Reaksi terhadap kuasa Yesus

PERSEKUTUAN INDONESIA RIVERSIDE
Go to content

Reaksi terhadap kuasa Yesus

Persekutuan Indonesia Riverside
Published by Stanley Pouw in 2012 · 26 August 2012

Kita meneruskan pelajaran kita malam ini di Matius 9. Kita sampai kepada suatu bagian yang singkat sekali, hanya dua ayat, dan marilah kita membicarakan apa yang diingini Roh Allah kita belajar. Matius 9:33-34, “Dan setelah setan itu diusir, dapatlah orang bisu itu berkata-kata. Maka heranlah orang banyak, katanya: "Yang demikian belum pernah dilihat orang di Israel." 34 Tetapi orang Farisi berkata: "Dengan kuasa penghulu setan Ia mengusir setan.”

Matius memberikan kita dua respon terhadap mujizat-mujizat yang dilakukan Yesus. Ada orang banyak yang heran dan ada orang Farisi yang menolak. Namun sebelumnya kita mempelajari itu khususnya, saya ingin Anda mulai memikir sesuai dengan apa yang teks ini mengatakan kepada kita.

Ketika usia Tuhan kita kira-kira 40 hari, Dia dibawa ibu-Nya dan Yusuf ke tempat ibadah, karena mereka diwajibkan untuk memberi persembahan pemurnian setelah melahirkan anak, dan ketika masih berada di rumah ibadat itu mereka bertemu dengan seseorang yang bernama Simeon. Simeon sudah tua menunggukan kedatangan Mesias dan sekarang dia diberi kesempatan untuk melihat Mesias.

Di Lukas 2:30 dia mengatakan, “sebab mataku telah melihat keselamatan yang dari pada-Mu, 31 yang telah Engkau sediakan di hadapan segala bangsa. 34 Lalu Simeon memberkati mereka dan berkata kepada Maria, ibu Anak itu: "Sesungguhnya Anak ini ditentukan untuk menjatuhkan atau membangkitkan banyak orang di Israel dan untuk menjadi suatu tanda yang menimbulkan perbantahan.” Simeon mengatakan Anak ini akan menjadi garis pemisah untuk menentukan nasib akhir setiap individu. Kebanyakan orang akan menolak-Nya dan jatuh. Beberapa akan menerima-Nya dan bangun kembali.

Ini selalu caranya Allah bekerja. Ada mereka yang tertanam seperti pohon-pohon di pinggir sungai yang menghasilkan buah, dan ada mereka yang adalah lalang yang akan dibakar. Ada yang berilahi dan ada yang tidak. Ada yang benar dan ada yang tidak dan hanya ada dua kategori saja.

Bagi Maria ini bukan informasi baru. Di Lukas 1 pada dia memuji Allah dia mengatakan, “50 Dan rahmat-Nya turun-temurun atas orang yang takut akan Dia. 51 Ia memperlihatkan kuasa-Nya dengan perbuatan tangan-Nya dan mencerai- beraikan orang-orang yang congkak hatinya; 52 Ia menurunkan orang-orang yang berkuasa dari takhtanya dan meninggikan orang-orang yang rendah; 53 Ia melimpahkan segala yang baik kepada orang yang lapar, dan menyuruh orang yang kaya pergi dengan tangan hampa.”

Maria tahu bahwa karakter Allah adalah untuk menerima beberapa orang dan untuk menolak yang lain, untuk memberkati beberapa dan untuk mengutuk yang lain, untuk memberi kekuatan kepada beberapa dalam menyatukan mereka, dan menyebarkan yang lain, menurunkan yang congkak dan meninggikan yang rendah hati, memenuhi yang lapar dan mengusir mereka yang penuh. Dengan kata lain, selalu akan ada garis pemisah.

Tuhan kita mengatakan di Matius 7, “Ada mereka yang masuk ke pintu yang sesak dan diberkati dan da mereka yang masuk ke dalam pintu yang lebar dan mereka celaka. Ada orang yang bangun rumah mereka diatas batu dan dalam penghakiman itu tetap berdiri. Dan ada orang yang yang membangun rumahnya diatas pasir dan itu akan runtuh. Ada orang yang ingin mempertahankan kehidupannya dan mereka akan kehilangan. Dan ada orang yang kehilangan hidupnya dan dalam proses itu mereka malah mendapatkan kehidupan kekal.

Matius 10:32 mulai dengan, “Setiap orang yang mengakui Aku di depan manusia, Aku juga akan mengakuinya di depan Bapa-Ku yang di sorga. 33 Tetapi barangsiapa menyangkal Aku di depan manusia, Aku juga akan menyangkalnya di depan Bapa-Ku yang di sorga." 34 “Jangan kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi; Aku datang bukan untuk membawa damai, melainkan pedang.”

Sekali lagi, Yesus adalah garis pemisah: “35 Sebab Aku datang untuk memisahkan orang dari ayahnya, anak perempuan dari ibunya, menantu perempuan dari ibu mertuanya, 36 dan musuh orang ialah orang-orang seisi rumahnya.” Dan ini terus berlangsung di Matius dan Injil lain juga.

Matius 21:28-32 mengatakan, “Seorang mempunyai dua anak laki-laki. Ia pergi kepada anak yang sulung dan berkata: Anakku, pergi dan bekerjalah hari ini dalam kebun anggur. 29 Jawab anak itu: Tidak, bapa. Tetapi ia menyesal dan pergi juga. 30 Lalu orang itu pergi kepada anak yang kedua dan berkata demikian juga. Dan anak itu menjawab: Aku mau. Tetapi kemudian ia tidak pergi. 31 Siapakah di antara kedua orang itu yang melakukan kehendak ayahnya?"

Jawab mereka: "Yang pertama." Kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pemungut-pemungut cukai dan perempuan-perempuan sundal akan mendahului kamu masuk ke dalam Kerajaan Allah. 32 Sebab Yohanes datang untuk menunjukkan jalan kebenaran kepadamu, dan kamu tidak percaya kepadanya. Tetapi pemungut-pemungut cukai dan perempuan-perempuan sundal percaya kepadanya. Dan meskipun kamu melihatnya, tetapi kemudian kamu tidak menyesal dan kamu tidak juga percaya kepadanya."

Dengan kata lain, anak pertama itu tidak beragama, namun dia bertobat dan pergi. Anak kedua beragama, dia memiliki tampang beragama, dia berpura-pura menurut, namun dia tidak pergi. Anak pertama yang mengatakan tidak namun pergi adalah pemungut cukai dan pendosa-pendosa. Anak kedua yang mengatakan iya saya akan pergi tetapi tidak, adalah orang Farisi dan yang munafik, dan Yesus mengatakan pemungut cukai dan pelacur akan masuk ke surga sebelum yang berpura-pura, yang munafik.

Kristus adalah garis pemisah. Rasul Paulus juga mengambil konsep yang sama bahwa seluruh umat manusia dibagi menjadi orang-orang percaya dan orang yang tidak percaya, menjadi jiwa yang menuju ke surga dan jiwa yang menuju ke neraka, menjadi yang diberkati dan yang dikutuk, dan garis pemisah itu adalah iman atau kehilangan iman mereka kepada Tuhan Yesus Kristus.

Keinginan Matius adalah untuk menolong kami mengerti bahwa Kristus memang adalah Yang diklaim dan kita perlu mengambil keputusan. Dia memanggil kita untuk memilih yang benar, memilih kehidupan, memilih kebenaran, memilih keilahian dan untuk percaya. Jadi dia memberikan kita di bab 8 dan 9 bukti yang tak terbantahkan bahwa Kristus adalah Anak Allah, Mesias dan Juruselamat.

Matius 8 dan 9 mencatat sembilan mujizat yang indah. Mujizat yang melebihi kapasitas kemampuan manusia untuk melakukannya, bahkan untuk memahaminya, dan mereka hanya beberapa contoh saja dari lingkup penuh mujizat-mujizat-Nya. Yohanes 20:30 mengatakan, “Memang masih banyak tanda lain yang dibuat Yesus di depan mata murid-murid-Nya, yang tidak tercatat dalam kitab ini.” Di Yohanes 21:25 dia mengatakan, “Masih banyak hal-hal lain lagi yang diperbuat oleh Yesus, tetapi jikalau semuanya itu harus dituliskan satu per satu, maka agaknya dunia ini tidak dapat memuat semua kitab yang harus ditulis itu.”

Bagaimana orang-orang merespon terhadap mujizat-mujizat yang berbeda ini? Dalam ketiga mujizat pertama Dia menunjukkan kekuasaan atas penyakit. Dia menyembuhkan orang kusta, Dia menyembuhkan budak perwira yang lumpuh, dan Dia meyembuhkan mertua Petrus yang sakit demam. Kemudian di dalam ketiga mujizat yang kedua Dia memulihkan bencana alam, Dia menjadikan lautan dan ombak menjadi tenang. Kemudian Dia mengusir berjutaan setan, suatu bencana rohani. Dan akhirnya Dia menyembuhkan orang lumpuh dan mengampuni dosa-dosanya.

Dan setelah itu Dia berhubungan dengan kematian, menyembuhkan lidah yang mati supaya orang bisa berbicara lagi, mata yang buta disembuhkan dan anak perempuan Yairus dibangkitkan dari antara orang mati. Setiap mujizat mendemonstrasikan kuasa Kristus dalam dimensi yang berbeda dan itu mewakili banyak mujizat yang Dia lakukan dalam semua kategori itu. Dan pada akhir setiap kelompok mujizat ada bagian responnya yang ingin kita bicarakan.

Marilah kita mulai dengan Matius 9:35 dulu dan kemudian kita akan melihat respon lain di ayat 34 dan 33. Perhatikanlah ayat 35, “Demikianlah Yesus berkeliling ke semua kota dan desa; Ia mengajar dalam rumah-rumah ibadat dan memberitakan Injil Kerajaan Sorga serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan.” Dia bekerja tanpa berhenti, dan kita bisa tahu mengapa karena dikatakan, “Yesus berkeliling ke semua kota dan desa.”

Josefus, seorang sejarawan, memberitahukan kita bahwa di waktu Yesus ada 204 kota dan desa. Perbedaannya kota dan desa adalah semacam tembok atau benteng. Jika ada tembok, itu menjadi kota. Jika tidak ada tembok itu adalah desa. Desa kecil tidak memakai tembok, namun kota besar memakainya. Yesus mengunjungi semua tempat, dan itu luasnya kira-kira 60 kali 100 kilometer.

Dan Dia bergerak di semua tempat itu cukup cepat, Josefus menulis, “Kota-kota itu banyak sekali dan banyak desa-desa penuh orang karena tanahnya subur sekali, jadi di desa kecil pun penduduknya kira-kira 15.000 orang. Jadi seluruhnya ada kira-kira 3 juta orang yang mungkin dikunjungi Yesus di daerah Galilea itu.

Marilah kita sebentar melihat tiga hal yang Dia lakukan yang disebut di ayat 35, “Ia mengajar dalam rumah-rumah ibadat dan memberitakan Injil Kerajaan Sorga serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan.”

Pertama mengajar di rumah ibadat. Apakah itu? Dimana ada orang Yahudi, ada rumah ibadat, suatu tempat untuk berkumpul. Tempat itu adalah pusat hidup komunitas orang Yahudi. Itu seperti gereja atau balai kota atau pengadilan setempat. Itu tempatnya semua orang Yahudi berkumpul di komunitas itu.

Rumah ibadat itu adalah suatu tambahan pada agama Yudaisme yang baru mulai saat pembuangan ke Babel. Semua ibadah mereka dulu difokuskan kepada bait Allah, namun setelah mereka ditangkap dan bait itu dihancurkan selama 70 tahun di Babel itu, setiap kali ada kesempatan untuk bertemu bersama mereka membentuk rumah-rumah ibadat kecil itu.

Dan pada waktu Tuhan di Galilea, ada banyak rumah ibadat di setiap kota kecil dan desa-desa. Dan biasanya mereka dibangun di atas bukit atau setidaknya dibangun ditempat yang paling tinggi, atau mereka membangunnya dipinggir sungai. Orang Yahudi menggunakan rumah ibadat itu sebagai tempat untuk mengajar. Dan selama mereka diduduki negara di dalam sejarah mereka, mereka menggunakan otoritas yang diperbolehkan dalam rumah ibadat mereka itu.

Philo, sejarawan, mengatakan, “Rumah ibadat itu terutama dipergunakan untuk membaca rinci dan eksposisi hukum Taurat. Nah saat ada khotbah di hari manapun juga, itu bisa diberikan oleh anggota jemaat terkemuka manapun yang sudah ahli Kitab Suci, Namun jika ada rabi yang mengunjungi, biasanya rabi itu diberi kesempatan untuk berkhotbah.

Yesus sudah berkhotbah berkali-kali, misalnya ada contoh mulai di Lukas 4:15, “Sementara itu Ia mengajar di rumah-rumah ibadat di situ dan semua orang memuji Dia. 16 Ia datang ke Nazaret tempat Ia dibesarkan, dan menurut kebiasaan- Nya pada hari Sabat Ia masuk ke rumah ibadat, lalu berdiri hendak membaca dari Alkitab. 17 Kepada-Nya diberikan kitab nabi Yesaya dan setelah dibuka-Nya, Ia menemukan nas, di mana ada tertulis:

18 "Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku 19 untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang.”

Setiap orang Yahudi di rumah ibadat itu tahu bahwa bagian itu mengacu kepada Mesias. Dan khotbah Yesus sangat pendek. “20 Kemudian Ia menutup kitab itu, memberikannya kembali kepada pejabat, lalu duduk; dan mata semua orang dalam rumah ibadat itu tertuju kepada-Nya. 21 Lalu Ia memulai mengajar mereka, kata- Nya: "Pada hari ini genaplah nas ini sewaktu kamu mendengarnya."

Wah itu berita yang sangat mengejutkan bagi mereka. Dia mengatakan beberapa hal lain dan pada saat Dia selesai, ayat 28-30 mengatakan, “Mendengar itu sangat marahlah semua orang yang di rumah ibadat itu. 29 Mereka bangun, lalu menghalau Yesus ke luar kota dan membawa Dia ke tebing gunung, tempat kota itu terletak, untuk melemparkan Dia dari tebing itu. 30 Tetapi Ia berjalan lewat dari tengah-tengah mereka, lalu pergi.”

Tanggapan mereka adalah respon ketidakpercayaan dan amarah dan mereka ingin membunuh Yesus disitupun juga. Mujizatnya adalah bahwa semua orang itu tidak mampu membunuh Yesus. Hanya pada saat-Nya Tuhan Yesus dengan sukarela memberikan diri-Nya untuk di salibkan. Zaman ini tidak berbeda banyak, semua yang berdasarkan Alkitab di sepelekan dan dianggap ekstrim dan kuno.

Yesus menerangkan Perjanjian Lama di rumah ibadat namun Dia juga mengabarkan Injil Kerajaan disemua tempat. Dan berita-Nya selalu sama, kabar baik, itulah artinya Injil. Ini mengungkapkan misteri yang telah disembunyikan dari orang-orang diwaktu lalu. Ini perjanjian baru, wahyu baru, proklamasi dan selalu Kerajaan.

Dan kedua pelayanan khotbah ini ditegaskan dengan mujizat-mujizat, menyembuhkan setiap penyakit dari orang-orang, sebagai bukti dari kedua pelayanan itu dan tidak ada cara untuk membantahnya. Tahukah Anda bahwa orang Farisi tidak pernah menyangkal mujizat-mujizat-Nya? Mereka hanya menyangkal sumber mujizat itu, karena memang mereka tidak dapat dibantah.

Kita sudah melihat beberapa tanggapan. Mujizat ketiga yang pertama di Matius 8 ada respon seperti ini. Tiga orang mengatakan, “Kita ingin mengikuti Engkau, Tuhan.” Namun karena mereka lebih menginginkan kenyamanan diri dan kekayaan diri, mereka berpaling dan pergi, Mereka mengilustrasikan minat yang dangkal yang tidak menjadi nyata, respon sesaat saja dan pesona yang tidak berakar.

Dan juga ada orang yang seperti orang Farisi yang hanya kesal atas perkataan Yesus karena Dia melawan status agama mereka. Dan ada juga orang seperti para pengikut Yohanes Pembaptis, yang seumur hidup hanya berada di dalam satu sistim agama, dan mereka bingung tentang hal baru ini yang mereka dengar. Kemudian ada juga orang seperti Matius, yang benar-benar percaya, yang langsung membawa teman-teman pemungut cukai dan pelacur mereka supaya mereka percaya juga.

Dan sekarang kita tiba di kelompok mujizat yang ketiga dan melihat respon mereka dan ada dua macam. Matius 9:33, “Maka heranlah orang banyak, katanya: "Yang demikian belum pernah dilihat orang di Israel." Ayat 34, “Tetapi orang Farisi berkata: "Dengan kuasa penghulu setan Ia mengusir setan." Mereka tidak dapat menyangkal Dia melakukan itu. Mereka menyangkal sumbernya. Kemudian di bab 12, Yesus mengatakan kepada mereka, “ini menunjukkan dimana kamu berada jika kamu memikir Iblis itu berkeliling mengusir setan-setan.”

Perkataan heran, thoumodzo, adalah perkataan komprehensif yang sangat penuh. Itu dapat berarti mereka sangat tercengang. Mereka malah benar ternganga. Lukas 9:43 meringkaskannya, “Maka takjublah semua orang itu karena kebesaran Allah… dan semua orang itu masih heran karena segala yang diperbuat Yesus itu.”

Banyak orang yang tidak mengenal Dia terpesona juga. Pilatus mengatakan Dia seseorang tanpa salah. Pilatus di nereka. Ada orang lain yang di neraka yang juga mengatakan hal baik tentang Yesus. Napoleon mengatakan Dia adalah Kaisar Kasih. Lekke mengatakan Dia adalah pola kebajikan tertinggi. Bakant mengatakan Dialah Yang kudus dihadapan Allah. Francis Cobb mengatakan Dia adalah pembangkit kembali manusia. Dan ada orang yang mengatakan Dia adalah Superstar…

Bagi banyak orang Yesus bisa diterima asal kita tidak usah menghadapi dosa, kita selalu dapat berhubungan dengan orang Kudus selama Dia tidak terlalu dekat. Orang Farisi di zaman Yesus selalu menghormati para nabi, namun orang-orang yang hidup pada waktu mereka ada membunuhnya, dan satu-satunya nabi yang hidup di zaman Yesus adalah Yohanes Pembaptis dan mereka membunuhnya, dan ada Yesus, dan mereka membunuh Dia juga.

Dengarkanlah, Kedua respon itu salah. Keduanya akan berakhir di neraka. Jadi apakah mereka yang membenci, menolak, menghujat dan yang mengatakan Dia dari Iblis dan mereka yang heran yang terpesona dan ternganga juga? Iya, karena keduanya bukan respon yang baik. Respon yang baik hanya adalah percaya dan menerima Kristus dan bukan hanya ternganga saja. Bagaimana dengan Anda? Marilah kita berdoa.



JOIN OUR MAILING LIST:

© 2017 Ferdy Gunawan
ADDRESS:

2401 Alcott St.
Denver, CO 80211
WEEKLY PROGRAMS

Service 5:00 - 6:30 PM
Children 5:30 - 6:30 PM
Fellowship 6:30 - 8:00 PM
Bible Study (Fridays) 7:00 PM
Phone (720) 338-2434
Email Address: Click here
Back to content