Day 9 - Persekutuan Indonesia Riverside

PERSEKUTUAN INDONESIA RIVERSIDE
Go to content
Pemahaman Alkitab 2020
TUJUAN HIDUP YANG BENAR
HARI KE-9
MENGALAMI HIDUP BERSAMA

Allah bermaksud agar kita mengalami hidup bersama, yang disebut Alkitab persekutuan. Kata ini telah kehilangan sebagian besar makna alkitabiahnya, dan sekarang secara umum merujuk pada bersosialisasi, makanan, dan kesenangan. Tetapi persekutuan alkitabiah yang nyata adalah pengalaman hidup bersama. Itu mencakup kasih yang tidak mementingkan diri, berbagi dengan jujur, saling melayani, memberi berkorban, dan saling menghibur. Contoh Yesus dari 12 murid adalah persekutuan cukup kecil sehingga setiap orang berpartisipasi.

Untuk alasan ini setiap orang Kristen perlu melibatkan diri dalam kelompok kecil di gereja mereka. Kadang-kadang ini adalah kelompok persekutuan rumah, kelas sekolah Minggu atau kelas pemahaman Alkitab. Di sinilah komunitas nyata dapat terjadi. Tetapi banyak kelompok-kelompok kecil agak dangkal dan tidak mengambil keuntungan dari pengalaman persekutuan sesungguhnya. Itu hanya terjadi ketika orang-orang jujur dan bisa berbagi.

Memang sulit bagi orang untuk membagi rasa sakit mereka, mengungkapkan perasaan mereka, mengakui kegagalan mereka, mengakui keraguan mereka, mengakui ketakutan mereka, mengakui kelemahan mereka dan meminta bantuan dan doa. Banyak orang khawatir tentang apa yang dipikirkan orang lain di komunitas mereka tentang mereka, dan tentang citra mereka dan bahwa itu akan mulai terjadi gosip. Tetapi membagi kehidupan dapat dimulai dengan teman baik yang Anda percayai dan itu akan membantu Anda secara spiritual.

Sebagian besar jemaat-jemaat masih berfungsi dengan hubungan di mana sebagian besar waktu masih banyak orang berpura-pura, bermain peran, berpolitik, dengan kesopanan dangkal dan percakapan dangkal. Banyak orang memakai topeng dan selalu waspada dan bertindak seolah-olah semuanya cerah dan baik dalam hidup mereka. Tetapi Allah sudah tahu bagian dalam hatimu dan bagaimana segala sesuatunya berada di dalam hidupmu. Hanya ketika kita terbuka, persekutuan itu bisa menjadi berkat.

1 Yohanes 1:7-8 mengatakan, “Tetapi jika kita hidup di dalam terang sama seperti Allah ada di dalam terang, maka kita beroleh persekutuan seorang dengan yang lain, dan darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan kita dari pada segala dosa. 8 Jika kita berkata, bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri dan kebenaran tidak ada di dalam kita.” Dunia berpikir bahwa keintiman hanya terjadi dalam kegelapan, tetapi Allah berkata itu terjadi dalam terang. Kegelapan menyembunyikan rasa sakit, kesalahan, ketakutan, dan kegagalan kita.

Tetapi dalam terang kita membawa itu semua ke tempat terbuka dan mengakui siapakah kita sebenarnya. Tetapi ini membutuhkan keberanian dan kerendahan hati. Ini berarti kita harus menghadapi ketakutan kita atas pembukaan, penolakan dan pengalaman disakiti lagi. Yakobus 5:16 mengatakan, “Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan supaya kamu disembuhkan. Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya dan menghasilkan hasil luar biasa.”

Kita hanya bertumbuh dengan mengambil risiko, dan risiko yang paling sulit adalah untuk jujur pada diri sendiri dan orang lain. Mutualitas adalah seni memberi dan menerima. Itulah bergantung kepada satu sama lain dan itu hanya datang waktu ada rasa saling percaya. 1 Korintus 12:24-25, “Allah telah menyusun tubuh kita sedemikian rupa sehingga kepada anggota-anggota yang tidak mulia diberikan penghormatan khusus. 25 supaya jangan terjadi perpecahan dalam tubuh, tetapi supaya anggota-anggota yang berbeda itu saling memperhatikan.”

Roma 1:12 mengatakan, "Ketika kita berkumpul, saya ingin mendorong Anda dalam iman Anda, tetapi saya juga ingin didorong oleh Anda." Alkitab menginginkan akuntabilitas timbal balik, dorongan bersama, saling melayani, dan saling menghormati. Roma 14:19 mengatakan, “Jadi, marilah kita mengejar apa yang mendatangkan damai sejahtera dan yang berguna untuk saling membangun.” Tetapi karena kita semua masih pekerjaan dalam proses, marilah kita bekerja menuju hal ini dengan bantuan Roh Kudus.

Dalam persekutuan sejati orang mengalami simpati. Simpati bukanlah memberi saran atau menawarkan bantuan kosmetik yang cepat. Simpati adalah masuk dan merasakan rasa sakit orang lain. Simpati mengatakan, "Saya mulai mengerti apa yang Anda alami, dan itu tidak aneh atau gila." Kolose 3:12 mengatakan, “Karena itu, sebagai orang-orang pilihan Allah yang dikuduskan, kenakanlah belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan, dan kesabaran.”

Manusia memiliki dua kebutuhan dasar, ada kebutuhan untuk dipahami dan kebutuhan agar perasaan Anda disahkan. Setiap kali Anda memahami dan menegaskan perasaan seseorang, Anda membangun persekutuan. Masalahnya adalah kita sering terburu-buru untuk memperbaiki hal-hal yang menyebabkan kita tidak punya waktu untuk bersimpati. Kita sering disibukkan oleh rasa sakit kita sendiri. Dan mengasihani diri sendiri itu mengeringkan simpati untuk orang lain.

Ada berbagai tingkat persekutuan seperti persekutuan berbagi, persekutuan belajar Alkitab bersama dan persekutuan melayani bersama. Yang paling intensif adalah persekutuan penderitaan bersama di mana kita merasakan kesakitan dan kesedihan satu sama lain dan saling menanggung beban. Mereka adalah khususnya orang-orang Kristen yang dianiaya dan mati syahid. Galatia 6:2, “Bertolong-tolonganlah menanggung bebanmu! Demikianlah kamu memenuhi hukum Kristus.”

Dalam persekutuan kelompok kecil dari teman-teman yang percaya Allah kita dapat menyelesaikan masalah. Persekutuan adalah tempat anugerah, di mana kesalahan tidak diperdalam, tetapi dihapuskan. Persekutuan terjadi ketika belas kasihan menang atas keadilan. Kita semua membutuhkan anugerah karena kita semua sering tersandung dan jatuh dan membutuhkan bantuan untuk kembali ke Tuhan. 2 Korintus 2:7, “Sekarang tiba saatnya untuk mengampuni dan menghibur. Kalau tidak, ia akan terjerumus dalam keputusasaan.”

Tidak ada persekutuan tanpa pengampunan. Karena kita adalah orang-orang berdosa yang tidak sempurna, dan kita akan saling menyakiti ketika kita bersama untuk waktu panjang. Terkadang itu disengaja, terkadang tidak, tetapi bagaimana-pun juga, belas kasihan dan anugerah besar dibutuhkan untuk mempertahankan persekutuan itu. Kolose 3:13, “Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila ada dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian.”

Pengampunan harus terjadi segera, biarpun orang itu memintanya atau tidak. Kepercayaan harus dibangun ulang seiring waktu. Jika seseorang menyakiti Anda berulang kali, Anda diperintahkan oleh Allah untuk mengampuni mereka secara instan, tetapi Anda tidak diharapkan untuk memercayai mereka dengan segera dan Anda tidak diharapkan untuk terus membiarkan mereka menyakiti Anda. Mereka harus membuktikan bahwa mereka telah berubah seiring waktu. Dan tempat untuk melakukan hal itu adalah dalam persekutuan kelompok kecil.
JOIN OUR MAILING LIST:

© 2017 Ferdy Gunawan
ADDRESS:

2401 Alcott St.
Denver, CO 80211
WEEKLY PROGRAMS

Service 5:00 - 6:30 PM
Children 5:30 - 6:30 PM
Fellowship 6:30 - 8:00 PM
Bible Study (Fridays) 7:00 PM
Phone (720) 338-2434
Email Address: Click here
Back to content