Apakah artinya menjadi pengabar?
Published by Stanley Pouw in 2012 · 9 September 2012
Malam ini kita tiba di bab 10 buku Matius. Dalam rangka mempelajari laporan kehidupan dan pelayanan Tuhan yang indah ini, kita berada dibagian yang baru disini. Ayat pertama adalah panggilan dan pemberian tugas kepada murid-murid-Nya. Dan di ayat kedua mereka di utus sebagai rasul.
Ini suatu perubahan pola pelayanan dari Tuhan kita, ini bagian yang kritis dalam pendidikan keduabelas orang itu. Kita akan belajar banyak tentang pemuridan, tentang apa yang dilakukan Tuhan kita, dan apa yang Dia ajarkan pria yang akan meneruskan pelayanan itu. Saya percaya selagi kita bersama mempelajari bab ini, kehidupan pelayanan kita akan terpengaruh secara drastis.
Ingatlah dari pelajaran kita kemarin bahwa Yesus kita melihat Israel dan seluruh dunia sebagai ladang besar untuk dipanen. Karena itu Dia mengatakan di Matius 9:37, “Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit.” Jadi semua orang harus ikut. Dia melihat begitu banyak orang diseluruh dunia dan yang Dia lihat umat manusia sebagai ladang yang perlu dipanen.
Kita harus menyadari bahwa panen berarti penghakiman. Mereka adalah domba-domba yang akan dikumpulkan atau dikeluarkan. Dan mereka telah dikhianati oleh gembala mereka, yang sebenarnya gembala palsu yang telah memutilasi mereka dan meninggalkan mereka untuk mati. Dan ketika Yesus melihat mereka seperti itu Dia tergerak dengan belas kasihan, dikatakan di Matius 9:36.
Dia benar-benar merasakan kesakitan mereka. Dan karena itu Dia memanggil murid- murid-Nya, di ayat 38, dan Dia minta mereka untuk berdoa supaya Allah mengirim pekerja. Karena sudah terang Dia sendirian tidak sanggup melakukan semua itu. Dan dengan demikian kita masuk dimensi baru di Matius selagi Yesus mulai menambahkan kepada pelayanan-Nya sendiri keduabelas orang ini yang harus menjangkau ladang yang perlu dipanen.
Disitulah kita berada di Matius 10. Orang yang sendirian itu, Yesus Kristus telah bergerak dalam ladang itu sendirian sampai sekarang. Dan sekarang Dia akan memanggil duabelas orang lain sebagai penginjil. Dia akan memberi tugas kepada mereka sebagai utusan pribadi dan mengirim mereka. Dan bab 10 adalah laporan pengutusan mereka mula-mula untuk memperingati orang akan penghakiman yang tak dapat dihindari.
Namun sebelumnya kita sampai kepada ayat 5 kita harus melihat ayat-ayat empat pertama duluan, mereka sederhana dalam apa yang dikatakannya, namun tersembunyi dibelakang mereka ada kekayaan besar yang saya ingin Anda melihat. Nah malam ini saya hanya ingin menyebut tiga karakteristik dari keempat ayat pertama. Pertama marilah kita lihat inisiasi mereka, kemudian pengaruh mereka dan setelah itu identitas mereka. Kita melihat inisiasi mereka di ayat 1, pengaruh mereka di ayat 1, dan identitas mereka di ayat 2 sampai 4 ketika dia menyebut nama-nama keduabelas orang itu.
Ada beberapa hal dalam persiapan-Nya dan panggilan orang-orang itu yang sangat penting karena ada aplikasi mereka dalam hidup kita sendiri. Kita akan melihat caranya Yesus mempersiapkan dan memanggil keduabelas orang ini, dan ini juga akan menolong pengertian kita sendiri tentang pemuridan. Kita perlu belajar bagaimana kita harus memuridkan orang lain dan bagaimana Allah akan memuridkan kita.
Pertama marilah kita melihat inisiasi para rasul dan hanya ada satu pernyataan, yaitu Matius 10:1, “Yesus memanggil kedua belas murid-Nya dan memberi kuasa kepada mereka.” Pada waktu saya membaca hal itu saya memikir, bagaimana Dia melakukan hal itu? Bagaimana Dia membimbing mereka sampai mereka dipanggil dan kemudian diutus?
Murid berarti pelajar, rasul berarti “diutus”. Pertama mereka menjadi murid dan kemudian mereka diutus. Jadi inilah transisi dari menjadi murid di ayat 1 sampai diutus di ayat 2, mereka dididik dan sekarang mereka diutus. Inilah waktunya mereka mengabarkan injil, inilah waktunya untuk memberitakan kepada orang lain bahwa kerajaan surga sudah hampir tiba.
Pada dasarnya ada empat fase dalam pelatihan keduabelas orang oleh Kristus. Nomor satu adalah keselamatan mereka atau konversi mereka. Dan jika Anda melihat Yohanes 1:35-51, Anda akan menemukan suatu ilustrasi dari panggilan permulaan mereka untuk beriman atau panggilan keselamatan yang dipakai Tuhan kita dalam kehidupan keduabelas murid itu.
Dia memanggil banyak orang, namun disini di Yohanes 1 khususnya ada beberapa yang telah kita kenal baik. Dan inilah panggilan mula-mula; mereka dipanggil untuik percaya kepada Kristus. Namun setelah itu mereka kembali kepada pekerjaan sekuler mereka, kembali ke rumah mereka. Dan setelah itu ada fase kedua, dan itu dicatat untuk kita di Matius 4:18-22.
“Ia melihat dua orang bersaudara, yaitu Simon yang disebut Petrus, dan Andreas, saudaranya. Mereka sedang menebarkan jala di danau, sebab mereka penjala ikan. 19 Yesus berkata kepada mereka: "Mari, ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia.” Nah mereka sudah sudah diselamatkan dalam arti kata kita percaya ada konversi, mereka sudah percaya dan menegaskan bahwa Dia adalah Mesias seperti di Yohanes 1.
Namun sekarang Dia memanggil mereka untuk meninggalkan pekerjaan sekuler mereka, meninggalkan rumah mereka dan untuk mengikuti Dia secara total. Ini panggilan mereka untuk melayani. Dan Ia akan merubahkan mereka menjadi penjala manusia. Ini adalah pendidikan mereka, mereka harus mengikuti Yesus selama tiga tahun untuk dilatih.
Dan didikan mereka tidak sederhana, karena dimanapun Yesus pergi ada banyak murid. Ada yang mengikuti beberapa lama dan menurut Yohanes 6 ada yang pergi dan ada yang tidak mengikuti Dia lagi. Namun ditengah kelompok itu ada duabelas murid spesial ini dan mereka dididik bersama dengan semua yang lain, namun lebih khusus karena Tuhan tahu bahwa keduabelas orang ini spesial.
Sekarang kita melihat fase ketiga dari pendidikan mereka. Pertama ada konversi, kedua mereka melayani dan ketiga mereka diutus keluar, dan itulah yang dibicarakan di Matius 10:1. Ini bukan fase terakhir, ini fase ketiga dan ini berarti mereka diutus, dan Markus mengatakan mereka diutus berdua-dua, mereka masih belum siap untuk pergi sendirian, mereka memerlukan orang lain untuk dukungan.
Dan Tuhan tinggal dekat sama mereka dalam fase tiga ini. Dia seperti ibu rajawali yang mengamati anak-anaknya selagi mereka mulai terbang. Dia selalu ada bersama mereka dan mereka selalu minta diperiksa lagi dan memberi tahu bagaimana keadaannya. Inilah waktu praktek mereka, inilah waktunya untuk melakukan tugas misi singkat, dan mulai merasakan bagaimana keadaannya diluar.
Kemudian kita tahu ada fase empat dari keduabelas murid itu, dan itu terjadi setelah kebangkitan dan setelah kenaikan. Ketika Kristus kembali ke surga Dia mengirim Roh Kudus dan Roh Kudus itu masuk kedalam mereka dan kemudian mereka tersebar dan mereka pergi ke seluruh dunia memuridkan bangsa-bangsa dan itulah fase terakhir dari duabelas murid itu.
Jadi ketika kita datang ke bab 10 kita berada di fase tiga. Inilah pengalaman pertama mereka dimana mereka sendiri di ladang misi, dan mereka tidak diperbolehkan terlalu jauh dari Dia, hanya cukup jauh untuk belajar dari mana akan datang masalah. Mereka dipilih Yesus dari semua murid-murid yang mengikuti Dia, bahkan Dia juga memilih Yudas karena itu memang masuk kedalam rencana nubuatan juga.
Jadi dalam proses pendidikan mereka, di fase dua dan tiga, Yesus mengatasi lima masalah yang mereka miliki. Lima masalah ini umum dalam hal pemuridan. Dalam arti kecil saya dikirim juga dan begitupun Anda. Kadang-kadang kita pikir bagaimana Dia dapat mengajar mereka, dan ini adalah wawasan luar biasa ke dalam kejujuran Allah, pada saat kita melihat caranya Kristus berhubungan dengan manusia biasa yang lemah.
Pertama-tama mereka dipilih berdaulat, dan Allah sudah mengatur semuanya seperti itu. Dikatakan di Matius 10:1, ““Yesus memanggil kedua belas murid-Nya.” Bahkan di Markus 3:13-14 dikatakan, “Kemudian naiklah Yesus ke atas bukit. Ia memanggil orang- orang yang dikehendaki-Nya dan merekapun datang kepada-Nya. 14 Ia menetapkan dua belas orang untuk menyertai Dia dan untuk diutus-Nya memberitakan Injil.” Itu pilihan- Nya yang berdaulat. Tidak ada pencarian eksekutif.
Yesus mengatakan di Yohanes 15:16, “Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah.” Dan Dia memilih mereka yang melayani-Nya di dalam gereja, supaya kami yang mewakili-Nya adalah yang dipanggil menurut tujuan-Nya. Namun kedua mereka dipilih setelah berdoa satu malam.
Ketika kita memilih mereka yang kita akan memuridkan, itu hanya harus terjadi setelah berdoa banyak, supaya Allah dapat menunjukkan kami kepada siapakah kita harus memberikan diri kita. Lihatlah Lukas 6:12-13, “Pada waktu itu pergilah Yesus ke bukit untuk berdoa dan semalam-malaman Ia berdoa kepada Allah. 13 Ketika hari siang, Ia memanggil murid-murid-Nya kepada-Nya, lalu memilih dari antara mereka dua belas orang, yang disebut-Nya rasul:”
Mereka dipilih waktu Anak yang tunduk mencari kehendak Allah Bapak. Dan di Yohanes 17:12 Dia menegaskan bahwa mereka benar adalah yang diingini Bapak, yang diberikan Bapa kepada Anak, Dia mengatakan, “Aku telah menjaga mereka dan tidak ada seorangpun dari mereka yang binasa selain dari pada dia yang telah ditentukan untuk binasa, supaya genaplah yang tertulis dalam Kitab Suci.”Di Yohanes 17:6 dikatakan, “Aku telah menyatakan nama-Mu kepada semua orang, yang Engkau berikan kepada-Ku dari dunia. Mereka itu milik-Mu dan Engkau telah memberikan mereka kepada-Ku dan mereka telah menuruti firman-Mu.
Dan ketiga, dan inilah yang kita harus memperhatikan, mereka dipilih untuk dilatih, Pemuridan adalah bagian yang perlu sekali, dan bagi mereka didikan itu selama tiga tahun, mereka meninggalkan jala-jala mereka, mereka meninggalkan perahu mereka, mereka meninggalkan meja pungut cukai mereka, dan mereka berjalan bersama Yesus. Ada banyak orang yang dipanggil Kristus dan mungkin dipanggil untuk masuk pelayanan dan mereka ingin pergi begitu saja meskipun mereka tidak tahu dimana atau dengan cara apa.
Namun Yesus tahu bahwa mereka perlu di didik untuk menjadi murid, sebelumnya mereka dapat diutus. Musa dilatih sampai 40 tahun. Paulus hanya tiga tahun dan orang- orang ini juga tiga tahun. Ada beberapa diantara kita yang telah belajar tiga, empat atau lima tahun di seminari, dan ada juga yang lain yang bertahun-tahun tidak menerima ajaran formal namun mereka belajar Firman Tuhan, mungkin diajarkan orang Kristen lain.
Namun sebelum orang diutus harus ada waktu pemuridan dulu. Dan saya tidak dapat bayangkan kesenangan yang lebih tinggi daripada dididik oleh Tuhan Yesus sendiri. Dan di Matius 11:29 Dia mengatakan kepada satu kelompok yang termasuk mereka, “Belajarlah dari Aku.” Pemuridan bukan saja terjadi di dalam kelas mendengar kuliah, kita belajar benar-benar saat kita menyaksikan orang kudus hidup sehari-hari. Memang ada baiknya melihat kekurangan-kekurangan mereka karena itu memberi harapan kepada kita bahwa Allah dapat memakai kita juga dengan segala kesalahan kita.
Sekarang marilah saya menerangkan lima hal yang harus diatasi Yesus, dan Anda sendiri akan melihat itu di dalam kehidupan Anda sendiri. Nomor satu, mereka kekurangan pengertian rohani. Itu permulaan yang berat, namun itulah yang dialami Yesus, mereka buta dan tidak mengerti perumpamaan. Setiap kali Tuhan mengatakan kepada mereka, apakah Anda mengerti ini? Tahukah Anda jawaban mereka selalu? Iya, Tuhan. Apakah mereka benar mengerti? Tidak, mereka tidak mengerti.
Sangat sukar untuk mengatasi semua prasangka dan sikap semula mereka. Yesus membicarakan orang Farisi di Matius 15:14-16, “Mereka orang buta yang menuntun orang buta. Jika orang buta menuntun orang buta, pasti keduanya jatuh ke dalam lobang.” 15 Lalu Petrus berkata kepada-Nya: "Jelaskanlah perumpamaan itu kepada kami." 16 Jawab Yesus: "Kamupun masih belum dapat memahaminya?”
Dan mereka ada masalah kedua, yaitu tidak ada kerendahan hati. Mereka adalah kelompok orang yang sombong dan iri hati. Marilah kita mendengar Tuhan sendiri membicarakan mereka di Markus 9:33-34, “Kemudian tibalah Yesus dan murid-murid- Nya di Kapernaum. Ketika Yesus sudah di rumah, Ia bertanya kepada murid-murid-Nya: "Apa yang kamu perbincangkan tadi di tengah jalan?" 34 Tetapi mereka diam, sebab di tengah jalan tadi mereka mempertengkarkan siapa yang terbesar di antara mereka.”
Dan bagaimana Yesus menangani masalah itu? Dia mendemonstrasikan kepada mereka kerendahan hati-Nya sendiri. Dia menyamakan diri-Nya dengan pembantu. Di Yohanes 13 Dia mencuci kaki mereka dan Dia mengajarkan supaya mereka harus mengasihi satu sama lain sama seperti mereka dikasihi Yesus. Ada perintah baru, kasihilah sesamamu manusia seperti Aku mengasihi Anda. Dia mengatasi pengertian mereka yang kurang dengan mengajar mereka dan Dia mengatasi kerendahan hati mereka yang kurang dengan memberi teladan.
Mereka ada masalah ketiga, kekurangan iman. Bahkan frase paling umum yang dikatakan Yesus kepada mereka adalah, “kamu yang kurang percaya.” Dia berbuat begitu banyak hal dan tetap mereka tidak melihatnya. Bahkan di Markus 4:40 Dia mengatakan kepada mereka, “Mengapa kamu tidak percaya?" Mengapa setelah semua ini Anda tetap tidak percaya?
Bagaimana itu mungkin? Pada akhir Markus 16:14 dikatakan, “Akhirnya Ia menampakkan diri kepada kesebelas orang itu ketika mereka sedang makan, dan Ia mencela ketidakpercayaan dan kedegilan hati mereka, oleh karena mereka tidak percaya kepada orang-orang yang telah melihat Dia sesudah kebangkitan-Nya.” Bahkan mereka tidak percaya laporan bahwa Dia telah bangkit. Bagaimana caranya Dia mengatasi ketidakpercayaan mereka? Dengan mujizat-mujizat, dengan memperlihatkan kuasa-Nya berulang kali. Bahkan mujizat-mujizat itu dilakukan-Nya terutama bagi murid-murid- Nya dan bukan untuk orang banyak.
Murid-murid-Nya harus memiliki keyakinan dan kepercayaan, mereka perlu tahu bahwa kebangkitan itu benar-benar terjadi, jadi Dia menyatakan diri-Nya kepada mereka berkali-kali dan Dia membiarkan mereka menyentuh-Nya dan meraba-Nya dan melihat- Nya, karena mereka harus yakin itu benar. Kisah Para Rasul 1:3, “oleh banyak bukti yang tak tergugat.” Jadi Dia mengatasi pengertian mereka yang kurang dengan ajaran, dan Dia mengatasi kerendahan hati mereka yang kurang dengan memberi teladan, dan Dia mengatasi kekurangan iman mereka dengan mujizat. Semua ini adalah bagian dari proses pengajaran dan didikan.
Mereka ada masalah keempat, yaitu kekurangan komitmen. Mereka mengatakan, kita tidak akan meninggalkan Engkau, namun pada saat ada krisis mereka menghilang. Dan Petrus menyangkal dan Yudas mengkhianati dan kesepuluh yang lain menghilang begitu saja. Di Markus 14:50 dikatakan, “Lalu semua murid itu meninggalkan Dia dan melarikan diri.”
Bagaimana Yesus mengatasi hal itu? Lukas 22:31-32, “Simon, Simon, lihat, Iblis telah menuntut untuk menampi kamu seperti gandum, 32 tetapi Aku telah berdoa untuk engkau, supaya imanmu jangan gugur. Dan engkau, jikalau engkau sudah insaf, kuatkanlah saudara-saudaramu." Bagaimana Yesus mengatasi kekurangan komitmen mereka? Dia mengatasinya melalui doa.
Masalah kelima adalah mereka kekurangan kekuatan. Mereka lemah dan tidak berdaya. untuk ilustrasi lihatlah Matius 17:15-17, “katanya: "Tuhan, kasihanilah anakku. Ia sakit ayan dan sangat menderita. Ia sering jatuh ke dalam api dan juga sering ke dalam air. 16Aku sudah membawanya kepada murid-murid-Mu, tetapi mereka tidak dapat menyembuhkannya." 17 Maka kata Yesus: "Hai kamu angkatan yang tidak percaya dan yang sesat, berapa lama lagi Aku harus tinggal di antara kamu? Berapa lama lagi Aku harus sabar terhadap kamu? Bawalah anak itu ke mari!”
Anda pikir kepada siapakah Dia berbicara? Matius 17:18-21, “Dengan keras Yesus menegor dia, lalu keluarlah setan itu dari padanya dan anak itupun sembuh seketika itu juga. 19 Kemudian murid-murid Yesus datang dan ketika mereka sendirian dengan Dia, bertanyalah mereka: "Mengapa kami tidak dapat mengusir setan itu?" 20 Ia berkata kepada mereka: "Karena kamu kurang percaya. Sebab Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja kamu dapat berkata kepada gunung ini: Pindah dari tempat ini ke sana, --maka gunung ini akan pindah, dan takkan ada yang mustahil bagimu. 21 Jenis ini tidak dapat diusir kecuali dengan berdoa dan berpuasa.”
Bagaimana Dia menangani hal itu? di Yohanes 20:22, “Dan sesudah berkata demikian, Ia mengembusi mereka dan berkata: "Terimalah Roh Kudus.” Dan di Kisah Para Rasul 1:8 dikatakan, “Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.”
Yesus percaya akan orang-orang yang Dia telah memilih dan lebih dari itu, Dia memiliki keyakinan mutlak akan kuasa-Nya sendiri untuk menjadikan mereka apa yang Dia inginkan. Ada harapan bagi kita. Bagaimana orang tahu bahwa mereka telah meluangkan waktu bersama Yesus? Mereka melakukan hal yang sama seperti Yesus. Mereka mengatakan hal yang sama seperti Yesus, mereka mengasihi sama seperti Yesus mengasihi. Dan akhirnya pekerjaan mereka selesai dan mereka menjadi cermin hidup untuk mencerminkan Kristus. Inilah teladan bagi kita juga. Marilah kita berdoa.