Kekuasaan atas alam
Published by Stanley Pouw in 2012 · 24 June 2012
Malam ini kita mempelajari Matius 8:23-27. Marilah saya memberikan Anda latar belakang sedikit tentang pemikiran kami. Ketika Allah menciptakan manusia Allah menentukan manusia itu menjadi raja dunia. Kitab Kejadian mengatakan Allah memberi manusia kekuasaan atau kedaulatan atau kerajaan atas bumi.
Dan kemudian saat manusia jatuh dalam dosa dia kehilangan haknya untuk memerintah, ia kehilangan kerajaan yang diberi Allah kepadanya. Bumi dikutuk oleh Allah. Dan akibat kutukan itu kontrol bumi jatuh dalam tangan Iblis, yang dinamakan penguasa dunia ini, ilah zaman ini. Maka orang kehilangan kuasanya dan bumi kehilangan kemuliaannya.
Apakah akibatnya ini? Marilah saya memberikan beberapa contoh: penyakit, kesakitan, kematian, kesulitan dalam hubungan manusia, peperangan, duka cita, ketidakadilan, kepalsuan, kelaparan , bencana alam dan kegiatan kuasa gelap. Itulah akibatnya dosa, dan bumi ini mengalami hal-hal seperti ini terus menerus.
Namun Alkitab memberitakan ada rencana penebusan yang besar dan mulia dimana Allah bukan saja menebus manusia, namun juga menebus lingkungan manusia, bumi dan alam semesta, dan membalikkan kutukan. Sekarang menurut rencana Allah, supaya melakukan ini Allah perlu datang ke dunia dua kali. Pertama Dia datang untuk menebus manusia. Saat kedua Dia datang untuk menebus bumi dan alam semesta ini.
Jadi kita melihat kedatangan Tuhan Yesus Kristus yang pertama dimana Dia disalibkan dan dibangkitkan untuk penebusan manusia. Kedua kalinya Dia akan datang dalam kemuliaan berkobar, dan mendirikan kerajaan seribu tahun dan surga baru dan bumi baru sampai selama-lamanya, dan dengan cara itu menebus seluruh penciptaan-Nya.
Sekarang Kristus datang karena Dialah satu-satunya yang sanggup melaksanakan rencana itu. Maka rancangan utama adalah alam semesta tanpa dukacita, tanpa air mata, tanpa kesakitan, tanpa penyakit, tanpa kematian, tanpa kesulitan, tanpa bencana alam, tanpa kuasa gelap, dimana semuanya benar, semua kudus, semua indah, semua mulia untuk selama-lamanya. Itulah kerajaan Allah yang akan datang.
Tahap pertama adalah waktu seribu tahun dimana Tuhan membalikkan kutukan dunia itu. Tahap kedua adalah keadaan kekal dimana Dia menciptakan langit baru dan bumi baru yang tidak seperti yang kita miliki sekarang.
Semuanya akan berubah dimasa depan, Semua yang kita kenal sebagai kutukan, semuanya yang merusak keberadaan manusia, semua yang menghancurkan hati orang, semua yang mencuri kesenangan orang, segala sesuatu yang mengambil darinya kekuasaan dan dominasi yang Allah ingin dia miliki, keberdaulatan yang dirancang Allah akan dikembalikan.
Dan Alkitab mengatakan bahwa kita akan memerintah selama-lamanya bersama Kristus di takhta-Nya. Itulah penebusan alam semesta. Keadaan seperti sekarang tidak akan berlangsung untuk selamanya.
Sudah jelas manusia tidak dapat berbuat apa-apa untuk mempengaruhi perubahan itu. Kita dapat mencoba untuk menangani beberapa masalah, namun kita tidak dapat menghilangkannya. Kita tidak memiliki kuasa untuk itu. Kita dapat menembak roket ke ruang angkasa, namun yang kita lakukan adalah hanya memberi polusi di angkasa. Kita sanggup membangun berbagai mesin dan alat-alat, namun akibatnya hanya pencemaran lingkungan disekitar kita bangun.
Sekarang jika bumi akan diubah, dan lingkungan akan menjadi berbeda, dan jika akan ada langit baru dan bumi baru, itu akan dilakukan oleh seseorang yang jauh lebih unggul dari manusia siapapun. Bahkan ini bukan saja kekuatan diluar kemampuan manusia, itu adalah kekuatan yang tak terbayangkan manusia. Bahkan kita tidak bisa membayangkan jenis kekuatan yang dibutuhkan Allah untuk menciptakan ciptaan pada awalnya dan kemudian mempertahankan ciptaan itu.
Jenis kekuatan seperti apa dimiliki Allah? Itu nyata bagi kita. Roma 1:20 mengatakan, “kekuatan-Nya dapat nampak kepada pikiran dari karya-Nya sejak dunia diciptakan.” Kekuatan itu semacam apa? Semakin kita menylidiki alam semesta semakin mengagumkan kekuatan yang terlihat disana. Kekuatan macam apa diperlukan untuk menggerakkan alam semesta melebihi imajinasi kita?
Teleskop kecil kita dapat melihat sejauh 4 miljar tahun cahaya dan jika Anda tidak memahami itu cobalah 2.3 kali 10 13 miles. Kita tahu itu masih jauh dari pinggir galaksi kita yang lebarnya 100,000 tahun cahaya dan ada miljaran galaksi di ruang angkasa. Dan dimanapun kita melihat kita menemukan kekuatan, gerakan benda-benda langit yang memiliki energi dengan kekuatan luar biasa.
Kita hidup di bola yang 25.000 mil dalam lingkar, yang diameternya 8000 mil dan beratnya itu enam ribu triliun ton dan kelihatannya melayang begitu saja. Kita mengatakan gravitasi yang memegangnya. Apakah daya gravitasi yang sanggup memegang ini di ruang angkasa? Bukan hanya itu saja, apakah yang membuatnya berputar? Dari mana datang kekuatan itu yang sanggup memutarkan kami seribu mil per jam?
Dan kami bergerak dalam orbit mengelilingi matahari yang mencakup 580 juta mil dengan kecepatan seribu mil per menit. Dan bukan itu saja, seluruh sistem tata surya kami bergerak di dalam ruang angkasa tanpa batas dalam orbit yang mengambil milyaran tahun untuk menyelesaikannya dengan kecepatan yang lebih cepat lagi. Kita sekarang memakai tiga macam kecepatan. Darimana bahan bakarnya? Dimana energinya? Apa yang menyebabkan semua itu bergerak?
Ketika Alkitab mengatakan Yesus menopang dunia dengan kuasa-Nya, ini berarti Dia memberi energi kepada setiap atom di dalam seluruh alam semesta. Kekuatan macam apa? Apakah Anda percaya bahwa Allah memiliki kuasa untuk menciptakan kembali bumi ini? Dia memang sanggup. Dia memiliki kuasa untuk membalikkan kutukan. Dia berkuasa untuk mengembalikan taman Eden, kuasa untuk menciptakan dunia baru dan langit baru, dan itulah sebabnya Yesus datang, untuk menunjukkan kita kuasa itu.
Lihatlah Matius 9:6, “Tetapi supaya kamu tahu, bahwa di dunia ini Anak Manusia berkuasa.” Tahukah Anda bahwa seluruh masalah dalam mujizat itu adalah supaya orang itu tahu bahwa Dia berkuasa. Mujizat itu adalah pratinjau kekuasaan Kerajaan. Ketika Dia menyembuhkan orang sakit Dia memberikan kita pratinjau dari suatu kerajaan mulia dimana tidak ada penyakit. Ketika Dia membangkitkan orang mati Dia memberikan kita pratinjau dari suatu kerajaan mulia dimana tidak ada kematian.
Ketika Dia meredakan ombak dilaut Dia memberikan kita pratinjau dari kerajaan mulia dimana unsur-unsur alam tidak pernah keluar dari kontrol. Ketika Dia mengusir setan Dia memberikan kita pratinjau suatu kerajaan dimana tidak ada aktivitas setan sama sekali. Tahukan Anda bahwa semua yang Dia lakukan adalah untuk memberitahukan manusia, “Akulah yang sanggup membalikkan kutukan itu. Saya adalah yang sanggup mengembalikan kedaulatan manusia di dalam kerajaan kekal yang mulia.”
Matius 10:1, “Yesus memanggil kedua belas murid-Nya dan memberi kuasa kepada mereka untuk mengusir roh-roh jahat dan untuk melenyapkan segala penyakit dan segala kelemahan.” Dia memberikan mereka kekuasaan didalam dua bidang: atas setan-setan dan atas penyakit.
Namun hanya Yesus melakukan mujizat berhubungan dengan alam. Di Matius 28:18, Dia mengatakan, “Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi.” Di Markus 9:1, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya di antara orang yang hadir di sini ada yang tidak akan mati sebelum mereka melihat bahwa Kerajaan Allah telah datang dengan kuasa."
Dia mengacu kepada transfigurasi-Nya. Dia segera naik ke gunung dan disitu ada yang sudah mati, yaitu Musa dan Elia, dan mereka berada disitu karena Yesus membawa mereka kembali, itu benar kuasa. Dia merubah diri-Nya dan membiarkan kemuliaan-Nya kelihatan, itulah benar kuasa. Mereka melihat kekuasaan itu yang akan dinyatakan sepenuhnya di kerajaan.
Sekarang kita telah membicarakan ketiga mujizat pertama minggu-minggu ini. Ada sembilan mujizat dalam Bab 8 dan 9. Yang ketiga pertama berhubungan dengan penyakit, benar? Kita telah melihat itu. Ketiga berikutnya memperlihatkan kekuasaan-Nya atas alam, atas dunia supranatural dan atas dosa. Marilah kita melihat yang pertama dulu malam ini.
Nah ingatlah dalam kelompok terakhir mereka kagum dan tertarik, mereka terpesona dengan kekuasaan-Nya, namun saat Dia menawarkan mereka untuk percaya-Nya dan mengatakan: “Jika Anda akan mengikuti Aku, Anda harus meninggalkan semuanya. Anda perlu membayar dengan harga mahal, dan Anda perlu datang sekarang juga dengan komitmen penuh,” mereka pergi. Itu respon mereka yang pertama.
Sekarang kita masuk kepada ketiga mujizat yang kedua dan kita akan melihat pada akhirnya ketiga ini suatu respon yang berbeda. Perhatikanlah Matius 8:23, “Lalu Yesus naik ke dalam perahu dan murid-murid-Nyapun mengikuti-Nya.” Mereka berada di pantai barat Lautan Galilea, danau kecil yang panjangnya 13 mil dan lebarnya 8 mil dan Dia berkata kita akan menyebrang ke sisi lain.
Dia capai, dan hari Sabat baru selesai, sudah malam, dan orang banyak telah menekan- Nya lebih dari apa yang Dia bisa tahan dalam kemanusiaan-Nya, dan Dia mengambil keputusan untuk pergi. Dan waktu perahu kecil itu meninggalkan pantai Kapernaum dan berlayar kira-kira enam mil ke sisi lain, ada beberapa perahu lain yang mengikuti mereka.
Malah Markus berkata, “dan perahu-perahu lain juga menyertai Dia.” Perhatikanlah pada akhir ayat 23, “dan murid-murid-Nyapun mengikuti-Nya.” Pada saat itu telah tercatat di Markus dan Lukas bahwa Dia telah memilih keduabelas murid-Nya, namun yang dikatakan disini dengan “murid-murid-Nya” jauh lebih banyak daripada keduabelas ini.
Ada sedikit kebingungan di Perjanjian Baru ketika dikatakan, “Murid-murid-Nya,” siapakah yang dimaksud? Perkataan murid disini hanya berarti orang yang ingin tahu lebih banyak. Ada orang banyak yang tidak peduli dan ada orang lain yang mengatakan, “Ah saya ingin mendengar apa yang Dia katakan, saya tertarik.” Tahap komitmennya masih belum jelas saat ini. Jadi Yesus memberitakan kepada mereka soal penyelamatan karena itu masalah terpenting.
Di Matius 10:22 Yesus berkata, “tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat.” Yudas tidak bertahan sampai akhir dan menunjukkan dia bukan murid tulen. Ada orang yang mau belajar disekitar Yesus namun walaupun mereka disebut murid belum tentu mereka benar percaya. Perkataan itu dengan sendirinya bukan indikasi sesuatu kecuali mereka tertarik kepada ajaran Yesus dan mereka mendengar.
Dan Yesus akan menunjukkan mereka sesuatu yang sungguh sangat luar biasa. Dan Dia harus menciptakan kondisi untuk itu, seperti dikatakan dalam ayat 24, “Sekonyong- konyong mengamuklah angin ribut di danau itu, sehingga perahu itu ditimbus gelombang, tetapi Yesus tidur.” Nah perahu-perahu itu pada dasarnya perahu kecil yang terbuka tanpa perlindungan dan datanglah badai ini.
Jadi disitulah mereka berada. Waktunya malam dan gelap dan dikatakan tiba-tiba ada badai besar. Dan mulailah angin bertiup dan kata Yunani yang dipakai di Markus dan Lukas adalah kata yang berbeda yang berarti angin puyuh atau badai. Dengan kata lain ini sesuatu yang mengejutkan, tak terduga dan parah.
Para pelaut telah melihat banyak badai, namun tidak pernah yang seperti ini. Dan lihat lagi ayat 24, “Tetapi Yesus tidur.” Siapa saja yang bisa tidur sepanjang ini pastilah sangat lelah. dan ini menunjukkan kemanusiaan Yesus. Laut ini mengamuk, badai menderu, dan angin meluncur disekitarnya dan perahu kecil ini diombang-ambingkan seperti gabus di laut, dan mulai terisi air menurut injil lain, dan pencipta dunia sedang tidur nyenyak.
Dia tidur begitu damai karena Dia tidak ada ketakutan. Dia percaya perawatan Bapa sepenuhnya, wah bukankah hebat jika kita bisa hidup seperti itu. Kita dilempar kesana-kesini oleh keadaan di dunia ini dan kita mulai ada ketidakpercayaan kepada Allah dan kita panik. Yesus mahatahu dan mengetahui segala sesuatu di alam semesta namun Dia tidur tentram di dalam kasih Allah.
Di ayat 25, “Maka datanglah murid-murid-Nya membangunkan Dia, katanya: "Tuhan, tolonglah, kita binasa.” Faktanya mereka berpaling kepada Yesus cukup menarik. Bagaimana Dia dapat menolong para pelaut ini, namun mereka tidak ada jalan lain. Pada saat ini bukannya mereka yakin Dia adalah Allah, namun mereka mengharapkan Dia Allah.
Namun mereka tepat dimana Allah menginginkannya. Kadang-kadang Allah harus membawa kita kepada keputusasaan untuk menarik perhatian kita, benar? Mereka mengharapkan pekerja mujizat yang dapat menangani penyakit mungkin dapat menangani lautan, dan mereka ada iman di campur ketakutan. Karena jika mereka benar beriman mereka pasti juga tertidur dan percaya perawatan Allah Bapa.
Namun seringkali seruan kita sama seperti mereka, seperti tercatat di Markus 4:38, “Engkau tidak perduli kalau kita binasa?” Pernahkah Anda melakukan yang sama? Anda tahu Anda masuk ke dalam keadaan sulit dan Anda berkata kepada Allah, “Apakah Engkau tidak peduli?” Itu tanda kekurangan iman. Namun itu bukan seusatu yang baru. Lihatlah Mazmur 10:1, “Mengapa Engkau berdiri jauh-jauh, ya TUHAN, dan menyembunyikan diri-Mu dalam waktu-waktu kesesakan?”
Hal yang sama terdapat di Yesaya 51:9, pendekatan yang sama yang menunjukkan kekurangan iman. Imam mengatakan, “Bangunlah, bangunlah, kenakanlah kekuatan, hai tangan TUHAN! Bangunlah seperti pada zaman purbakala, pada zaman keturunan yang dahulu kala! Bukankah Engkau yang meremukkan Rahab, yang menikam naga sampai mati?” Mengapa Engkau membiarkan ini terjadi Allah? Mengapa Engkau membiarkan aku mengalami ini?
Dan jawabannya adalah klasik; ayat 26, “Ia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu takut, kamu yang kurang percaya?" Pertanyaan seperti apa itu? Lihatlah disekitar Anda. Keadaannya tengah malam. Ada badai yang belum pernah kita alami. Dan di dalam perahu airnya semakin banyak.
Bahkan di Markus 4:40 dikatakan, “Mengapa kamu tidak percaya?" Apakah Anda tidak percaya kepada-Ku dan kasih saya dan kuasa saya? Itulah dua hal kunci. Jika Anda percaya kasih Allah dan kuasa Allah Anda dapat mengatasi badai apapun. Nomor satu Anda yakin Allah mengasihi Anda dan nomor dua Dia sanggup menangani keadaan itu, benar? Itu saja yang perlu kita tahu.
Bukankah mengherankan kita dapat melihat kenyataan Allah namun kemudian saat keadaan menjadi buruk bagi kita langsung kita sama sekali lupa kasih-Nya dan kuasa- Nya. Murid-murid-Nya pada permulaan belajar bahwa iman mereka tidak cukup jadi di Lukas 17:5 mereka mengatakan, “Tambahkanlah iman kami!” Dan tahukah Anda apa yang Dia perbuat? Langsung sesudah itu Dia menyembuhkan sepuluh orang berpenyakit kusta. Iman selalu memerlukan penguatan.
Konsep iman kecil pada dasarnya berarti ketidakpercayaan atas kemampuan Allah. Anda tidak percaya bahwa Allah sanggup memelihara Anda. Jadi Anda kuatir, Anda panik, Anda ketakutan, Anda tidak berani, dan Anda tidak percaya Allah itu sanggup memelihara Anda.
Apakah Anda lupa Mazmur 46:1-3, “Allah itu bagi kita tempat perlindungan dan kekuatan, sebagai penolong dalam kesesakan sangat terbukti. 2 Sebab itu kita tidak akan takut, sekalipun bumi berubah, sekalipun gunung-gunung goncang di dalam laut 3 sekalipun ribut dan berbuih airnya, sekalipun gunung-gunung goyang oleh geloranya.”
Jadi mereka tidak perlu takut. Ayat 26, “Lalu bangunlah Yesus menghardik angin dan danau itu, maka lautan itu menjadi teduh sekali.” Markus 4:39 mengatakan, “Ia berkata kepada lautan itu: "Diam! Tenanglah!" Lalu angin itu reda dan laut itu menjadi teduh sekali. Atau seperti salah satu komentator menterjemahkannya, “diamlah dan laut itu menjadi seperti kaca. Gelombang berhenti, angin berhenti dan semua itu diam.
Mustahil untuk mengukur kekuatan angin yang ada di badai seperti itu, namun di badai biasa saja ada miljaran tenaga kuda yang bekerja dalam badai itu. Tidak ada orang yang dapat mengukur kekuatan angin dan ombak, dan Yesus memberhentikannya langsung dengan perkataan.
Pesan Matius kepada kami adalah, inilah Yang dapat menghilangkan penyakit, inilah Yang dapat menguasai alam dan kemudian dia akan memberitakan inilah Yang mengontrol setan-setan. Dialah yang mengampuni dosa. Dialah yang membangkitkan orang mati. Coba pikirkan Dialah yang hidup di dalam hati Anda.
Dan apakah reaksi mereka, ayat 27, “Dan heranlah orang-orang itu, katanya: "Orang apakah Dia ini, sehingga angin dan danaupun taat kepada-Nya?" Di Markus 4:41 dikatakan, “Mereka menjadi sangat takut.” Tahukah Anda apa yang lebih menakutkan dari pada badai? Menyadari bahwa Anda berada dihadapan Allah yang hidup.
Yesus Kristus yang sama yang menenangkan laut adalah yang menggerakkan semua atom di dalam tubuh Anda, yang menyebabkan bumi ini berputar terus dan yang menjamin alam semesta ini dalam keseimbangan. Yesus Kristus yang sama pada suatu hari akan datang dan mendirikan Kerajaan kekal-Nya. Apakah Anda akan menjadi bagian Kerajaan itu oleh iman?