Day 7 - Persekutuan Indonesia Riverside

PERSEKUTUAN INDONESIA RIVERSIDE
Go to content
Pemahaman Alkitab 2020
TUJUAN HIDUP YANG BENAR
HARI KE-7
TUJUAN II
KITA MEMULIAKAN ALLAH DENGAN MENGASIHI ORANG LAIN

Karena Allah adalah kasih, Dia ingin Anda belajar untuk mengasihi. Galatia 5:14 mengatakan, “Sebab seluruh hukum Taurat tercakup dalam firman ini, “Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.” Belajar untuk mengasihi tanpa pamrih itu tidak mudah. Ini adalah kebalikan dari sifat egois kita. Itulah sebabnya kita diberikan waktu seumur hidup untuk mempelajarinya. Allah ingin kita mengasihi semua orang, tetapi Dia ingin supaya kita belajar untuk mengasihi khususnya orang percaya lain.

Seperti yang telah kita lihat, setelah menyembah Allah, ini adalah tujuan kedua untuk hidup kita. 1 Petrus 2:17 mengatakan, “Hormatilah semua orang. Kasihilah saudara-saudaramu.” Galatia 6:10 mengatakan, "Karena itu, selama masih ada kesempatan bagi kita, marilah kita berbuat baik kepada semua orang, terutama kepada kawan-kawan kita seiman.” Mengapa? Karena Allah ingin keluarga-Nya dikenal oleh karena kasihnya. Yohanes 13:35, “Dengan demikan semua orang akan tahu bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi.”

Allah melatih kita dan yang terpenting dari ini adalah untuk mempraktekkan saling mengasihi. Kasih tidak bisa dipelajari secara terpisah. Anda harus berhadapan dengan orang-orang yang terkadang menjengkelkan, membuat frustrasi, dan orang-orang yang tidak sempurna. Kasih harus menjadi prioritas utama, tujuan utama dan ambisi terbesar Anda. Hubungan itu harus memiliki prioritas dalam hidup Anda di atas segalanya. Mengapa? Karena hidup tanpa kasih benar-benar tidak berharga.

1 Korintus 13:3 mengatakan, “Dan sekalipun aku membagikan semua milikku untuk memberi makan orang miskin, dan meskipun aku menyerahkan tubuhku untuk dibakar, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, sedikitpun tidak ada faedahnya bagiku.” Terkadang kita bertindak seolah-olah hubungan itu hanyalah bagian dari hidup kita bersama dengan banyak tugas lain. Tetapi Allah berkata bahwa hubungan itu makna kehidupan. Sepuluh Perintah itu seluruhnya tentang hubungan, empat pertama berurusan dengan Allah dan sisanya berurusan dengan manusia.

Di Matius 22:37-40, “Jawab Yesus kepadanya, “Kasihilah Tuhan Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. 38 Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. 39 Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. 40 Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.” Hubungan itulah yang paling penting, bukan pencapaian atau perolehan sesuatu.

Kesibukan adalah musuh hubungan besar. Kita sibuk mencari nafkah, membayar tagihan, dan mencapai tujuan. Jadwal kita menjadi kelebihan dan memberi waktu pada hubungan malah kita kurangi. Kita mengurangi waktu, energi, dan perhatian yang dibutuhkan hubungan kasih itu. Hal terpenting dalam hidup itu adalah belajar untuk mengasihi Allah dan kemudian mengasihi orang-orang di sekitar kita, terutama mereka yang ada di gereja.

Kasih itu bertahan untuk selamanya. Allah memberi tahu kita bahwa kasih itu terpenting karena kasih itu abadi. 1 Korintus 13:13 mengatakan, "Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman, harapan, dan kasih, dan yang terbesar adalah kasih." Kasih adalah dampak paling abadi yang bisa Anda tinggalkan di bumi. Ketika hidup di bumi berakhir, orang-orang tidak ingin dikelilingi benda-benda yang tidak bisa dibawa. Kita ingin dikelilingi orang-orang yang mengasihi kita dan yang kita kasihi.

Jangan tunggu sampai Anda berada di ranjang kematian Anda untuk belajar ini. Kebijaksanaan adalah mempelajari kebenaran ini lebih cepat sekarang daripada nanti. Dan kita akan dievaluasi tentang kasih ini oleh Tuhan. Kedewasaan rohani diukur oleh kualitas hubungan kita. Yesus berkata bahwa cara untuk mengasihi-Nya adalah dengan mengasihi keluarga-Nya. Matius 25:40, “Aku berkata kepadamu, sesunguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku.”

Pentingnya hal-hal dapat diukur dengan berapa banyak waktu kita bersedia untuk menginvestasikan ke dalamnya. Prioritas seseorang itu terkait dengan berapa banyak waktu mereka memberikannya. Ketika Anda memberi seseorang waktu Anda, Anda memberi mereka sebagian dari hidup Anda yang tidak pernah Anda bisa dapatkan kembali. Kita harus membuktikan bahwa hubungan itu penting dengan menginvestasikan waktu. 1 Yohanes 3:18 mengatakan, "Anak-anakku, janganlah kita mengasihi dalam perkataan saja, tetapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran.”

Hadiah kasih yang paling diinginkan bukanlah berlian atau bunga mawar tetapi perhatian yang terfokus. Efesus 5:2, “Dan hiduplah dalam kasih, seperti Kristus juga telah mengasihi kita dan telah menyerahkan diri-Nya untuk kita.” Anda bisa memberi tanpa mengasihi, tetapi Anda tidak bisa mengasihi tanpa memberi. Yohanes 3:16, “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.”

Kasih berarti melepaskan keinginan saya, kenyamanan saya, tujuan saya, keamanan saya, uang saya, energi saya dan waktu saya untuk kepentingan orang lain. Dan waktu terbaik untuk mengasihi adalah sekarang. Efesus 5:16 mengatakan, "Pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat." Amsal 3:27 mengatakan, “Janganlah menahan kebaikan dari orang-orang yang berhak menerimanya, jikalau engkau mampu melakukannya. Mengapa? Karena engkau tidak tahu hari esok.

Pada suatu hari Anda akan berdiri di hadapan Allah dan ada beberapa pertanyaan yang perlu Anda pertimbangkan. Bagaimana Anda menjelaskannya ketika proyek-proyek atau hal-hal lain lebih penting bagi Anda daripada orang? Prioritas apa yang perlu Anda pertimbangkan kembali supaya hidup Anda lebih mementingkan penjangkauan orang? Apakah yang perlu Anda hentikan dari jadwal Anda untuk mulai memberi lebih banyak waktu kepada orang-orang? Penggunaan terbaik dari hidup Anda adalah mengasihi Allah dan mengasihi orang-orang mulai saat ini.

MENGASIHI GEREJAMU

Efesus 2:19 mengatakan, “Demikianlah, kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota keluarga Allah.” 1 Timotius 3:15 berkata, “Aku menulis supaya engkau tahu, bagaimana orang harus hidup sebagai keluarga Allah, yakni jemaat Allah yang hidup, tiang penopang dan dasar kebenaran.” Tidak seorang pun dari kita dapat memenuhi tujuan Allah sendirian saja, kita harus berada dalam persekutuan.

Sementara hubungan Anda dengan Kristus bersifat pribadi, Allah tidak pernah bermaksud untuk menjadikannya pribadi. Dalam keluarga Allah kita terhubung dengan setiap orang percaya lainnya dan kita saling memiliki satu sama lain untuk selamanya. Efesus 4:16, “Kristus membuat seluruh tubuh bersatu dengan sempurna. Karena setiap bagian melakukan pekerjaan khususnya, itu membantu bagian-bagian lain bertumbuh, sehingga seluruh tubuh menjadi sehat, bertumbuh dan penuh kasih.”

Mengikuti Kristus termasuk menjadi anggota, bukan hanya percaya saja. Roma 12:5 mengatakan, “Kita, karena banyak, adalah satu tubuh di dalam Kristus, dan kita semua milik satu sama lain.” Bagi Paulus menjadi anggota gereja berarti menjadi organ vital dari tubuh yang hidup, bagian yang saling berhubungan yang tak dapat dipisahkan dari Tubuh Kristus. Supaya organ tubuh Anda memenuhi tujuannya, mereka harus terhubung dan karena itu Anda harus terhubung dengan gereja Anda.

Anda diciptakan untuk peran tertentu dan Anda akan menemukan peran Anda itu melalui hubungan Anda dengan orang lain. Roma 12:4 mengatakan, “Sebab sama seperti pada satu tubuh kita memiliki banyak anggota, tetapi tidak semua anggota memiliki tugas yang sama.” Jika ada organ yang entah kenapa terlepas dari tubuh, ia akan mati. Terputus dari sumber hidup gereja lokal, kehidupan rohani Anda lama-kelamaan akan lenyap.

Gejala pertama dari penurunan rohani adalah kehadiran yang tidak konsisten dalam kebaktian. Gereja selalu akan ada dan demikian pula peran Anda di dalamnya. Orang yang mengatakan, "Saya tidak butuh gereja." adalah arogan atau bodoh. Alkitab menyebut gereja 'mempelai perempuan Kristus' dan 'Tubuh Kristus.' Gereja itu sangat penting sampai Yesus mati di kayu salib. Efesus 5:25 mengatakan, “Kristus juga mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya.”

Alkitab mengatakan bahwa seorang Kristen tanpa gereja, sama seperti organ tanpa tubuh atau anak tanpa keluarga. Efesus 2:19 mengatakan, "Kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota keluarga Allah." Individualisme saat ini telah menciptakan banyak anak yatim spiritual. Alkitab itu menawarkan banyak alasan kuat untuk aktif dalam persekutuan lokal.

Ketika kita bersatu dalam kasih sebagai keluarga gereja dari berbagai latar belakang, ras dan status sosial, itulah kesaksian kuat bagi dunia. Yohanes 17:21 mengatakan, “Supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti Engkau, ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau; agar mereka juga menjadi satu di dalam Kami, supaya dunia percaya bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku.” Menunjukkan kasih membuktikan bahwa Anda adalah orang percaya sejati. Yohanes 13:35, “Dengan demikian semua orang akan tahu bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, jikalau kamu saling mengasihi.”

Di gereja lokal Anda belajar bagaimana caranya bergaul dengan orang percaya lain. Di situlah Anda belajar mempraktikkan kasih yang tidak mementingkan diri. Sebelum kita datang kepada Kristus kita semua egois. 1 Korintus 12:26 mengatakan, “Dan jika satu anggota menderita, semua anggota turut menderita; atau jika satu anggota dihormati, semua anggota turut bersukacita karenanya.” Hanya melalui kontak teratur dengan orang-orang percaya yang tidak sempurna kita dapat belajar persekutuan nyata.

Persekutuan sejati berarti saling memelihara satu sama lain dan kerelaan untuk membagikan kesedihan Anda kepada orang lain. Ini berarti janganlah cepat tersinggung dengan memikirkan yang terburuk dari seseorang, melainkan cobalah memikirkan yang terbaik dari orang itu. Allah ingin supaya kita saling memaafkan. Allah mengajarkan kita untuk mendengarkan dengan sabar hal-hal yang menjadi beban bagi orang lain. Dengan kata lain kita belajar untuk mempraktikkan kasih saleh kepada satu sama lain.

Efesus 4:16 mengatakan, “Ia membuat seluruh tubuh bersatu dengan sempurna. Karena setiap bagian melakukan pekerjaan khususnya, itu membantu bagian-bagian lain bertumbuh, sehingga seluruh tubuh menjadi sehat dan bertumbuh dengan penuh kasih.” Kita diperintahkan untuk mengasihi, berdoa, menguatkan, melayani, mengajar, menghormati, menerima, tunduk, saling memaafkan dan menanggung beban satu sama lain. Inilah yang dimaksud dengan keanggotaan alkitabiah.

Persekutuan lokal Anda adalah tempat yang dirancang Allah bagi Anda untuk menemukan, mengembangkan, dan menggunakan karunia Anda. Allah menentukan peran unik bagi Anda masing-masing. 1 Korintus 12:7, “Karunia rohani itu diberikan kepada kita masing-masing supaya kita dapat saling membantu.” Anda mungkin juga memiliki pelayanan yang lebih luas selain pelayanan Anda di gereja lokal. Kita bukan hanya menjadi model bagi Allah dengan saling mengasihi, kita harus menunjukkan kasih ini kepada seluruh dunia.

Sebagai anggota tubuh Kristus, kita adalah tangan-Nya, kaki-Nya, mata-Nya, dan hati-Nya. Allah bekerja melalui kita di dunia. Kita masing-masing harus memberi kontribusi untuk itu. Efesus 2:10 mengatakan, “Karena kita adalah mahakarya Allah. Dia telah melahirkan kita kembali di dalam Kristus Yesus, sehingga kita dapat melakukan hal-hal baik yang telah direncanakan-Nya untuk kita sebelumnya.” Ini adalah pelayanan Anda dan Dia telah mempersiapkan Anda dan saya dengan karunia untuk tugas ini.

Keluarga gereja itu akan membantu Anda melawan serangan dari Setan, dunia dan kedagingan Anda. Tidak seorang pun dari kita kebal terhadap godaan. Kita semua masih di bawah pengaruh dosa. Yeremia 17:9 mengatakan, "Betapa liciknya hati manusia, lebih licik dari pada segala sesuatu." Jadi, Allah telah menugaskan kita sebagai individu untuk bertanggung jawab dan menjaga supaya orang tidak goyah secara rohani dan jatuh karena dusta orang fasik.

MENGALAMI HIDUP BERSAMA

Allah bermaksud agar kita mengalami hidup bersama, yang disebut Alkitab persekutuan. Kata ini telah kehilangan sebagian besar makna alkitabiahnya, dan sekarang secara umum merujuk pada bersosialisasi, makanan, dan kesenangan. Tetapi persekutuan alkitabiah yang nyata adalah pengalaman hidup bersama. Itu mencakup kasih yang tidak mementingkan diri, berbagi dengan jujur, saling melayani, memberi berkorban, dan saling menghibur. Contoh Yesus dari 12 murid adalah persekutuan cukup kecil sehingga setiap orang berpartisipasi.

Untuk alasan ini setiap orang Kristen perlu melibatkan diri dalam kelompok kecil di gereja mereka. Kadang-kadang ini adalah kelompok persekutuan rumah, kelas sekolah Minggu atau kelas pemahaman Alkitab. Di sinilah komunitas nyata dapat terjadi. Tetapi banyak kelompok-kelompok kecil agak dangkal dan tidak mengambil keuntungan dari pengalaman persekutuan sesungguhnya. Itu hanya terjadi ketika orang-orang jujur dan bisa berbagi.

Memang sulit bagi orang untuk membagi rasa sakit mereka, mengungkapkan perasaan mereka, mengakui kegagalan mereka, mengakui keraguan mereka, mengakui ketakutan mereka, mengakui kelemahan mereka dan meminta bantuan dan doa. Banyak orang khawatir tentang apa yang dipikirkan orang lain di komunitas mereka tentang mereka, dan tentang citra mereka dan bahwa itu akan mulai terjadi gosip. Tetapi membagi kehidupan dapat dimulai dengan teman baik yang Anda percayai dan itu akan membantu Anda secara spiritual.

Sebagian besar jemaat-jemaat masih berfungsi dengan hubungan di mana sebagian besar waktu masih banyak orang berpura-pura, bermain peran, berpolitik, dengan kesopanan dangkal dan percakapan dangkal. Banyak orang memakai topeng dan selalu waspada dan bertindak seolah-olah semuanya cerah dan baik dalam hidup mereka. Tetapi Allah sudah tahu bagian dalam hatimu dan bagaimana segala sesuatunya berada di dalam hidupmu. Hanya ketika kita terbuka, persekutuan itu bisa menjadi berkat.

1 Yohanes 1:7-8 mengatakan, “Tetapi jika kita hidup di dalam terang sama seperti Allah ada di dalam terang, maka kita beroleh persekutuan seorang dengan yang lain, dan darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan kita dari pada segala dosa. 8 Jika kita berkata, bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri dan kebenaran tidak ada di dalam kita.” Dunia berpikir bahwa keintiman hanya terjadi dalam kegelapan, tetapi Allah berkata itu terjadi dalam terang. Kegelapan menyembunyikan rasa sakit, kesalahan, ketakutan, dan kegagalan kita.

Tetapi dalam terang kita membawa itu semua ke tempat terbuka dan mengakui siapakah kita sebenarnya. Tetapi ini membutuhkan keberanian dan kerendahan hati. Ini berarti kita harus menghadapi ketakutan kita atas pembukaan, penolakan dan pengalaman disakiti lagi. Yakobus 5:16 mengatakan, “Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan supaya kamu disembuhkan. Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya dan menghasilkan hasil luar biasa.”

Kita hanya bertumbuh dengan mengambil risiko, dan risiko yang paling sulit adalah untuk jujur pada diri sendiri dan orang lain. Mutualitas adalah seni memberi dan menerima. Itulah bergantung kepada satu sama lain dan itu hanya datang waktu ada rasa saling percaya. 1 Korintus 12:24-25, “Allah telah menyusun tubuh kita sedemikian rupa sehingga kepada anggota-anggota yang tidak mulia diberikan penghormatan khusus. 25 supaya jangan terjadi perpecahan dalam tubuh, tetapi supaya anggota-anggota yang berbeda itu saling memperhatikan.”

Roma 1:12 mengatakan, "Ketika kita berkumpul, saya ingin mendorong Anda dalam iman Anda, tetapi saya juga ingin didorong oleh Anda." Alkitab menginginkan akuntabilitas timbal balik, dorongan bersama, saling melayani, dan saling menghormati. Roma 14:19 mengatakan, “Jadi, marilah kita mengejar apa yang mendatangkan damai sejahtera dan yang berguna untuk saling membangun.” Tetapi karena kita semua masih pekerjaan dalam proses, marilah kita bekerja menuju hal ini dengan bantuan Roh Kudus.

Dalam persekutuan sejati orang mengalami simpati. Simpati bukanlah memberi saran atau menawarkan bantuan kosmetik yang cepat. Simpati adalah masuk dan merasakan rasa sakit orang lain. Simpati mengatakan, "Saya mulai mengerti apa yang Anda alami, dan itu tidak aneh atau gila." Kolose 3:12 mengatakan, “Karena itu, sebagai orang-orang pilihan Allah yang dikuduskan, kenakanlah belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan, dan kesabaran.”

Manusia memiliki dua kebutuhan dasar, ada kebutuhan untuk dipahami dan kebutuhan agar perasaan Anda disahkan. Setiap kali Anda memahami dan menegaskan perasaan seseorang, Anda membangun persekutuan. Masalahnya adalah kita sering terburu-buru untuk memperbaiki hal-hal yang menyebabkan kita tidak punya waktu untuk bersimpati. Kita sering disibukkan oleh rasa sakit kita sendiri. Dan mengasihani diri sendiri itu mengeringkan simpati untuk orang lain.

Ada berbagai tingkat persekutuan seperti persekutuan berbagi, persekutuan belajar Alkitab bersama dan persekutuan melayani bersama. Yang paling intensif adalah persekutuan penderitaan bersama di mana kita merasakan kesakitan dan kesedihan satu sama lain dan saling menanggung beban. Mereka adalah khususnya orang-orang Kristen yang dianiaya dan mati syahid. Galatia 6:2, “Bertolong-tolonganlah menanggung bebanmu! Demikianlah kamu memenuhi hukum Kristus.”

Dalam persekutuan kelompok kecil dari teman-teman yang percaya Allah kita dapat menyelesaikan masalah. Persekutuan adalah tempat anugerah, di mana kesalahan tidak diperdalam, tetapi dihapuskan. Persekutuan terjadi ketika belas kasihan menang atas keadilan. Kita semua membutuhkan anugerah karena kita semua sering tersandung dan jatuh dan membutuhkan bantuan untuk kembali ke Tuhan. 2 Korintus 2:7, “Sekarang tiba saatnya untuk mengampuni dan menghibur. Kalau tidak, ia akan terjerumus dalam keputusasaan.”

Tidak ada persekutuan tanpa pengampunan. Karena kita adalah orang-orang berdosa yang tidak sempurna, dan kita akan saling menyakiti ketika kita bersama untuk waktu panjang. Terkadang itu disengaja, terkadang tidak, tetapi bagaimana-pun juga, belas kasihan dan anugerah besar dibutuhkan untuk mempertahankan persekutuan itu. Kolose 3:13, “Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila ada dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian.”

Pengampunan harus terjadi segera, biarpun orang itu memintanya atau tidak. Kepercayaan harus dibangun ulang seiring waktu. Jika seseorang menyakiti Anda berulang kali, Anda diperintahkan oleh Allah untuk mengampuni mereka secara instan, tetapi Anda tidak diharapkan untuk memercayai mereka dengan segera dan Anda tidak diharapkan untuk terus membiarkan mereka menyakiti Anda. Mereka harus membuktikan bahwa mereka telah berubah seiring waktu. Dan tempat untuk melakukan hal itu adalah dalam persekutuan kelompok kecil.
JOIN OUR MAILING LIST:

© 2017 Ferdy Gunawan
ADDRESS:

2401 Alcott St.
Denver, CO 80211
WEEKLY PROGRAMS

Service 5:00 - 6:30 PM
Children 5:30 - 6:30 PM
Fellowship 6:30 - 8:00 PM
Bible Study (Fridays) 7:00 PM
Phone (720) 338-2434
Email Address: Click here
Back to content