Mujizat Kristus yang Pertama
Published by Stanley Pouw in 2012 · 22 January 2012
Yohanes 2:1-5, “Pada hari ketiga ada perkawinan di Kana yang di Galilea, dan ibu Yesus ada di situ; 2 Yesus dan murid-murid-Nya diundang juga ke perkawinan itu. 3 Ketika mereka kekurangan anggur, ibu Yesus berkata kepada-Nya: "Mereka kehabisan anggur." 4 Kata Yesus kepadanya: "Mau apakah engkau dari pada-Ku, ibu? Saat-Ku belum tiba." 5 Tetapi ibu Yesus berkata kepada pelayan-pelayan: "Apa yang dikatakan kepadamu, buatlah itu!"
Sekarang setelah memberikan kita beberapa kesaksian, Yohanes di permulaan bab 2, mulai memperlihatkan pekerjaan Kristus karena perbuatan dan pekerjaan Kristus juga memberitahukan kepada kita bahwa Dia adalah Allah. Bukan saja kesaksian orang lain penting, namun kesaksian kehidupan Kristus sendiri, perkataan-Nya, kepribadian-Nya, pengetahuan ilahi-Nya, tindakan-Nya dan mujizat-mujizat yang Dia perbuat menjadi bukti nyata. Semua hal itu membuktikan kepada kita bahwa memang Kristus benar-benar Allah di dalam tubuh manusia.
Dalam rangka untuk mengkonfirmasi hal ini, Yohanes di dalam buku Yohanes memberikan kita delapan mujizat yang dilakukan Kristus. Kedelapan mujizat ini semua berbeda. Kristus menyembuhkan banyak orang buta, Yohanes hanya menyebut satu saja. Kristus memberi makan orang banyak paling sedikit dua kali yang kita tahu, Yohanes hanya mencatat satu kali saja. Dia hanya ambil ilustrasi dari berbagai mujizat yang dilakukan Kristus untuk membuktikan bahwa memang benar Kristus adalah Allah.
Mujizat pertama adalah mengubah air menjadi anggur di Yohanes 2. Yang kedua adalah menyembuhkan anak bangsawan di bab 4. Yang ketiga adalah kesembuhan orang lumpuh di bab 5. Kemudian di bab 6 ada dua, memberi makan kepada 5000 orang dan berjalan diatas air laut Galilea. Di bab 9 mujizat keenam, memberi penglihatan kepada orang buta dan di bab 11, yang ketujuh, membangkitkan Lazarus. Dan yang kedelapan ada di bab 21 dimana Kristus menyediakan ikan ke dalam jala-jala murid-murid.
Tidak ada duplikasi disini. Mengapa Kristus melakukan mujizat-mujizat ini? Jawabannya terdapat di dalam kisah ini di bab 2:11, “Hal itu dibuat Yesus di Kana yang di Galilea, sebagai yang pertama dari tanda-tanda-Nya dan dengan itu Ia telah menyatakan kemuliaan-Nya, dan murid-murid-Nya percaya kepada-Nya.” Dia ingin menunjukkan kepada kita keilahian-Nya dengan mujizat-mujizat-Nya. Kemuliaan berarti Keilahian.
Kemuliaan itu berarti seluruh keberadaan Allah, di dalam seluruh karakter-Nya, di dalam seluruh kepribadian-Nya dan di dalam seluruh atribut-Nya. Dan Yesus ingin menyatakan melalui muzijat-mujizat-Nya bahwa Dia adalah Allah yang menguasai alam, yang menguasai semua kuasa alam semesta. Jadi Yohanes disini memberikan kita delapan mujizat, dipimpin Roh Kudus, untuk membuktikan kepada kita bahwa Kristus adalah Allah.
Dari bab 2 sampai bab 12 kita menemukan pelayanan publik Yesus kepada orang Yahudi. Dari bab 13 sampai bab 17 tidak ada pelayanan publik, semuanya adalah pelayanan pribadi kepada murid-murid-Nya. Dia memisahkan mereka untuk mempersiapkan mereka dalam bab-bab ini karena Dia akan meninggalkan mereka. Kemudian di bab18 sampai 20 Dia berpisah. Jadi buku Yohanes dibagikan dalam tiga kategori; pertama pelayanan publik, kedua pelayanan pribadi dengan mereka yang menjadi milik-Nya, dan terakhir dari bab 18-20, keberangkatan-Nya yang terakhir.
Jadi malam ini kita mulai dengan pelayanan-Nya yang publik dan kita melihat mujizat yang pertama yang Dia lakukan di dunia ini. Ini tindakan publik yang pertama untuk menyatakan kemuliaan-Nya yang benar. Perhatikanlah empat hal dalam teks ini: keadaannya, situasinya, penyediaannya dan kepentingannya. Kita akan membahas kedua yang pertama malam ini dan kedua yang terakhir Minggu depan.
Pertama keadaannya di ayat 1, “Pada hari ketiga ada perkawinan di Kana yang di Galilea.” Jadi hari ketiga itu merujuk kepada apa? Itu pada dasarnya mengatakan bahwa ada tiga hari diantara waktunya Kristus memanggil Filipus dan Natanael sampai saat perkawinan ini.
Jaraknya Kana di Galilea kira-kira 22 mil jauhnya dari situ, jadi itu makan waktu dua hari untuk tiba disana. Yesus bersama keenam murid-Nya yang baru telah berjalan mulai dari tepi sungai Jordan. Kana adalah desa kecil kira-kira 9 mil jauhnya dari Nazaret. Malah ada beberapa penulis yang mengatakan bahwa pada hari yang terang Kana kelihatan dari situ. Nazaret adalah kota dimana Kristus hidup selama 30 tahun dan seluruh keluarga-Nya ada disitu, saudara-saudara-Nya laki-laki dan perempuan.
Jadi mereka tiba di Kana di Galilea dan disana akan ada pernikahan. Dan bagian kedua ayat 1 itu mengatakan, “dan ibu Yesus ada di situ.” Malah, beberapa ahli Alkita berpendapat bahwa ada hubungan keluarga karena kita melihat Maria bertindak sebagai asisten tuan rumah. Sangat menarik bahwa Kristus memilih untuk melakukan mujizat-Nya yang pertama disitu.
Kristus pada saat itu bergerak menjauhkan diri dari kehidupan keluarga yang terisolasi itu menjadi pusat perhatian publik. Dan Dia melakukan mujizat pertama itu khusus pada titik awalnya dimana Dia masih memiliki keluarga sambil Dia mulai membuka pelayanan publik itu. Dia melakukan mujizat itu disitu dimana semua orang bisa melihatnya dan setelah itu Dia keluar.
Dimanakah Yusuf? Setelah waktu Kristus di Yerusalem pada umur 12, kita tidak mendengar apa-apa tentang Yusuf lagi. Setelah Kristus mengatakan di Lukas 2:49, “Tidakkah kamu tahu, bahwa Aku harus berada di dalam rumah Bapa-Ku," Yusuf tidak disebut lagi. Ada yang percaya bahwa Yusuf telah meninggal dunia pada saat ada perkawinan di Kana. Kita tahu bahwa Yusuf telah meninggal pada saat Yesus disalibkan karena Kristus tidak akan menitip ibu-Nya Maria kepada Yohanes.
Nah pernikahan itu di Israel adalah hal yang besar. Bahkan pernikahan pada masa itu adalah kejadian yang terbesar. Ketika seorang pria dan isterinya mau hidup bersama, persatuan itu menghibur hampir seluruh masyarakat. Pernikahan itu biasanya mulai hari Rabu dengan pesta besar sekali dan setelah itu selalu ada upacara pernikahannya juga.
Dan itu berlangsung dua sampai tujuh hari, tergantung kepada seberapa kayanya mereka. Anda meninggalkan pekerjaan Anda begitu saja, Anda meninggalkan kekuatiran tentang panen, Anda pergi kerumah itu dan Anda berpesta saja terus selama satu minggu. Sebenarnya, pengantin dan mempelai pria sudah bertunangan lama satu sama lain sebelum saat ini namun mereka tidak benar-benar hidup bersama sampai pada upacara pernikahan ini.
Dan setiap malam ada pesta besar dan seringkali setiap malam pengantin dan mempelai prianya memakai jubah pengantin mereka dan diiringin banyak orang yang membawa lentera mereka berpawai ditengah kota sambil menyanyikan lagu- lagu. Mereka diperlakukan seperti raja dan ratu. Dan didalam kehidupan yang miskin dan banyak pekerjaan keras itu, ini benar-benar pesta sukacita yang menyegarkan pada masa itu.
Yesus dan murid-murid-Nya diundang untuk datang ke pernikahan itu. Kata Anda, “bagaimana mungkin murid-murid itu mendapat undangan ke pernikahan itu karena mereka baru dipanggil tiga hari sebelumnya tanpa ada kantor pos dan pembawa surat, maksudku, mereka baru saja berjalan dari sungai Jordan itu, bagaimana mereka sempat dapat undangan?
Kristus, tentu saja, tahu bahwa Dia akan pergi ke Kana untuk melakukan mujizat itu. Tentu saja karena Dia mahatahu. Dan pada suatu saat setelah mereka tiba di Nazaret, tempat tinggal-Nya, ada orang yang mengundang mereka untuk pergi ke Kana karena ada pernikahan disitu dan ibu-Nya ada disitu. Jadi Yesus setelah diundang, bersama dengan murid-murid-Nya, pergi ke pernikahan di Kana itu.
Nah kehadiran Kristus di pernikahan ini sangat penting. Dengan Kristus melalukan mujizat untuk menjamin sukses upacara pernikahan, Dia mengesahkan pernikahan dan upacara itu. Pernikahan adalah suatu persatuan yang kudus, yaitu dua orang menjadi satu di hadapan Allah. Karena itu Allah membenci perceraian. Malah di Kejadian 5 ketika Adam dan Hawa dibawa untuk menjadi satu, mereka bersama- sama dinamakan Allah sebagai Adam, dan bukan Adam-Adam, karena mereka telah menjadi satu. Pernikahan itu diciptakan Allah.
Saya sekarang kadang mendengar saat konseling pernikahan bahwa upacara itu tidak berarti, jika benar ada kasih, apakah pernikahan itu, hanya sehelai kertas saja. Mungkin alasan yang paling penting mengapa upacara itu penting adalah bahwa dalam Alkitab upacara itu selalu menjadi bagian dari pernikahan, baik di Perjanjian Lama dan di Perjanjian Baru.
Yesus Kristus sendiri mengesahkan upacara itu. Itu suatu kesaksian nyata di hadapan Allah dan dunia ini bahwa ada keinginan dari satu pria dan satu wanita untuk hidup bersama dengan janji ada kesetiaan dan keilahian. Dan itu adalah pernyataan kepada dunia dari janji itu. Upacara pernikahan adalah janji kudus di hadapan Allah.
Menikah tanpa ada upacara pernikahan adalah bodoh karena itu menghilangkan motivasi besar dan pengekangan untuk berusaha keras untuk mendamaikan hubungan itu jika ada masalah. Bersumpah satu sama lain dengan Allah sebagai saksi memberikan motivasi kuat untuk berusaha menyelesaikan perselisihan. Dan orang yang menikah tanpa upacara sebenarnya belum menikah di hadapan Allah, dan dengan cara itu mereka berzinah.
Jadi Kristus menguduskan banyak peristiwa kehidupan. Dan Dia mengalami banyak pencobaan dan penderitaan hidup untuk memberi contoh bagaimana menguduskan kehidupan manusia sehari-hari. Betapa indahnya mujizat pertama terjadi saat ada pernikahan, karena Dia sendiri memakai hubungan-Nya dengan gereja sebagai perumpamaan hubungan pengantin dan mempelai pria. Pada suatu hari ketika Kristus datang untuk mengambil kita masuk ke surga bersama Dia, kita juga akan ikut suatu upacara yang dinamakan “Perjamuan Kawin Anak Domba.”
Lihatlah situasi di ayat 3 dan 5 dimana muncul masalah ini. “Ketika mereka kekurangan anggur, ibu Yesus berkata kepada-Nya: "Mereka kehabisan anggur." Nah anggur di masa itu adalah minuman sehari-hari. Saya pernah mendengar orang berkata, “Ingatlah waktu itu anggur tidak difermentasi.” Ah itu salah. Cobalah bikin jus anggur tanpa kulkas atau pengawetan, pasti itu akan berfermentasi cepat. Cuacanya kan panas sekali. Bahkan di Kejadian 14:18 dulu itu masih ingat Melkisedek datang dan membawa roti dan anggur.
Mereka tidak memiliki proses pemurnian, jadi minum air biasa itu lebih buruk dari pada minum anggur. Bahkan anggur kadang dicampur susu dan tentu susu sering diberikan kepada anak-anak seperti di masa kini. Namun anggur adalah minuman pokok saat itu dan mungkin datangnya dari bermacam buah-buahan, namun terutama dari buah anggur karena memang dari dulu itu yang sering dipakai untuk bikin anggur.
Nah sekarang karena tidak ada pengawetan, anggur itu berfermentasi dan menjadi minuman yang alkoholnya tinggi. Malah di waktu Kristus, anggur itu sering di campur menjadi tiga bagain air minum dengan dua bagian anggur supaya mencegah masalah kemabukan itu.
Terutama pada hari yang panas, ketika seseorang bekerja keras dan ingin memuaskan kehausannya, mudah bagi dia karena anggur itu menjadi mabuk dan di luar kendali. Jadi Alkitab memiliki peraturan ketat mengenai minum anggur dan menjadi mabuk, di Perjanjian Lama dan juga di Perjanjian Baru.
Jadi Maria memberi tahu Yesus bahwa mereka kehabisan anggur. Dia tidak berkata, “tolonglah pergilah dan lakukanlah itu, Yesus, dan berbuatlah ini dan itu,” tidak, dia hanya memberitahukan hal itu karena dia percaya Yesus akan melakukan apa yang Dia inginankan dan dia juga tahu bahwa Dia memiliki kuasa untuk melakukan apapun saja.
Mungkin Anda berkata, “Namun ini pada akhirnya mujizat sepele. Yesus menyediakan anggur untuk suatu pesta, itu saja kan? Apakah itu benar hanya mujizat sepele? Nomor satu, keramahtamahan di Timur sangat penting dan itu perayaan yang penting dan disitu banyak orang yang haus dan ini keperluan nyata. Kedua, ini mujizat kasih, benar? Tuan rumah itu malu dan orang-orang kehausan. Kristus menyediakan untuk kebutuhan yang sederhana.
Tahukah Anda bahwa mujizat-mujizat Kristus selalu mujizat yang sederhana? Saya dulu membayangkan mujizat-mujizat yang hebat-hebat yang sanggup dilakukan Yesus. Dia bisa saja masuk ke Yerusalem dan hanya menggerakkan tangannya dan semua orang di dalam kota itu bisa melayang 40 kaki di udara dan ditangguhkan selama sehari dan Dia dapat mengatakan, “Saya akan menurunkan kalian semua ketika kamu percaya bahwa saya adalah Mesias.”
Yesus Kristus sanggup melakukan suatu mujizat yang benar-benar akan menghancurkan semua konsep yang ada di dalam otak Anda. Namun Dia tidak pernah melakukan itu. Dia tidak pernah melakukan sesuatu hanya untuk mengagumkan orang. Setiap mujizat memiliki suatu kebutuhan bawaan, benar? Ada orang buta yang perlu melihat. Ada orang lumpuh yang tidak bisa jalan. Ada orang lapar yang perlu di beri makan.
Mengertilah Anda bahwa Dia tidak pernah menyia-nyiakan kekuatan-Nya, Dia selalu melakukan suatu mujizat dan itu selalu suatu mujizat sederhana yang indah bagi seseorang untuk memenuhi kebutuhannya. Ini adalah keindahan Juruselamat yang bertemu dengan manusia pada tingkat hidupnya yang paling sederhana dan yang menyediakan kebutuhannya yang paling sederhana. Apakah ini mengajarkan sesuatu kepada Anda tentang Kristus di dalam kehidupan Anda sebagai orang Kristen? Apakah Kristus benar menyediakan makanan kita dan kebutuhan kita, apakah kita percaya hal itu?
Sekarang lihatlah ayat 4, Yesus mengatakan kepada dia, “Mau apakah engkau dari pada-Ku, hai wanita (bukan ibu)? Saat-Ku belum tiba." Dalam bahasa Inggris bukan dikatakan ‘mother’ yaitu ‘ibu’, tetapi ‘woman’ yang terjemahannya adalah ‘wanita.’ Nah itu kedengarannya kurang sopan, maksudku, karena dia memang ibu- Nya kan? Tidak, dia bukan ibu-Nya, sebenarnya memang bukan.
Apakah yang Dia katakan? Perkataan “wanita” ini perkataan yang menarik, ini perkataan yang sama yang dipakai Yesus waktu Ia disalibkan ketika Dia berkata, “Wanita, lihatlah anakmu,” dan dia memberikan ibu-Nya kepada Yohanes untuk diurus. Apakah Anda mengerti artinya? Jika ini dijelaskan dalam bahasa Inggris ini memakai kata yang paling menghormati, yaitu perkataan “wanita.” Ini perkataan hormat, wanita.
Mengapa Yesus tidak memanggilnya “ibu”? Jika Yesus memanggilnya “ibu”, Dia menekankan hubungan manusiawi dengan dia. Namun pada saat Dia memanggil- nya “wanita”, pada dasarnya Dia mengatakan, saya Allah. Tahukah Anda, Maria bukan saja ibu Yesus Kristus secara manusiawi, namun Maria juga adalah wanita yang memerlukan Yesus Kristus menjadi Penebusnya, dan Juruselamatnya.
Dan Yesus menjelaskan hal ini pada saat itu. Pada dasarnya Dia mengatakan, “Maria, hubungan manusiawi kami telah selesai. Saya meninggalkan kehidupan probadi saya; sekarang Anda berbicara dengan Anak Allah. Sekarang bukan lagi “ibu”, mulai dari sekarang Aku selalu akan memanggilmu “wanita.”
Dan setelah itu Dia mengatakan ini, “Wanita, mau apakah engkau dari pada Aku?” Apakah artinya itu? Dalam bahasa Yunani arti harfiah adalah, “Apakah ada disitu bagi Anda dan Saya?” Dengan kata lain, “Apakah kesamaan yang kita miliki? Apakah yang Anda, seorang wanita, memberitahu Aku, Anak Allah yang harus Saya lakukan? Apakah kita bekerja sama, Anda seorang wanita dan Aku Allah? Jangan kuatir, Saya akan mengurus hal ini.”
Bagaimana kita tahu bahwa Maria mengerti hal ini? Dia pasti mengerti hal ini. Di ayat berikutnya dia katakan, “Apa yang dikatakan kepadamu, buatlah itu!" Dia tahu Yesus akan melakukan sesuatu. Apakah Anda mengerti bahwa hubungan-Nya dengan Maria sebagai ibu sekarang sudah berubah? Masih ingat Markus 3:31-35 dimana Yesus sedang mengajar? Ibu-Nya datang dan mereka mengatakan, “Masuklah dan memberi tahu Yesus bahwa ibu-Nya memanggil.”
Dan Yesus mengatakan, “Siapa ibu-Ku dan siapa saudara-saudara-Ku?" Dan orang-orang melihat satu sama lain dengan heran. Dan kemudian Dia berkata, “Barangsiapa melakukan kehendak Allah, dialah saudara-Ku laki-laki, dialah saudara-Ku perempuan, dialah ibu-Ku." Dengan kata lain, hubungan ilahi yang supranatural telah menggantikan dan telah melebihi hubungan keluarga duniawi apapun juga.
Dia mengatakan, “Saat-Ku belum tiba.” Tahukah Anda bahwa itu pernyataan yang sangat menarik karena pernyataan itu diulangi tujuh kali di dalam injil Yohanes. Kristus memiliki kesadaran yang total bahwa Dia ada didalam rencana ilahi yang telah ditentukan Allah sebelum dunia diciptakan. Dan tidak ada sesuatupun yang akan terjadi yang bukan di dalam kepenuhan waktu, tidak sesuatupun juga. Dan Dia mengatakan, ketika saat itu tiba, Aku akan bergerak. Apakah Anda percaya Dia? Dia benar-benar Allah, Amin? Marilah kita berdoa.