Kekuasaan atas supranatural

PERSEKUTUAN INDONESIA RIVERSIDE
Go to content

Kekuasaan atas supranatural

Persekutuan Indonesia Riverside
Published by Stanley Pouw in 2012 · 1 July 2012

Marilah kita melihat Matius 8:28-34, “Setibanya di seberang, yaitu di daerah orang Gadara, datanglah dari pekuburan dua orang yang kerasukan setan menemui Yesus. Mereka sangat berbahaya, sehingga tidak seorangpun yang berani melalui jalan itu. 29 Dan mereka itupun berteriak, katanya: "Apa urusan-Mu dengan kami, hai Anak Allah? Adakah Engkau ke mari untuk menyiksa kami sebelum waktunya?" 30 Tidak jauh dari mereka itu sejumlah besar babi sedang mencari makan. 31 Maka setan-setan itu meminta kepada-Nya, katanya: "Jika Engkau mengusir kami, suruhlah kami pindah ke dalam kawanan babi itu."

“32 Yesus berkata kepada mereka: "Pergilah!" Lalu keluarlah mereka dan masuk ke dalam babi-babi itu. Maka terjunlah seluruh kawanan babi itu dari tepi jurang ke dalam danau dan mati di dalam air. 33 Maka larilah penjaga-penjaga babi itu dan setibanya di kota, diceriterakannyalah segala sesuatu, juga tentang orang-orang yang kerasukan setan itu. 34 Maka keluarlah seluruh kota mendapatkan Yesus dan setelah mereka berjumpa dengan Dia, merekapun mendesak, supaya Ia meninggalkan daerah mereka.”

Ketika Yesus Kristus datang pertama kali Dia datang untuk menebus manusia, kali kedua Dia akan datang untuk menebus dunia dan seluruh alam semesta. Jadi Matius ingin supaya kita memahami bahwa Yesus Kristus adalah Mesias, raja dunia, Anak Allah dalam daging manusia. Dengan kata lain, kita harus melihat keilahian-Nya di Tuhan Yesus Kristus.

1 Yohanes 3:8, “Untuk inilah Anak Allah menyatakan diri-Nya, yaitu supaya Ia membinasakan perbuatan-perbuatan Iblis itu.” Dia akan memenjarakan Iblis dan semua setan-setan-Nya untuk seribu tahun dan pada akhirnya Dia akan mengumpulkan mereka semua supaya disiksa selamanya. Dan dengan mengusir setan selama pelayanan-Nya Dia memberikan kita contoh dari kuasanya yang besar itu.

Nah marilah saya menambahkan beberapa pikiran sebelumnya kita melihat khususnya kepada ayat-ayat ini. Di Matius 17:19, meskipun Tuhan telah menugaskan murid-murid untuk mengusir setan, mereka kembali dan mengatakan, “Kami tidak dapat mengusir setan itu.” Jadi mereka tahu ini bukan soal gampang, dan janganlah kita sangka bahwa kita bisa melakukan itu karena Tuhan melakukannya dengan gampang.

Dan lagi orang Yahudi sendiri berusaha mengusir setan. Menurut Lukas 11, bahkan Yesus mengatakan kepada mereka, “Dengan kuasa apakah pengikut-pengikut Anda mengusir setan?” Kita bertemu dengan orang-orang di Kisah Para Rasul yang berusaha untuk mengusir setan. Dan mereka mencoba itu dengan ketakutan dan mereka selalu gagal, jadi saat ada Yesus mereka benar-benar kagum akan kemampuan-Nya untuk mengusir setan sedemikian rupa.

Misalnya di Markus 1:27, “Mereka semua takjub, sehingga mereka memperbincang- kannya, katanya: “Apa ini? Suatu ajaran baru. Ia berkata-kata dengan kuasa. Roh-roh jahatpun diperintah-Nya dan mereka taat kepada-Nya.” Jadi bukannya Dia mampu mengusir setan, mereka takjub betapa gampangnya Dia melakukan itu.

Bahkan di Lukas 11 mereka menyimpulkan bahwa Dia mengusir setan dengan kuasa Beelzebul, penghulu setan. Dia melakukan itu seketika itu juga dengan otoritas mutlak yang jauh melebihi apa yang pernah mereka mengalami secara manusia, dan hal itu mengagumkan dan mengherankan mereka.

Nah lihatlah khususnya bagian ini. Ada tiga hal kunci: orang kerasukan setan, kuasa Kristus dan kesimpulan orang. Inilah tiga hal yang kita perlu mengerti. Sekarang setelah Yesus menyeberang Lautan Galilea dengan perahu kecil dengan beberapa murid–murid dan setelah badai itu ditenangkan mulai fajar hari baru. Jadi mereka mendarat ke pantai dan langsung diperhadapkan situasi yang luar biasa.

Marilah kita melihat lagi Matius 8:28, waktu mereka dipertemukan dengan setan-setan, “Setibanya di seberang, yaitu di daerah orang Gadara, datanglah dari pekuburan dua orang yang kerasukan setan menemui Yesus. Mereka sangat berbahaya, sehingga tidak seorangpun yang berani melalui jalan itu.”

Apakah artinya kerasukan setan? Artinya kerasukan setan adalah berada dibawah kendali setan, apakah mereka berada di dalam atau diluar Anda atau bergerak di dalam Anda masuk keluar, intinya adalah mereka menguasai Anda.

Setan dapat mempengaruhi orang dengan berbagai cara. Mereka dapat menggoda Anda secara mental, dan mereka harus masuk ke dalam pikiran kita untuk mencobai kita. Mereka dapat menyebabkan penyakit. Paulus memanggil godaan itu di 2 Korintus 12, “duri di dalam dagingku, utusan Iblis untuk menggocoh aku.” Jadi setan-setan dapat menyerang fisik kita dan mereka dapat menyerang kerohanian kita, karena Alkitab mengatakan bahwa ajaran setan itu dikirim untuk penyimpangan kebenaran.

Selanjutnya mereka dapat menyerang Anda secara rohani. Mereka merusak kebenaran yang mengakibatkan adanya agama-agama palsu, praktek-praktek okultisme dan berbagai macam perilaku yang tidak bermoral. Mereka selalu menghasilkan akibat buruk. Dan jika Anda mencoba untuk memahami hal ini sepenuhnya itu semua hanya buang waktu, karena hal ini supranatural dan kita tidak mungkin dapat melebihi apa yang sudah diterangkan di Alkitab.

Kerasukan setan adalah kondisi dimana satu atau lebih dari satu setan berdiam di dalam tubuh orang, dan mereka dapat menguasai orang itu semaunya sendiri. Nah mungkin ada derajat yang berbeda atau manifestasi yang berbeda. Namun tahukah Anda bahwa perkataan kerasukan itu dipakai 12 kali di Perjanjian Baru dan Tuhan kita mengakui hal itu sebagai realitas.

Ada misionaris yang pulang dan cerita tentang berbagai kasus kerasukan setan umum di banyak tempat di dunia, dibanding disini di US keadaan itu tidak biasa. Tentunya kepercayaan Kristen bapak-bapak pendiri negara kita ada hubungannya dengan hal ini. Misalnya dimana ada agama-agama palsu ada rasa takut, karena semua illah orang yang tidak percaya adalah setan-setan yang bersifat jahat dan karena itu perlu di damaikan.

Sekarang marilah kita memperhatikan kedua orang kerasukan itu. Saya ingin menambahkan satu pikiran lagi. Di dalam keadaan kerasukan setan kepribadian setan itu menguasai kepribadian orang yang kerasukan itu. Dalam kisah di Markus ketika Yesus menanyakan orang itu, “Apakah namamu?” Setan itu menjawab, “Nama saya adalah legiun.” Dengan kata lain, kita itu banyak sekali. Bahkan orang itu sendiri tidak mampu berbicara.

Lihatlah dimana mereka hidup, di ayat 28, kedua orang itu “keluar dari pekuburan.” Coba bayangkan hidup di pekuburan. Bagi orang Yahudi perbuatan paling kotor adalah menyentuh mayat. Di daerah itu dimana tebingnya tinggi di pantai timur lautan Galilea, ada ruang buatan manusia yang digali dari bebatuan untuk digunakan sebagai kuburan dan disitulah mereka tinggal. Dan dikatakan, “mereka sangat ganas.” Ini berarti mereka tak terkendali.

Di Lukas 8:27 dikatakan, “Dan orang itu (Lukas mementingkan hanya orang yang berbicara) sudah lama tidak perpakaian, telanjang bulat. Di Alkitab hanya orang gila berjalan-jalan telanjang bulat. Mereka tidak memiliki keseimbangan sosial atau kesopanan. Di Markus 5:4 dikatakan, “karena sudah sering ia dibelenggu dan dirantai, tetapi rantainya diputuskannya dan belenggunya dimusnahkannya.” Kekuatan mereka luar biasa.

Di Markus 5:5 dikatakan, “Siang malam ia berkeliaran di pekuburan dan di bukit-bukit sambil berteriak-teriak dan memukuli dirinya dengan batu.” Sekarang Anda tahu keadaannya, benar? Telajang bulat, sambil memukul dirinya dengan batu, berteriak-teriak dan berlari-lari di bukit-bukit dengan kekuatan luar biasa dan akibatnya tidak ada orang yang berani melewat jalan itu.

Jadi ketika mereka melihat perahu-perahu kecil itu mereka sudah siap dengan apa yang biasanya mereka lakukan. Dari gua mereka datang sambil berteriak-teriak, namun tiba- tiba sesuatu terjadi dan bukan saja kita melihat cara mereka mulai namun juga saat setan- setan itu mengenal Yesus, Matius 8:29, “Dan mereka itupun berteriak, katanya: "Apa urusan-Mu dengan kami, hai Anak Allah?”

Mengapa Engkau ada disini? Tahukah Anda di Markus 5:6 dikatakan, “Ketika ia melihat Yesus dari jauh, berlarilah ia mendapatkan-Nya lalu menyembah-Nya.” Mereka menjatuhkan diri dan menyembah-Nya. Waduh, bukankah itu luar biasa mereka menyembah Yesus? Ini menggambarkan kekaguman yang tinggi, rasa hormat dan penyembahan. Mungkin Anda berkata, “Mengapa mereka berbuat itu?”

Karena mereka tahu tepat siapakah Dia, dengarkanlah setan itu malaikat yang jatuh. Dulunya mereka malaikat kudus sebelumnya mereka mengikuti pemberontakan Iblis, dan mereka berhubungan dengan Allah, dan mereka mengenal pribadi kedua Trinitas. Tidak ada yang perlu menolong mereka dengan pengetahuan mereka tentang Kristus. Mereka tahu Dia adalah hakim mereka dan Dialah yang akan menghancurkan mereka.

Dan setelah itu mereka mengatakan, “Adakah Engkau ke mari untuk menyiksa kami sebelum waktunya?" Bahkan pengertian mereka tentang apa yang akan terjadi pada akhirnya (eskatologi) juga benar. Mereka mengatakan, “Engkau ada disini sebelum waktunya.” Belum waktunya. Coba pikirkan, mahluk-mahluk ini telah dikutuk untuk selamanya dan mereka menyadari hal itu, dan mereka memperhinakan Yesus dan mereka benci Yesus.

Namun mereka menyembah Dia karena mereka dipaksa karena kekuasaan-Nya. Mereka tidak dapat menolaknya. Karena mereka tahu Filipi 2:9-11, “Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama, 10 supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi, 11 dan segala lidah mengaku: "Yesus Kristus adalah Tuhan," bagi kemuliaan Allah, Bapa!”

Lihatlah lagi ayat 29, bagaimana mereka memanggil Yesus, “Hai Anak Allah.” Wah, ini pernyataan penting, karena saat mereka mengatakan, “Hai Anak Allah,” mereka mengatakan, “Engkaulah Mesias, Engkaulah yang diurapi, Engkaulah Kristus.” Yakobus 2:19 mengatakan, “Tetapi setan-setanpun juga percaya akan hal itu dan mereka gemetar,” karena mereka tahu akibatnya. Mereka tahu apa yang akan terjadi nanti.

Setelah ini di ayat berikut setan-setan ini memohon sesuatu dan itu permohonan yang aneh. Ayat 30, “Tidak jauh dari mereka itu sejumlah besar babi sedang mencari makan. 31 Maka setan-setan itu meminta kepada-Nya, katanya: "Jika Engkau mengusir kami, suruhlah kami pindah ke dalam kawanan babi itu.”

Bukankah itu permintaan yang aneh? Maksudku apa gunanya menjadi babi kerasukan setan? Mungkin Anda berkata, setan-setan itu harus menguasai sesuatu. Iya, mungkin itu benar. Namun kita sebenarnya tidak tahu mengapa mereka minta hal itu.

Coba kita perhatikan lagi Kristus, di ayat 32, “Yesus berkata kepada mereka: "Pergilah!" Lalu keluarlah mereka dan masuk ke dalam babi-babi itu. Maka terjunlah seluruh kawanan babi itu dari tepi jurang ke dalam danau dan mati di dalam air.” Dua ribu babi tenggelam.

Bagaimana caranya Dia mengusir semua setan-setan itu? Dia mengatakan,“Pergilah,” itu saja. Dan itulah yang mengejutkan semua orang. Yang mengejutkan bukan perbuatan- Nya, yang mengejutkan adalah cara-Nya Dia melakukannya. Dan kita harus mengerti bahwa setan-setan ini mahluk yang kuat sekali. Manusia tidak dapat mengalahkannya. Lucu ada orang yang datang memikir bahwa mereka dapat mengusir setan dengan kepintaran mereka. Mustahil.

Di 2 Petrus 2:11 dikatakan, “padahal malaikat-malaikat sendiri, yang sekalipun lebih kuat dan lebih berkuasa dari pada manusia.” Di Mazmur 103, dikatakan, “malaikat-malaikat itu kuasanya berlebihan.” Mungkin Anda berkata, “Apakah setan sama kuatnya dengan malaikat kudus?” Kita tahu dari Daniel 10, bahwa ada malaikat kudus yang diutus Allah dengan pesan untuk Daniel, namun ada setan yang menghalang dia selama tiga minggu dan Allah harus mengirim Mikhael supaya ia dilepaskan.

Di 2 Raja-raja 19:35 dikatakan, “Maka pada malam itu keluarlah Malaikat TUHAN, lalu dibunuh-Nyalah seratus delapan puluh lima ribu orang di dalam perkemahan Asyur,” jadi kekuatan mereka jauh melebihi kekuatan manusia. Mereka memiliki kecerdasan yang lebih tinggi, dan itu jelas dari Yehezkiel 28, kekuatan mereka juga lebih besar, kita dapat melihat itu dari orang gila itu di Markus 5 yang memutuskan rantainya berkali-kali, Anda dapat melihat itu juga di Kisah 19 dan Matius 17.

Mereka dapat melakukan tanda-tanda dan mujizat-mujizat menurut 2 Tesalonika 2, dan mereka dapat bergerak melintasi langit, menurut Daniel 10. Mereka memiliki pengalaman yang unggul karena mereka telah hidup sebelum manusia diciptakan. Mereka sudah ada lama sekali dan mereka tahu bagaimana manusia berfungsi dan memikir. Mereka adalah mahluk roh, yang tidak terikat bentuk tertentu, sehingga mereka benar mahluk yang luar biasa.

Mengapa Kristus melakukan itu? Pelajaran disini adalah bahwa Yesus sanggup mengusir setan. Bagaimana Ia dapat membuktikan bahwa mereka itu benar sudah keluar? Lihatlah kawanan babi biasanya damai. Babi biasanya tidak berenang dan mereka semua tidak pergi bersama ke suatu tempat. Sekarang lihatlah dua ribu babi sekaligus berlomba menuju ke jurang, semua ke tepi dan semua menyelam ke dalam air dan tenggelam, dan kesimpulannya haruslah sesuatu yang supranatural telah terjadi.

Dan pada saat yang sama Anda berbalik dan kedua individu yang kerasukan sedang duduk-duduk dan seperti dikatakan Markus, “sudah berpakaian dan sudah waras, orang yang tadinya kerasukan legiun itu.” sedang berbicara dengan Yesus, jadi kesimpulannya jelas. Yang dilakukan Yesus adalah suatu kesaksian yang hidup dari kedua orang yang disembuhkan yang tidak akan dilupakan untuk selamanya.

Pada saat yang sama ini mendemonstrasikan sifat setan yang merusak, karena ketika setan-setan masuk ke babi-babi itu mereka semua langsung binasa. Dan itu juga memberikan kepada setan-setan itu suatu pratinjau kerusakan mereka sendiri nanti. Dan jika Anda mengasihani babi itu Anda tidak mengerti intinya. Kita dapat mengorbankan beberapa ribu babi supaya Yesus dapat menunjukkan kekuasaan-Nya yang hebat sekali.

Dan ini membawa kita kepada titik terakhir, pandangan orang-orang. Bagaimana reaksi mereka? Ayat 33, “Maka larilah penjaga-penjaga babi itu,” Perhatikanlah mereka bukan pemiliknya. Mereka hanya penjaga babi di bukit itu. Ayat 33, “dan setibanya di kota, diceriterakannyalah segala sesuatu, juga tentang orang-orang yang kerasukan setan itu.”

Ayat 34, “Maka keluarlah seluruh kota mendapatkan Yesus.” Bukankah ini hebat? Seluruh kota muncul. Lalu setelah mereka melihat-Nya apakah mereka menyembah-Nya? Tidak. “dan setelah mereka berjumpa dengan Dia, merekapun mendesak, supaya Ia meninggalkan daerah mereka.” Keluarlah! Mengapa mereka mengatakan itu?

Setiap komentar mengatakan, “Karena mereka lebih memerhatikan babi-babi mereka dari pada Yesus, karena mereka sangat materialistis. Kita ingin kembali babi-babi kita, beranilah kamu ya,” dari pada menjadi gembira atas jiwa kedua orang yang tadinya kerasukan.

Namun itu bukan jawaban yang benar. Tidak tercatat bahwa yang keluar adalah pemilik babi itu. Tidak ada satupun injil yang mengatakan sesuatu tentang mereka. Mereka itu bukan pemilik babi itu, mereka adalah seluruh kota dan ketika mereka melihat-Nya mereka memohon supaya Dia pergi. Mengapa? Markus 5:15 mengatakan, “Maka takutlah mereka.” Mereka tidak marah, mereka hanya takut sekali.

Di Lukas 8:37 dikatakan, “sebab mereka sangat ketakutan.” Nah jika Anda telah bersama kita selama dua minggu terakhir, Anda mengerti artinya. Ketika orang yang penuh dosa diperhadapkan dengan Allah yang kudus mereka takut sekali. Kita ingat Yesaya 6, “Celakalah aku.” Yesaya, orang yang terbaik di negara mengutuk dirinya ketika dia melihat Allah karena ketidakkudusannya kelihatan.

Tahukah Anda bahwa ini pertama kalinya ada lawanan terbuka terhadap Mesias, dari situ itu bertambah banyak. Dia membuka dosa mereka. Mereka membenci Dia. Dia lebih baik dari pada mereka, Dia lebih besar dari mereka, lebih murni daripada mereka, lebih kuat dari mereka, lebih kudus dari pada mereka dan mereka membenci hal itu. Dia begitu jauh melebihi mereka sehingga Dia membuka kedok mereka, sehingga Dia menunjukkan kebodohan kehidupan mereka sendiri. Karena itu mereka harus membunuh Dia.

Ada orang yang mengatakan, Wah seandainya mereka hanya dapat melihat mujizat- mujizat itu, mereka pasti percaya. Dengarkanlah, orang-orang yang melihat mujizat itu sendiri tidak percaya. Mereka memaku-Nya ke kayu salib dan mereka telah menyaksikan mujizat setelah mujizat setelah mujizat. Itu malah menyebabkan mereka membenci-Nya lebih lebih lagi. Tidak, karena beberapa orang ketika mereka melihat betapa hebatnya Allah malah lari karena mereka mencintai kegelapan mereka.

Kisah ini berakhir di Markus 5:18, kisah yang sejajar. Disitu dikatakan, “Pada waktu Yesus naik lagi ke dalam perahu, orang yang tadinya kerasukan setan itu meminta, supaya ia diperkenankan menyertai Dia. 19 Yesus tidak memperkenankannya, tetapi Ia berkata kepada orang itu: "Pulanglah ke rumahmu, kepada orang-orang sekampungmu, dan beritahukanlah kepada mereka segala sesuatu yang telah diperbuat oleh Tuhan atasmu dan bagaimana Ia telah mengasihani engkau!" 20Orang itupun pergilah dan mulai memberitakan di daerah Dekapolis segala apa yang telah diperbuat Yesus atas dirinya dan mereka semua menjadi heran.”

Tahukah apa yang dilakukan Yesus? Orang-orang yang membenci yang ingin supaya Yesus keluar dari daerah mereka tidak pernah mengalami belas kasihan Yesus terhadap mereka, jadi Dia meninggalkan satu orang ini sebagai misionaris tersendiri dan temannya, sebagai bukti hidup, ditengah-tengah mereka, kekuasaan-Nya yang dahsyat. Betapa hebatnya anugerah Kristus yang diberikan kepada mereka yang malah tidak menginginkannya. Marilah kita berdoa.



JOIN OUR MAILING LIST:

© 2017 Ferdy Gunawan
ADDRESS:

2401 Alcott St.
Denver, CO 80211
WEEKLY PROGRAMS

Service 5:00 - 6:30 PM
Children 5:30 - 6:30 PM
Fellowship 6:30 - 8:00 PM
Bible Study (Fridays) 7:00 PM
Phone (720) 338-2434
Email Address: Click here
Back to content