita injil dan surat-surat, dan mereka masih menarik banyak orang untuk menjadi murid-Nya. Bagaimana dengan Anda?